Chapter 2 : Dinner

Selamat membaca semua, I hope you like my second sequel 💜

Deja merebahkan dirinya di atas kasur dan masih mengenakan seragam sekolah nya Ia menutup kedua mata nya untuk sesaat, "Langsung mandi ya Ja" seru Yasmine dari luar kamar Deja.

Deja yang masih memejamkan mata nya menghela nafas nya dengan kasar, "Iya Ma" bukan nya bangkit untuk segera mandi Deja malah menggeser tubuh nya untuk ke tengah ranjangnya.

"Ini baju nya udah Mama pilihin" Yasmine membuka pintu kamar Deja dan segera masuk Yasmine hanya menggelengkan kepala nya saat melihat Deja yang masih bermalas - malasan di ranjang nya.

"Kamu cepet mandi Ja sebentar lagi Papa pulang" Yasmine membelai kepala Deja dengan lembut.

Deja membalikan tubuhnya untuk menatap Mama nya, "Memang kita mau Dinner sama siapa Ma? Ga bisa di Cancel ?" Deja memasang wajah kesal nya.

"Dia itu kolega nya Papa Ja, dan dia juga sering bantu keluarga kita" Yasmine kembali membelai kepala Deja.

Deja hanya berdecak kesal mendengar jawaban Yasmine, sebenernya Ia sangat membenci pertemuan dengan siapa pun kecuali keluarganya, "Yaudah Mama keluar Deja mau mandi" Deja mendorong Yasmine untuk keluar dari kamar nya.

~

Setelah selesai mandi Deja langsung memakai kemeja yang sudah di siapkan oleh Yasmine. Kemeja berwarna maroon dan celana hitam polos menjadi pilihan Yasmine. Deja keluar dari kamar nya dan menuju ruang tamu di sana sudah ada Papa dan Mama nya yang menunggu.

"Udah siap semua?" tanya Arsen pada anak dan istri nya.

Deja dan Yasmine hanya mengangguk pelan, mereka langsung menuju pintu luar dan masuk ke dalam mobil, Deja duduk di depan tepat sebelah supir.

"Tadi kamu pulang nya agak telat kemana aja Ja?" Yasmine melirik wajah Deja dari kaca yang ada di depan nya.

"Nganter Melisa" mata Deja tepat menatap lurus ke arah depan.

Yasmine memejamkan mata nya, "Mama udah bilang berapa kali Ja? Panggil Kak Melisa jangan Melisa dia itu kakak sepupu kamu" ujar Yasmine, Arsen yang duduk di sebelah nya hanya tersenyum mendengar omelan Yasmine ke Deja.

"Sama aja" Deja tetap menatap lurus ke depan tanpa mau membalikan badan nya ke belakang.

Yasmine hanya diam tanpa mau menjawab balasan Deja hingga sebuah pertanyaan terbersit di benak Yasmine, "Kamu udah punya pacar Ja?".

Deja membelalakan mata nya begitu pula dengan Arsen Ia juga ikut membelalakan mata nya karena pertanyaan Yasmine, "Mama apaan sih Ma!" Deja memasang wajah kesal nya dan nada suara nya berubah menjadi kesal.

"Mama kan mau tahu wajar kan seorang ibu tahu" Yasmine melirik ke arah Arsen.

'Gak punya waktu buat pacaran" sungut Deja sambil bersedekap dada.

"Gak punya waktu atau gak bisa move on dari si Model?" sambung Arsen yang menatap mata Deja dari kaca.

Deja memutar mata nya dengan malas, "Gak ada waktu!".

Arsen dan Yamsine hanya mengangguki jawaban Deja mereka tahu jika Deja masih belum bisa melupakan mantan kekasih nya yang lebih memilih karir daripada diri nya. Akhirnya mereka sampai di sebuah Restaurant Chinese.

Mereka bertiga masuk ke dalam Restaurant mahal itu mata Arsen menelusuri setiap sudut dan ruangan yang ada di Restaurant itu untuk mencari keberadaan seseorang, "Tuan Arsen!" seru seorang pria yang seumuran dengan diri nya. Mendengar nama nya di panggil Arsen menuju meja yang sudah di duduki oleh orang tersebut.

"Maaf menunggu lama Tuan Raymond" Arsen beserta anak dan istri nya membungkukan sedikit tubuh mereka di depan Tuan Raymond dan istri nya.

"Silahkan duduk Tuan dan Nyonya Atmanegara" Raymond mempersilahkan mereka untuk duduk.

"Saya Raymond Han dan ini istri saya Karina Chen" Karina bersalaman tangan dengan Yasmine.

"Saya Yasmine Rosalia dan ini putra tunggal kami Radeja Atmanegara" balas Yasmine dengan senyuman.

"Senang bertemu dengan Anda Nona Yasmine" balas Karina.

"Nama panggilan kamu siapa?" Karina menatap Deja.

"Saya Deja tante" Deja membungkukan sedikit badan nya.

"Oh iya dimana anak Anda Tuan Raymond?" tanya Arsen.

"Putri kami sedang dalam perjalanan ke sini Tuan Ia baru saja selesai latihan biola" jawab Raymond.

" Tā zài nǎ ? " (Sudah sampai mana dia?") Raymond bertanya pada Karina.

" Yěxǔ hěn kuài " (Mungkin sebentar lagi) jawab Karina, mata Karina melihat ke arah keluar di sana Ia melihat jika putri nya baru saja tiba.

" Itu dia anak kita " Karina menunjuk seseorang yang berlari masuk ke dalam Restaurant.

Deja hanya diam dan memilih acuh tak acuh pada apa yang terjadi, "Maaf membuat kalian telah menunggu saya dengan lama" cewek itu menundukan badan nya.

Ia mengangkat wajah nya kembali seperti semula, hingga pemilik mata hitam legam itu bertabrak mata dengan mata coklat milik Deja, dan betapa terkejutnya mereka berdua dengan siapa yang mereka lihat.

"Kamu kan cowok - " Mei tidak melanjutkan ucapan nya karena Ia takut melihat mata elang milik Deja.

"Kalian udah kenal?" Yasmine terlihat sangat antusias dengan situasi saat ini. Deja dan Mei hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Yasmine.

"Kamu duduk dulu ya pasti capek kan" Arsen mengambil biola milik Mei dan meletakan nya di sebelah Mei.

Mei duduk di sebelah Karina dan berhadapan langsung dengan Deja, " Jadi kalian udah saling kenal?" telisik Yasmine.

"Gak sengaja tabrakan di sekolah" Deja menatap datar pada Mei.

"Satu kelas juga Ja?" tanya Raymond.

"Gak Pa Mei sama dia beda kelas, Mei Sains 1 kalo dia - " Mei kembali diam karena Ia tidak tahu Deja berada di kelas apa.

"Deja Sains 2 Om" jawab Deja dengan wajah datar nya.

"Oh begitu, yasudah kita makan malam dulu nanti kita lanjut ngobrol nya ya" ujar Raymond.

~

Setelah selesai makan malam mereka semua masih berbincang - bincang seputar pekerjaan, Deja lebih memilih diam dan menggerak - gerakan kaki nya yang berada di bawah meja makan sedangkan Mei cewek berambut pendek itu juga ikut terdiam karena suasana.

Arsen melirik ke arah Yasmine dan kedua orangtua Mei hingga mata mereka mengangguk kecil ke Arsen, " Di sini kami semua ingin menyampaikan sesuatu kepada anak kami Deja dan Mei".

"Papa dan Om Raymond sudah berteman lama sebelum kalian lahir kami sudah menjalin bisnis dan saling membantu" ucap Arsen.

Deja dan Mei menatap Arsen dengan wajah serius dan penasaran, "Kami telah sepakat untuk menjodohkan kalian".

Bak tersambar petir Deja dan Mei saling membelalakan mata nya satu sama lain. Raut wajah Deja berubah menjadi merah dan kesal, "Maksud Papa apa?! Jangan bercanda Pa?!" Deja berdiri dari duduknya sambil mengepal kedua tangan nya.

Yasmine memegang tangan Deja, "Deja denger Mama, kami melakukan ini demi masa depan kamu juga. Mama jodohin kamu juga bukan asal pilih aja, Om Raymond juga orang yang baik sama seperti Mei".

Deja menekan rahang gigi nya karena kesal Ia juga memejamkan mata nya, " I don't care. I'm big refuce " bentak Deja.

Mei yang duduk di hadapan nya hanya bisa menunduk sedih, " Dia gak mau sama aku " batin Mei.

" Deja mau pulang!" Deja langsung pergi meninggalkan mereka semua hal itu membuat Arsen dan Yasmine sangat malu di hadapan keluarga Han.

"Saya minta maaf sebesar - besar nya Tuan Raymond" Arsen dan Yasmine membungkukan badan nya.

Raymond beserta istri nya hanya tersenyum, "Wajar jika Deja seperti itu dia juga masih kaget dan butuh waktu kami mengerti akan hal itu".

Arsen mengangguk pelan, "Kalau begitu kami permisi dulu Tuan dan Nyonya Han" mereka berdua pamit undur diri.

~

Mereka telah tibah di rumah Deja keluar dari mobil dengan wajah kesal serta menahan amarah yang begitu besar, "Deja... " teriak Yasmine yang baru keluar dari mobil namun bukan nya berhenti Deja tetap saja berjalan masuk ke dalam rumah.

"Radeja!" seru Arsen dengan nada tinggi, Arsen segera menyusul Deja mendengar nama nya di panggil Deja langsung berhenti.

Plakkk

Sebuah tamparan mendarat di pipi Deja, Arseb menampat keras anak tunggal nya itu, "Keterlaluan kamu Deja!" bentak Arsen.

Deja hanya diam saat di marahi oleh Arsen Ia memilih menundukan wajah nya, "Kamu jangan kelewatan sama Papa Mama kamu Deja!".

Yasmine menahan Arsen agar tak memarahi Deja lagi, "Mas tenang dulu Mas" ujar Yasmine.

"Jangan karena semua apa yang kamu mau bisa di turuti kamu semena - mena sama Papa, Deja!".

Deja kembali menggertakan rahang gigi nya, "Pa aku udah dewasa aku punya pilihan sendiri dan aku punya orang yang aku suka!" Deja tak kalah keras dengan Arsen.

"Deja... " lirih Yasmine.

"Siapa? Natalie? Iya dia? Kamu masih berharap sama dia yang tinggalin kamu gitu aja, Deja!" desis Arsen.

"Dia pasti - ".

"Dia gak bakal kembali Deja! Mulai sekarang lupakan Natalie!" Arsen pergi meninggalkan Deja.

Yasmine segera memeluk Deja, "Kamu jangan ambil hati sama ucapan Papa kamu ya Deja" Yasmine membelai kepala Deja.

"Kamu istirahat aja ya ke kamar" ujar Yasmine, Deja hanya mengangguk pelan.

LIKE , VOTE, and COMMENT'S 💚💛💜

Terpopuler

Comments

Aan Vivy

Aan Vivy

ku tunguuu kau upppppppp thor. semangat

2020-06-26

1

Try AngeLs

Try AngeLs

kesian si mei

2020-06-26

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!