Bab 3

Tiba di sana Zea turun dari dalam mobil dan akan langsung masuk ke dalam namun langkah nya terhenti karna baru saja ambulans berhenti tepat di depan nya. Terdengar suara berlarian dari dalam rumah sakit yang pasti nya Zea sudah tahu jika itu dokter dan suster.

Mereka segera mendorong brangkar tersebut masuk ke dalam di ikuti Zea dari belakang karna dapat ia lihat jika pasien itu harus segera di operasi untuk menghentikan pendaharan yang keluar dari dalam mulut pasien.

"Cepat hubungi dokter Yuni"ucap dokter itu panik.

"Dokter Yuni sedang istirahat dok seperti nya dokter Yuni sakit karna tadi hampir pingsan"ucap suster tersebut.

"Kalau begitu hubungi dokter Dimas untuk segera ke sini pasien harus segera di operasi"ucap dokter itu.

"Jika menunggu dokter itu pasien tidak akan selamat karna pasien harus segera di tangani kalau tidak pendarahan itu tidak akan berhenti"ujar Zea membuat mereka menoleh.

"Aku juga seorang dokter kebetulan sedang mencari pekerjaan di sini namun tidak sengaja melihat pasien yang seperti ini"jelas Zea .

"Anda sudah pernah bekerja"tanya dokter tersebut.

"Ya aku sebelum nya bekerja di rumah xxx di negara xx"jawab Zea.

"Kalau begitu saya meminta tolong untuk membatu"ujar dokter tersebut di angguki Zea.

Mereka pun segera memasuk kan pasien ke ruang operasi di bantu Zea,kini Zea sudah memakai pakaian lengkap untuk operasi dan memulai tugas nya sebagai dokter bedah. Dengan lihai tangan nya memegang pisau dan mulai membedah perut pasien untuk menghentikan pendarahan yang terjadi.

Hampir dua jam di dalam akhir nya selesai dan mereka keluar dari dalam membiarkan suster melanjutkan nya.

"Terimakasih sudah membantu nona"ucap dokter itu tersenyum tipis.

"Sama-sama aku hanya kebetulan di sini saja lagi pula bukan kah membantu pasien sudah kewajiban kita sebagai dokter"ucap Zea terkekeh melepaskan baju tersebut.

"Nona ingin melamar pekerjaan bukan"tanya dokter itu di angguki Zea.

"Jika ada lowongan di sini"ucap Zea.

"Aku akan membantu nona mari nona ikut dengan ku"ujar nya di angguki Zea.

"Panggil Zea saja seperti nya kita seumuran"ujar Zea.

"Memang nya berapa usia mu"tanya dokter itu.

"Dua puluh lima tahun"jawab Zea.

"Berarti aku lebih tua dua tahun dari mu aku sudah dua puluh enam tahun"ujar nya.

"Nama ku Alvina panggil Alvi saja"ujar Alvi di angguki Zea.

"Kita mau kemana"tanya Zea heran.

"Ke ruangan direktur"ujar Alvi.

"Yang benar saja kau membawa ku ke sana"ucap Zea.

"Tenang saja aku kenal direktur rumah sakit ini kau akan masuk ke sini saja"ujar Alvi.

Tok tok tok

"Masuk"ucap suara dari dalam.

"Ada apa Alvi"tanya suara lelaki dari dalam.

"Ini om teman Alvi mau melamar bekerja di sini baru saja dia ikut dengan ku operasi darurat"ujar Alvi langsung.

"Bukan nya kita tidak ada lowongan lagi"tanya pria paruh baya itu.

"Aku tau om tapi dokter bagian bedah aku rasa harus di tambah lagi"ujar Alvi.

"Dia ahli bedah om dia juga bekerja di rumah sakit xxx di negara xx sebelum pindah ke sini"tambah Alvi.

"Benar apa yang di katakan Alvi"tanya pria itu.

"Iya pak"jawab Zea mantap.

"Baiklah jika begitu taruh lamaran mu langsung ke sana katakan jika kamu dokter tambahan"ujar lelaki paruh baya tersebut.

"Terimakasih pak"ucap Zea dengan senyum mengembang akhir nya ia mendapatkan pekerjaan juga.

"Kalau begitu kami pergi dulu om"ujar Alvi menarik tangan Zea dari sana segera melakukan apa yang di katakan oleh om nya.

"Itu om ku adik dari mama ku maka nya aku berani begitu"ujar Alvi di angguki Zea.

"Apa aku langsung bekerja atau bagaimana"tanya Zea.

"Besok saja nanti malam aku akan kirim kan jadwal mu sekarang mana nomor ponsel ku agar aku bisa memberi tahumu nanti"ucap Alvi yang langsung di berikan Zea nomor ponsel milik Zea yang asli.

"Terimakasih sudah membantu ku"ucap Zea.

"Santai saja lagi pula aku sudah melihat bagaimana hasil kerja mu tadi mana mungkin aku melepaskan dokter berbakat seperti mu"ujar Alvi.

"Ck jadi kau membantu ku karna itu"dengus Zea.

"Setengah iya setengah gak sih"ujar Alvi terkekeh.

"Sana pulang aku akan kerja kembali nanti malam aku akan mengirim kan jadwal mu"ucap Alvi.

"Baiklah sekali lagi terimakasih"ujar Zea di angguki Alvi.

Kedua nya pun berpisah di tengah jalan, Zea keluar rumah sakit dengan senyum mengembang karna ia bisa bekerja kembali.

"Enak nya sekarang kemana"gumam Zea bingung sendiri mau kemana karna ia pikir tadi ia akan mencari pekerjaan lama.

"Lebih baik aku beli baju untuk bekerja baju milik Zea banyak yang tidak sesuai selera ku"gumam Zea lagi dengan senyum cerah ia segera memesan taksi untuk ke mall membeli baju.

Zea yang dulu sederhana dan tidak tahu model berbeda dengan Zea yang sekarang yang modis namun sedikit bar-bar. Tiba di mall Zea segera membeli baju yang akan ia pakai untuk bekerja mulai besok juga tas dan sepatu. Lelah belanja dan lapar ia memutuskan untuk ke restoran sebelum pulang karna perut nya sudah meminta di isi.

"Cukup ramai"gumam Zea ia pun menatap sekeliling mencari kursi yang kosong.

Bukan nya mendapat kan kursi ia malah melihat Bara di sana bersama wanita yang entah siapa yang juga melihat nya.

"Ck dunia ini sempit sekali kenapa juga aku bertemu dengan manusia itu"gumam Zea akhir nya memilih pergi dari sana karna tidak ada kursi yang kosong menunggu orang selesai makan yang ada aku akan mati kelaparan,pikir nya.

Zea pun keluar dari dalam mall itu berjalan ke arah tempat makan tendaan di pinggir jalan depan mall tersebut.

"Pak saya pesan ayam penyet sama jus mangga"ucap Zea membaca menu yang ada di sana.

"Makan di sini non"tanya bapak tersebut.

"Iya pak"jawab Zea.

"Satu lagi untuk di bungkus ya pak"sambung nya.

"Ok non"ujar bapak tersebut segera memasak pesanan Zea.

Saat menunggu pesanan nya tiba Zea melihat anak-anak sekolah berjalan ke arah nya seperti nya mereka akan makan juga termasuk di antara nya ada Kevin dan Kenan juga.

"Pak kami pesan seperti biasa"ujar salah satu pemuda itu yang kini duduk di meja sebelah nya.

"Sebentar den"ucap bapak itu di angguki mereka.

"Selamat menikmati nona"ucap bapak itu meruh pesanan Zea di atas meja.

"Terimakasih pak"jawab Zea segera memakan nya.

Saat ia sedang menikmati makan siang nya ponsel nya tiba-tiba berdering membuat nya menghentikan makan nya.

"Ada apa Vi"tanya Zea setelah melihat siapa yang menelpon nya.

"Bisa kau ke rumah sakit sekarang ada operasi darurat aku tidak bisa sendiri menangani nya"ujar Alvi dari seberang sana.

"Aku akan ke sana"ujar Zea mematikan sambungan telpon nya ia dengan cepat minum dan mengambil uang di dompet nya.

"Pak ini saya bayar kembalian nya untuk bapak saja"ujar Zea meletak kan uang tersebut segera mengambil barang nya dan belari untuk menghentikan taksi semua itu tidak luput dari mata anak-anak remaja tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!