“Pekerjaan apa yang bisa menghasilkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu singkat?” tanya Sesha setelah mendengar jumlah uang yang sangat fantastis.
“Sepulang dari pabrik nanti sore aku jelaskan,” ucap Lita, “Sekarang kita masuk saja dulu dan kerja, nanti sore baru aku katakan apa pekerjaannya.” ucap Lita lagi, dia menyelipkan tangannya di siku lengan Sesha kemudian berjalan masuk ke area pabrik.
Pukul 3 sore.
Sesha berjalan keluar dari pabrik tempatnya bekerja seraya menyentuh layar handphonenya. Dia hendak menelfon Rafa untuk bertanya apakah kakak tirinya itu sudah mendapatkan uangnya atau belum. Walau Lita mengatakan ada jalan pintas untuk mendapatkan uang sebanyak itu, tapi ia masih sangat ragu. Pekerjaan macam apa yang menghasilkan uang sebanyak itu hanya dalam sekian jam. Apa jangan-jangan yang dimaksud oleh Lita adalah menjual organ tubuh?
Jual ginjal begitu?
Tapi mungkin jika tak ada pilihan lain, menjual ginjal dirasa lebih baik daripada harus menikah dengan juragan Basri menggantikan Dewi. Tapi, tadi Lita juga bertanya apakah ia masih virgin? Masa iya jual ginjal harus bersyarat masih virgin.
Ah, entah lah!
Tuuuttttt ....
“Halo, Kak? Assalamualaikum ... bagaimana? Kakak berhasil mendapatkan uangnya?” tanya Sesha.
[Waalaikumsalam, Sha. Kakak dapet sih uangnya, tapi cuma lima juta. Tuan muda sedang tidak berada di rumah dan hanya ada Nyonya besar saja di rumah. Jadi kakak memberanikan diri pinjam pada Nyonya besar, tapi Nyonya besar hanya meminjamkan uang lima juta. Dua puluh juta terlalu besar katanya, kakak juga pinjam uang sama temen kakak, tapi cuma dapet 500 ribu. Jadi kakak hanya pegang 5 juta 500 ribu.]
Sesha nampak sangat kecewa saat mendengar ucapan sang kakak, tapi ia juga cukup mengerti. Memang orang bodoh mana yang mau meminjamkan uang sebanyak itu pada rakyat biasa seperti keluarganya. Bagi sebagian orang mungkin 20 juta tidak seberapa, tapi baginya yang hanya buruh pabrik, uang itu lumayan besar.
[Kamu sendiri bagaimana? Dapet uangnya?]
“Belum, tapi aku usahakan malam ini dapet, Kak. Aku ... aku mau ke rumah temen aku, jadi pulangnya agak telat ya.”
[Ya sudah kalau begitu. Kakak juga akan coba pinjam ke teman yang lain.]
Panggilan selesai.
Sesha membuang napas dengan sangat kasar, tidak ada cara lain. Satu-satunya orang yang kini bisa ia harapkan hanya Lita, apa pun pekerjaannya, dirasa ia akan mengambil pekerjaan itu. Bahkan menjual ginjal pun dirasa akan dia lakukan demi mendapatkan uang itu, daripada harus menggantikan Dewi untuk menikah dengan Juragan Basri, lebih baik dia menjual ginjal.
Sesha berdiri di depan pos satpam pabrik, di samping pintu gerbang utama keluar masuk pabrik, menunggu Lita keluar dari sana.
Dan tak berselang lama kemudian, yang dia tunggu akhirnya terlihat juga. Lita yang sadar memang sedang ditunggu itu akhirnya berjalan setengah berlari menghampiri Sesha.
“Kita bicara di cafe yang dibelokkan sana,” ucap Lita seraya menunjuk ke arah kirinya.
Sesha mengangguk pelan mengiyakan, mereka pergi ke cafe itu dan terduduk di tempat yang paling ujung agar tak ada orang yang bisa mendengar pembicaraan mereka nanti. Beruntung cafe juga tidak terlalu ramai dan pengunjung juga bukan dari mereka yang Sesha dan Lita kenal.
“Jadi pekerjaan apa yang kamu maksud?” tanya Sesha. Dia mendekatkan kepalanya pada Lita dan berbisik, “Apa yang kamu maksud itu menjual ginjal?”
“Hah?” Mata Lita terbuka sempurna terperanjat kaget. “Bu–bukan ... bukan jual ginjal.” ucap Lita seraya mengibaskan kedua tangannya.
“Terus apa?” tanya Sesha dengan alis yang bertaut.
Lita melihat ke segala arah yang tak begitu ramai, namun karena tetap takut ada seseorang yang mendengar, dia tetap memilih untuk berbisik pada Sesha. Ia mendekati telinga Sesha dan berucap pelan, “Memuaskan nafsu seorang pria.”
Sesha sontak langsung terperanjat kaget, raut wajahnya berubah seketika. “Apa?” tanya Sesha masih kaget, “Maksud kamu ... jual diri?” tanya Sesha lagi dengan nada suara yang pelan dan menatap Lita dengan tatapan serius. “Menjadi ... kupu-kupu malam begitu?”
Lita tersenyum menyeringai dan mengangguk ragu.
“Gila! Enggak! Aku gak mau ngelakuin hal gila kayak begitu! Aku memang butuh uang banyak, tapi gak kayak begitu juga caranya!” ucap Sesha. Dia beranjak dari duduknya hendak langsung pergi.
Namun, Lita dengan cepat langsung memegang pergelangan tangan Sesha. “Tunggu dulu, Sha.”
“Apa? Aku gak mau, Lita!”
“Aku gak akan maksa, ini terserah kamu mau atau enggak karena itu hak kamu, tapi emang ada pilihan lain selain itu? Kamu yakin bisa dapetin uang sebanyak itu malam ini juga? Ini udah sore, dari mana kamu bisa dapet uang sebanyak itu dalam waktu yang singkat?” tanya Lita. Dia menarik tangan Sesha agar gadis itu kembali terduduk lagi.
Karena tarikan tangan Lita, Sesha akhirnya kembali terduduk lagi di kursinya.
“Aku tidak punya solusi lain selain itu, kalau kamu ngomong butuh uangnya dari sebulan yang lalu mungkin masih bisa aku usahakan. Tapi ini kamu ngomong tadi pagi dan butuhnya malam ini, aku bukan anak orang kaya yang tinggal minta uang gitu aja, Sesha. Jadi ya mana ada uang segitu banyaknya dalam waktu yang singkat. Solusi dari aku ya itu, tidak ada yang lain.”
“Aku tetap tidak mau mengambil solusi dari kamu!” jawab Sesha.
“Ya sudah terserah, aku gak akan maksa,” jawab Lita, “Berarti sekarang pilihan kamu cuma dua.”
Sesha menatap Lita dengan serius.
“Pilihan pertama kamu kabur dari rumah agar tidak menggantikan kakak tiri kamu yang diminta menjadi istri si Juragan yang kata kamu tua dan gendut itu, terus lupain juga niat kamu yang ingin ambil hak kamu untuk mengambil rumah peninggalan orang tua kamu. Kan kamu kabur dari rumah, jadi ya sudah, berarti lupakan juga rumah kenangan itu. Atau ... pilihan kedua, bertahan di sana dan menggantikan kakak kamu menjadi istri si Juragan tua itu. Aku rasa juragan itu juga gak akan nolak kamu untuk dijadikan istri, muka kamu kalau di poles dikit pasti cakep. Perawatan sedikit juga pasti cantik. Dia pasti gak masalah kalau nantinya yang bakalan dinikahin adalah kamu dan bukan kakak tiri kamu.”
Tangan Sesha terkepal kuat.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
azkia
bingung..
2023-07-28
1