Zaden dan Kara. 4

Jam kosong dimanfaatkan Kara dan Zia untuk mengerjakan tugas yang akan mereka kumpulkan minggu depan, maklumlah mereka berdua tidak memiliki banyak waktu luang karena harus kerja part time sedangkan waktu malam harinya mereka sudah terlalu lelah hingga saat mereka sampai rumah yang ada justru mereka langsung tertidur.

"Ah aku nggak suka mata kuliah ini, bikin kepala mau pecah aja." keluh Zia. Tampak frustasi dengan tugas yang semakin hari semakin menumpuk. Dosen cuma menjelaskan sedikit selebihnya mereka yang harus pintar-pintar mencari jawabannya sendiri lewat puluhan buku dan sumber lainnya. Itu pun kalau cuma teori semata, berbeda kalau mata kuliahnya lebih banyak dengan praktek langsung, mereka harus benar-benar memahami hanya dalam satu kali lihat, kalau enggak ya mereka akan pusing sendiri nantinya.

Zia yang sedikit lebih pintar dari Kara saja masih mengeluh apalagi dengan dirinya yang memiliki otak di bawah Zia, pikir Kara.

Seperti yang mereka tau Zia adalah salah satu mahasiswa yang terpintar di kelas mereka, dan Zia juga merupakan seorang kutu buku.

Tapi mau bagaimana lagi, memang itu kan tugas mahasiswa, suka nggak suka harus mereka jalani dan mengerjakan tugas-tugas yang sudah diberikan pada mereka.

"Seharusnya kita tidak mengambil jurusan ini, otak kita nggak bisa istirahat kayanya hahaaa..." tawa Kara, mentertawakan dirinya sendiri.

"Tap... tap..." suara langkah seseorang mau tidak mau membuat Kara dan Zia menoleh pada seorang lelaki yang sudah berdiri di samping kursunya.

"Hai Kar... gue dari tadi nyariin elo ke mana-mana, eh taunya loe ada di sini?" ujar Radit, cowok yang sudah satu bulanan ini ingin Kara hindari. Cowok yang berusaha mendekatinya hanya untuk dia manfaatkan dengan memberikan gombalan, rayuan, serta perhatian dengan senyum ramahnya yang sempat membuat Kara baper namun untunglah dia tau apa tujuan laki-laki itu mendekatinya.

Rupanya Radit mendekatinya hanya untuk minta tugas-tugasnya dikerjakan oleh Kara dengan dalih tidak mengerti dan butuh bantuan Kara, dan bodohnya Kara! Dia mau saja mengerjakannya untuk lelaki brengsek tersebut.

"Ada apa?" jawab Kara sesantai mungkin, seolah dia tidak mengerti tujuan dari Radit.

"Begini, teman-teman kelompok gue kayaknya tidak mengerti dengan tugas yang diberikan sama dosen, jadi loe bisa bantu gue kan? Cuma bantu sedikit doang kok. Ayo!" tanpa menunggu jawaban dari Kara Radit langsung menarik gadis itu yang cuma memutar bola matanya kesal, dan memberi kode pada Zia untuk membereskan bukunya-bukunya sementara dia tinggal.

Sambil mengikuti langkahnya Radit, Kara mencari cara untuk bisa menjauh, untung-untung kalau dia bisa memberi pelajaran untuk orang itu.

Radit membawa Kara ke sebuah taman di mana banyak anak-anak mahasiswa berkumpul, di bawah pohon yang rindang dengan meja dan kursi memanjang yang cukup besar untuk di tempati lima orang, mereka memang tampak memegang beberapa buku tapi tidak terlihat seperti orang yang sedang ingin belajar atau pun berdiskusi, mereka hanya mengobrol dan bercanda ria.

"Hei... gue sudah bawa Kara nih, biar dia yang bantu ngerjain tugas kita." serunya pada kelima teman-temannya yang sudah sumringah mendengar kata-kata Radit.

"Wah, benaran nih? Kebetulan banget kita nggak bisa ngerjain nih tugas."

"Kenapa harus aku?" tanya Kara yang semakin kesal dengan tingkah seenaknya Radit, padahal dia belum mengiyakan.

"Biasanya juga loe nggak keberatan Kar, kali ini juga lah bantuin kami." sahut Radit masih dengan senyum tebar pesonanya yang semakin membuat Kara muak.

"Iya, lagi pula ini cuma tugas kecil. Jangan pelit gitu dong, masih untung Radit mau temanan sama pembantu kayak loe." ucap seorang cewek, yang Kara tau dia yang paling dekat sama Radit akhir-akhir ini. Dan jujur kata-kata dari cewek itu membuat Kara sangat tersinggung dan malah dia jadi malas untuk membantu mereka.

"Kalau menurut kalian ini cuma tugas kecil ya kerjain sendirilah. Ngapain menyuruh-nyuruh orang segala." sahut Kara kesal.

"Loe kan pembantu." ucapnya lagi.

"Setidaknya aku bukan pembantu kalian." balasnya cepat.

"Yahh, kenapa kalian yang jadi ribut sih? Udah lah Kar bantuin gue." minta Radit sedikit memohon.

"Enggak." jawab Kara lantang dan secara tidak sengaja melihat si ketua, eeh... maksudnya boss besar alias calon CEO masa depan yang sedang lewat tidak jauh darinya, toh kemarin Zaden sudah menjadikannya kambing hitam antara hubungannya dengan calon tunangannya itu dan kini giliran dia. Anggap saja mereka berdua adalah simbiosis mutualisme, pikir Kara.

"SAYANG..." panggil Kara dengan keras, meski dengan suara gugupnya. Ada rasa takut kalau Zaden justru mengabaikannya dan mengolok-oloknya setelah ini, tapi ini harus dia lakukan agar Radit dan teman-temannya tidak mengganggu Kara lagi.

Zaden menghentikan langkah kakinya dan menatap ke arah gadis yang bernama panggilan Santan tersebut, meski dia tidak yakin kalau dialah orang yang sedang dimaksud oleh gadis itu.

Dengan cepat Kara melangkahkan kakinya bergegas menuju ke arah Zaden, si boss besar itu. "Ha... hai sayang." sapanya lagi, dengan gugup yang jauh lebih besar dari waktu pertama kali Kara memanggilnya.

Zaden cuma menatap Kara menyelidik, dan membiarkannya saja melakukan apa yang selanjutnya ingin gadis itu lakukan. Lagi pula Zaden ingin tahu apa maksud dan tujuan Kara memanggilnya sayang, atau apa ada hubungannya dengan insiden di cafe kemaren, pikir Zaden.

"Sayang, tadi aku sudah mencarimu kemana-mana, eh... taunya ada di sini ya?" ucap Kara sambil memegang lengan Zaden dengan genitnya serta mata yang dia kedip-kedipkan beberapa kali sebagai kode minta bantuan.

"Mata loe sakit?" tanya Zaden ketus. Tidak mengerti dengan kode mata Kara.

Dan bodohnya Kara, dia lupa dengan orang yang dia genitin sekarang adalah Zaden si boss ZACKS dan si lelaki bermata sinis yang angkuh, bukan temannya si Zia yang bisa dia ajak kerja sama dan main kode-kode'an.

"Ti... tidak, cuma kena angin." jawab Kara menghilangkan rasa malu. Ingin rasanya dia pergi dari tempat ini secepatnya, sebelum dia mendapat rasa hina yang lebih dari ini.

Radit menoleh ke arah Kara, "Kara loe tidak salah orang kan?" tanya Radit sedikit berhati-hati takut membuat ketua dari ZACKS marah padanya. Tapi dia juga tidak bisa menutupi rasa penasarannya.

"Mana mungkin lah, ketua ZACKS mau sama dia, paling itu cuma akal-akalannya saja?" sahut si cewek nyinyir, sedikit pelan namun masih mampu didengar oleh mereka semua.

Tanpa sadar tangan Kara yang masih bergelayut di lengan Zaden meremasnya cukup keras meski buat Zaden itu bukan apa-apa. Tangan Kara tenaganya terlalu lemah untuk ukuran laki-laki.

Oke, sepertinya Zaden mengerti situasinya saat ini, baiklah Zaden akan mengikuti alur drama dari gadis drama ini, batin Zaden.

"Tidak, aku..." Kara sedikit menunduk, dia takut dan akan sangat malu setelah ini, otaknya memang tidak dirancang untuk berpikir dulu sebelum bertindak tapi malah sebaliknya.

'Oh Tuhan... tolong aku, kali ini saja.' doanya dalam hati, berharap akan ada keajaiban yang terjadi saat ini juga.

"Kamu, harus membayar mahal untuk ini." bisik Zaden lembut dan panas yang di rasakan telinga Kara dan itu membuatnya sedikit merinding sekaligus geli yang menimbulkan gelenyar-gelenyar kecil aneh dalam dirinya.

"Hah...?" Kara sedikit menjengit, dan tiba-tiba, "Cupp... cupp..." dia mendapat dua buah ciuman di pipinya dari sang ketua gengster yang nggak ada akhlaknya itu. Seenaknya saja menempelkan dua kali ciuman di pipi chubbynya yang putih mulus dan tidak pernah ternoda sebelumnya.

Oh Tuhan, apakah kini prinsip hidupnya harus berubah. Dia cuma gadis kampung yang selalu bermimpi kalau suaminya lah orang pertama yang kelak mencium dirinya, entah itu di pipi atau di bibir atau di mana pun terserah. Tapi bukan lelaki menawan nan tampan yang kini membuat jantungnya menari-nari kecentilan.

Kara menatap ke sampingnya di mana wajah lelaki tampan itu terlalu dekat dengannya dan cuma memberikan sebuah senyuman penuh pesona tanpa dosa seakan-akan apa yang dilakukannya adalah hal yang bukan apa-apa.

'Kau harus bertanggung jawab Zaden' batin Kara.

"Sayang...! Matamu kenapa melotot begitu?" tanya Zaden, kemudian merangkul bahu gadis terebut dengan kencang dan meremas bahunya lembut. Zaden memerankan perannya dengan sangat baik bahkan mungkin terlalu baik, tidak ada kata setengah-setengah dalam kamusnya.

"Aah..." Kara hanya sedikit kaget dengan perlakuan Zaden, walau bagaimana pun ini pertama kalinya dia dekat bahkan sangat dekat dengan seorang lelaki. Kejadian di waktu pesta Meira itu kembali terbayang di kepalanya. Dia bisa menganggap kejadian itu tidak ada karena faktanya itu cuma ketidak sengajaan dan faktor kecelakaan tetapi berbeda dengan sekarang, ini adalah kesengajaan dan kini tangan itu semakin kencang meremas bahunya.

"Ti... tidak apa-apa, oh sepertinya aku harus pergi." elak Kara, dia berusaha melepaskan dirinya dari rangkulan Zaden. Tapi lelaki itu seolah abai dan tidak peduli dengan penolakan Kara.

"Kemana? Bukankah ada yang harus kita bicarakan terlebih dahulu." sahut Zaden, masih dengan senyum menawannya hanya saja ada sedikit keusilan di sana. Dan Kara sedikit takut melihatnya, sepertinya dia sudah masuk ke dalam lubang yang dia gali sendiri.

"Kelasku sebentar lagi dimulai." tolaknya secara halus, walau kenyataannya kelasnya memang akan di mulai setengah jam lagi.

"Tidak ada alasan sayang!" tekannya dan semakin erat merangkul Kara. "Ya sudah kami pergi dulu." pamitnya angkuh kepada kumpulan penghina Kara, namun sebelum Zaden melangkah kan kakinya lebih jauh, ada beberapa kata peringatan yang dia ucapkan kepada orang-orang tersebut. "Kalian jangan sekali-kali berani mengganggu pacar gue, ingat itu." sinis Zaden.

"Iya, kami mengerti." jawab Radit dan teman-temannya yang lain, kecuali si cewek bernama Sila yang sedikit menggerutu tidak terima dengan keberuntungan Kara. Awalnya dia cuma cemburu karena Radit, tapi kini Kara malah membuatnya iri.

Jangan tanya perasaan Kara saat ini, dia berasa menjadi seorang kekasih yang sangat dilindungi, namun sayangnya perasaan itu tidak bertahan lama.

"Sekarang kau adalah milikku, Santan." bisik Zaden lagi dan menarik Kara menjauh dari sana.

Vote, like dan koment ya

Terpopuler

Comments

Nur Faizah

Nur Faizah

sun kara nya zaden 😅

2021-05-11

2

Arya Al-Qomari@AJK

Arya Al-Qomari@AJK

kara masuk ke kandang singa🤣🤣🤣🤣

2021-02-10

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

syukaaaaaaa

2021-01-21

2

lihat semua
Episodes
1 Zaden dan Kara. 1
2 Zaden Dan Kara. 2
3 Zaden dan Kara. 3
4 Zaden dan Kara. 4
5 Zaden dan Kara. 5
6 Zaden dan Kara. 6
7 Zaden dan Kara. 7
8 Zaden dan Kara. 8
9 Zaden dan Kara. 9
10 Zaden dan Kara. 10
11 Zaden dan Kara. 11
12 Zaden dan Kara. 12
13 Zaden dan Kara. 13
14 Zaden dan Kara. 14
15 Zaden dan Kara. 15
16 Zaden dan Kara. 16
17 Zaden dan Kara. 17
18 Zaden dan Kara. 18
19 Zaden dan Kara. 19
20 Zaden dan Kara. 20
21 Zaden dan Kara. 21
22 Zaden dan Kara. 22
23 Zaden dan Kara. 23
24 Zaden dan Kara. 24
25 Zaden dan Kara. 25
26 Zaden dan Kara. 26
27 Zaden dan Kara. 27
28 Zaden dan Kara. 28
29 Zaden dan Kara. 29
30 Zaden dan Kara. 30
31 Zaden dan Kara. 31
32 Zaden dan Kara. 32
33 Zaden dan Kara. 33
34 Zaden dan Kara. 34
35 Zaden dan Kara. 35
36 Zaden dan Kara. 36
37 Zaden dan Kara. 37
38 Zaden dan Kara. 38
39 Zaden dan Kara. 39
40 Zaden dan Kara. 40
41 Zaden dan Kara. 41
42 Zaden dan Kara. 42
43 Zaden dan Kara. 43
44 Zaden dan Kara. 44
45 Zaden dan Kara. 45
46 Zaden dan Kara. 46
47 Zaden dan Kara. 47
48 Zaden dan Kara. 48
49 Zaden dan Kara. 49
50 Zaden dan Kara. 50
51 Zaden dan Kara. 51
52 Zaden dan Kara. 52
53 Zaden dan Kara. 53
54 Zaden dan Kara. 54
55 Zaden dan Kara. 55
56 Zaden dan Kara. 56
57 Zaden dan Kara. 57
58 Zaden dan Kara. 58
59 Zaden dan Kara. 59
60 Zaden dan Kara. 60
61 Zaden dan Kara. 61
62 Zaden dan Kara. 62
63 Zaden dan Kara. 63
64 Zaden dan Kara. 64
65 Zaden dan Kara. 65
66 Zaden dan Kara. 66
67 Zaden dan Kara. 67
68 Zaden dan Kara. 68
69 Zaden dan Kara. 69
70 Zaden dan Kara. 70
71 Zaden dan Kara. 71
72 Zaden dan Kara. 72
73 Zaden dan Kara. 73
74 Zaden dan Kara. 74
75 Zaden dan Kara. 75
76 Zaden dan Kara. 76
77 Zaden dan Kara. 77
78 Zaden dan Kara. 78
79 Zaden dan Kara. 79
80 Zaden dan Kara. 80
81 Zaden dan Kara. 81
82 Zaden dan Kara. 82
83 Zaden dan Kara. 83
84 Zaden dan Kara. 84
85 Zaden dan Kara. 85
86 Zaden dan Kara. 86
87 Zaden dan Kara. 87
88 Zaden dan Kara. 88
89 Zaden dan Kara. 89
90 Zaden dan Kara. 90
91 Zaden dan Kara. 91
92 Zaden dan Kara. 92
93 Zaden dan Kara. 93
94 Zaden dan Kara. 94
95 Zaden dan Kara. 95
96 Zaden dan Kara. 96
97 Zaden dan Kara. 97
98 Zaden dan Kara. 98
99 Zaden dan Kara. 99
100 Zaden dan Kara. 100
101 Zaden dan Kara. 101
102 Zaden dan Kara. 102
103 Zaden dan Kara. 103
104 Zaden dan Kara. 104
105 Zaden dan Kara. 105
106 Zaden dan Kara. 106
107 Zaden dan Kara. 107
108 Zaden dan Kara. 108
109 Zaden dan Kara. 109
110 Zaden dan Kara. 110
111 Zaden dan Kara. 111
112 Zaden dan Kara. 112
113 Zaden dan Kara. 113
114 Zaden dan Kara. 114
115 Zaden dan Kara. 115
116 Zaden dan Kara. 116
117 Zaden dan Kara. 117
118 Zaden dan Kara. 118
119 Zaden dan Kara. 119
120 Zaden dan Kara. 120
121 Zaden dan Kara. 121
122 Zaden dan Kara. 122
123 Zaden dan Kara. 123
124 Zaden dan Kara. 124
125 Zaden dan Kara. 125
126 Zaden dan Kara. 126
127 Zaden dan Kara. 127
128 Zaden dan Kara. 128
129 Zaden dan Kara. 129
130 Zaden dan Kara. 130
131 Zaden dan Kara. 131
132 Zaden dan Kara. 132
133 Zaden dan Kara. 133
134 Zaden dan Kara. 134 (21+)
135 Pengumuman
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Zaden dan Kara. 1
2
Zaden Dan Kara. 2
3
Zaden dan Kara. 3
4
Zaden dan Kara. 4
5
Zaden dan Kara. 5
6
Zaden dan Kara. 6
7
Zaden dan Kara. 7
8
Zaden dan Kara. 8
9
Zaden dan Kara. 9
10
Zaden dan Kara. 10
11
Zaden dan Kara. 11
12
Zaden dan Kara. 12
13
Zaden dan Kara. 13
14
Zaden dan Kara. 14
15
Zaden dan Kara. 15
16
Zaden dan Kara. 16
17
Zaden dan Kara. 17
18
Zaden dan Kara. 18
19
Zaden dan Kara. 19
20
Zaden dan Kara. 20
21
Zaden dan Kara. 21
22
Zaden dan Kara. 22
23
Zaden dan Kara. 23
24
Zaden dan Kara. 24
25
Zaden dan Kara. 25
26
Zaden dan Kara. 26
27
Zaden dan Kara. 27
28
Zaden dan Kara. 28
29
Zaden dan Kara. 29
30
Zaden dan Kara. 30
31
Zaden dan Kara. 31
32
Zaden dan Kara. 32
33
Zaden dan Kara. 33
34
Zaden dan Kara. 34
35
Zaden dan Kara. 35
36
Zaden dan Kara. 36
37
Zaden dan Kara. 37
38
Zaden dan Kara. 38
39
Zaden dan Kara. 39
40
Zaden dan Kara. 40
41
Zaden dan Kara. 41
42
Zaden dan Kara. 42
43
Zaden dan Kara. 43
44
Zaden dan Kara. 44
45
Zaden dan Kara. 45
46
Zaden dan Kara. 46
47
Zaden dan Kara. 47
48
Zaden dan Kara. 48
49
Zaden dan Kara. 49
50
Zaden dan Kara. 50
51
Zaden dan Kara. 51
52
Zaden dan Kara. 52
53
Zaden dan Kara. 53
54
Zaden dan Kara. 54
55
Zaden dan Kara. 55
56
Zaden dan Kara. 56
57
Zaden dan Kara. 57
58
Zaden dan Kara. 58
59
Zaden dan Kara. 59
60
Zaden dan Kara. 60
61
Zaden dan Kara. 61
62
Zaden dan Kara. 62
63
Zaden dan Kara. 63
64
Zaden dan Kara. 64
65
Zaden dan Kara. 65
66
Zaden dan Kara. 66
67
Zaden dan Kara. 67
68
Zaden dan Kara. 68
69
Zaden dan Kara. 69
70
Zaden dan Kara. 70
71
Zaden dan Kara. 71
72
Zaden dan Kara. 72
73
Zaden dan Kara. 73
74
Zaden dan Kara. 74
75
Zaden dan Kara. 75
76
Zaden dan Kara. 76
77
Zaden dan Kara. 77
78
Zaden dan Kara. 78
79
Zaden dan Kara. 79
80
Zaden dan Kara. 80
81
Zaden dan Kara. 81
82
Zaden dan Kara. 82
83
Zaden dan Kara. 83
84
Zaden dan Kara. 84
85
Zaden dan Kara. 85
86
Zaden dan Kara. 86
87
Zaden dan Kara. 87
88
Zaden dan Kara. 88
89
Zaden dan Kara. 89
90
Zaden dan Kara. 90
91
Zaden dan Kara. 91
92
Zaden dan Kara. 92
93
Zaden dan Kara. 93
94
Zaden dan Kara. 94
95
Zaden dan Kara. 95
96
Zaden dan Kara. 96
97
Zaden dan Kara. 97
98
Zaden dan Kara. 98
99
Zaden dan Kara. 99
100
Zaden dan Kara. 100
101
Zaden dan Kara. 101
102
Zaden dan Kara. 102
103
Zaden dan Kara. 103
104
Zaden dan Kara. 104
105
Zaden dan Kara. 105
106
Zaden dan Kara. 106
107
Zaden dan Kara. 107
108
Zaden dan Kara. 108
109
Zaden dan Kara. 109
110
Zaden dan Kara. 110
111
Zaden dan Kara. 111
112
Zaden dan Kara. 112
113
Zaden dan Kara. 113
114
Zaden dan Kara. 114
115
Zaden dan Kara. 115
116
Zaden dan Kara. 116
117
Zaden dan Kara. 117
118
Zaden dan Kara. 118
119
Zaden dan Kara. 119
120
Zaden dan Kara. 120
121
Zaden dan Kara. 121
122
Zaden dan Kara. 122
123
Zaden dan Kara. 123
124
Zaden dan Kara. 124
125
Zaden dan Kara. 125
126
Zaden dan Kara. 126
127
Zaden dan Kara. 127
128
Zaden dan Kara. 128
129
Zaden dan Kara. 129
130
Zaden dan Kara. 130
131
Zaden dan Kara. 131
132
Zaden dan Kara. 132
133
Zaden dan Kara. 133
134
Zaden dan Kara. 134 (21+)
135
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!