Selepas makan di cafe, mereka menerima ajakan Ais untuk ke Pekan Raya. Disambut oleh antusias Mici yang memang seorang extrovert. Ve dan Rani juga menyetujui ide tersebut. Daripada ke mall, tidak ada salahnya mereka mencoba suasana baru.
"Untung mang Ujang ikut.. jadi aku bisa leha-leha deh... ", ucap Mici yang merasa beruntung karena Ve yang tumben-tumbenan di antar oleh driver.
" Mobil kamu, gimana Ci? ",
" Aman.. biar di cafe aja.. aku udah ngasih uang lebih ke tukang parkirnya.. "
Mici duduk di samping driver, sedangkan Ve, Aisha dan Rani berada di kursi belakang.
"Ih.. Ais kebiasaan, pelor kalo udah di mobil. ",
gerutu Mici .
" Ngantuk Ci, dia kan pasti Tahajud sampe subuh.. abis itu nggak tidur lagi. Lumayan kan? ",
" Iya sih..
Ran.. kok diem aja.., kenapa??? ",
" Nggak apa-apa.. ",
" Mikirin utang emak? berapa? biar aku bayarin.. ",
" Mici.. kalo ngomong suka sembarangan.. ", sahut Ve.
" Hehe iya kali aja.. kan aku bisa bantuin.. ",
Sesampai di Pekan Raya, hal pertama yang mereka lakukan adalah menuju sebuah mushola untuk bergantian sholat. Berteman dengan orang yang taat dengan agama adalah salah satu hal yg ang Ve, Mici, dan Rani syukuri. Meskipun, mereka bertiga seringkali dapat omelan berupa tausiyah dadakan Aisha.
"Alhamdulillah.. calon istri-istri sholihah... ",
"Aamiin.. ", Ve, Mici dan Rani kompak mengamini.
Meskipun kerapkali berpenampilan terbuka, mengaku terang-terangan sebagai sugar baby, omongan yang asal nyeplos, tapi Mici sangat patuh jika Ais sudah menyuruhnya untuk ibadah. Mici bahkan sering mengajak teman-temannya off-road untuk membagikan jumat berkah.
"Wih.. surga banget ya disini.. aksesoris nya lucu- lucu, murah-murah lagi.., kamu mau beli apa Ve..?",
"Belum nemu yang cocok aja Ci., kamu? ",
"Nih.. keranjang udah hampir penuh gini. ",
"Kebiasaan deh, kalo belanja mesti kalap... ",
"Kalian kalo mau juga nggak apa-apa. Aku yang traktir.. ",
"Beneran Ci..? Ais mau loh bross yang itu..", tunjuk nya pada bros berbentuk kupu-kupu berwarna gold.
"Ambil aja Ustazah, nanti Mici bayarin.. ",
Ais antusias mengambil bross tersebut, tapi setelah membalik bagian belakangnya, Ais mengurungkan niat.
"Nggak jadi Mici.. ",
"Loh kenapa? ",
" Harganya sejuta.., kayaknya ini bross nya daripada emas beneran.. ",
"Mana sih...? ambil aja.. aku yang traktir.. ",
"Nggak enak sama Mici... ",
Mici menarik Ais, lalu membisikkan sesuatu di telinganya. Ais mengangguk, entah mantra apa yang di ucapkan Mici hingga Ais menurut, menerima traktiran Mici.
"Ran.. kamu mau apa? ",
"Belum tau... ",
"Pasti ngikut Ve kan? ya udah kalian kembaran aja.. "
Ve yang sedang memilih phone bag berbahan rajut hanya tersenyum.
"Ran, mau ini? aku warna cream, kamu warna pink, mau...? ",
"Nggak ah.. ,
kalo aku yang cream, kamu yang warna pink, gimana Ve..? ",
"Boleh.. ini juga pink nya lucu.
Aku sama Rani, masing-masing ini ya Ci.. ",
"Oke...kalian nggak mau bross kayak punya nya Ais juga? ",
"Aku nggak..", ucap Ve..
Rani juga menggeleng.
Karena perut juga sudah kenyang, mereka yang masing-masing membawa air mineral di tangan dan tasnya, hanya berkeliling di Pekan Raya.
Iseng, Mici menarik Ais ke dalam stand peramal kartu tarot.
"Mici.. apa-apanya sih kamu. Nggak udah percaya Ramalan, dosa tau.. ",
"Sesekali... "
Kebetulan hanya mereka berempat yang berkunjung. Mici langsung duduk di depan peramal tersebut dan meminta untuk diramalkan kehidupannya.
Menunggu sang peramal mengocok kartu tarot, dan Mici di minta untuk mengambil tiga kartu.. ",
"Gimana madam... ?", tanyanya penasaran.
"Pertolongan mu untuk seseorang, dalam waktu dekat ternyata akan membawa dia menjalani takdirnya. Semoga dia beruntung. .. ",
"Urusan jodohnya gimana Madam..? ",
"Masih nanti..masih jauh ",
"Yah... ", gerutu Mici.
Ais tentu saja terang-terangan menolak untuk diramal. Ve yang penasaran, akhirnya memutuskan untuk di ramal.
Madam manggut-manggut ketika melihat tiga kartu yang diambil oleh Ve.
"Kamu punya pacar? ",
" Punya madam.. ",
"Dia sangat cinta sama kamu...., tapi sayangnya dia tidak tahan godaan. Jangan terlalu percaya sama orang terdekat... bisa jadi dia bawa pisau dibalik punggungnya.. ",
"Maksudnya gimana madam.. ",
"Pengkhianatan yang paling mudah adalah mengkhianati orang terdekat.., berhati-hatilah.. ", ucapnya dengan menunjuk ketiga temannya.
Sebenarnya Ve juga tidak seratus persen percaya dengan ramalan. Apalagi, yang dibahas barusan adalah hubungannya dengan Ken yang sejauh ini berjalan normal. Pacarnya tidak pernah macam-macam. Tapi, omongan dari peramal tadi mengisyaratkan kalo Ken akan berkhianat? Ken selingkuh..?
"Nggak usah percaya ramalan Ve.., dosa tau...", ucap Ais.
"Kasian, langsung bengong dia.. ", celetuk Mici.
Setelah menurunkan ketiga temannya di cafe, Ve melanjutkan perjalannya menuju ke rumah Ken, kekasihnya.
" Kang.., kalo orang selingkuh itu kira-kira kenapa?",
"Mbak Ve masih kepikiran sama peramal tadi..? ",
"Iya nggak mau dipikirin tapi kepikiran aja. Kalo Ken cinta sama Ve, kenapa dia selingkuh? ",
"Bosan atau sekedar iseng juga bisa mbak.. ",
"Dari ketiga temen Ve tadi, siapa yang berpotensi curang sama Ve? ",
"Yang selingkuh sama mas Ken mbak maksudnya? ",
"Iya.. kira-kira siapa? "
"Mbak Mici sih, karena dia yang paling imbang sama mbak Ve. Cantik, modern, gaul, keliatan, pinter. Tapi, mbak Rani juga bisa. Yang keliatan polos bukan berarti cupu kan mbak? Mbak Ais juga bisa aja, ya walaupun agamis. Tapi, kan nggak semuanya emang bener alim mbak.. ",
Ve diam. Kenapa juga peramal itu harus. menunjuk ketiga temannya dan menyuruh Ve untuk berhati-hati?
"Mbak Rani sama Mbak Ais, nggak di ramal juga? ",
"Nggak.. keburu tadi ada gerombolan anak SMA, jadi kami buru-buru keluar. "
Disambut antusias saat Ve sampai di rumah Ken. Mamanya menyambutnya di depan teras, lalu masuk bersama-sama ke dalam rumah.
"Calon mantu, kok tambah cantik aja.. ",
"Ih Mama.. bisa aja... ",
"Iya beneran.. apa karena udah jadi sarjana ya jadi nggak tekanan batin lagi ngerjain skripsi? ",
"Bisa jadi sih Ma.. ",
"Mama sebenarnya minta Ken untuk langsung purpose Ve.., terus langsung nikah aja. Tapi, Ken nggak mau.. ",
Ve tersenyum. Ya, Ken sudah menyampaikan hal tersebut, bukan karena Ken yang belum siap. Tapi, Ken juga harus matang secara finansial dulu, Ve juga perlu mempersiapkan diri untuk menjadi seorang istri.
"Kontrak kerjanya juga nggak dibolehin nikah dulu kan Ma.. ",
"Mama sebenernya pengennya Ken lanjutin toko bakery nya Mama. Tapi, dia nggak mau., pengen punya pengalaman kerja katanya.. ",
"Iya Ma, biar banyak koneksi dulu... ",
"Ve tau nggak, kenapa Mama minta Ve kesini? ",
Ve menggeleng.
"Mama kangen loh makan bareng sama kamu. Mama masak banyak hari ini, kita makan bareng ya sayang.. ",
Ken mempunyai saudara perempuan, tapanuli sayangnya kakak Ken harus tinggal di luar kota untuk mengikuti dinas suaminya.
"Ma.. Ken sering keluar malam nggak? ",
" Nggak tuh.., dia pulang kerja aja paling cepet jam 7, paling lama jam 9, abis itu nggak kemana-mana lagi.. ",
"Sering lembur ya Ma? ",
"Lumayan.., kalian kan sering video call-an? ",
"Iya Ma.., ada yang aneh nggak? ",
" Aneh?? nggak ada..., kalian kenapa? berantem? putus? ada masalah apa? '",
"Nggak ada sih, Ve pengen tau aja..ingetin Ken kalo dia macem-macem ya Ma.."
"Kalo dia macem-macrm, awas aja. Berani dia selingkuh dari kamu, Mama yang akan turun tangan. Mendingan Ken nggak udah nikah aja kalo bukan. kamu istrinya. Kalo bukan kamu yang jadi menantu Mama, Mama nggak mau.. ",
"Jangan gitu Ma.. ",
"Istri Ken, nanti tinggal di rumah ini, karena Ken anak bungsu. Masa iya Mama nanti tinggal sama menantu yang nggak Mama suka, bisa-bisa Mama penyakitan mbak... ", ucapnya kepada Ve.
"Jodoh kan ditangan Tuhan Ma.. ",
"Tapi, Mama udah berdoa kok, supaya kamu yang jadi jodohnya Ken.. ",
" Aamiin.. ",
Ve memang menemukan sosok Ibu baru dari Mama Ratna. Ibu dari pacarnya yang sudah dianggapnya sebagai ibu sendiri. Ve juga tidak tahu bagaimana caranya move on dari Mama Ratna, jika nanti hubungannya dengan Ken tidak berhasil.
"Ve.., beneran nggak mau nunggu Ken pulang? "
"Nggak Ma,
nanti Ken yang katanya mau mampir ke rumah.. ",
"Bawain kue bandung coklat keju kesukaan kamu? ",
" Hehe iya Ma..
makasih oleh-olehnya Ma.. ",
"Iya.. sampein ke Ayah, itu tester roti baru yang minggu depan launching di toko.. ",
"Iya Ma.., Ve pamit dulu.. ",
Mempunyai calon ibu mertua yang sangat sayang kepadanya juga merupakan rezeki yang Ve syukuri hingga detik ini. Mudah-mudahan ramalan itu hanya sebuah ramalan.
"Besok saya tunggu untuk interview jam 9 pagi.. ",
balasan dari nomor yang sudah dia hubungi. Tidak hanya menyebutkan jam, nomor tersebut juga memberikan share loc pertemuan besok pagi.
"Mici, besok aku udah bisa interview.. ", adu nya pada sang sahabat,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Malaika LAn MahEza
jangan bilang Ken selingkuh Ama Rani,,Rani diam" suka Ken..iri Ama Ve makanya apa yg ve punya diikutin disamain..
Rani ini jgn bilang anaknya Erna atau cucunya Erna temennya mommy Aira,,🤭
2025-09-18
2
Nana2 Aja
aku kok yakin klo emang Ken selingkuh ya sama salah satu sahabat Ve. feeling aja gitu
2025-09-26
0
Evi Ristiani Ramdhani
gassss veeee
2025-09-19
0