"Ada, deh. Ntar gue ikut loe ya, buat mengospek mahasiswa baru. Bosan gue," bujuk Aidan. Padahal dia punya niat tersendiri.
"Apaan, curiga gue. Loe, nggak aneh-anehkan, Aidan Bahtiar?" Andri curiga karena memang tidak biasanya Aidan ikut dalam kegiatan seperti itu.
"Apaan, sih. Gue, cuman bosan tau, loe, tenang aja, deh," bujuk Aidan.
Andri mengerti jika Aidan orangnya pembosan. Apalagi tidak ada yang menantang dia untuk balapan liar. Hanan sibuk jadi ketua panitia OSPEK.
"Ya udah, loe lihat aja nanti, tapi jangan macam-macam," ancam Andri.
"Udah, loe santai aja." Aidan terus saja mencuri pandang ke gadis absurb, tapi gadis itu hanya fokus makan.
Andri memperhatikan arah pandang Aidan.
"Ah, nggak mungkin lah dua cewek itu tipe Aidan," batin Andri. Dan sejak kapan Aidan peduli dengan gadis-gadis, yang ada cewek yang menyatakan cinta padanya akan ditolak dengan kasar.
Hanan memasuki kantin bersama Syira. Syira adalah mahasiswi jurusan teknik kimia. Dia dan Hanan telah bersahabat sejak mereka SMA. Saat masuk kuliah Syira menyukai Aidan dan terang-terangan meminta Hanan untuk memperkenalkannya dengan Aidan.
"Aidan!" sapa Syira, dia langsung duduk di samping Aidan dan meninggalkan Hanan.
Hanan menatap Aidan dengan tatapan tidak suka. Namun, Aidan mengabaikannya, dia masih saja terus makan.
"Eh, Syira, bareng bodyguard terus," sindir Andri.
Semua tahu Syira pasti akan bersama Hanan kemana pun dia pergi. Makanya beredar gosip bahwa Hanan adalah bodyguard Syira.
"Apaan, sih, Ndri," kesal Syira.
"Habis loe, berdua sama Hanan terus," sindir Andri.
"Terus? Masalah buat loe?" Hanan duduk di depan Aidan dan di samping Andri.
"Nggak, cuma kalau bisa kalian jangan berada dalam pandangan gue," sarkas Andri.
Aidan hanya diam sambil menikmati makanannya dan tentu saja sambil sesekali memperhatikan si gadis absurb.
"Nan, gue mau pesan makanan, loe mau apa?" Syira berdiri kembali dari duduknya dan menunggu Hanan menjawab.
"Gue pengen makan mie goreng, aja," sahut Hanan. Meskipun dia tidak suka dengan Aidan dan mereka adalah musuh bebuyutan, tetap saja di depan Syira Hanan akan bersikap baik, layaknya teman biasa.
"Minumnya biasa?" tanya Syira lagi.
"Iya,"
Syira meninggalkan mereka dan memesan makanan. Begitu Syira pergi, Aidan melihat si gadis absurb dan temannya pergi. Aidan ikut berdiri. Pria itu mengeluarkan uang dari dompetnya dan meletakkan uang diatas meja.
"Ndri, loe bayarin punya gue, ya," pinta Aidan. Tanpa menunggu jawaban Andri, dia telah berjalan.
"Loe, mau kemana?" teriak Andri. Mereka memang belum kuliah normal dan mahasiswa yang ke kampus pun adalah panitia OSPEK dan mahasiswa baru peserta OSPEK, serta beberapa mahasiswa yang ingin melihat legiatan OSPEK.
Aidan sendiri ke kampus karena bosan di rumah. Mau nongkrong, malas sendirian.
"Perpus," balas Aidan asal.
Jawaban Aidan semakin membuat Andri dan Hanan bingung karena seumur-umur mereka kenal belum pernah Aidan ke perpustakaan.
"Aidan kemana?" Syira datang setelah memesan makanan. Dia kecewa karena Aidan telah pergi.
"Perpus," jawab Hanan.
"Baiknya, gue juga cabut dulu." Andri pun pamit dan mengambil uang dari Aidan. Dia kemudian membayar makanan mereka.
*
*
*
Aidan mengikuti si gadis absurbnya, teman gadis tersebut menuju arah yang berbeda sementara gadis itu menuju arah lain. Aidan mengikuti gadis yang membuat dia penasaran. Perempuan itu menuju taman yang ada di kampus, dia duduk di kursi tembok sambil memandang ke atas pohon yang berguguran.
Si gadis mengeluarkan buku dari tas plastiknya. Melihat Aileen sendiri, Aidan menghampirinya.
"Hei cewek!" panggil Aidan dengan nada tidak sopan.
Karena posisi mereka yang sudah dekat, Aidan dapat membaca nama yang tergantung di dada gadis itu.
"Aileen Ghania, nama yang bagus," puji Aidan dalam hati.
Aileen hanya melihat sebentar kemudian kembali menulis di bukunya.
"Heh, cewek, loe nggak ingat gue?" Nada kesal terdengar dari suara Aidan.
Cuaca siang itu sangat terik, beruntung mereka duduk di bawah pohon rindang sehingga terlindung dari paparan sinar matahari.
"Maaf siapa?" suara lembut Aileen membuat jantung Aidan berdetak kencang.
"Apa yang terjadi dengan jantung gue?" batin Aidan, dia memegang dadanya, berusaha tenang.
"Gue yang bertemu sama loe di Strawberry on The p⁰000⁰ShortCake." Aidan mencoba mengingatkan Aileen kembali.
Tidak mungkin Aileen lupa cowok sekeren dia?
"Oh." hanya itu kata-kata yang keluar dari bibir Aileen. Gadis berusia 17 tahun itu kembali memfokuskan diri ke bukunya.
Hal itu membuat Aidan kesal, setiap bertemu gadis itu selalu mengabaikannya. Bahkan gara-gara dia Aidan kalah dalam balapan liar satu bulan yang lalu.
"Oh? Serius hanya itu?" hardik Aidan.
Aileen kembali memandang kepada Aidan dengan bingung. Tapi dia tahu pria di depannya ini pasti seniornya. Entah jurusan yang sama atau bukan.
"Jadi, Kakak mau apa?" tanya Aileen lembut.
"Ya, loe minta maaflah karena loe udah ngambil strawberry cheese cake terakhir yang harusnya jadi milik gue!" bentak Aidan.
Aileen terkejut, dia hanya ingin kuliah dengan nyaman tanpa ada drama. Apa lagi keterlibatan dengan pria. Aileen telah memutuskan untuk menutup hatinya dan hanya akan memfokuskan segala daya dan upaya untuk kuliahnya. Tidak akan ada pri lagi yang dapat menyakiti hati Aileen, cukup hanya Atha, pertama dan terakhir. Pria yang buat Aileen bahagia dan terluka dalam.
"Maaf." Setelah mengucapkan kata maaf, Aileen berdiri dari duduknya, dia akan kembali karena waktu istirahat telah habis dan juga Aileen takut dengan Aidan.
Aidan jadi bengong, dia kembali diabaikan lagi.
What? Mengapa gadis ini selalu membuatnya kesal tapi juga penasaran?
Aidan tidak terima dia ditinggalkan begitu saja dan juga dilupakan oleh gadis ini. Aidan menyusul Aileen dan menarik tangannya. Aidan bahkan menyandarkan Aileen di batang pohon.
Aileen terkejut dan memandang Aidan dengan ketakutan.
"Dengar Aileen Ghania, itu nama loe bukan?"
Aileen hanya diam, wajahnya pucat, dia takut Aidan berbuat tidak pantas padanya.
"Jawab gue!" hardik Aidan lagi.
Aileen hanya mengangguk dan Aidan tidak puas, dia ingin mendengar suara merdu Aileen.
"Apa? Gue nggak dengar?" Aidan mendekatkan telinganya kepada bisbi Aileen.
"I--iya," jawab Aileen dengan terbata-bata. Dia memandang sekeliling berharap ada yang datang dan membantunya.
"Gue nggak suka diabaikan dan loe udah 2 kali mengabaikan gue," ujar Aidan.
Posisi mereka yang terlalu dekat, dapat Aidan cium aroma cherry dari farfum atau sabun mandi yang mungkin dipakai Aileen.
"Maaf, saya tidak akan melakukannya lagi. Saya akan membelikan Kakak strawberry cheese cake itu kembali." Aileen hanya ingin agar dia cepat keluar dari situasi tidak nyaman ini.
Aidan terlalu dekat dengannya, dia takut Aidan melakukan sesuatu yang buruk atau mahasiswa lain yang melihat akan menjadi salah paham.
"Bagus, kapan?" Aidan senang mendengar perkataan Aileen, itu artinya Aidan bakal punya kesempatan untuk bertemu Aileen kembali.
"Aileen!"
🍒🍒🍒
Gantung dulu ya, sambil nunggu aku up, silahkan mampir ya ke karya temanku
Jangan lupa nyawer ya besties.
Please Follow akun NT ini sekalian ig dan tik tok author ya!
Ig : lady_mermad
Tiktok : lady_mermad
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Rita
dasar Aiden
2023-10-12
0