Seyla gadis mandiri dan tangguh yang berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit terkenal di negara nya. Ia hidup sendiri menjadikan nya gadis yang kuat karna orang tua nya sudah meninggal saat ia akan masuk ke sekolah menengah atas. Saat ia pulang dari rumah sakit ia mengalami kecelakaaan cukup mengerikan karna ia mengambil jalan pintas agar cepat sampai di rumah nya namun naas ia kecelakaan.
Sama hal nya dengan Zea yang baru lulus kedokteran belum sempat bekerja ia harus menikah dengan duda yang kini jadi suami nya karna ia berjanji akan melakukan apapun pada wanita yang sudah menolong nya.
Wanita tersebut adalah ibu dari Bara yang tak lain suami nya sekarang beliau membantu biaya kuliah dan juga pengobatan ibu nya hingga ia lulus kuliah berbeda dengan ibu nya yang akhir nya meninggal. Saat wanita itu juga akan menghembuskan nafas terakhir nya ia meminta Zea menikah dengan Bara dan menjadi ibu untuk ketiga cucu nya karna ia percaya Zea dapat mengurus dan mendidik mereka.
Zea gadis penyayang dan baik hati tidak pernah marah seakan ia tidak bisa marah oleh karena itu ibu nya Bara menjadikan nya menantu.
"Zea yang baru telah tiba mari kita nikmati hidup ini sekali lagi"ujar Zea menatap kardus dan koper milik nya ia pun segera memasuk kan nya ke dalam kamar dan mulai menyusun nya ke dalam lemari satu persatu.
"Seperti nya aku harus mencari pekerjaan agar aku memiliki uang sendiri"gumam Zea menatap ijazah milik Zea yang asli di tangan nya.
"Ok besok aku akan mencari pekerjaan tidak peduli dengan mereka yang tidak mempedulikan ku"dengus Zea kesal sendiri.
Ia pun menghidup kan televisi untuk mengusir rasa kesal nya tersebut.
Sementara di rumah utama terdengar heboh karna anak-anak Bara sudah pulang sekolah.
"Bi Ani siapkan makanan ya teman-teman ku akan datang"ucap seorang remaja berteriak.
"Iya den"ucap bi Ani.
"Sebaik nya den Kevin,Kenan sama den Alvin ganti baju dulu bibi sudah siap kan makan siang"ujar bi Ani.
Ketiga nya mengangguk segera ke kamar mereka masing-masing karna besok masih memakai seragam tersebut.Sepuluh menit kemudian mereka pun turun kebawa untuk makan siang lebih dulu langsung duduk di kursi masing-masing mulai menyantap makanan mereka.
Sementara Zea juga yang sudah lapar keluar dari paviliun ke rumah utama untuk mengambil makanan tidak ada bahan makanan di sana jadi ia terpaksa ke rumah utama.
"Nona mau makan juga"tanya bi Ani.
"Iya bi aku sudah lapar"ujar Zea tersenyum tipis.
"Jangan makan dengan kami aku akan muntah jika melihat mu makan di depan ku"ketus salah satu pria itu memulai.
"Benar yang kakak Kenan katakan jangan makan bersama kami"ucap bocah kecil yang Zea tebak masih duduk bangku SD itu.
Zea hanya diam mendengar ocehan mereka berjalan ke dapur mengambil nasi dan lauk nya tak lupa ia mengambil bahan mentah untuk ia bawa ke paviliun agar ia tidak melihat bocah-bocah menyebalkan itu lagi.
"Aku kira kau sudah mati saat terjatuh dari tangga itu"ucap salah satu dari ketiga nya yang Zea tahu nama nya Kevin memang jarang bicara namun jika sekali bicara ucapan nya begitu tajam.
"Kau benar aku memang sudah mati namun aku hidup kembali"ujar Zea.
"Aku sudah terlalu baik pada kalian selama ini tapi tidak ada di antara kalian yang menghargai ku sedikit saja,,aku tahu jika aku bukan lah ibu kandung kalian namun aku juga bukan ibu tiri yang jahat"ujar wanita itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kesabaran ku sudah habis aku tahu jika kalian yang menaruh minyak itu di tangga untuk mencelaikai ku kalian berhasil bahkan sangat berhasil dan aku katakan pada kalian jika yang ada di depan kalian bukan lah lagi wanita yang dulu namun wanita yang berbeda yang tidak akan pernah melakukan hal yang dulu aku lakukan jadi terserah kalian mau berbuat apa aku tidak akan pernah peduli,, jangan mengusik ku maka aku pun tidak akan mengusik kalian"
"Selama ini aku selalu berharap akan menjadi ibu yang baik untuk kalian,,kalian lihat sendiri bagaimana aku berusaha tapi sekarang tidak anggap saja kita tidak mengenal satu sama lain bukan kah ini keinginan kalian dari dulu dan sekarang aku kabul kan"ujar Zea berlalu dari sana membawa makanan dan bahan mentah yang akan ia masak ke paviliun.
Sementara ketiga nya terdiam mendengar ucapan Zea yang panjang lebar tak hanya mereka seseorang yang tak lain juga Bara mendengar pembicaraan mereka ia pulang karna ada berkas yang tinggal.
"Dia membawa itu kemana bik"tanya Bara pada bik Ani.
"Nona pindah ke paviliun tuan setelah pulang dari rumah sakit nona meminta kami memindahkan barang-barang nya ke sana"ujar bi Ani.
Tanpa kata Bara berlalu dari sana menuju ruang kerja nya mengambil berkas yang ia perlukan setelah itu ia langsung pergi kembali.
Ke esokan hari nya Zea sudah rapi memakai baju biasa rencanya ia akan melamar pekerjaan di rumah sakit untuk ia bekerja karna tidak mungkin ia menggunakan terus uang Zea yang asli yang pasti nya akan habis jika ia tidak bekerja. Setelah memastikan semua syarat untuk lamaran nya sudah pas ia memasuk kan nya ke dalam tas.
Dengan senyum cerah ia keluar dari paviliun tak lupa mengunci nya, Zea berjalan melewati samping rumah utama tanpa mau lewat dari dalam rumah itu karna bagi nya setelah mengatakan apa yang ingin ia katakan ia tidak mau lagi menginjak kan kaki nya di dalam rumah itu.
"Nona mau kemana pagi-pagi begini"tanya bik Ani menatap heran ke arah Zea yang sudah rapi dan cantik.
"Jalan-jalan bik aku mungkin akan pulang malam jadi tolong jangan di kunci pintu nya bik"ujar Zea di angguki bik Ani.
"Iya non hati-hati"ucap bik Ani.
"Ok bik kalau begitu Zea pergi dulu udah ada taksi yang nunggu di depan"ujar Zea berjalan cepat keluar dari gerbang tersebut dan benar saja taksi sudah menunggu di sana dengan cepat ia masuk ke dalam.
"Ke rumah sakit xxx nona"tanya sopir tersebut.
"Iya pak"jawab Zea di angguki supir taksi tersebut segera melajukan mobil nya menuju rumah sakit yang di katakan oleh Zea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments