Hubungan yang sulit

Sella merasa takut pada hubungan yang tidak seimbang ini. Sejak sehari lalu dia bertemu dengan Bara, dia sudah merasakan ada tekanan yang tak dapat ia jelaskan dari tatapan mata pria itu.

Ingin dia menolak, tapi persiapan pernikahan ini sudah begitu rampung dan hampir 90%

Sella tidak mungkin membuat semua itu kacau dan mempermalukan Papanya. Hanya saja untuk menikah dengan Bara yang sudah begitu tua, tiba-tiba Sella bergidik ngeri.

"Kamu kenapa?" Zana menatap putrinya bingung, "kamu kenapa gelang-gelang kepala? Kepala kamu sakit?"

"Eh, gak kok Ma. Tadi... Tadi Sella cuma lagi mikirin sesuatu aja,"

"Mikirin apa? Pria yang menjadi calon suami kamu lagi?"

Sella mengeleng, lalu setelahnya dia mengangguk bingung. Dia harus Jawab apa? Harus berbohong kah, tapi kan tebakan Mamanya benar.

Sella segera meminta izin pada Mamanya. "Ma, aku keluar sebentar ya?"

"Loh, mau kemana? "

"Bertemu seseorang, Ma. Sebentar kok, gak sampai pulang malam," ucap Sella memelas.

Sekarang ia benar-benar harus bertemu dengan seseorang yang sangat penting. Jika tidak sekarang kapan lagi? Dia tidak mungkin menunda dan membuat bumerang di hari pernikahannya nanti.

.....

"Kamu sudah lama menunggu ku?" Sella langsung menyapa seorang pria yang terlihat duduk sendirian di tengah ramainya kafe sore itu.

"Oh, kamu sudah datang. Gak lama kok, cuma setelah jam,"

Sella mendelik kesal, dia tahu kekasihnya ini sedang menyindirnya yang suka datang telat jika ada janji temu.

"Maaf," ucap Sella setengah hati.

"Dek, kamu kenapa minta ketemuan mendadak seperti ini? Ada hal penting ya?"

Sella adalah gadis yang rajin bekerja, jika tidak hari libur biasanya gadis itu tak akan meminta bertemu. Dan Kaif sudah hapal benar dengan kebiasaan kekasihnya itu.

Lagi pula ia sendiri juga tak bisa selalu bertemu. Selain banyak kerjaan, Kaif juga tak ingin bertemu terlalu sering membuat mereka melakukan hal yang tidak benar.

"Iya... Aku mau ngomong sesuatu yang...," Ia berat untuk mengatakannya, ia takut melukai perasaan Kaif, tapi jika tak sekarang kapan lagi?

"Ada apa? Kok kamu takut begitu,"

Sella semakin merasa takut. Dia tahu sikap Kaif yang begitu menjaga dirinya selama ini membuat ia sangat nyaman. Pria ini terlalu lembut dan baik, dan sekarang ia merasa takut untuk menyakitnya.

"Aku...," Sella merasa lidahnya kelu untuk melanjutkannya, "Mari kita akhiri hubungan ini,"

Kaif mengernyit bingung. Sella yang berkata secepat angin membuat dia merasa salah dengar.

"Kamu bilang apa? Kamu minta putus?"

Sella menganguk pelan. Gadis itu tak berani menatap balik wajah kekasihnya, rasanya dia benar-benar ketakutan dengan respon Kaif.

Tapi saat sudah dua menit dia menunggu tak juga terdengar suara keras penuh amarah milik kekasihnya itu.

Merasa penasaran Sella segera mengangkat wajahnya untuk menatap sang kekasih yang masih terdiam.

"Kamu gak marah?"

Sella heran melihat Kaif yang tidak marah, dan malah menatapnya tanpa berkedip. Ia jadi gugup, bingung juga dengan apa yang sedang dipikirkan pria itu sekarang.

"Kaif..," Sella berhenti bertanya saat melihat pelayan datang membawa pesanan mereka.

Menunggu pelayanan itu pergi, Sella berusaha mengatur nafasnya agar tak merasa terlalu gugup.

"Apa yang kamu pikirkan, Sel? Aku akan marah?" Kaif menarik nafas panjang.

Meskipun didalam hati ia juga merasa sakit, tapi ia berusaha terlihat baik-baik saja. Tidak ada hak dia memarahi anak gadis orang, lagi pula salah dia juga yang belum memberi kepastian dengan lamaran pada kekasihnya ini.

"Kamu gak marah?"

"Gak. Kenapa harus marah?"

Sella dibuat melongo dengan ucapan Kaif. apa dia tidak penting?

Lalu hubungan mereka selama ini?

"Jangan salah paham, sayang. Ups... Maksudnya aku gak mungkin membatasi mu dan marah-marah kan? Aku belum ada hak untuk itu,"

"Maksud kamu bagaimana? Kamu gak pernah benar-benar cinta sama aku ya?!"

Kaif tertawa. Tapi tawa itu terdengar sedikit serak membuat Sella menatap pria itu dengan linglung.

Kaif menyembuhkan rasa sakitnya?

Dua tahun berteman, dan satu tahun menjalin kasih. Sella cukup mengerti dengan sikap Kaif yang terlampau cuek dengan urusan cinta. Tapi sebenarnya di dalam hati pria itu bisa menyayangi seseorang melebihi apapun.

"kamu gak apa-apa?"

Kaif mendengus. "Dek... Meskipun aku kekasihmu sekarang ini, dan aku mencintaimu sepenuh hati. Aku juga belum punya hak untuk melarang mu melakukan apapun. Berbeda jika kamu sudah aku nikahi,"

Kaif menarik nafas dalam-dalam, "tapi meskipun begitu aku juga butuh alasan. Kenapa? Kenapa kamu meminta pergi dan mengakhiri hubungan ini?"

Sella memejamkan matanya. Ia ikut merasakan sakit yang sama seperti sang kekasih.

Sebenarnya mungkin lebih baik jika sekarang pria ini marah-marah dan melampiaskan kemarahan padanya. Dari pada seperti ini, terasa lebih menyakitkan.

Jika seperti ini dia bukannya merasa lebih baik, tapi Sella merasa semakin bersalah. Kata-kata Kaif yang begitu pengertian membuat semakin menyakitkan untuk di lupakan.

"Aku... Aku di jodohkan dengan seseorang,"

Kaif tersenyum masam. Sudah dia duga, malah seperti ini sering terjadi, dan Kaif juga tak mungkin membuat anak gadis orang durhaka kepada orang tuanya.

"Anak teman Papamu?" Tanya Kaif. Tapi Sella mengeleng, "lalu?"

"Dengan teman bisnis Papaku,"

Kaif hampir saja menyembur minumannya jika tidak ditanyakan dengan tangan. Segera ia membekap mulutnya agar air di dalam mulutnya tak tumpah.

"Kamu serius?"

Sella hanya bisa menganguk dengan paksa. meskipun dia malu, tapi tetap saja di mengakuinya di depan Kaif.

Episodes
1 Kisah gadis perindu
2 Tak bisa menolak permintaan Papa
3 Bertemu dengan calon suami
4 Hubungan yang sulit
5 Perasaan Kaif
6 Perjanjian yang ditolak
7 Status baru Sella
8 Pulang ke rumah suami
9 Kecewa dan terluka
10 Bara sedikit menyesal
11 Sisa orang lain
12 Sayang gak cinta
13 Pertengkaran dan Malu
14 Dendam masa lalu
15 Wanita itu siapa?
16 Kenapa gak nikah lagi saja?
17 Ibu mertua datang
18 Kemarahan Mami Rena
19 Pertengkaran di pagi hari
20 Tentang Hera
21 Rasa yang mungkin salah
22 Ayah tidak mungkin berhianat
23 Goresan luka yang tertinggal
24 Rasa kecewa dua kali
25 Rahasia
26 Sakit dalam rindu
27 Terluka lagi
28 Pertengkaran yang membawa keuntungan
29 Di jadikan Kambing hitam
30 Tak mudah melupakan
31 Meminta maaf
32 Rencana sella
33 Keinginan David
34 rasa yang egois
35 Syarat dari sella
36 Traktiran mertua
37 Akan membenci seumur hidup
38 Menagapa tak memberi tahu?
39 Mulai mencintai
40 Meminta kesempatan kedua
41 Cemburu?
42 Menakluk hati suami
43 Mantan yang lebih tahu
44 kalah dari masa lalu
45 Tidak percaya lagi
46 Punya anak?
47 Hinaan dari mertua
48 Mantan meresahkan
49 Niat jahat tak direstui
50 Andai saja aku...
51 semua terungkap
52 Seolah menjadi korban
53 Ditukar dengan Uang
54 Rencana Sella
55 Bagaimana bisa Mami tahu?
56 Bara
57 Luka yang tak berdarah
58 Rencana Bara
59 Kehilangan
60 Seharusnya dari dulu
61 Haruskah aku menyerah?
62 Bukankah beruntung?
63 Tertangkap
64 Dua manusia tanpa Hati
65 Syarat
66 Pernikahan kedua
67 Bulan madu
68 terpaksa kembali
69 Pengabaian
70 rencana yang licik
71 Syarat dari sella
72 Maka Gugurkan
73 Merindukanmu
74 Rasanya menakutkan
75 Karma?
76 Mari hancurkan serangga penggangu
77 Mulai terkuak
78 Semua di balik derita Sella?
79 Tak ingin membebaskan mu
80 Siapa yang datang?
81 Gadis itu
82 Berbalik membenci
83 Penyesalan seorang ayah
84 Bukan salahku
85 Kemarahan Vanka
86 CCTV?
87 Terpaksa iklas
88 Penyesalan?
89 tidak percaya lagi
90 Akan ku balas
91 Akhirnya memuaskan
92 Kebenaran yang tersembunyi
93 Keputusan David
94 Bara berubah
95 Kenapa kesini?
96 Pergi (tamat)
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Kisah gadis perindu
2
Tak bisa menolak permintaan Papa
3
Bertemu dengan calon suami
4
Hubungan yang sulit
5
Perasaan Kaif
6
Perjanjian yang ditolak
7
Status baru Sella
8
Pulang ke rumah suami
9
Kecewa dan terluka
10
Bara sedikit menyesal
11
Sisa orang lain
12
Sayang gak cinta
13
Pertengkaran dan Malu
14
Dendam masa lalu
15
Wanita itu siapa?
16
Kenapa gak nikah lagi saja?
17
Ibu mertua datang
18
Kemarahan Mami Rena
19
Pertengkaran di pagi hari
20
Tentang Hera
21
Rasa yang mungkin salah
22
Ayah tidak mungkin berhianat
23
Goresan luka yang tertinggal
24
Rasa kecewa dua kali
25
Rahasia
26
Sakit dalam rindu
27
Terluka lagi
28
Pertengkaran yang membawa keuntungan
29
Di jadikan Kambing hitam
30
Tak mudah melupakan
31
Meminta maaf
32
Rencana sella
33
Keinginan David
34
rasa yang egois
35
Syarat dari sella
36
Traktiran mertua
37
Akan membenci seumur hidup
38
Menagapa tak memberi tahu?
39
Mulai mencintai
40
Meminta kesempatan kedua
41
Cemburu?
42
Menakluk hati suami
43
Mantan yang lebih tahu
44
kalah dari masa lalu
45
Tidak percaya lagi
46
Punya anak?
47
Hinaan dari mertua
48
Mantan meresahkan
49
Niat jahat tak direstui
50
Andai saja aku...
51
semua terungkap
52
Seolah menjadi korban
53
Ditukar dengan Uang
54
Rencana Sella
55
Bagaimana bisa Mami tahu?
56
Bara
57
Luka yang tak berdarah
58
Rencana Bara
59
Kehilangan
60
Seharusnya dari dulu
61
Haruskah aku menyerah?
62
Bukankah beruntung?
63
Tertangkap
64
Dua manusia tanpa Hati
65
Syarat
66
Pernikahan kedua
67
Bulan madu
68
terpaksa kembali
69
Pengabaian
70
rencana yang licik
71
Syarat dari sella
72
Maka Gugurkan
73
Merindukanmu
74
Rasanya menakutkan
75
Karma?
76
Mari hancurkan serangga penggangu
77
Mulai terkuak
78
Semua di balik derita Sella?
79
Tak ingin membebaskan mu
80
Siapa yang datang?
81
Gadis itu
82
Berbalik membenci
83
Penyesalan seorang ayah
84
Bukan salahku
85
Kemarahan Vanka
86
CCTV?
87
Terpaksa iklas
88
Penyesalan?
89
tidak percaya lagi
90
Akan ku balas
91
Akhirnya memuaskan
92
Kebenaran yang tersembunyi
93
Keputusan David
94
Bara berubah
95
Kenapa kesini?
96
Pergi (tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!