04. Sepenggal Kisah Dari Masa Yang Indah.

Kelopak mata itu terbuka dengan perlahan, menampilkan sebuah iris berwarna hitam kecoklatan. Menengok ke samping kirinya yang masih kosong membuat Kalina mendengus, padahal harapannya adalah ada seorang lelaki di sampingnya yang tengah memeluknya dengan erat, nyatanya itu hanyalah angan semata.

Kalina bangkit dari tidurnya, ia menengok ke arah jendela yang ternyata matahari sudah jauh berada di atas kepala. Melihat jam di teleponnya ternyata itu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Mana pernah ia bangun se siang ini.

"Dimana mas Shaka?"

Kalina meraih ponselnya, langsung mendial nomor Shaka. Terdengar nada sambung disana, tetapi lelaki itu tidak kunjung mengangkat telepon.

Tidak menyerah Kalina mencobanya sekali lagi, dan berhasil saja sekarang Shaka sudah mengangkatnya.

"Hallo, Mas dimana?"

Tidak terdengar apapun dari seberang, hal itu tentu saja membuat hati Kalika semakin tidak menentu.

"Mas?"

"Supir udah nunggu di basement."

Tut,

Hanya sebuah kalimat singkat itu yang terucap sebelum panggilan di akhiri, Kalina kecewa. Malam pertama yang harusnya indah dan penuh kasih sayang nyatanya berubabah menjadi sangat menyedihkan untuknya, ia tidak disentuh bahkan sama sekali tidak melihat suaminya di malam pertama mereka.

***

Malam telah tiba, Ara menyeret kakinya untuk tetap bisa berjalan. Menaiki lift untuk tiba di lantai atas, kini Ara tertuju pada pintu bernomor 67 itu kini Ara memasukan pin sebagai kunci untuk membukanya.

Setelah pintu terbuka, Ara melepaskan sepatu hak tingginya lalu menggantinya dengan sendal rumah. Ara baru saja berjalan melewati sofa tetapi ia menemukan seseorang tengah tertidur disana, tanpa menggunakan selimut dan kemeja putih yang ia kenakan nampak terbuka tiga kancing di bagian teratas.

Tanpa disadari senyuman Ara mengembang, Ara mengambilkan selimut bulu kesayangannya lalu menyelimuti lelaki itu. Ara mendudukan dirinya di karpet, menatap wajah yang tengah tenggelam dalam mimpi itu. Shaka terlihat tertidur dengan sangat damai, nafasnya teratur dan wajahnya tambah tampan dalam posisi seperti itu.

"Takdir benar-benar lucu ya," Kalimat itu membuat Ara terkekeh.

Ingatannya kembali melayang pada saat masa-masa sekolah dahulu. Shaka adalah ketua klub basket sedangkan dirinya adalah ketua osis. Berbagai kegiatan membutuhkan ijin sang ketua osis, Shaka mulai mengenal Ara dari situ.

Shaka mulai mengangumi Ara yang seorang wanita tetapi memiliki kemampuan untuk memimpin dan segala hal yang membuat Shaka jatuh cinta, tentu saja itu tanpa sepengetahuan Ara. Saat itu Ara tidak memiliki perasaan apapun Shaka, Ara hanya terfokus untuk belajar agar mendapat posisi teratas karena saat itu Ara tengah mengejar beasiswa kuliah. Kehidupannya yang menyedihkan harus Ara rubah, salah satunya adalah dengan cara berkuliah lalu meraih cita-citanya.

Dua tahun lamanya Shaka menyukai Ara tetapi tidak memberitahukan perasaannya, hingga saat ujian akhir Shaka mengetahui ibu Ara adalah salah satu pembantu baru di rumahnya. Shaka justru semakin gencar mendekati Ara lalu mengungkapkan semuanya pada Ara. Awalnya ayah dan ibu Shaka membiarkan saja putranya mendekati putri pembantu mereka, tetapi setelah kejadian itu semuanya berubah. Mereka harus menjalin hubungan kasih mereka secara diam-diam.

"Andai takdir tidak selucu ini."

Mata Shaka tiba-tiba saja terbuka, "Apanya yang lucu, heum?"

"Kamu itu lucu, belum mandi kan pasti dari kemarin?"

Shaka masih mengenakan kemeja putih yang satu paket dengan jas yang entah sudah berada dimana. Pakaian itu adalah pakaian yang ia gunakan semalam saat pesta pernikahan, itu artinya Shaka belumlah membersihkan diri sama sekali.

"Yaudah aku mandi, kamu makan dulu ya. Aku udah masakin makanan buat kamu."

Ara menengok ke meja makan, benar saja disana sudah ada beberapa hidangan hasil tangan Shaka. Lelaki ini memang pandai memasak, bahkan dirinya sendiri saja akan kalah dengan kemampuan memasak Shaka.

Makanan itu memang sudah tidak mengepulkan asap, tetapi masih sedikit hangat pertanda belum lama dimasak.

"Mandi gih, kita makan bareng."

...════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════...

...Dont forget to click the vote button!...

...════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════...

Jika ada pertanyaan tuliskan saja di kolom komentar, terima kasih sudah mampir di cerita ini silahkan tunggu episode selanjutnya ^_^

And, see you.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!