Aletha
Aku menyiapkan makan malam untuk ku dan juga Leo. Setelah semua sudah tertata rapi atas meja makan aku segera masuk kedalam kamar mengecek kembali pemasukan dan pengeluaran caffe dari bulan September hingga Desember yang tadi diberikan oleh dewi salah satu orang kepercayaan ku.
Lima belas menit berlalu dan semua berkas sudah ku periksa lalu aku kembali ke ruang makan, duduk dan hanya menatap makanan yang tersaji dimeja makan. Aku menunggu suami ku pulang dan kami akan makan bersama namun satu pemikiran langsung melintas di kepala ku. Apakah Leo akan memakan masakan ku? Atau Leo sudah makan malam dengan kekasihnya? Astaga membanyang kan itu semua membuat dada sebelah kiri ku nyeri rasa nyeri yang tidak bisa aku jabarkan bagaimana rasa sakitnya.
Aku mendengar suara mobil masuk kedalam garasi lalu alarm di kepala ku berbunyi.
'Leo sudah pulang'
Aku segera bangkit dari dudukku lalu menyambut Leo pulang.
"Teh atau kopi?" tanya ku setelah mengambil alih tas kerja Leo.
"Tidak. Baca ini"jawab Leo memberiku selembar kertas.
"Apa ini?"
"Kau baca saja"jawabnya sambil melepaskan kerjanya. Leo tampan bukan sangat tampan malah apa lagi sekarang Leo sangat-sangat hot sexy.
"Sudah kau baca?"tanya Leo mengangetkan aku.
"Ini...baru akan ku baca"jawab ku sedikit gugup sambil mengangkat kertas yang ia berikan tadi.
Perjanjian Pernikahan
1.pernikahan dirahasiakan dari siapapun
2.tidur dengan kamar terpisah
3.tidak ada hubungan fisik
4.bersikap sewajarnya jika bertemu diluar.
'Woww..' itu lah kata yang keluar dari mulutku setelah membaca isi kertas perjanjian yang diberikan oleh Leo.
Leo lalu kemudian memberiku pena, awal nya aku bingung kenapa Leo memberiku pena, namun Leo menjelaskan kalau aku harus menandatangi surat perjanjian itu diatas nama ku dan disebelah nama Leo.
Setelah menandatangi perjanjian itu aku menyerahkan kertas itu pada Leo.
"Kau pakai saja kamarku, biar aku yang tidur dikamar sebelah"ujar Leo setelah mengambil alih kertas itu dari tanganku.
"Kau tidak makan?"tanya ku membuat Leo mengangkat kepalanya dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Aku sudah makan malam dengan Angel tadi"
Jleb
Jawaban Leo langsnu menusuk jantung ku.
"Begitu, mau aku siapkan air hangat"tawar ku lagi tapi lirih.
"Aku bisa sendiri"jawab Leo dingin lalu masuk kedalam kamarnya.
Aku hanya menatap pintu kamar Leo dan menahan keras agar air mata ku tidak jatuh. Aku tidak percaya ini aku sudah berteman dengan kesedihan sejak kecil lali kenapa aku harus bersedih dengan masalah seperti ini.
Aku terbangun pukul 05.30 aku segera membuat sarapan setelah itu aku berencana membangunkan Leo, namun ketika aku saat aku tiba dikamar nya sudah kosong Leo sudah berangkat kerja.
Aku kembali ke kamar ku lalu bersiap untuk pergi le caffe.
"Bik, aku pergi jika bibik jangan lupa sarapan ajak mang ujang sekalian"Pesan ku pada bik nah yang sedang mencuci piring.
''Iya nya, nyonya sebentar"
Aku menghentikan langkahku.
"Bik panggil aku Letha"
"Iya maksud bibik nyo...eh neng Letha, begini neng anak bibik teh sakit bisa tidak bibik tidak masuk beberapa hari"
Aku berpikir sejenak lalu menjawab.
"Boleh bik, aku doakan anak bibik cepat sembuh. Aku duluan bik"
*
Leo
"Mama tidak mau tau pokoknya bagaimana caranya mama ingin cucu" ujar mama tiba-tiba masuk kedalam ruang kerja ku, aku menghampiri mama dan menyuruhnya untuk duduk.
"Mama jangan marah-marah ingat apa kata dokter"ujarku ikut duduk disebelah mama.
"Bagaimana mama tidak marah-marah kamu sama Letha baru menikah dan kamu udah kerja sama sekali tidak ada inisiatif buat bulan madu, kalau begitu bagaimana mama sama papa bisa bilang cucu"oceh mama lagi.
aku menepuk jidat ku, aku salah bicara bukanya membuat mama tenang malah membuat ocehan mama menjadi panjang.
"Ma, listen to me. Mama punya cucu ga harus bulan madu kan? Dirumah juga bisa, mama mau cucu berapa satu, dua, lima atau sebelas biar bisa buat club bola"ujar ku berusaha membujuk mama.
"Tapi...."
"Trust me ma, masa mama ga percaya dengan kemampuan anak mama, aku pria tangguh ma" ujar ku memotong kalimat yang akan keluar dari mulut mama.
Mama terkekeh dan itu membuat ku lega.
"baiklah kalau begitu mama akan tinggal dirumah kalian kebetulan papa pergi ke Paris untuk sebulan"Ujar mama membuat ku melongo selesai masalah satu masalah dua muncul.
Aku hanya mengangguk pasrah tanpa protes.
"Mama pulang dulu"ujar mama keluar dari ruangan ku.
Setelah memastikan mama sudah pergi aku segera menghungungi Aletha.
"Kau dimana?" tanya ku langsung ketika telpon sudah terhubung.
"Aku dicaffe, kenapa?"
"Segera pulang, mama akan tinggal dirumah. Pulanglah, aku juga akan pulang sekarang.
"Baiklah"
AYO KITA SIMBIOSIS MUTUALISME, SALING MENGUNTUNGKAN SATU SAMA LAIN DENGAN MENABUR POIN KERCERITAKU. CERITA KU MASUK RETING TERUS AKU BAKAL SEMANGAT UP. JANGAN PAKAI KOIN PAKE POIN AJA KARENA BISA DIDAPATKAN DENGAN GRATIS! LIKE N KOMEN YANG MEMBANGUN JUGA PERLU!
To be continue,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Rustin
thor yg lupa atau gimana?
kan udah kontak fisik
2021-03-05
0
Enny Sulasmi
sdh divoba ngasih surat perjanjian .tar hamil lho
2021-02-26
0
Joen Marlina Lengkey
lanjut
2021-01-26
0