"Maaf, kue itu milik gue," potong Aidan. Dia mengeluarkan uang lima puluh ribu rupiah dan memberikannya kepada kasir. Kasir menjadi bingung dengan dua orang anak muda di depannya ini.
Aileen justru mengabaikan Aidan dan mengambil kue tersebut dan duduk di kursi pojok ruangan yang menghadap ke laut. Aidan tercengang dengan kelakuan absurd Aileen. Dia mengambil uangnya kembali dan mengikuti Aileen.
Pria muda tampan itu duduk di depan Aileen dan memandang tidak percaya. Aileen seperti tidak menyadari kehadiran Aidan. Aidan seperti hantu saja yang kehadirannya diabaikan karena tidak terlihat manusia.
"Eh cewek, loe nggak punya etika, ya?" sarkas Aidan. Namun, Aileen mengabaikannya, gadis itu bersiap memotong kue dengan garpu.
"Apa gadis ini tidak waras? Sayang sekali, padahal dia cantik," batin Aidan.
"Stop!" Aidan menjentikan jarinya. Dia menggeser kue mendekat padanya. Hal itu berhasil membuat Aileen melihat kepadanya. Gadis itu hanya melihat sekilas, kemudian mengambil kembali kue dari depan Aidan. Aidan bersiap untuk mengambil kue tersebut. Akan tetapi, Pelayan membawakan minuman Aileen, membuat Aidan mengurungkan niatnya.
"Ini minumannya, silahkan," ujar pelayan meletakan minuman di depan Aileen. Kemudian meninggalkan Aileen dan Aidan.
Sebelum Aileen, memakan kue itu kembali, Aidan dengan cepat memotong kue dengan garpu yang ada di meja dan memasukannya ke dalam mulut. Anehnya Aileen tidak marah, dia tetap saja memotong kue dan memakannya. Aidan melihat Aileen memotong sedikit demi sedikit strawberry cheese cake slice itu.
Aidan hanya memperhatikan saja, sepertinya gadis itu menyisakan strawberry untuk dimakan terakhir. Bukan gaya Aidan, Aidan akan memakan potongan strawberry diawal, dia dengan cekatan mengambil strawberry itu dan memakannya. Aileen hanya diam, gadis itu memotong lagi kue dan memasukannya ke dalam mulutnya.
"Benar-benar gadis yang aneh," pikir Aidan. Aidan meletakan uang lima puluh ribu di depan gadis itu.
Aileen hanya melihat sekilas, dia meminum coklat panasnya dengan cepat, kemudian berdiri meninggalkan Aidan. Bahkan gadis itu tidak mengambil uang yang diberikan oleh Aidan. Sejenak Aidan terbengong melihat tingkah Aileen.
"Apa yang terjadi dengan gadis itu? Apa dia tuli?" gerutu Aidan.
Aidan juga keluar, dia membatalkan untuk makan strawberry cheese cake yang dapat menghilangkan bad moodnya. Melihat Aileen saja bad mood teralihkan, tergantikan dengan tingkah Aileen yang absurd.
Aidan mengambil motor kawasaki ninja biru metaliknya. Dia keluar dari pekarangan toko kue. Toko kue dengan nama 'Strawberry on the Shortcake'.
Aidan melihat Aileen jalan, pria itu penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh gadis itu. Tatapan mata gadis itu kosong dan sendu. Aidan diam-diam mengikutinya, khawatir gadis itu akan diganggu preman, apalagi waktu telah menunjukan hampir jam 9 malam.
Aileen terus berjalan menuju jalan Patimura, pemberhentian angkot menuju rumahnya. Aileen menunggu angkot lewat. Aidan pun berhenti di dekat sana. Aileen tidak menyadari kehadiran Aidan. Beberapa angkot berhenti di depan Aileen. Namun, gadis itu tidak kunjung juga naik.
Aidan semakin penasaran kemana tujuan gadis itu?
Akhirnya angkot tujuan rumah Aileen datang dan dia menaiki angkot tersebut. Aileen duduk di bagian belakang. Dia memandang keluar dari kaca mobil. Aileen menulisi kaca dengan tulisan entah apa. Aidan menatap gadis itu dengan terpesona. Angkot warna ungu tujuan Balai baru. Tapi dimana rumah gadis itu, Aidan tidak akan tahu karena angkot dengan jurusan Balai baru itu melewati beberapa rute.
Ingin Aidan mengikuti gadis itu karena penasaran. Bunyi klakson kendaraan dibelakang Aidan membuyarkan lamunan si pria. Dia menjalankan motornya menuju rumah. Meskipun menurut Aidan hari masih sore dia tetap saja pulang. Biasanya Aidan pulang diatas jam 12 malam.
Rumah yang ditempati Aidan adalah rumah dua lantai yang terletak di jalan raya. Dia membuka rumah bercat putih itu, Aidan tinggal sendiri, keluarganya berada di Jakarta. Sejak ayahnya menikah lagi ketika Aidan kelas 3 SMP. Aidan memutuskan tinggal di Padang.
Ayahnya masih mengirimi Aidan uang untuk biaya hidupnya. Aidan memiliki saudara perempuan berusia 5 tahun dari ibu tirinya. Aidan tidak pernah melihat adiknya itu karena memang Aidan tidak pernah kembali ke Jakarta.
Aidan memutuskan untuk mandi dan tidur cepat. Pria itu tidak bisa tidur, dalam bayangannya terlintas sosok gadis absurd yang ditemuinya tadi. Memikirkan gadis itu membuat jantung Aidan berdegub kencang. Aidan memegang dadanya.
*
*
*
Satu bulan kemudian.
Aidan masih tidak bisa melupakan gadis yang ditemuinya itu. Dia kembali lagi ke toko Strawberry on the ShortCake Bakery and Cakes. Namun, tidak pernah bertemu lagi dengan gadis itu. Aidan menyesal mengapa dia tidak bertanya tentang nama gadis itu?
Selama 3 hari Aidan berkunjung di jam yang sama ke toko kue. Kemudian berganti menjadi sekali seminggu. Bahkan Aidan nekat bertanya kepada kasir tentang gadis absurb itu. Kasir memberitahu bahwa gadis itu tidak pernah lagi datang.
Hari ini adalah hari pertama OSPEK mahasiswa baru. Panitia OSPEK telah sibuk mempersiapkan dari satu bulan yang lalu. Aidan bukan panitia, tapi Andri sahabatnya adalah salah satu panitia. Aidan hanya sesekali muncul untuk melihat mereka melakukan persiapan.
"Si Hanan, nggak nantangin balapan lagi?" tanya Aidan kepada Andri, mereka tengah makan siang di kantin kampus.
"Jangan aneh-aneh, deh. Ini waktu sibuk-sibuknya kami para panitia OSPEK buat meng-Ospek mahasiswa baru. Loe tahu sendiri Hanan ketua BEM, ya pastilah dia paling sibuk," terang Andri. Dia menyuapkan satu sendok nasi ke dalam mulutnya.
Andri memesan nasi dengan lauk ayam goreng. Sedangkan Aidan, memesan nasi dan ayam gulai.
Aidan sudah mulai bosan, setiap hari ngebut tanpa tantangan. Biasanya Hanan selalu menantang Aidan, meskipun dia tahu tidak pernah menang dari Aidan, kecuali saat Aidan sial bertemu gadis absurb.
Entah mengapa Hanan selalu bersaing dengan Aidan. Padahal, Aidan terkenal dengan kenakalannya. Hanan sering mencari gara-gara dengan Aidan.
Dua orang wanita masuk ke dalam kantin. Aidan kaget saat melihat salah satunya adalah si gadis absurb. Gadis itu mengenakan kemeja putih dan celana hitam serta sepatu cats. Tentu saja Aidan tahu itu adalah seragam mahasiswa baru yang tengah di OSPEK.
Hanya saja Aidan heran, mengapa gadis itu harus memakai kaca mata yang entah terbuat dari tahun berapa? Setahu Aidan, para mahasiswa baru khususnya untuk perempuan hanya memakai kemeja putih, celana atau rok hitam. Tas dari kantong plastik serta rambut di kuncir dua.
"Ndri, emang untuk mahasiswa baru cewek harus pakai kaca mata, ya?" tanya Aidan. Dia masih memperhatikan gadis itu yang akhirnya duduk di salah satu meja bersama temannya.
"Enggak, kenapa emangnya?" Andri kembali bertanya. Tumben sekali Aidan peduli dengan lingkungannya?
"Nggak ada, penasaran aja, gue. Btw loe lihat dua cewek di pojok itu? yang satunya pake kacamata ketinggalan mode?"
Andri melihat kearah pandangan Aidan. Dia tidak mengerti maksud Aidan.
"Ya, kenapa dengan mereka? Jangan bilang loe, suka sama cewek yang nggak pake kaca mata?" terka Andri. Menurut Andri tidak mungkin Aidan suka dengan gadis berkacamata? Dan sejak kapan Aidan peduli dengan gadis-gadis?
"Ya nggak lah," elak Aidan.
"Tapi gue penasaran dengan cewek yang pakai kacamata," batin Aidan.
"Trus? Ngapain loe tanya?" heran Andri. Dia masih sambil menyantap makan siangnya.
"Gue penasaran, aja. Jurusan apa mereka?" Aidan ingin tahu dan penasaran dengan gadis itu.
"Mereka junior kita." Andri akhirnya menjawab pertanyaan Aidan.
"Serius, loe?" Aidan senang mendengar berita itu.
"Kenapa loe, senang gitu? Curiga, gue?" Andri menatap Aidan dengan tajam.
"Ada, deh. Ntar gue ikut loe, ya, buat mengospek mahasiswa baru. Bosan gue," bujuk Aidan. Padahal dia punya niat tersendiri.
🍒🍒🍒
Sambil nunggu up silahkan mampir ke karya temanku, ya!
Jangan lupa nyawer ya besties.
Please Follow akun NT ini sekalian ig dan tik tok author ya!
Ig : lady_mermad
Tiktok : lady_mermad
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Rita
ada yg mesti dipastiin dri
2023-10-12
0
Rita
baru putus cinta bang
2023-10-12
0