Bab 2# Akan Bertanggung Jawab

"Ini ... ini ... tidak seperti yang kalian pikirkan." Hiro menjauh dari kasur dengan berusaha meyakinkan wajah wajah orang murka kekecewaan di depannya. Ia tergagap karena tiba tiba menjadi tersangka.

"Papa kecewa padamu, Hiro!" Pak Fauzi melengos malu akan perlakuan anak sulungnya.

"Kalian salah paham!" Dona pun ikut menyuarakan kekeliruan yang dipikirkan para orang tua sembari berusaha mempertahankan selimut yang membalut tubuhnya.

"Dona, selama ini papa tau kalau kamu mengagumi Hiro. Tapi enggak dengan cara membela kelakuan Hiro barusan. Pikir pakai otak udang mu, Dona! Jangan bodoh terus jadi anak! Bagaimana kalau kamu hamil, hah? sebagai wanita, kamu yang akan rugi. Keluarga akan dicap tidak becus mendidik anak." Pak Amar memuntahkan kekecewaannya. Ia tertunduk malu karena ada Pak RT yang notabenenya orang luar ikut menonton aib anaknya.

" Mama, tolong bantu Hiro ... Kalian salah paham! Tolong percaya sama Hiro!"

"Tidak ada maling yang mengaku, Hiro. Sungguh, Mama malu dengan kalakuan mu ini!" Bahkan Tania pun enggan mempercayainya. Mamanya itu justru sibuk mengelus elus bahu Hilda yang menangis sedih.

Dona dan Hiro yang berniat kembali menjelaskan, secara bersama bungkam tatkala Pak RT memberi jalan tengahnya, "Sebagai ketua RT di kompleks ini, saya menyarankan agar mereka dinikahkan saja. Demi menghindari fitnah dan zina berkelanjutan."

Nikah?

"Enggak! Enggak dan enggak!" Hiro langsung saja menolak tegas. Membuat kekecewaan dan kesedihan Hilda sebagai Ibu yang paling dirugikan, kian pecah tangisnya.

Plaaaakk...

Seumur umur baru kali ini Pak Fauzi menampar anaknya. Dona sampai membelalak kasihan pada Hiro. Lagi lagi, pembelaan yang akan keluar dari mulutnya, ditelan kembali. Takut takut, Papanya juga main gaplok. Istimewa wajah Papanya itu sudah merah meradang menahan emosi yang kapan saja bisa meledak seperti bom. Seram, diam dan terima saja keputusan akhirnya.

"Papa...?" Hiro termangu sembari memegangi pipinya yang nyeri. Ia marah dan kesal, tapi rasa hormatnya sebagai anak masih dijunjung tinggi oleh Hiro. Oleh sebab itu, ia hanya menunduk dalam, mencoba menekan segala emosi yang di dada.

"Papa tidak pernah mendidikmu menjadi pria banci, Hiro. Berani berbuat, berani pula menanggung resikonya. Selama ini, Papa mengira Papa berhasil mendidik mu dengan benar. Tapi ternyata...." Pak Fauzi memijit keningnya, mencoba menahan emosi yang hampir meledak seluruhnya.

"Dona, maafkan segala kesalahan anak, Om. Kamu mau kan menikah dengannya? Ini sebagai bukti tanggung jawabnya," tanya Fauzi. Dona mengangguk spontan membuat Hiro kian membenci Dona karena pikirnya si gendut ini secara tidak langsung membenarkan tuduhan yang hendak melecehkan.

"Eh, apa, Om? Menikah?" Jujur, Dona tidak terlalu mencerna ujung pertanyaan Pak Fauzi tadi. Ia mengangguk spontan karena memang memaafkan Hiro yang sebenarnya tidak ada kejadian yang dituduhkan.

"Iya, menikah," ulang Pak Fauzi.

Jawab apa ya? Dona melirik terlebih dahulu pada wajah wajah kecewa kedua orangtuanya. Duh, Mamanya berlinang air mata. Padahal dirinya masih suci tersegel serapat paket yang belum di unboxing. Lirik ke Papanya juga. Aih, ngenesin ... Dona diberi tatapan sedih luar biasa. "Gimana buktiinnya ya, kalau gue tuh masih ting ting? Andai selaput darah bisa dirogoh, gue pamerin langsung sebagai bukti. Bila perlu gue bingkai dan gue pajangin," batin Dona kasihan juga pada Hiro yang tertudu. Sebenarnya senang sih mau dinikahkan dengan Hiro, tapi tidak begini juga caranya yang dicap sudah menodai nama keluarga. Impian Dona tuh, maunya dilamar romantis ala ala drakor kesayangannya.

"Eh, sapi bocor. Jelasin pada mereka kalau gue nggak pernah nafs* sama lu. Dekat dekat aja ogah, apalagi harus __"

"Hiro!" bentak Pak Fauzi tidak habis pikir pada mulut anaknya ini yang dianggapnya munafik. "Kami semua tidak buta, dengan jelas menyaksikan adegan pemaksaan kamu di atas tubuh Dona!"

Rasain diomelin lagi. Dona menyeringai puas. Hiro ini sudah dikasihani, malah menghinanya habis habisan. "Aku mau, Om. Hiro memang masuk ke kamar aku tanpa izin!"

Aih... Dipelototin Hiro sampai mata itu seakan akan mau menggelinding. Tapi bodo amat, ia kan memang tidak berbohong sepenuhnya. Hiro masuk sendiri tanpa ketuk pintu apalagi salam ramah. Menurut Dona juga, Hiro tetap harus bertanggung jawab karena tubuh setengah polosnya sudah dilihat Hiro.

"Eh, Donat. Tarik nggak omongan lo!"

"Donat? Om, Tante, dengar kan? Hiro memang selalu jahat kepada ku di depan kalian, tapi aslinya mah doyan sama yang gendut gendut! Gengsi dia, Om. Padahal tadi nih, ya. Hiro tuh manis manis merayu ku, Tan."

Semakin Hiro body shaming padanya, semakin Dona pun ingin membalas. Dan rasakanlah karangan bebas nya yang berhasil memupuk emosi Pak Fauzi dan lainnya.

Aaarggh... Awas lo Sapi bocor! Rasanya, Hiro ingin sekala menjadikan lemak Dona sebagai samsak tinjunya. Dona ini semakin mengibarkan bendera peperangan padanya. Baiklah, Dona akan menyesali karangan bebasnya nanti.

"Oke, Pa, Om dan semuanya. Hiro mau tanggung jawab."

Yes ... Nikah sama pujaan hati? Dona jelas bahagia tralalalili. Ingin deh Dona goyang maut atau minimal loncat loncat di atas kasur nya, sebagai ekspresi kesenangan hatinya. Tapi, malu. Nanti saja kalau orang-orang pada keluar.

" Eh, tapi ... kami kan masih sekolah?" Dona baru sadar akan stasusnya. Meski nilainya itu pas-pasan, tapi kan ia juga punya impian.

"Nah, itu. Kami masih sekolah." Kali ini, Hiro sependapat dengan Dona. Semoga batal, semoga, semoga, rafalnya seperti mantra dalam hati.

"Papa sebagai kepala sekolah kalian memang tidak membenarkan ada siswa yang melanggar peraturan. Tapi mengingat hukum dosa zina yang akan kami tuai sebagai orang tua di neraka nanti, karena tutup mata akan kelakuan buruk kalian yang entah sudah berapa kali terulang, Papa tetap akan memutuskan untuk menikahkan kalian berdua, meski sekadar nikah tersembunyi dikhalayak umum tapi sah dan jauh dari zina. Bagaimana, Amar, Hilda, kalian tidak keberatan kan kalau pernikahan mereka berlangsung di KUA saja?"

Mimik wajah Hiro tertekuk lesu. Pupus sudah harapannya saat kedua orang tua Dona menyetujui segala pernyataan Papanya.

Lain halnya Dona, raut wajah gadis itu berseri seri layaknya berhasil memenangkan lotre. Meski Dona tahu, Hiro tidak ada rasa padanya, tapi sifat kepercayaan dirinya yang tinggi, akan mencoba meraih hati Hiro. Bukannya ada pepatah mengatakan, 'cinta akan bersemi seiringnya kebersamaan?' Ya ... Dona akan memperuntunkan hidupnya, tidak ada salahnya mencoba bukan? Meski ia tahu konsekuensinya adalah sakit hati jika rumah tangganya berjalan tidak sesuai ekspektasi.

"Besok pernikahan akan berlangsung. Pak RT, mohon bantuannya agar segala sesuatu yang Bapak saksikan tidak tersebar ke telinga telinga lainnya," tutur Pak Fauzi lagi.

Hiro yang tidak bersemangat, segera meninggalkan tempat itu. Tidak peduli lagi dengan segala pembicaraan.

"Eh, Dona!" Berlalunya seluruh orang orang di kamar Dona, Olla yang sedari tadi diam mencerna, segera duduk di sebelah Dona yang senyum senyum gaje.

"Lo uda gila ya?" toyor Olla di kening Dona.

"Eum, gue waras kok." Dona masih senyum senyum sembari menopang dagunya dengan otak menerawang malam pertama bersama Hiro. Pasti indah.

Sekonyong-konyongnya, Olla yang ngeri dengan ciri ciri kegilaan yang akan disandang sahabatnya ini, tidak pakai hati memukul wajah Dona menggunakan bantal.

"Ih, ganggu aja deh!" Dona mencibirkan bibirnya.

"Lagian lo senyum senyum sendiri dan ngapa pula lo mau nikah muda hah? Saraf lo ya!"

"Ih, Olla. Kok tega sih. Lo kan tahu, kalau menjadi pacar Hiro adalah salah satu impian gue dari dulu. Apalagi ini mau jadi istrinya langsung, ngebet lah gue."

Kening Dona kembali berdenyut oleh tangan gemas Olla. "Pikir pakai otak, Donaaaa! Jangan lemak doang yang lo tumpuk," desis Olla, iba antara kesal pada sahabatnya ini. "Di sekolah, Hiro itu adalah cowoknya Liana! Liana si ratu bully! Liana teman duet Hiro sebagai vokalis! Lo enggak amnesia kan?"

"Aih, maksudnya, gue pelakor dong?" Mata Dona yang sipit melebar seolah kaget. Tapi ujung ujungnya, gadis tukang halu ini malah tersenyum santai. "Liana kan uda cantik tuh, nggak adil kalau bersanding sama pangeran tampan seperti Hiro. Cocoknya tuh, sama si Dodit yang gendutnya kayak gue. Itu baru seimbang memperbaiki keturunan kelak. Makanya, La, kalau pelajaran sains biologi itu jangan tidur!"

"Seraaaaaah deh lo ah, seraaah..." Olla berteriak keras di sisi kuping Dona. Sahabat ini memang cinta mati sama Hiro. Sering di bully body shaming juga terima terima saja. "Dasar bucin!"

"Hiro yang akan bucin sama gue!"

"Lewat mimpi!"

Eh, ada Hiro lagi di ambang pintu. Duh, wajah yang tampan kok terlihat kecut ya.

Olla sudah mengambil kuda kuda, mana tahu Hiro datang ingin membalas Dona dengan cara kasar.

"Calon suami, uda nggak sabar nunggu besok ya?" goda Dona dengan senyum manis. Mana peduli dengan raut wajah tak bersahabat Hiro.

Calon suami? Dih, geli Hiro mendengarnya.

"Ya, gue nggak sabar! Nggak sabar lemak lo itu jadi samsak tinju gue!"

Entah kenapa, samsak yang dimaksud Hiro, terkesan mempunyai arti lain bagi Dona.

"Mau dong dijadikan samsak di kasur!" Dona berkedip lucu.

Hiro akan sama gilanya kalau berlama lama meladeni Dona yang rada rada mesum otaknya. Ia datang lagi karena mencari hapenya yang mungkin jatuh di kasur Dona.

"Olla, cariin hape gue di dalam selimut!" titah Hiro yang ogah ogahan mendekati Dona. Takut diterkam seperti singa kelaparan.

Ollla yang ingin memastikan, tertahan saat hape itu sudah berada di tangan Dona. Layarnya menyala tepat ada pesan masuk dari cewek Hiro yang bernama Liana.

"Cewek lo nge-WA __Eits!" Dona jeli menyembunyikan hape Hiro saat pria itu mau merebutnya.

Olla- si cewek galak itu pasang badan seketika. "Lo nggak lupa kan sama ancaman gue semenjak kita kecil? Gue sering ancam akan memotong burung lo kalau terus membully Dona. Lo nggak mau kan ada burung bergoyang goyang seperti ekor cicak di lantai?" Olla sudah membawa kater saja yang ia peroleh dari meja belajar Dona. Ingin memperingati Hiro kalau resikonya akan fatal jika menyakiti sahabat satu satunya.

" Saraf lo berdua!" Hiro kabur setelah mengatai sepasang sahabat meresahkan itu. Dari dulu, Olla memang pelindung Dona yang kerap mendapat bully-an karena bodynya yang gendut.

"La, lo kayak sikopat di film film tau nggak." Dona aja ngeri melihat kegalakan Olla.

"Pakai sekali lagi otak lo, Dona. Hiro nggak cinta sama lo. Segala keputusan akan ada konsekuensinya, entah itu beruntung atau lo akan buntung!"

"Iya, gue paham. Tapi kalau enggak coba, kita kan tidak tahu finisnya. Betul apa salah?"

"Seraaah!"

***

Terpopuler

Comments

Roslina Dewi

Roslina Dewi

😂😂😂😂buseeett daahh ancamannya😂😂

2023-07-22

1

meE😊😊

meE😊😊

si dona nyoba2 cari pruntungn lewat nikah muda kli aja hiro bkln jd bucin ma dia.. tp ga semudh itu don

2023-06-03

1

Aurel Bundha

Aurel Bundha

lanjut 🥰🥰 semangat

2023-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1# Awal Kesalahpahaman
2 Bab 2# Akan Bertanggung Jawab
3 Bab 3# Saling Memperingati
4 Bab 4# Apa Itu Sutra?
5 Bab 5# Dihukum
6 Bab 6# Balasan Salah Sasaran
7 Bab 7# Pakar Cinta Ala-Ala
8 Bab 8# Gara - Gara Cincin
9 Bab 9# Rasa Penasaran Terjawab (Riko)
10 Bab 10# Ultimatum Untuk Liana
11 Bab 11# Disuruh Mandiri
12 Bab 12# Tawa Pertama
13 Bab 13# Perihal Kotak Makan
14 Bab 14# Sakit Hati Dianggap Babu
15 Bab 15# Potek Hati Dona
16 Bab 16# Musuhan?
17 Bab 17# Saling Menjahili
18 Bab 18# Chat Ancaman
19 Bab 19# Dibully Tanpa Bisa Mengelak
20 Bab 20# Penemuan Berharga Tak Terduga
21 Bab 21# Kuda Nil Mandi Hujan
22 Bab 22# Kartu As lawan Joker
23 Bab 23# Mengambil Sobekan Kertas Yang Berharga
24 Bab 24# Latihan Penuh Excited
25 Bab 25# Emosi Tak Terkontrol
26 Bab 26# Merelakan Meski Terpaksa dan Sakit
27 Bab 27# Melawan Glossophobia dan Perasaan Hiro Di Tempat Lain
28 Bab 28# Ingin Mengembalikan Harga Diri
29 Bab 29# Curhat
30 Bab 30# Membiarkan Melambung Tinggi
31 Bab 31# Modus Sedikit
32 Bab 32# Kesempatan Mereka Habis
33 Bab 33# Ditolak Pak Jamal
34 Bab 34# Hari Graduation
35 Bab 35# Kesan Dan Pesan
36 Bab 36# Karya Saya!
37 Bab 37# Acara Yang Kacau
38 Bab 38# Tidak Punya Muka Lagi
39 Bab 39# Mengubur Cita-cita Demi Memperjuangkan Keinginan Hati
40 Bab 40# Tikus Nakal
41 Bab 41# Rasa Bersalah
42 Bab 42# Saling Mencemburui
43 Bab 43# Klarifikasi Hubungan yang Terpaksa
44 Bab 44# Meminta Bantuan Ibu Suci
45 Bab 45# Super Hiro yang Gagal
46 Bab 46# Amukan Hiro
47 Bab 47# Keraguan yang Hilang
48 T A M A T
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bab 1# Awal Kesalahpahaman
2
Bab 2# Akan Bertanggung Jawab
3
Bab 3# Saling Memperingati
4
Bab 4# Apa Itu Sutra?
5
Bab 5# Dihukum
6
Bab 6# Balasan Salah Sasaran
7
Bab 7# Pakar Cinta Ala-Ala
8
Bab 8# Gara - Gara Cincin
9
Bab 9# Rasa Penasaran Terjawab (Riko)
10
Bab 10# Ultimatum Untuk Liana
11
Bab 11# Disuruh Mandiri
12
Bab 12# Tawa Pertama
13
Bab 13# Perihal Kotak Makan
14
Bab 14# Sakit Hati Dianggap Babu
15
Bab 15# Potek Hati Dona
16
Bab 16# Musuhan?
17
Bab 17# Saling Menjahili
18
Bab 18# Chat Ancaman
19
Bab 19# Dibully Tanpa Bisa Mengelak
20
Bab 20# Penemuan Berharga Tak Terduga
21
Bab 21# Kuda Nil Mandi Hujan
22
Bab 22# Kartu As lawan Joker
23
Bab 23# Mengambil Sobekan Kertas Yang Berharga
24
Bab 24# Latihan Penuh Excited
25
Bab 25# Emosi Tak Terkontrol
26
Bab 26# Merelakan Meski Terpaksa dan Sakit
27
Bab 27# Melawan Glossophobia dan Perasaan Hiro Di Tempat Lain
28
Bab 28# Ingin Mengembalikan Harga Diri
29
Bab 29# Curhat
30
Bab 30# Membiarkan Melambung Tinggi
31
Bab 31# Modus Sedikit
32
Bab 32# Kesempatan Mereka Habis
33
Bab 33# Ditolak Pak Jamal
34
Bab 34# Hari Graduation
35
Bab 35# Kesan Dan Pesan
36
Bab 36# Karya Saya!
37
Bab 37# Acara Yang Kacau
38
Bab 38# Tidak Punya Muka Lagi
39
Bab 39# Mengubur Cita-cita Demi Memperjuangkan Keinginan Hati
40
Bab 40# Tikus Nakal
41
Bab 41# Rasa Bersalah
42
Bab 42# Saling Mencemburui
43
Bab 43# Klarifikasi Hubungan yang Terpaksa
44
Bab 44# Meminta Bantuan Ibu Suci
45
Bab 45# Super Hiro yang Gagal
46
Bab 46# Amukan Hiro
47
Bab 47# Keraguan yang Hilang
48
T A M A T

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!