Bertemu Arya

“Oh...iya karyawan baru tapi orangnya agak intovert gitu Jul.”

Ita mengantarkan Julia ke meja Febi “ Hai Febi ada yang mau kenalan sama loe.”

“Hai....gue Julia Kurniawan.”

“Gue Febi. Tadi kalo gak salah denger tadi Ita manggil loe Nyonya Kusuma ya?”

“Iya tadinya gue memang Nyonya Kusuma tapi sekarang sudah bukan lagi. Gue dah janda," Jelas Julia.

“Sorry kalau boleh tahu nama depan mantan suami loe Arya bukan?”

“Iya bener kok loe bisa nebak feb?"

“Hahaaa......gue juga mantan istrinya.”

Julia menepuk dahinya dengan telapak tangannya “Astaga jadi tiga orang mantan istri mas Arya kerja di perusahaan ini?”

Julia menceritakan pertemuannya dengan Mira di bagian produksi, karena Febi orang yang tertutup dia tidak tahu kalau Mira ternyata adalah mantan istri mas Arya juga. Jadi nanti sore mereka bertiga akan berkumpul di rumah Mira.

Berita tentang tiga orang janda Arya Kusuma bekerja di perusahaan Food healthy telah tersebar ke seluruh karyawan dan atasan, hal itu membuat orang yang mendengarnya tertawa geli.

Julia dan Febi datang ke rumah Mira bersama, saat mereka masuk ke dalam rumah Mira mereka di sambut ramah oleh seorang bocah laki-laki berusia lima tahun.

“Mir, ini anak siapa?” tanya Julia heran.

“Anak gue sama mas Arya.” Jawab Mira cuek.

“Hah......serius?” teriak Febi dan Julia serempak.

“Serius lah, memangnya kenapa? Kok kayaknya kalian heran gitu sih?.” Kali ini Mira yang bingung.

Febi lalu bercerita bahwa alasan Arya menceraikannya karena dia melahirkan anak perempuan bukan laki-laki.

“Oh....begitu, ayo sini kita duduk santai sambil ngobrol!” Mira mengajak kedua temannya duduk di ruang tamu.

Mira bercerita kalau alasannya di ceraikan Arya karena setelah menikah kurang lebih dua tahun dia tidak juga hamil, tetapi ternyata dia sedang hamil satu bulan saat Arya menceraikannya. Mira tidak mau memberitahukan hal itu kepada Arya karena terlanjur sakit hati dengan sikap Arya.

Julia pun menceritakan pengalamannya yang hampir serupa dengan ke dua sahabatnya hanya saja Julia menipu Arya saat dia sedang hamil anak kedua.

“Hahahaa.......mas Arya bodoh dia sudah kehilangan dua anak laki-laki yang selama ini dia idamkan.” Ucap Julia senang.

“Eh..terus kita sekarang mau bikin apa?” tanya Febi.

Mereka bertiga diam sejenak memikirkan apa yang akan mereka bertiga lakukan.

“Bagaimana kalau kita jadi saingan bisnisnya Mas Arya, kita tunjukan ke dia kalau wanita itu bisa bersaing dengan Pria.” Ucap Mira.

Julia dan Febi setuju dengan ide Mira, mereka bertiga memutuskan untuk memproduksi kosmetik yang merupakan bisnis utama dari Arya Kusuma.

Meskipun mereka bertiga tahu kalau kosmetik produksi perusahaan Mas Arya sudah merajai pasaran tetapi mereka tidak perduli. Yang terpenting adalah mereka mau menjadi saingan yang diperhitungkan oleh Arya.

“Bagaimana cara kita memproduksi produk kita?” tanya Febi.

“Gampang kita bisa maklon kita cari perusahaan jasa maklon yang sudah menyediakan bahan baku kita tinggal diskusi saja dengan tim formulasi di sana.” Jelas Julia.

Setuju dengan usul Julia mereka segera menentukan produk kecantikan apa yang akan mereka buat.

Hand body, lipstik dan bedak. Tiga produk kecantikan ini telah mereka putuskan sebagai produk perdana mereka .

“oke, satu masalah selesai sekarang kita harus mendesain kemasan dan menentukan merek produk kita.” Ucap Mira.

Beruntung sekali mereka mempunyai teman seorang desain grafis yang membantu mereka untuk mendesain kemasan dan mengusulkan merek produk yaitu KING HWA. KING dari bahasa Inggris yang berarti RAJA sedangkan HWA dari bahasa Mandarin yang berarti BUNGA, sehingga KING HWA dapat diartikan sebagai RAJA BUNGA. Mereka bertiga setuju dengan nama itu terdengar indah dan enak di ucapkan.

Satu persatu prosedur telah mereka lalui dengan waktu yang cukup lama karena membutuhkan biaya yang cukup besar. Mereka menunjuk Mira sebagai pimpinan mereka, Febi mengurusi keuangan sedangkan Julia bagian pemasaran dan promosi dia menyukai pekerjaan itu.

“Ketiga produk kita sudah selesai produksi, ayo kita bergerak untuk memasarkannya. Kita adalah model dari produk kita.” Ucap Mira memberi semangat.

“Jangan sampai ada yang tahu kalau kita adalah owner dari KING HWA. Kalau ada yang tanya beli dimana? Tolong arahin ke gue .” ucap Julia.

“Oke Jul.” Mira dan Febi menjawab serempak.

Hari ini Mira, Julia dan Febi pergi ke kantor memakai bedak, lipstik dan hand body merek KING HWA.

Wangi dari hand body yang mereka pakai cukup menarik perhatian karyawan wanita di perusahaan itu karena Mira telah menambahkan farfum ciptaannya ke dalam formula hand bodynya. Wangi yang khas dan tidak pasaran. Banyak yang menanyakan dimana mereka mendapatkan hand body itu.

Dalam sekejap ponsel Julia berdering banyak pesan masuk memesan hand body, bedak dan lipstik, tetapi hand body yang paling banyak peminatnya.

Selain dari teman kantor Julia juga memasukan produk KING HWA ke mini market dan warung-warung.

Dalam sekejap hand body king hwa menjadi terkenal menyingkirkan hand body merek Beauty milik Arya Kusuma.

Perlahan tetapi pasti di mulai dari Hand Body menyusul lipstik dan bedak sudah mulai di lirik oleh masyarakat.

Dengan hati yang berseri Mira datang ke perusahaan maklon kosmetik untuk berdiskusi dengan tim formulasi karena dia ingin membuat varian baru dari lipstiknya.

Semalam mereka bertiga sepakat untuk membuat dua warna dalam satu stik lipstik. Karena terkadang ada beberapa wanita yang senang mengkombinasikan dua warna lipstik untuk di aplikasikan ke bibir mereka.

Setelah melakukan riset dan survey mereka mendapatkan info warna apa saja yang sering di kombinasikan ini merupakan suatu trobosan baru.

Tanpa Mira sadari ada seorang pria yang sedang memperhatikannya dari sejak dia masuk ke dalam pabrik sampai dia masuk ke dalam ruangan.

“Siapa wanita itu?” tanyanya kepada salah seorang karyawan di sana.

“Oh....itu ibu Mira dia owner kosmetik merek King Hwa.”

“Oh....jadi dia biang keladinya, wanita mandul itu mau menantangku ya.” Gumam ya lirih.

Pria itu adalah Arya Kusuma mantan suami Mira. Arya memutuskan untuk menunggu Mira di luar.

Saat Arya melihat Mira keluar pabrik dia langsung menghampirinya “apa yang kamu lakukan di sini perempuan mandul?”. Ucapannya terdengar sangat kasar.

“Bukan urusan mu.” Jawab Mira ketus.

“Apakah kamu mau menantangku?.”

“Hmmmm......” Mira tidak membalas ucapan Arya.

“Kita lihat seberapa besar kekuatan mu.” Ucap Arya sombong.

Mira hanya tersenyum ke arah Arya lalu masuk ke dalam mobilnya dan memacu mobilnya menjauhi Arya.

Sejak produk king hwa ada di pasaran masyarakat beralih ke sana dan mulai meninggalkan merek Beauty. Hal ini merupakan suatu ancaman bagi perusahaan yang di kelola Arya, mau tidak mau dia harus memperhitungkan lawannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!