Masa Lalu

Setelah acara selesai Julia membereskan barang barangnya, dia sudah mengirim pesan pada Louise. mereka akan langsung ketempat Ayah Julia, Lauren berjalan mendekati Julia. "Julia setelah ini kau mau kemana?" tanya Lauren.

"Maaf Lauren, hari ini aku tidak bisa menemanimu. Aku masih harus pergi ke suatu tempat. Mungkin kita bisa bertemu di lain waktu jika kau sedang berada di Kotaku" balas Julia.

"Baiklah Julia, jika aku pulang aku akan menghubungimu. oke! Oya, kamu bersama siapa? apakah kau membawa kenderaan sendiri atau dengan seseorang?" tanya Lauren.

"Aku bersama seseorang, dia sudah menuju kesini dan sebentar lagi akan sampai Lauren. Tidak perlu mengantarku, aku baik-baik saja" ucap Julia sambil memegang tangan Lauren, berterimakasih karena dipertemukan dengan wanita cantik yang sangat baik hati.

"Apakah kau bersama pacarmu, Julia? aku akan mengantarmu dan memastikan kau aman, aku tidak ingin aset berhargaku kenapa-napa". Sahut Lauren sambil menggandeng tangan Julia menuju kearah depan Gedung.

"Hmmmm... Bukankah itu mobil Kak Lou? sedang apa kakak disini? tunjuk Lauren saat melihat mobil yang baru saja datang. Dan benar saja Louise tampak keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah mereka berdua. "Kakak? angin apa yang membawamu datang menemuiku?". Teriak Lauren sambil berkacak pinggang. Lou tampak tersenyum dan langsung memeluk Lauren. Sementara Julia yang berada disamping Lauren terdiam melihat dua orang yang dikenalnya berpelukan dan seperti yang dia barusan dengar baru saja Lauren memanggil Louise dengan Kakak.

"Jangan besar kepala, aku tidak datang menemuimu" ucap Louise sambil melepas pelukannya. Louise kemudian menatap ke arah Julia. "Sepertinya adikku yang manja ini berniat menculikmu Julia, jangan percaya apapun yang dia katakan, kau akan berakhir menemani dia berbelanja tanpa akhir" lanjut Louise tertawa.

"Kau mengenal Julia, Kakak?" tanya Lauren bergantian memandang wajah mereka. Jangan-jangan kakak kesini bersama Julia?'' lanjut Lauren memandang kakaknya meminta jawaban.

"Ya, aku bersama Julia dan sekarang aku harus membawanya pergi'' ucap Louise dan menarik tangan Julia menjauhi Lauren. Julia yang kaget hanya memberi lambaian tangannya pada Lauren dan mengucapkan sampai jumpa tanpa suara pada Lauren yang tertawa melihat tingkah kakaknya yang benar-benar posesif.

"Kakak, jangan lupa ajak Julia di acara makan malam ulang tahun sabtu besok, oke?'' teriak Lauren sambil melambaikan tangannya pada Julia.

Perjalanan ke Penjara membutuhkan waktu 30 menit. Mereka mampir membeli makanan yang akan diberikan kepada Ayah Julia. Selama perjalanan Julia terlihat gugup, dia bingung apakah harus menceritakan masa lalunya pada Louise atau tidak. Disisi lain Julia merasa Lou adalah sosok yang sangat bisa dipercaya dan dia tidak memaksakan apapun pada Julia.

"Ayahku membunuh seseorang" ucap Julia memulai ceritanya sambil memandang keluar jendela. Louise yang sedang mengemudi menatap ke arah Julia dan mendengarkan lanjutannya. "Saat itu aku masih bersekolah dan ada yang mengikutiku sepulang dari tempat aku mengajari anak lesku. Karena mendekati ujian kenaikan aku lembur menambah jam lesku sehingga aku pulang agak malam. Ayahku seperti biasa menungguku didepan gang rumah kami. Saat itu aku ketakutan dan orang yang mengikutiku mulai mempercepat langkahnya sehingga aku berlari dan berteriak meminta tolong. Orang itu berhasil menangkapku dan memukul kepalaku. Aku pingsan dan dibawa entah kemana. saat aku sadar aku melihat orang itu sudah tak bernyawa dengan kepala yang berlumuran darah dan disebelahnya aku melihat Ayahku memegang batu besar yang penuh darah'', Cerita Julia dengan bibir bergetar dan tanpa terasa meneteskan airmata.

Louise menghentikan mobilnya dan langsung memeluk Julia, tangisan Julia yang tertahan akhirnya berhasil keluar dan semakin kencang ketika Louise memeluknya. Mereka saling berpelukan lama sampai tangisan Julia reda. Dan Louise mengangkat wajah Julia, menatap penuh cinta pada wanita yang beberapa minggu ini menguasai hatinya. Dia melepas kacamata Julia dan mengusap sisa air mata dipipi Julia.

Louise menatap wajah Julia tanpa kacamata dan turun ke bibir mungil Julia. Meski tanpa polesan lipstik tapi terlihat kemerahan. Louise menyentuh bibir Julia perlahan. Kemudian menatap mata Julia.

"Matamu membuat aku tersesat Julia, aku tau ini bukan saat yang tepat. Tapi aku ingin menciummu" ucap Louise yang langsung mencium bibir Julia.

Terpopuler

Comments

Sleepyhead

Sleepyhead

Whoaaaah Daebak, Cukup gesit juga Louise.. 🤭

2024-09-16

1

Sleepyhead

Sleepyhead

Hahay sifat posesif Leanard ternyata berasal dari Bibitnya Sang Daddy Louise.

2024-09-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!