Nakula Destavin Maverick, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Dia merupakan anak tunggal dari Becca dan juga Gala.
Selama ini hidup Naku sangat baik, bahkan kebahagiaan selalu hadir tanpa dia harus memintanya. Berbeda dengan sekarang, dia harus berulang kali memohon. Akan tetapi kata-kata yang tidak mau dia dengar selalu keluar dari mulut Becca.
Kurang lebih 1 tahun ini, Naku harus mendengar percekcokan antara kedua orang tuanya. Sampai-sampai semua itu mengganggu aktifitasnya. Mulai dari belajar, sekolah, main games ataupun jam beristirahat.
"Aarghhh ... Gua benci suasana ini, gua benci!"
Naku berteriak sangat kencang sambil melempar semua benda yang ada di dekatnya. Sebagian ada yang pecah dan sebagian lagi tidak.
Suara-suara itu semakin membuat kedua orang tuanya menjadi khawatir. Mereka berusaha menggedor pintu Naku, agar mau membukakannya.
Namun, sayangnya Naku tetap tidak ingin membukakan pintu. Dikarenakan dia benar-benar sudah marah dengan kedua orang tuanya.
"Naku, Sayang. Buka pintunya, Nak. Mommy mohon, Mommy enggak mau terjadi sesuatu padamu. Pelase, buka pintunya!"
"Ayo, Nak. Kita ngobrol baik-baik di luar ya, Sayang. Jadi Mommy mohon bukain pintunya ya, Mommy khawatir banget, Mommy enggak mau Naku kenapa-kenapa hiks ...."
Becca tidak henti-hentinya terus menggedor pintu kamar anaknya sambil menangis. Bagaimana seorang Ibu tidak merasa khawatir, bila telinganya harus mendengar suara-suara yang bisa membuatnya terluka.
Prangg!
Bugh!
Semua barang di lempar ke arah pintu oleh Naku, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri. Semua itu dikarenakan dia tidak mau semua kebahagiaan ini hancur, hanya karena keegoisan kedua orang tuanya.
"Pergi, gua bilang pergi ya pergi!" teriak Naku, melemparkan vas bunga kecil mengenai pintu.
Gala yang tidak ingin sesuatu terjadi pada anak semata wayangnya, segera mencari kunci cadangan. Bagaimana pun caranya dia akan berusaha supaya bisa membuka kamar Naku.
15 menit berlalu, suara ke bisingan di dalam kamar Naku tidak lagi terdengar. Jika memang emosi Naku sudah mulai membaik, maka mereka akan merasa tenang.
Namun, bila ke bisingan itu terdiam bersamaan terjadinya sesuatu pada Naku. Itulah yang membuat mereka menjadi panik.
Benar saja, baru juga Gala berhasil membuka pintu kamar anaknya. Mereka sudah menemukan Gala tergeletak di lantai dalam keadaan mulut berbusa.
"Naku!" teriak kedua orang tuanya yang langsung berlari untuk menolong anaknya. Tak lupa merek berhati-hati ketika harus melewati beberapa serpihan pecahan beling.
Tanpa berlama-lama, Gala menggendong Naku ke dalam dekapan dan membawanya menuju rumah sakit.
Kehebohan para asisten rumah tangga ataupun security berhasil membuat kedua orang tua Naku semakin panik.
Becca segera duduk di kursi belakang mobil untuk menjaga anaknya, sementara Gala menancapkan gas begitu kencang menerjang semua kegelapan yang sangat sepi.
"Gal, tambah lagi kecepatan mobilnya. Aku tidak ingin sampai hal buruk terjadi pada Naku. Cepat, Gal. Cepat! Hiks ...."
"Tenang, Becca. Jangan membuatku semakin panik, aku sedang berusaha sekuat tenaga untuk tetap fokus membawa mobil. Sedikit saja konsentrasiku terganggu, maka kita semua akan masuk rumah sakit bersama!"
Kepanikan Becca benar-benar mengganggu ke fokusan Gala dalam berkendara. Akan tetapi, dia tetap terus mengendarai mobilnya sambil mencoba untuk tidak mendengar tangisan Becca yang memusingkan kepalanya.
...🌟🌟🌟🌟🌟...
Setibanya di rumah sakit, Gala bergegas untuk turun, kemudian kembali menggendong anaknya. Lalu mreka berdua berjalan tergesa-gesa dan meletakkan Naku di atas bangkar yang sudah di sediakan.
Gala, Becca dan para perawat lainnya semua ikut mendorong bangkar Naku menuju ruangan UGD yang terletak di belakang rumah sakit.
Sesampainya di sana bangkar Naku sudah masuk lebih dulu, tetapi orang tuanya tertahan di luar. Sebab, yang boleh masuk adalah para perawat, dokter dan juga pasien.
"Ini semua gara-gara aku, pasti karena suaraku yang lantang membuat Naku mendengar semua itu. Aku memang Mommh yang bod*oh!"
"Tuhan, aku mohon selamatkan anakku. Jangan renggut dia dariku, aku masih sangat membutuhkannya!"
Becca menangis dalam keadaan gelisah dan juga cemas. Rasanya Becca belum tenang bila belum mendengar kabar baik mengenai Naku.
"Tidak, Sayang. Ini semua salahku, aku yang sudah membentakmu dan membuatmu semakin emosi. Bahkan perkataanku berhasil melukai hatimu, tapi aku tidak ada maksud seperti itu."
"Hu-hubunganku sama Lola cuman sebatas kerjaan itu saja, jadi jangan berpikir jelek tentangku. Kasian Naku, pasti dia sangat terpukul kalau sampai kedua orang tuanya berpisah."
Ingat, Becca. Impian Naku dari kecil, dia mau kita selalu bersama. Dia tidak mau menjadi teman-temannya yang kebanyakan korban broken home. Jadi, please jangan hancurkan mental anak kita!"
Gala berbicara di depan istrinya sambil menatapnya dengan tatapan penuh harapan, sedangkan Becca dalam keadaan panik begini masih tetap akan teringat sama kejadian tadi.
Becca terus berusaha menjauhi suaminya, dia masih belum percaya sepenuhnya atas perkataan suaminya.
Mulut bisa saja berbelit hingga menimbulkan kebohongan, tetapi tidak dengan kenyataan yang semakin terlihat jelas.
.......
.......
.......
...***💜💜>Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Amih_Ochil
Tuhkan Naku kenapa ini thor? Kasian banget, pasti dia depresi itu 😭
2023-06-03
2