Semua karyawan sudah berkumpul di ruangan khusus.Aku ingin melakukan apa yang Papa minta,dan tentu dimulai dari para karyawan di klinik ini.
"Selamat Siang semua!"
Shira melangkah dengan penuh wibawa dihadapan para karyawannya.Walaupun dia adalah bos yang tegas namun dia juga bos yang rendah hati.Makan bersama karyawan dan sharing tentang pekerjaan itu biasa dilakukan ya.
"Selamat siang Bu!" Jawab mereka serempak
" Baiklah,Saya hanya mau minta tolong pada kalian semua,Tolong untuk jangan ada yang memberitahu jika Mas Danu bertanya siapa saya.Kalian boleh menjawab bahwa saya adalah karyawan disini.kalian tentu tahu kan siapa mas Danu?mungkin tidak lama lagi kami akan melangsungkan pernikahan.Paham sampai disini?"
"Paham Bu,Semoga acaranya lancar sampai hari H ya bu!,tapi kenapa dirahasiakan Bu ?" tanya Sinta ragu.
"Tidak apa,yang penting kalian tutup mulut,dan kalau dia datang cukup panggil nama saja,Rara oke?"
"Kenapa sih bos? Kok main rahasia segala?"
" Mpok Ida yang tersayang,cukup lakukan itu saja,ini masalah pribadi."
" Hehe baik Bos."Hormat Mpok Ida pada Shira.
" Jadi sampai disini mengerti ya dan tolong jaga rahasia ini."
" Baik bu." jawab mereka serempak.
Dan akhirnya mereka bubar barisan dan kembali melanjutkan pekerjaan masing- masing.
"Aku yakin papah meminta ini karena maksud baik,"Shira bergumam kala akan melangkah ke ruangannya.
*********
Setelah pertemuan dengan seorang wanita cantik yang bernama Shira,Danu memutuskan untuk mencari tahu siapa wanita itu.Walaupun hanya sebatas informasi dari kedai kopi pinggir jalan yang tidak jauh dari klinik tempat Shira bekerja ,yang mengatakan bahwa ia adalah gadis kaya ,Danu sangat yakin akan itu.
Dengan penuh muslihat ia meyakinkan Shira dengan cintanya.
Tinggal selangkah lagi!!
" Bu,kapan kita akan melamar Rara? aku ingin menikahi dia Bu."Kali ini Danu lah yang membujuk ibunya
"Kenapa sih harus dia? Apa sih pekerjaannya? hanya karyawan biasa tapi kau sangat ingin menikahinya."
"Ibu percaya deh sama Danu,nanti dia juga bakal membantu ekonomi keluarga kita kok Bu."Danu meyakinkan ibunya dengan iming - iming membantu ekonomi keluarganya.Namun ia belum ingin memberitahu kan siapa Shira sebenarnya.Karena ia harus mencari tahu kepastiannya terlebih dahulu setelah menikah nanti.
"Baiklah,tapi gajinya sebagian harus diberikan pada Ibu.Hitung - hitung biaya rumah ,listrik ,dan air.Kalian harus tinggal di rumah ini."Romlah selalu perhitungan terhadap apapun,meskipun itu dengan anak- anaknya sendiri.
"Baik Bu,nanti Danu bicarakan dengannya."
"Hem,katakan padanya minggu depan kita kesana."
"Terimakasih Bu." Danu memeluk ibunya,dia sangat bahagia.
"Semoga saja orangtuanya nggak miskin- miskin amat.Malu aku besanan dengan mereka nantinya."Batin Romlah.
Dia begitu menginginkan menantu kaya untuk mengangkat martabatnya,dan tentu saja untuk menopang kehidupannya.
Kedua anaknya yang lain sudah menikah dan gagal mendapat menantu kaya,walaupun sebenarnya Dina menantu pertamanya cukup bisa diandalkan,namun bukan dari keluarga kaya.Harapan satu - satunya adalah Danu. Namun sama saja,impiannya pun harus gugur.Danu anak kesayangannya,selain memiliki wajah yang tampan ,ia seorang anak yang berbakti.Itu sebabnya sang Ibu tidak mengijinkannya pergi jauh.Walaupun hanya bekerja sebagai mekanik di showroom mobil ,namun ia selalu berusaha memenuhi kebutuhan Ibunya.
"Ini Bu,pakailah uang ini untuk persiapan lamaran."Danu mengeluarkan dua ikat uang berwarna merah.
"Baiklah,biar Ibu yang mengatur.Untuk pernikahan ibu minta gak usah pake acara resepsi,uang dari mana kalian? cukup Ijab Kobul saja."
"Tapi Bu,Danu ada uang kok untuk resepsi kecil -kecilan."
"Sudahlah,ikuti omongan Ibu.Ini demi kebaikan kalian berdua.Masih banyak yang harus kalian benahi kedepannya.Gak usah foya -foya,Kecuali calonmu mau membantu sebagian pengeluarannya nanti."
Sifat perhitungan ini sudah sangat dikenal semua orang,namun Danu berfikir kalau Ibunya ada benarnya juga,nanti uang itu bisa ditabung buat masa depannya.
" Baiklah Bu,Danu ikut Ibu saja." Resepsi atau tidak sebenarnya dia pun tidak perduli,toh dia mempunyai tujuan lain.
Tak lama suara sepeda motor terdengar memasuki kawasan rumah.Yah itu adalah saudara Danu yang juga tinggal di rumah itu.
"Assalamualaikum"
"waalaikumsalam "
Udin menyalami Ibu dan duduk disebelah Danu.
"Lagi ngomongin apaan ini? kelihatannya serius amat."
"Danu ingin menikah,Sebentar lagi kita akan melamar Rara,"
"Oia ? Wah selamat Bro,semoga acaranya lancar."Udin merasa senang ,adik laki - lakinya menikah juga.
"Amin Mas."
"Bagaimana persiapannya? Perlu bantuan?"
"Ibu yang mengatur,Ibu minta kalian sebagai saudara juga harus membantu,kalian harus membantu menutupi biaya pengeluaran nanti,"Terang Romlah.
"Pasti Bu,nanti kami akan membantu sebisanya."
"Terimakasih Mas"
"Udin keatas dulu Bu,mau istirahat"
Udin pun berlalu ke kamar nya yang terletak dilantai dua rumah itu.
****
"Ra,Lo yakin sama keputusan Lo? "
"Gue mencintainya Lia,Gue yakin sih.Tapi Papa Mama tidak begitu suka,bahkan menyuruh untuk merahasiakan siapa Gue sebenarnya."
Terangnya sambil meneguk minuman pesanannya.
Setelah mendapat restu dari orang tuanya,kini Shira memberitahukan pada Lia,sahabatnya tentang rencana pernikahannya dengan Danu.
"Lo yakin kalau dia cowok baik, ayolah Ra,apa tidak ada yang lebih baik dari dia? dia..Eem,bukannya meremehkan pekerjaannya tapi masih banyak pilihan Ra."Lia berusaha membuka pikiran sahabatnya itu.
"Gue yakin dia orang yang pekerja keras.Suatu saat pasti dia akan jadi orang sukses."
Dengan senyum sumringah di wajah cantiknya.
"Amin Ra,Semoga saja! Gue pun ikut senang kalau Lo bahagia.Semoga aja pilihan Lo gak salah."Terpaksa Lia pun mendukung keputusan Shira.
"Makasih ya,Lo memang sahabat Gue yang paling oke."Shira memeluk Lia .
Setelah pembicaraan mereka selesai,mereka pun memutuskan menghabiskan waktu bersama.Ini adalah kebiasaan mereka berdua jika ada waktu luang.Salon ,Medi Pedi,Shopping adalah kegiatan rutin mereka.Anak orang kaya mah bebas..
Dari toko yang satu ke toko yang lainnya mereka masuki.Shira memang ingin mencari pakaian yang tidak terlalu mencolok untuk dipakai setelah menikah nanti.Gak mungkin kan dia memakai pakaian bermerek semua,yang ada calon keluarga suaminya akan curiga.
Sampai akhirnya mereka menemukan semua yang dirasa cocok untuk dipakai sehari - hari. Mulai dari atasan ,bawahan, sepatu ,tas sampai ke perhiasan yang sederhana pun sudah diborong.
"Thanks ya Lia,udah anterin gue pulang,"
"Oke,see you ."
Shira melambaikan tangan pada sahabatnya yang sudah mengantarkan nya pulang.
"Assalamu'alaikum,Pah,Mah."Shira memasuki ruang tamu rumahnya,Ia mencari keberadaan orang tuanya tapi rumah kelihatan sepi.
"Eh Non udah pulang?"
" Iya nih Mbok,Papa mama udah tidur?"
" Bapak dan Ibu tadi keluar ada acara katanya Non,"
"Oh,pantesan aja sepi,oia Mbok nanti tolong bawain barang - barang belanjaanku keatas ya,sekalian aku minta minuman dingin,"Shira pun naik kelantai dua menuju kamarnya dengan membawa sebagian dari belanjaannya.Sisanya biarlah Si Mbok yang membawakan.
"Baik Non."
Si Mbok langsung melakukan tugasnya.Dia sudah sangat hafal dengan kebiasaan Nona mudanya itu. Maklum Si Mbok sudah lama bekerja di rumah itu.
Setelah selesai membersihkan diri,ia meraih gawainya dan mencari nama kekasih hatinya untuk melakukan vidiocall.
" Hai Mas,belum pulang?" Terlihat wajah tampan dilayar Hp ,walaupun terlihat lelah dan sedikit kotor namun tidak membuat Shira berubah pikiran.
"Mas masih lembur,lumayan dek buat persiapan nikah kita."
"Tapi jangan sampai kelelahan Mas..nanti kamu sakit.'
"Iya sayang ,kamu tenang aja.Em dek Mas kangen loh."Mengedipkan sebelah matanya yang membuat Shira sedikit grogi.
Shira tersenyum senang mendengar ucapan rindu dari pria itu.
"Sama Mas,Rara juga kangen."Dengan wajah menunduk malu - malu tapi mau.
"Rasanya sudah gak sabar untuk menunggu hari pernikahan kita,dek."
"Iya Mas." Rara merasa berbunga - bunga ,merona malu.
"Oia kata Ibu,minggu depan kami datang untuk melmarmu.Kamu siap- siap ya sayang."
" Apa? Serius mas?Wah..akhirnya..Em..nanti aku kasih tau Papa Mama."Wajah Shira berbinar bahagia mendengar kabar kedatangan calon kelurga suaminya nanti.
" Tapi ...Em..ada sesuatu dek,Ibu meminta kita hanya Ijab Kobul saja,untuk resepsi ditunda dulu soalnya masih banyak kebutuhan kedepannya."Danu mengutarakannya dengan sangat hati - hati.Ia takut Shira akan berubah pikiran.
"Apa ? Tapi masa hanya Ijab Kobul Mas? aku juga gak minta pesta besar kok,kecil -kecilan pun tak apa.Pasti Papa keberatan,"Wajah itu berubah murung,bingung ingin mengatakan apa.
"Ibu ada benarnya dek,agar kita lebih menghemat."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Kerincing_kaki
semangat
2023-06-27
1