Setelah melakukan pemeriksaan pagi pada para pasien, bianca merasa kepalanya pusing dan "buuk"
bianca pingsan dan para suster yang melihat langsung membawanya dan dokter siska memeriksannya.
Tidak lama bianca siuman dari pingsannya "siska." kata bianca melihat rekan kerjanya sedang memeriksanya.
"Kamu bianca, seorang dokter juga manusia. Kenapa kamu memaksakan tubuh kamu untuk bekerja keras.lihat sekarang kamu yang terbaring menjadi pasien." kata siska menasehati temannya karena bekerja tanpa istirahat dari kemarin.
Bianca hanya bisa tersenyum mendengar siska berkata panjang lebar, bianca juga lupa kapan dia terrakhir makan.
Karena kemarin dia sepertinya hanya makan roti dan minum susu di pagi hari dan setelah itu dia tidak ingat apa perutnya sudah kemasukkan nasi apa belum.
"terimakasih." kata bianca saat siska aka pergi dari kamarnya.
"Suster ambil darah ini dan bawa ke lab kita harus memastikan jika bianca sehat,hanya untuk berjaga jaga," kata siska memberikan sampel darah yang dia ambil saat bianca pingsan tadi.
Suster segera mengambil dan menaruh sampel darah ke lab tidak lupa memberikan nama pada sampel tersebut.
Bianca memejamkan matanya dan mencoba istirahat, mungkin benar kata siska jika dia kurang istirahat.
Di kantor rio sedang berbincang bersama teman temannya, karena hari ini kebetulan senggang tidak ada laporan hanya beberapa orang yang datang ke kantor polisi.
"Rio kita nanti makan makan." kata tian karena hari ini dia ulangtahun dan ingin mentraktir teman temannya.
"siip aku akan datang di tempat biasa kan," kata rio
Tian hanya menganggukkan kepala dan tersenyum,dia berjalan karena ada tugas yang belum dia selesaikan.
Rio mendapat telefon dari rumah sakit, mengatakan jika bianca sedang di rawat karena pingsan, karena kontak rio yang sering di panggil oleh bianca.
Rio segera kerumah sakit karena dia khawatir dengan keadaan bianca, lima belas menit dia sampai ke rumah sakit dan segera masuk di kamar bianca di rawat.
"rio," kata bianca
"Kamu tidak apa apa," kata rio
"Hanya kelelahan, tidak usah khawatir." kata bianca tersenyum
"Jagalah kesehatanmu,jangan memasakkan tubuhmu.!" kata rio
bianca hanya tersenyum mendengar nasihat yang sama seperti ini dua kali dari sokter siska dan sekarang rio mereka adalah dua sahabat yang terbaik yang bianca miliki.
Rio pergi setelah bianca kembali tidur karena dia juga mendapatkan telefon dari kantornya ada kasus yang harua dia tangani.
Rio kembali ke kantor tapi di jalan begitu macet sehingga lama untuk sampai ke kantor, seperti ada kecelakaan di sana dan rio melihat mobil ambulance dan mobil patroli polisi.
Rio menyapa rekan kerjanya dan melihat korban kecelakaan, setelah itu dia melanjutkan pergi ke kantor polisi tempat dia bekerja.
Sampai di kantor rio langsung ke ruangan atasanya pak galih memberikan berkas yang akan rio tangani dan kasus itu adalah kasus penculikan.
Seorang wanita desainer telah di culik saat wanita itu sedang melakukan perkerjaan di bali dan terjadi dalam gedung saat akan pulang.
Rio membuka berkas dan melihat biodata wanita itu dan dia sungguh terkejut apakah benar ini adalah rista yang dia kenal.
Wajahnya sangat tidak asing dan dia membalikkan lagi kertas di tangannya dan benar dia adalah rista teman masa kecilnya.
hati rio bersyukur rista hidup dengan bahagia setidaknya dia mempunyai suami seorang pengusaha dan anak.
Sepertinya hanya rio yang terlalu berharap rista mengingatnya, sungguh ironis wanita yang di tunggu ternyata sudah menikah.
Rio kembali keruangannya dan melihat foto rista, masih cantik seperti dahulu dan. bahkan lebih cantik.
Esok hari rio bertemu suami dan asisten rista, meminta keterangan kepada mereka berdua secara langsung dan melihat reaksi pada orang yerdekat rista siapa tahu ada petunjuk.
Cara gani memperlakukan indah asisten rista sungguh mencurigakan sepertinya ada sesuatu diantara mereka.
Sebagai seorang polisi rio tahu gerak tubuh orang dan memang sungguh terlihat ada sesuatu diantara mereka,tapi itu bukan urusan rio sebagai polisi itu bukan ranahnya untuk ikut campur.
Gani mengatakan jika ada satu orang yang dia curigai dan gani yakin jika dialah yang menculik istrinya.
Akhirnya kami polisi memberikan saran kepada gani untuk menemui tersangka bernama kevin dan rio memantau dari mobil.
Seperti dugaan rio akhirnya lokasi di temukan dan akhirnya rista selamat walaupun sepertinya rista mengalami trauma yang mendalam.
Hampir saja dia di perkosa oleh kevin dan beruntung alat GPS yang berada di liontin kalungnya menyala dan kami tahu posisi keberadaan rista.
Gani membawa rista yang pingsan ke rumah sakit dan rista mendapatkan pengobatan juga pantauan dari dokter psikolog.
beberapa hari kemudian rista di bawa kembali ke jakarta dan gani suami rista mengucapkan banyak terima kasih dan begitu juga rista.
Saat kami bersalaman rista pun sepertinya belum menyadari jika rio adalah teman masa kecilnya. Rio hanya tersenyum setelah kepergian gani dan rista.
Hari hari penantian akhirnya sia sia, audah di oastikan jika cinta rio bertepuk sebelah tangan dan rista tidak menginggat rio.
Berhari hari rio menghabiskan waktu dengan bekerja dan bersama bianca mereka juga jarang bertemu.
Karena setelah sembuh bianca kembali bekerja seperti biasa seakan hanya dia seorang dokter yang berada di sana dan bianca super sibuk.
Bianca menemui dokter siska karena tadi dokter siska menelfonnya ingin berbicara kepadanya dan sebelum pulang ke rumah setelah seminggu dia menginap di rumah sakit bianca keruangan dokter siska.
"Bianca duduklah,' kata dokter siska
"Ada apa siska sepertinya sangat serius." kata bianca yang duduk di depan dokter siska.
Siska memberikan berkas kepada bianca untuk melihat isi dalam berkas tersebut dan bianca benar benar tak percaya dengan tulisan yang dia baca.
"Leukimia," kata bianca tidak percaya yang di bacanya karena tertera di sana nama bianca.
"Waktu kamu pingsan aku meminta suster untuk membawa darahmu ke lab." kata dokter siska untuk memastikan jika kamu baik baik saja dan ternyata kamu lihat hasilnya.
"Bianca kamu sakit dan bukan penyakit biasa kamu tahu sendiri aku tak perlu menjelaskannya."kata dokter siska
Bianca merasa lemas dengan hasil yang ada di tangannya, bianca tidak menyangka jika penyakit akan ada di tubuhnya.
Selama ini dia selalu ingin menyembuhkan orang dan sekarang siapa yang akan menyembuhkan penyakit yang tidak ada obatnya ini.
Bianca pulang kerumah orang tuanya dan menyembunyikan penyakit yang di deritanya, walaupun masih stadium awal tapi leukimia adalah penyakit yang cepat penyebarannya dan iti harus cepat di tangani.
Di dalam kamar bianca menelfon teman sesama dokter dan dia adalah spesialis leukimia dan bianca meminta saran padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments