Chapter 1 : Who is she?

Selamat membaca di sequel kedua dari Arsen 💛

Ia berdiri di depan kaca kamar nya sambil memasang dasi di kerah seragam nya. Mata elang dan wajah dingin nya sangat oriental perpaduan wajah blasteran Indonesia - Belanda dan karakternya dua kali lipat lebih dingin dari ayah nya.

Segera tangan kekar nya menarik ransel hitam yang berada di pinggir meja belajarnya. Ia membanting pintu kamar nya cukup keras bukan karena marah ataupun kesal namun itu sudah menjadikan kebiasaan nya sejak kecil.

Di meja makan kedua orangtua nya sudah bersiap untuk sarapan bersama, "Mama kan udah bilang jangan kebiasaan banting pintu, Deja" ujar Yasmine yang tengah menuangkan orange juice ke gelas Deja.

Deja hanya mengangguk pelan sambil melirik sekilas ke Yasmine, Arsen yang sadar akan hal itu hanya diam dan menampilkan senyum kecil di sudut bibir nya, "Mas kasih tahu anak kamu!" bentak Yasmine.

"Jangan di ulangi lagi Deja" Arsen menasehati nya namun mata biru Arsen tetap setia pada koran yang Ia pegang.

"Iyaa" Deja tetap memakan makanan nya dengan santai.

Yasmine yang semula berdiri di depan mini kitchen langung memberhentikan langkah nya, Ia teringat jika Ia sudah memiliki janji makan malam dengan kolega Arsen, "Deja... " seru Yasmine sambil melepas celemek nya.

"Iya Ma.... " Deja menyudahi sarapan nya dan memilih langsung berangkat sekolah.

"Nanti kamu langsung pulang ke rumah jangan kemana - kemana" titah Yasmine sambil melirik ke Arsen.

Deja menaikan sebelah alis mata nya, " Ada apa emangnya Ma?" Deja membalikan badan nya ke depan Yasmine.

Arsen menutup koran nya dan meletakan nya di atas meja, "Nanti malam kita ada acara dinner ".

" Dinner ? Sama siapa ?" tanya Deja dengan wajah dingin nya.

"Rekan bisnis Papa" Arsen berdiri dan segera memakai jas kerja nya.

"Ingat ya langsung pulang" ujar Yasmine.

"Iya Ma, yaudah Deja berangkat dulu" Deja menyalami kedua tangan orangtua nya, walau pun Deja dikatakan sebagai cowok yang dingin dan datar Ia masih tahu sopan dan santun.

Deja mengambil jaket denim dan kunci motor nya, sekarang Deja dan kawan - kawan lah yang meneruskan geng motor orangtua mereka dulu, dengan nama dan tujuan yang sama mereka tetap menjadi Wolf yang popoluer di Jakarta.

Kurang lebih 20 menit Deja berkendara, Ia tiba di sekolah nya, Garuda International Senior High School. Kini SMA yang menjadi masa lalu antara Arsen dan Yasmine telah berubah menjadi Sekolah Internasional di Jakarta. Deja memakirkan motor sport berwarna merah nya dan segera turun dari motor sport nya, dari arah luar gerbang sekolah sekumpulan geng motor datang dan ikut memarkirkan motor sport yang juga berewarna di dekat motor Deja.

"Ja tungguin dong... " ujar salah seorang dari mereka, Deja hanya diam dan menunggu mereka semua. Mereka berjalan melewati koridor kelas dan tentu saja mereka menarik perhatian seluruh siswa karena mereka di juluki, " The most wanted of Garuda ".

Radeja Atmanegara adalah pemimpin dari Wolf yang sekarang, putra tunggal dari pasangan Arsen dan Yasmine ini memiliki wajah di atas rata - rata. Mata biru laut, rambut yang sedikit pirang dan rahang mulut yang kokoh menjadikan Ia pusat perhatian seluruh mata di sekolah nya. Cowok yang berjalan di sebelah kanan Deja dan yang meminta untuk di tunggu tadi adalah Elgra Anderson, putra tunggal dari Jimmy dan Sandra ini adalah anggota Wolf yang paling tua umurnya dibandingkan yang lain. Elgra sendiri lebih suka di panggil dengan sebutan " El "karena Ia lebih merasa percaya diri namun El sendiri adalah tipe cowok yang sangat kikuk dihadapan semua cewek kecuali Mama nya.

"Gue tadi susulin lo ke rumah eh malah lo nya udah berangkat" dengus Adriano dengan nada kesal nya. Adriano sendiri adalah anak dari Ervan dan Amel memiliki sifat yang cenderung ke Ervan membuat Ia menjadi sosok cowok yang mudah kesal dan cerewet.

"Kan gue udah bilang gak usah di jemput" jawab Deja, namun Adrian malah membuang wajah nya ke arah lawan nya.

Hal itu membuat mereka tertawa, di belakang mereka bertiga ada tiga cowok dan satu cewek yang berjalan. Cowok dengan perawakan yang paling tinggi ini adalah Haris Sagara atau Saga. Saga adalah satu - satu nya anggota Wolf yang bukan dari sahabat orangtua Deja, Saga hanyalah teman biasa dari Deja namun karena Saga memiliki hobi yang sama dengan mereka Saga memutuskan untuk bergabung bersama mereka. Saga sendiri adalah tipe cowok yang lebih diam dan ketus dari Deja.

Sedangkan cowok yang bersebelahan dengan cewe ini adalah Rega. Rega adala anak tertua dari Kenan dan Selena, Ia memiliki adik perempuan. Rega sendiri memiliki sifat yang sangat cenderung ke Kenan dewasa, tenang dan santai. Ia lebih suka di panggil dengan nama " Re ", berbanding terbalik dengan Kanala atau lebih suka di panggil Nala gadis satu ini sangatlah ceria dan baik seperti Selena sedangkan cowok yang asik dengan dunia nya sendiri ini adalah Javid, Ia adalah anak dari Kevin, hanya Alex yang tidak tinggal di Jakarta. Alex lebih memilih untuk menetap di Surabaya dengan keluarga nya.

~

Ketika jam istirahat mereka berjalan melewati koridor dari arah berlawanan ada seorang gadis berambut pendek yang berlari kecil sehingga menabrak Deja.

Brughhh

Gadis itu terjatuh ke lantai dengan bertumpu oleh kedua tangan nya, "Ssshhhtttt... " Ia meringis kesakitan memegangi lutut nya, wajah nya terlihat sangat sembab karena habis menangis

Deja hanya berdiri di depan nya tanpa mengulur bantuan sama sekali, "Kalo jalan gak usah lari! Ini akibatnya kalo lo jalan gak pake mata!" ketus Deja dengan wajah dingin nya. Gadis itu hanya tersenyum miris, " Ganteng banget tapi galak " batin nya.

Teman - teman Deja menoleh ke arah Deja secara bersamaan kecuali, Saga. Elgra mengalihkan pandangan nya dari Deja, "Sini gue bantu" Elgra menjulurkan tangan nya pada gadis itu.

"Makasih... " mata gadis itu masih melihat ke bawah dan terangkat untuk melhat siapa yang menolong nya.

Dari arah belakang gadis itu, ada tiga cewek yang berkacak pinggang sambil menatap sinis pada nya, "Mei! Berhenti lo di situ! " teriak salah seorang dari mereka.

Mei Han adalah seorang gadis pintar, baik dan lugu. Ia selalu menjadi bahan bully an oleh teman - teman nya karena terlalu mudah untuk di bully, padahal Mei adalah orang paling berpengaruh di sekolag orangtua nya adalah pemilik saham di sekolah. Merasa Mei akan di bully lagi Mei langsung berlari meninggalkan sekumpulan cowok itu.

Deja hanya menatap sekilas pada gadis yang berlari dari nya dan memilih melanjutkan jalan nya hingga Merek semua berhenti di Kantin, "Itu tadi siapa? Lo kenal?" tanya Deja pada Elgra.

Elgra sedang meminum es teh dengan cepat Ia meneguk es teh itu, "Oh itu si Mei".

Deja menaikan sebelah alis mata ny karena asing mendengar nama itu, "Mei? Anak baru?" suara Deja terdengar sedikit bingung.

"Gak ah dia anak kelas 3 sama kaya kita dari kelas 1 juga udah sekolah di sini, ya kan?" Elgra melirik ke teman - teman nya.

"Waktu kelas 1 gue sempet satu kelas sama tuh cewek di kelas unggul eh waktu kelas 2 gue pisah sama dia" balas Rega.

"Emang lo gak tahu Ja?" tanya Adriano.

"Gak pernah lihat gue" Deja memutar mata nya dengan malas.

"Lah dia kan sekelas sama sepupu lo Ja si Melisa" sambung Javid.

Deja mengerutkan dahi nya, "Bener yang di bilang Javid si Melisa kan sahabat nya si Mei" jawab Adriano.

"Ga bukan nya lo temen kursus musik nya si Mei ya?" tanya Elgra pada Saga.

Saga hanya memainkan mata nya seolah menjawab iya, "Gue piano dia biola" Saga menjawab dengan muka yang datar.

"May cerita sepanjang apa pun lo semua gue juga gak peduli" Deja berdiri dan pergi meninggalkan mereka.

~

Jam pulang sekolah pun tiba pukul 15.45 mereka di pulangkan ke rumah masing - masing, "Ntar malem nongkrong lah" ajak Adriano.

"Boleh juga udah lama soal nya kita gak nongkrong" balas El.

"Gimana Ja? Lo ikut gak?" tanya Adriano pada Deja.

" Sorry gue gak bisa ada acara nanti malem" Deja memasang helm fullface nya.

"Acara apa?" sungut Adriano.

" Dinner sama kolega Papa. Gue duluan" Deja mengangkat tangan sebelah kanan nya.

"Ini jadi nongkrong gak?" tanya Adriano.

"Gak usah kita nongkrong bareng Deja aja, lagian Saga kata nya mau jemput Papa nya di bandara" jelas Rega.

"Bener Ga?" tanya Adriano dan Saga mengangguk pelan pada Adriano.

"Yaudahlah besok aja" ujar Elgra dan di angguki oleh teman - teman nya.

Ketika baru keluar gerbang sekolah mata Deja menangkap seseorang yang baru Ia temui siang tadi, "Itu cewek yang tadi kan? Ternyata dia beneran temen nya Lisa" Deja melihat jika cewek itu berdiri di sebelah Melisa sepupu nya hingga datang sebuah mobil Land Rover Range Sport untuk menjemput cewek itu.

Deja memilih acuh dan tidak peduli dengan itu, "Deja...!" seru Melisa dari arah sisi kanan nya, Deja hanya diam tanpa merespon Melisa.

Melisa berjalan ke arah Deja hingga wajah Melisa berubah menjadi sinis, "Kalo di panggil jawab!" sungut Melisa kesal.

"Apa?" Deja hanya menaikan kaca helm nya pada Melisa.

"Anterin gue pulang, jemputan gue lagi di bengkel" Melisa langsung naik ke atas motor Deja.

"Buruan!" perintah Melisa sambil mendorong kecil punggung Deja.

"Iya!" sentak Deja.

Gimana nih buat chapter awal nya bagus gak?

Author harap kalian suka semua ya

LIKE , VOTE, and COMMENT'S 💜

Terpopuler

Comments

Annisa

Annisa

semangat thor

2020-07-03

1

Try AngeLs

Try AngeLs

sukaaaaaaaa

2020-06-25

2

Apri Althafiah

Apri Althafiah

semangat....suka bgt

2020-06-25

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!