BAB 4

Esoknya, gadis itu terbangun dengan tubuh yang penuh dengan Jejak-jejak percintaan. Daviena menggenggam erat seprai yang menutupi tubuh polosnya, tangisannya pecah setelah melihat kondisi tubuhnya. penuh dengan Jejak-jejak percintaan pria asing yang semalam membawanya "Hiks... aku sudah kotor," Air mata membasahi kedua pipinya. pria itu, Arsenio tidak menghabisinya, Dia hanya menggagahi tubuh gadis itu. apa alasan sang mafia Casanova tidak menghabisi gadis mungil itu? tidak biasanya dia membiarkan korbannya hidup.

Flashback, Arsenio sudah beberapa kali mengalami pelepasan di dalam tubuh mungil itu, Daviena sesekali mengerang merasakan benih Arsenio yang masuk ke dalam rahimnya. kegiatan itu terus berlangsung hingga pukul 02 : 11 dini hari, Arsenio kini bersiap menghabisi gadis cantik itu. sebuah pistol Dia arahkan ke tubuh Daviena, namun wajah dan tubuh gadis itu membuatnya ragu untuk menghabisinya, Dia belum pernah merasa sangat bersemangat seperti ini saat menggagahi tubuh seorang wanita. gairah yang dia dapatkan dari tubuh gadis itu berbeda dari wanita lain, Arsenio mengurungkan niatnya, Dia tidak jadi menghabisi gadis itu. tetapi, Dia akan menjadikan gadis itu sebagai budak pemuas nafsunya. flashback berakhir.

Beberapa maid datang ke kamar, mereka ditugaskan memandikan Daviena. Daviena menghindar saat mereka hendak menyentuhnya, gadis itu merasa ketakutan. rasa sakit dan perih dirasakannya pada bagian intimnya, banyak bercak darah dan benih Arsenio yang sebagian besar sudah mengering. darah itu sepertinya berasal dari bagian bawahnya, mengingat bahwa semalam Arsenio menggagahi tubuhnya dan mengambil kehormatannya sebagai seorang wanita. "Nona, anda jangan melawan atau tuan Arsen akan marah," ucap salah satu maid.

"Biarkan aku pulang, hiks... aku tidak mau berada di sini,"

Para maid begitu kasihan melihat kondisi Daviena. namun, mereka tidak dapat melakukan apapun untuk menolong dan membantu gadis itu. "Nona, anda harus mandi. setelah itu kami akan mengobati luka anda," ucap maid lainnya.

Daviena lagi-lagi menolak, Dia ingin keluar dari kamar itu. menurutnya, kamar mafia itu sangat menyeramkan. banyak Ornamen-ornamen aneh yang terpajang rapih di dinding dan di sudut kamar. bahkan ada beberapa kepala hewan buas seperti harimau yang menjadi hiasan dinding.

Suara Baritone seorang pria tiba-tiba saja mengagetkan mereka, "Kenapa kalian lama sekali. " ucapnya kesal.

"Maafkan kami tuan Arsen, nona ini menolak kami mandikan," ujar salah satu maid.

Arsenio menatap tajam Daviena, gadis itu menunduk ketakutan tidak mau menatap mata pria itu lagi. tanpa sadar tubuhnya sedikit bergetar, pikirannya mengatakan bahwa pria itu adalah orang yang berbahaya jadi dia harus menghindarinya. "Kau tidak mau mandi? gadis kecil." ucapnya dingin.

"T-tuan, kumohon tolong biarkan aku pergi. aku ingin pulang," ucapnya.

"Aku sudah membelimu, itu artinya kau adalah milikku. kau tidak bisa pergi begitu saja, apalagi setelah apa yang kita lalui semalam." Arsenio menyeringai. Daviena melebarkan kedua matanya, dia ingat bahwa pria itulah yang membuatnya seperti ini.

"KAU PRIA BRENGSEK YANG TELAH MERENGGUT KESUCIANKU!" ucapnya marah.

"Nona, tolong jangan berteriak pada tuan Arsen." ucap salah satu maid.

Arsenio mengisyaratkan para maid untuk keluar dari kamarnya, pria itu mendekati tubuh mungil Daviena "Kau berani bersikap kasar padaku, aku ini adalah pria yang telah membelimu. itu artinya kau adalah milikku, jadi kau harus menuruti apapun yang ku katakan. jika tidak, aku benar-benar akan menghabisimu dan membuang jasad mu," ucap pria itu memperingati.

Tubuh Daviena mendadak terkulai lemas saat merasakan hawa di sekitarnya yang mulai berubah, Arsenio mencengkram kuat kedua pipi gadis itu hingga membuat nya mengerang kesakitan "Kau akan tahu akibatnya jika terus melawan, apa kau mengerti." ucapnya dingin, Dia segera melepaskan cengkraman nya dan menarik tangan gadis itu masuk ke dalam sebuah kamar mandi.

Sang mafia mengambil shower dan menghidupkan nya, Air dingin menyentuh kulit Daviena. Dia mencoba menahan rasa perih di beberapa luka yang berada di tubuhnya. Arsenio bahkan tidak peduli dengan rintihan gadis itu dan tetap memandikan nya dengan Air dingin. Dia juga menyabuni tubuh Daviena, "Shhh... tuan, tolong pelan-pelan," ucapnya mendesis menahan rasa perih.

Setelah menyabuni, Arsenio kembali mengguyur nya dengan Air dingin. tubuh Daviena menggigil kedinginan, sang mafia menggendong tubuhnya keluar dari kamar mandi. Dia, mendudukkan gadis itu di sisi ranjang tempat tidur.

Di atas tempat tidur sudah tersedia pakaian wanita yang sudah di siapkan oleh para maid, Daviena hanya diam saat Arsenio memakaikannya pakaian. "Lain kali kau harus menjaga sikapmu itu, aku tidak suka mendengar orang lain berteriak padaku aku ini tidak tuli, tanpa berteriak pun aku bisa mendengar suaramu."

Gadis itu tetap diam Dia tidak mau membuat Arsenio bertambah semakin marah, setelah memakaikan nya pakaian. Arsenio kembali menarik tangan Daviena keluar dari kamarnya, menuju ruang makan "Duduk," ucapnya singkat saat sampai di meja makan. gadis itupun menurut, Dia duduk berhadapan dengan sang tuan rumah.

"Makan dan habiskan," Lagi-lagi dia berucap singkat dan dingin.

Gadis mungil itu hanya menatap sarapan nya tanpa ada niatan menyentuhnya, "Kau masih tidak mau mendengarkanku." ucapnya.

"Biarkan aku pulang, aku ingin pulang." ucap Daviena.

BRAKKK! suara gebrakan meja mengejutkan Daviena, Arsenio menatap tajam gadis itu. Dia benar-benar membenci orang yang tidak mendengarkan perkataan nya "Kau masih berani melawan kata-kataku, semua yang kukatakan adalah mutlak dan tidak bisa kau ubah sesuka hatimu. sekarang kau adalah milikku yang artinya kau adalah budakku, kau budak pemuas nafsuku camkan itu baik-baik," Arsenio bangkit dan pergi, sebelum meninggalkan mansion Dia menyuruh para maid dan Butler untuk mengawasi Daviena selama dia pergi, penjagaan di sekitar mansion juga Diperketat. Dia tidak mau peliharaan nya sampai kabur.

"Nona, sebaiknya anda makan sarapan anda. tuan akan marah jika mengetahui anda tidak mendengarkan perkataan nya lagi," ucap seorang maid paruh baya. Daviena menghela nafasnya. mau tidak mau Dia harus menyantap sarapan itu walau saat ini Dirinya sedang tidak nafsu makan. mengingat kejadian semalam membuatnya kehilangan selera makan.

...****************...

Gadis itu berdiam diri di dalam kamar, Dia tengah memikirkan bagaimana caranya agar bisa kabur dari mansion itu tanpa diketahui Arsenio. "Penjagaan nya pasti sangat ketat, bagaimana caranya aku bisa keluar dari mansion ini," ucapanya.

Di tempat lain, Arsenio sedang menjalankan tugasnya sebagai CEO di sebuah perusahaan terbesar se-Asia Tenggara, Dia menggantikan sang ayah yang sudah lama pensiun. "Tuan Arsen, beberapa hari ini penjualan kita mengalami peningkatan. bahkan, beberapa konsumen meminta kita untuk membuat lebih banyak lagi," ucap sang sekretaris, Joseph.

"Persediaan masih sangat terbatas, sulit menemukan yang mereka inginkan. beritahu yang lainnya, nanti siang akan diadakan rapat pers sekitar pukul 11 : 00. hubungi para wartawan," ucap Arsenio.

"Baik, tuan." Joseph segera pergi menjalankan perintah dari Bos nya. perusahaan yang dikelola Arsenio saat ini adalah perusahaan penghasil berlian dan juga bahan bakar minyak terbesar se-Asia Tenggara, nama perusahaannya sudah tersebar luas kebanyak penjuru negeri. Arsenio mengolah tambang minyak dan berlian dari berbagai negara di Asia Tenggara, yang artinya Dia sudah membeli Tambang-tambang tersebut.

Terpopuler

Comments

Cinta Rodriques

Cinta Rodriques

haylan Uthour tinggi tinggi bngt...kasihan Daviena....jngn kembali kerumh ayah sialanmu.

2025-04-03

0

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

seru thor

2023-09-27

0

Erarefo Alfin Artharizki

Erarefo Alfin Artharizki

lanjut thor

2023-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!