Bab 2. Jalan Pintas Haram

“Enggak, Lit. Kayaknya aku gak jadi deh, aku gak berani, aku takut.” ucap Sesha, dia dan temannya yang bernama Lita kini sedang berada di lobi sebuah hotel ternama di kota Jakarta.

Setelah berbicara keluh kesahnya pada Lita, Lita memberikannya sebuah solusi dengan bekerja sekian jam. Karena tidak ada pilihan lain, akhirnya Sesha menerima pekerjaan itu.

“Gak bisa main batalin mendadak kayak begini dong, Sha. Kita sudah bersepakat dan tadi kamu bilang oke! Kalau mau ngebatalin ya minimal sebelum aku bersepakat dengan orangnya! Kalau kamu batalin kayak begini, kita malah akan kena masalah nanti. Yang kita hadapi ini bukan orang sembarangan, dia CEO perusahaan ternama! Kalau cuma orang biasa sih gak masalah main batalin, lah ini bukan orang sembarangan! Salah, salah, kita malah kena masalah besar. Hidup kita udah susah, jadi jangan dibikin makin susah lagi!” ucap Lita.

Sesha memejamkan mata hingga setetes air mata membasahi pipi, tak pernah ia bayangkan sama sekali jika pada akhirnya dia akan memilih jalan haram seperti ini untuk membayar hutang uang yang sama sekali tak pernah ia gunakan untuk dirinya sendiri.

Kedua tangan Sesha mengepal kuat, hatinya mengutuk keras perbuatan sang ibu tiri. Ingin rasanya dia membunuh wanita yang selama 10 tahun ini hidup bersama dengannya.

“Ayo.” ajak Lita, dia meraih telapak tangan Sesha dan menariknya pelan berjalan ke arah lift. Saat sudah memasuki lift, Lita menekan angka menuju lantas atas.

Tangan Sesha yang lain masih mengepal kuat, jantungnya berdegup sangat kencang. Dia benar-benar takut menghadapi situasi yang akan terjadi di menit-menit selanjutnya.

Ting.

Tak berselang lama kemudian, pintu lift terbuka. Dengan segera mereka keluar dari lift dan berjalan ke arah pintu kamar yang sudah di persiapkan.

Tap tap tap.

Langkah Sesha dan juga Lita terhenti di depan pintu kamar hotel. Lita melihat ada air mata di pipi Sesha. Merusak polesan bedak tipis yang dia pakaikan di wajah Sesha.

Ternyata setelah dipoles sedikit, Sesha mempunyai paras yang cantik, walau kulitnya tak begitu putih, tapi gadis itu cukup bersih dan enak dipandang.

Lita mengambil bedak di dalam tasnya, kemudian merapikan sedikit wajah Sesha yang terkena air mata.

“Tidak akan lama, Sha. Kalau kamu ingin cepat, puaskan saja dia secepat mungkin agar kamu bisa segera pergi. Lagi pula kamu melakukannya hanya malam ini saja dengan jumlah uang yang sangat fantastis. Setelah itu kamu bisa melupakan semua yang terjadi malam ini dan ambil alih rumahmu, kamu bisa urus surat-suratnya dengan sisa uang itu. Bayar pengacara dan juga notaris, setelah berhasil mendapatkan rumah itu, kamu usir ibu tiri kamu! Atau, kamu bisa kabur dengan sisa uang itu dan tata hidup kamu yang baru. Kalau ngandelin dari gaji pabrik mau sampe kapan, Sesha? Apalagi kamu bilang uang gaji diambil sama ibu tiri kamu, kan? Mau sampe kapan kamu jadi budak wanita gila itu, huh? Atau kalau enggak kamu akan menikah dengan pria tua. Kamu malah akan melayani pria tua itu seumur hidup! Sedangkan ini hanya sekian jam, Sesha!”

Sesha diam sebentar, namun wajahnya masih memperlihatkan wajah sedihnya dan juga rasa takut.

“Udah, masuk. Aku tunggu kamu di resto hotel, oke?”

Sesha masih diam tak menjawab. Melihat tak ada respon sama sekali dari Sesha, Lita akhirnya berinisiatif membuka pintu hotel dan mendorong pelan tubuh Sesha agar segera masuk. Kemudian menutup pintu itu rapat-rapat.

“Lit—“

Ucapan Sesha terhenti saat pintu tertutup sempurna, Lita tak dapat lagi mendengar suara Sesha karena kamar hotel itu kedap suara.

Bersambung

Terpopuler

Comments

azkia

azkia

ngsak ne sesha...

2023-07-28

1

ovi

ovi

lnjut kk

2023-07-27

1

Asma Susanty

Asma Susanty

kasian sesha

2023-07-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!