Disisi lain Anindya Camelia teman sejak sedari kecil Bintang, Anindya serasa hancur, mencintai pria yang jelas-jelas tidak menyukainya, melainkan mencintai wanita yang juga menjadi sahabat terbaiknya membuat dirinya serasa hancur bak seperti terkena tusukan bertubi-tubi.
Serasa tidak percaya dengan siapa pun lagi, ia memutuskan pergi kesebuah klub malam menikmati setiap cegukan minuman alcohol yang secara perlahan kesadarannya mulai hilang.
"Seperti inikah rasanya sakit hati ketika orang yang sangat kita kagumi secara diam-diam ternyata lebih mencintai wanita lain? Dan yang lebih menyakitkan lagi ternyata wanita itu adalah sahabat terbaik kita yang dimana kita sudah menganggapnya sudah seperti saudara kandung sendiri? Aku sadar akulah yang sedang bermimpi, tapi aku harap apa yang aku lihat ini sungguh-sungguh mimpi iya sungguh-sungguh mimpi!"kata Anindya dengan derai air matanya.
"Dunia ini tidak adil! Kenapa aku harus merasakan kehidupan yang penuh dengan sandiwara dan paksaan seperti ini, kenapa! Aku sangat mencintai mu Samudra ...aku sangat mencintaimu tapi kenapa kamu malah dengan teganya menikah dengan Bintang yang tak lain sahabat terbaikku kenapa!" ucap Anindya yang sembari meminum-minuman itu.
Berjalan dengan sempoyongan Anindya terlihat hilang kendali akan minuman beralkohol tersebut.
Bahkan dirinya yang hendak ingin masuk kedalam mobilnya terlihat kebingungan lan kesusahan. Tak lama hadirnya Pria yang tidak ia kenal mulai menghampirinya.
"Astaga anda tidak apa-apa? Apa anda butuh bantuan?" Seseorang datang menawarinya.
" Samudra! Kamu kenapa ada disini siapa yang telah memanggilmu kemari siapa? Kamu jahat Samudra, kamu sangat jahat!"ucap Anindita yang secara ngigo.
Memukul lelaki itu yang ia sangka Samudra namun nyatanya lelaki itu hanya lelaki mesum.
"Gadis ini kelihatan sangat mabuk berat aku bisa manfaatkan kesempatan ini?"batin Pria itu dengan senyum licik.
"Anda butuh istirahat jadi mari aku antar anda!"
Merangkul pundak Anindya disaat kesadarannya mulai hilang.
Entah suatu kebetulan, Samudra yang sedang berjalan kaki sehabis membeli sesuatu dari Alfamart atas permintaan Bintang.
Pandangannya dikejutkan dengan tanpa sengaja melirik kearah sesosok perempuan yang sedang bersama seorang pria tak ia kenal.
"Itu kan Anindya? Apa yang dia lakukan? Laki-laki itu apa yang ingin dia lakukan?"gumam Samudra yang langsung mengikutinya.
Pria itu mulai memasukkan Anindya kedalam mobil pria itu sendiri. Tak lama Pria itu akhirnya melajukan laju kendaraannya dengan wajah seringainya.
Sedangkan Samudra yang diselimuti rasa cemasnya tak ingin kalah ia segera melajukan kendaraannya cukup tinggi untuk mengejar mobil yang ditumpangi pria asing tersebut.
"Panas ...kenapa disini sangat panas sekali aku ingin mandi ... Aku ingin mandi," ucap Anindya dengan matanya yang masih terpejam.
"Iya cantik kamu tenang saja tidak akan lama aku kita akan melakukannya jadi kamu yang sabar ya."
Pria asing yang membelai rambut Anindya Sedangkan Anindya terlihat keringatnya mulai keluar dari wajahnya.
Pria itu yang melihat Anindya masih memakai pakaian seksl, dengan beraninya ia mencium pipi Anindya dengan lancang.
Belum puas pria itu yang melihat bibir mungil merah jambu yang Anindya miliki membuat gairahnya semakin memanas.
Sekejap ia ingin melu*at bibir manis yang dimiliki Anindya itu, tiba-tiba mobil langsung menghadang tepat dihadapannya dan mengakibatkan mobil keduanya tak bisa mengendalikan yang akhirnya benturan cukup keras yang membuat depan mobil sedikit ringsek.
Pria itu yang tadinya ingin melakukan niat bejatnya. Seketika pandangannya teralihkan dan langsung keluar dari mobilnya. Kedua keluar pukulan kasar pun mendarat tepat mengenai pipi kanan pria itu hinga babak belur.
"Ais berani sekali anda memukul-ku!" gertak balik pria itu.
Sedetik ia berniat ingin memukulnya tangannya terhalangi lantaran Samudra yang dengan sigap langsung mencengkram tangannya dari hadapan itu juga.
"Itu akibat karena dengan beraninya anda berani mencium Wanita-ku apa anda paham!"gertak Samudera lagi dengan meluncurkan satu pukulan lagi tepat mengenai tubuh pria tersebut.
"Ayo ikut aku!" ajak Samudera yang langsung mengangkat tubuh Anindya hinga jatuh dalam pelukannya.
"Lepaskan aku. Kamu? Untuk apa kamu datang kesini dan menjemput-ku? Kamu itu bukanlah suamiku, iya kamu bukanlah suamiku lepaskan aku! Lepas!"gertak Anindya memberontak.
"Terserah kamu mau bilang apa tapi yang jelas ayo kita pergi dari sini karena aku tidak akan membiarkan bajingan ini sampai menodai-mu," ucap Samudra yang tidak mau melepaskan gendongnya.
"Lepaskan aku! lepaskan aku! Kamu mau bawa aku kemana? Lepaskan aku!"
Anindya yang terus memberontak tapi Samudra tidak menggubrisnya langsung memasukannya kedalam mobil dan menghiraukan pria itu yang terdiam tak berkutik.
Melihat mobil yang ditumpangi Samudra kembali melajukan laju kendaraannya, pria itu nampak kesal .
"Sial gara-gara Laki-laki itu aku gagal mendapatkannya ah!" ucapnya yang langsung menendang sesuatu.
"Kamu mau bawa aku kemana lepaskan aku! Lepaskan aku!"ucap Anindya yang terus terucap biar pun pandangannya masih terpejam.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
neng ade
semudah itu Samudra melupakan istri nya ..
2023-07-06
1