Bab 4

Tiba di rumah sakit Zea segera ke ruangan operasi setelah menitipkan barang-barang nya lebih dulu. Zea masuk ke dalam dan memulai nya bersama Alvi dengan serius.

"Aku rasa penyakit nya sudah cukup lama"ujar Zea.

"Kau benar"ujar Alvi memperhatikan Zea.

"Giliran mu"ucap Zea di angguki Alvi segera melakukan nya.

"Sudah pernah menangani pasien seperti ini sebelum nya"tanya Zea pada Alvi yang terlihat gugup.

"Pernah tapi hanya membantu saja"ujar Alvi di angguki Zea.

Zea pun menuntun Alvi dan menjelaskan nya dengan rinci begitu juga dengan suster yang membantu mendengar penjelasan Zea yang lancar membuat mereka mengerti apalagi melihat nya secara langsung. Zea sendiri sudah hafal karna sudah biasa menangani pasien di meja operasi bahkan jika darurat Zea akan melakukan operasi sendiri tanpa bantuan dokter lain.

Setelah selesai kedua nya keluar dari sana dan mengganti baju.

"Terimakasih untuk ilmu yang tadi"ujar Alvi.

"Ck santai saja"ujar Zea.

"Kau baru belanja"tanya Alvi di angguki Zea.

"Aku mengganggu mu,"

"Tidak masalah lagian paisen itu lebih penting,"

"Alvi"teriak seseorang membuat langkah mereka terhenti.

"Nenek sihir datang kau pergi saja dulu"ucap Alvi.

"Memang dia siapa"tanya Zea heran.

"Besok aku akan ceritakan"ujar Alvi.

"Kalau begitu aku pulang dulu"ucap Zea segera pergi dari sana tujuan nya sekarang adalah pulang dan istirahat.

"Haiss aku lupa pesanan ku tadi"dengus Zea masuk ke dalam taksi menuju rumah.

Tiba di sana ia segera berjalan menuju paviliun dan langsung masuk ke dalam.

"Tidur enak kali yah dingin"gumam Zea merebahkan tubuh nya di ranjang tak lupa membuka jendela kamar nya agar angin masuk ke dalam.

.....

Malam hari nya Zea memesan makanan dari luar setelah makanan nya datang ia keluar dari dalam paviliun berjalan cepat menuju gerbang mengambil makanan tersebut.

"Non Zea memesan makanan"tanya bik Ani.

"Iya bi tadi gak sempat belanja"ujar Zea tersenyum tipis.

"Astaga non kenapa malah memesan makanan dari luar di rumah kan banyak bibi masak juga banyak"

"Hehe tidak papa bi Zea masuk dulu bi"

"Bibi juga masuk seperti nya mau hujan"sambung Zea berjalan cepat menuju paviliun.

Bi Ani terdiam menatap punggung Zea yang kini masuk ke dalam paviliun. Zea sendiri menikmati makanan nya sambil menonton ia merasa kehidupan nya sama seperti dulu meski dengan tubuh yang berbeda juga situasi berbeda jadwal nya besok malam bersama Alvi di rumah sakit jadi ia bisa santai.

"Bibi kenapa lama di luar memang yang datang siapa"tanya Kenan penasaran.

"Itu den nona Zea mesan makanan dari luar jadi kurir yang datang mengantar nya"jelas bik Ani di angguki mereka.

"Bibi jangan terlalu dekat dengan wanita itu"ujar Kenan di balas anggukan saja oleh bi Ani.

Kini pagi hari menyapa Zea berjalan-jalan santai di sekeliling rumah itu, Saat ia akan berjalan di halaman mereka berempat keluar dari rumah akan berangkat.

"Nanti malam jangan pergi kemana pun tante Nindi akan makan malam bersama kita"ujar Bara.

"Iya pa"ucap mereka mengangguk.

Zea tak menatap mereka melirik pun tidak ia hanya berjalan tanpa menghentikan langkah kaki nya untuk berkeliling menganggap mereka tidak ada karna sekarang itu lah yang ia bisa lakukan.

"Seperti nya sudah cukup aku akan mandi saja"gumam Zea berjalan kembali ke paviliun membersihkan tubuh nya setelah itu ia keluar mencari sarapan pagi untuk nya.

"Haiss aku bodoh sekali kenapa tadi hanya jalan di sana lebih baik tadi aku berjalan di sekitar kompleks ini saja sekalian cari sarapan" omel nya pada diri nya sendiri.

Saat ia berjalan menyeberang mata nya menatap anak remaja yang terlihat pucat dengan cepat ia menghampiri nya.

"Hey nak kau baik-baik saja"tanya Zea mendekati anak tersebut.

Belum sempat anak itu menjawab Zea lebih dulu menarik tangan anak itu untuk duduk.

"Ayo ke rumah sakit kau seperti nya mengidap penyakit yang cukup serius"ujar Zea memeriksa anak tersebut.

"Tante dokter"tanya anak itu di angguki Zea.

"Tunggu di sini tante ke rumah itu dulu mengambil tas"ujar Zea berlari kembali masuk ke dalam menuju paviliun ia mengambil tas nya dan ponsel setelah itu ia keluar dari sana dan kembali ke depan rumah.

"Ayo ke rumah sakit"ajak Zea namun anak itu menggeleng.

"Kenapa"tanya Zea.

"Biarkan saja tante aku ingin cepat meninggalkan dunia ini"ucap nya membuat Zea menoleh.

"Jangan bicara seperti itu kau masih muda masa depan mu masih panjang tante yakin kau akan sembuh"ucap Zea lembut.

"Tante bekerja di rumah itu"tanya anak itu.

"Anggap saja begitu"jawab Zea terkekeh.

"Kau sudah tau penyakit yang itu"tanya Zea dengan wajah serius.

"Aku tahu"jawab anak itu.

"Aku menderita kangker darah stadium dua"lanjut nya.

"Apa orang tua mu sudah tahu"tanya Zea.

"Mereka tidak tahu karna mereka tidak mau tau"jawab nya membuat Zea terdiam.

"Siapa nama mu"tanya Zea.

"Alex tante"jawab Axel di angguki Zea.

"Aku Zea panggil tante Zea saja"ujar Zea tersenyum tipis.

"Boleh aku panggil mama"tanya Alex menatap Zea dengan penuh harap

Zea terdiam sesaat sebelum menjawab ia menatap mata Alex yang terlihat menyimpan banyak kesedihan di sana.

"Panggil Bunda saja aku rasa itu lebih keren dari pada mama"ujar Zea terkekeh dengan apa yang ia katakan sendiri.

"Terimakasih Bunda"ucap Alex dengan senyum tulus membuat Zea ikut tersenyum.

"Ayo ke rumah sakit kita harus memeriksa nya kembali"ajak Zea menarik tangan anak remaja tersebut untuk berdiri.

"Kau kelas berapa"tanya Zea menggandeng tangan Alex menuju taksi yang sudah ia pesan dan masuk ke dalam.

"Aku kelas satu sama dengan Kenan dan Kevin Bunda,"jawab Alex.

"Satu sekolah juga"tanya Zea.

"Iya tapi kami beda lokal Bun"

"Orang tua mu dimana kalau Bunda boleh tau"tanya Zea hati-hati.

Alex terdiam sebentar sebelum menjawab nya.

"Jika tidak ingin di jawab tidak masalah"ujar Zea merangkul pundak Alex.

"Mereka sudah bercerai dan sekarang mereka hidup bahagia bersama keluarga baru mereka tanpa aku"jawab Alex dengan senyum kecut membuat Zea terdiam mendengar nya.

"Sekarang kau tidak sendiri sudah ada Bunda jadi kau harus sehat"ucap Zea memberi semangat.

"Bunda bekerja di sini"tanya Alex setelah mereka tiba di rumah sakit.

"Hmm ayo masuk"ucap Zea menggandeng tangan Alex masuk ke dalam rumah sakit untuk memeriksa Alex kembali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!