Mahkota yang di ambil paksa

Malam ini Ayu tidak pulang di jam seperti biasanya, saat semua muridnya sudah pulang, Ummi Aisyah dan Abi Ilham di bantu Ayu, mereka bertiga membersihkan musolla.

Dari menyapu, mengepel hingga mengelap kaca yang berdebu, jam 9 malam ketiga orang itu belum juga selesai, hingga Abi Ilham menyuruh Ayu untuk pulang duluan.

"Nak, Ayu. sebaiknya nak, Ayu. pulang duluan ya, Abi sama Ummi biar nanti pulang belakangan. Nak Ayu pasti capek, seharian di butik, dan sekarang masih bantu kami di sini."

"Nggak, apa-apa, Bi. Ayu masih kuat." Ayu menolak karna memang dia masih belum merasakan capek.

"Nggak apa, Ayu. ini udah mau kelar, lebih baik Nak Ayu pulang lebih dulu, kayaknya ini udah hampir jam 9 Nak, gak baik anak gadis ada di luar rumah jam segini." ummi Aisyah memberikan alasan yang logis agar Ayu mau pulang.

"Ya udah kalau gitu ummi, Ayu pulang duluan ya. Abi, ummi. assalamualaiku." pamit Ayu seraya keluar dari dalam musolla.

"Waalaikumsalam, hati-hati ya Yu."

"Iya Ummi."

Ayu pun bergegas keluar dari musolla, di tengah perjalanan, entah kenapa Ayu merasa takut, tidak terlalu malam, tapi Ayu merasa takut karna baru kali ini dia pulang di jam 9 malam.

Yang jelas Ayu takut bertemu dengan pria- pria genit, sebab di sepanjang jalan pulang pasti banyak bapak-bapak yang nongkrong buat main kartu di pinggir jalan.

Ayu terus melangkahkan kakinya di sepanjang jalan, hingga ia tiba di depan sebuah bangunan yang belum layak huni, bangunan itu masih dalam proses pengerjaan.

Ayu sedikit merasa takut, karna ada mobil yang terparkir di depan bangunan yang gelap itu, Ayu menghela nafas, guna mengusir rasa takut yang tiba -tiba menyergap di hatinya.

Ayu terus melangkah, melewati sisi mobil tersebut, namun betapa Ayu terkejut, karna pintu mobil tiba -tiba dibuka, lalu keluar seorang pria yang tidak asing bagi Ayu.

Belum sempat mengingat siapa pria itu, tiba-tiba pria itu dengan kasar menarik pergelangan tangan Ayu, Ayo coba berontak dan minta tolong, namun pria itu dengan sigap menyumpal mulut Ayu dengan tangan nya.

Tubuh kekar itu terus menarik Ayu dengan paksa, Ayu terus meronta, namun tenaga pria itu sangat kuat. hingga Ayu tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. kini Ayu di bawa masuk ke dalam bangunan yang gelap tanpa penerangan.

Hanya ada sedikit cahaya dari lampu jalan yang cukup jauh, Ayu kembali berusaha berteriak minta tolong, tapi percuma, mulut Ayu di sumpal dengan sapu tangan pria itu, sedangkan kedua tangannya di ikat dengan dasi pria itu.

Ayu berusaha memberontak, sedari tadi air mata sudah merintih keluar, tubuhnya bergetar hebat karna takut. pria di hadapan nya tiba -tiba menyeringai, membuka kancing kemejanya satu persatu.

Sedangkan Ayu semakin beringsut mundur, Ayu begitu takut, apalagi melihat seringai pria tersebut.

mmmhhh....mmmhh...

Ayu terus beringsut hingga mentok di dinding yang setengah jadi, kini pria itu sudah melepas semua yang melekat di tubuhnya, hanya tinggal boxer dengan kejantanan nya yang sudah menyembul.

Ayu semakin ketakutan saat pria itu semakin mendekat kearahnya. "Kamu sangat cantik sayang." ucap pria itu sembari mengelus pipi mulus Ayu.

"Malam ini kita akan bermain main sampai puas, sayang." lanjunya dengan seringai mengerikan.

Dengan sekali tarik, baju Ayu sudah terkoyak, wanita itu tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis pilu, akankah mahkota yang selama ini ia jaga, harus di ambil paksa oleh pria yang tidak ia kenal.

"Jangan menangis sayang, kamu akan merasakan kenikmatan yang luar biasa, jadi jangan buang air mata mu, oke." lanjut pria itu dengan seringai yang membuat Ayu semakin gemetar ketakutan.

Ayu memejamkan mata saat pria itu sudah membuka boxer yang ia kenakan, Ayu menggeleng lemah dengan air mata mendera, saat pria itu sudah mengungkung tubuhnya yang sudah tak berdaya.

Cahaya tamaran dalam ruangan itu masih terlihat jelas kecantikan Ayu, dan pria itu ingat jelas siapa wanita yang kini berada di bawah kungkungan nya. namun si pria tidak ingat siapa nama wanita ini.

Tapi tidak dengan Ayu, melihat dari jarak sedekat ini, Ayu bisa melihat dengan jelas siapa pria yang telah kurang ajar padanya itu. batin Ayu tersentak, saat ingat siapa pria yang telah mengungkungnya.

Alex, ya pria itu adalah Alex, pria yang pernah datang kebutiknya kemaren untuk memesan baju lebaran.

Alex tak bisa lagi berpikir dengan jernih, pengaruh obat perangsang membuat ia tidak bisa berpikir dengan jernih, yang ada dalam pikiran nya saat ini hanyalah ingin menuntaskan hasratnya yang sudah di ubun-ubun.

Tak ingin menunda lagi, Alex segera melakukan penyatuan dengan kasar, tak perduli wanita di bawahnya yang merasakan kesakitan yang luar biasa. Alex bukan sedang mabuk, jadi dia mengingat dengan jelas apa yang di lakukan nya saat ini.

Tapi pengaruh obat tersebut telah merubah Alex hingga tak bisa berpikir dengan baik, pria itu meracau tak karuan, saat menikmati keperawanan dari seorang janda muda yang kini tengah merintih kesakitan di bawah kungkungan nya.

"Sungguh kau luar biasa, sayang." racau Alex di sela kegiatan panasnya.

Sedangkan Ayu, wanita itu hanya mampu menahan sakit di bagian intinya, sedangkan hatinya jangan di tanya. bukan hanya sakit, hati Ayu bagaikan di koyak habis tanpa ampun. wanita itu sakit lahir dan batin.

Bukan hanya sekali Alex melakukan penyatuan, pria itu dengan teganya menggagahi Ayu hingga tiga kali. Ayu meringkuk di sudut ruangan tanpa sehelai benangpun yang melekat di tubuhnya.

Sedangkan pria berengsek itu sudah mengenakan boxernya kembali, lalu berjalan mendekat kearah di mana Ayu berada. Alex berlutut di dekat Ayu. "Maaf." ucap pria itu lirih, sarat akan penyesalan.

Namun semua itu percuma, maaf tidak akan mengubah segalanya. kehormatan dan mahkota Ayu tidak akan pernah kembali lagi seperti semula, dengan cara apapun Alex meminta maaf. Ayu tidak akan semudah itu untuk memaafkan nya.

Perlahan Alex bendekat ke arah Ayu, reflek Ayu beringsut menghindar, "Jangan takut, aku hanya ingin membuka ikatan tangan mu." ucap pria itu lirih.

Tak ada penolakan dari Ayu, Alex segera mengambil sapu tangan dari mulut Ayu, lalu membuka ikatan tangan Ayu.

"Tolong maaf kan aku, aku akan bertanggung jawab." ucap pria itu sembari tertunduk, suaranya yang lirih sarat akan penyesalan.

Ayu bergeming, hanya suara tangisan pilunya yang terdengar di telinga Alex. hati Alex bagai di iris sembilu, pasalnya pria itu sangat menyesal setelah pengaruh obat tersebut sudah berkurang.

Di rumah.

Bunda Fatimah mondar mandir di teras rumah, wanita paruh baya itu tampak sangat khawatir karna sang putri tak kunjung pulang.

Meskipun Ayu sudah izin pulang agak larut, Bunda Fatimah tetap merasa khawatir, sebab waktu sudah menunjukkan pukul 22:30, itu artinya malam semakin larut.

Berulang kali Bunda Fatimah menghubungi kontak Ayu, namun tak ada jawaban.

Di musolla

Abil Ilham dan Ummi Aisyah sudah selesai membersihkan musolla, kedua orang itu bergegas pulang karna malam sudah semakin larut.

"Itu mobil siapa ya Bi? kok di parkir di situ?" ummi Aisyah tampak heran melihat sebuah mobil berada di depan rumah yang setengah jadi itu.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

dasar cowok brensksek main perkosa aja 😠

2023-06-09

1

Nurhayatins Aqil

Nurhayatins Aqil

lnjt kasian ayu

2023-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!