Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa hari sudah mulai larut malam. para pria konglomerat mulai berdatangan ke sebuah rumah bordil yang penuh dengan para wanita cantik, Wanita-wanita itu sudah mengenakan gaun malam yang benar-benar sangat terbuka. itu semua dilakukan mereka untuk menarik perhatian calon pelanggannya. gadis yang bernama Adaline Daviena Valerie tengah memeluk kedua lututnya, Dia menyembunyikan wajahnya.
Tatapan para pria itu membuatnya ketakutan mereka seperti ingin memakan tubuh mungil gadis itu, beberapa pria memperhatikannya namun, mereka tak dapat melihat dengan jelas wajah gadis itu. beberapa wanita sudah di pilih, mereka mulai menggagahi tubuh para wanita itu. bahkan ada yang bergantian demi bisa menggagahi tubuh wanita yang mereka inginkan, suara kenikmatan menggema di tempat itu. sebagian dari para wanita itu menikmatinya mungkin karena mereka sudah terbiasa dengan laki-laki.
Tubuh Daviena sedikit bergetar kala mendengar suara penyatuan mereka, begitu menjijikkan di pikirannya. apakah para wanita itu benar-benar sangat menikmati kegiatan panas mereka, sebagian dari mereka juga ada yang merasa takut saat digagahi. bahkan ada yang memberontak, mereka sepertinya masih memiliki akal sehat dan tahu mana yang baik dan mana yang buruk. hubungan seperti ini benar-benar sangat menjijikkan dan penuh banyak dosa.
Suara sepatu Pantofel mulai memenuhi ruangan itu, aktifitas para pria yang sedang menggagahi para wanita pun menjadi terhenti setelah melihat kedatangan seorang pria yang sangat dikenali oleh mereka "D-dia, tuan Vincent Adonis Arsenio," ucap salah satu pria.
"Apa yang sedang Dia lakukan di tempat ini?" salah satu dari mereka bertanya pada pria lain.
"Hanya ada dua alasan kenapa Dia datang ke tempat seperti ini," ucapnya.
"Dia datang kesini untuk s*x dan membunuh." ucapnya.
Arsenio menatap satu persatu wanita yang berada di tempat itu, malam ini dirinya ingin menggagahi dan menghabisi wanita yang digagahi nya. memikirkannya saja sudah membuat mafia itu sedikit bersemangat, Dia terus melangkahkan kakinya mencari sosok wanita yang cocok malam ini untuk di jadikan sebagai mangsanya. kedua matanya menangkap seorang gadis mungil yang tengah menyembunyikan wajahnya, ya. gadis itu adalah Daviena, Dia tidak menyadari jika ada seorang pria yang mendekati jeruji besinya "Gadis kecil," Arsenio memanggil gadis itu.
Daviena tersentak kaget, perlahan dia mengangkat kepalanya melihat siapa yang memanggilnya. DEG !, seorang pria tampan tengah menatapnya lekat. Daviena memundurkan tubuhnya, tatapan pria itu benar-benar sangat menusuk bagaikan seekor hewan buas yang tengah menatap mangsanya "Joseph, cepat cari wanita itu. aku ingin membeli gadis ini," ucapnya.
"Baik tuan," Joseph segera pergi mencari pemilik rumah bordil itu.
Daviena bersembunyi di bawah tempat tidur, dia benar-benar takut dengan sosok pria asing yang menatapnya. tak lama kemudian Joseph kembali bersama wanita pemilik rumah bordil itu. "Selamat malam tuan Arsen," Alice menyapa mafia itu. namun, Arsenio sepertinya tidak peduli.
"Aku ingin gadis itu." ucapnya, Alice melihat Daviena yang tengah bersembunyi di bawah tempat tidur.
"Pilihan yang bagus tuan Arsen, gadis itu baru saja tiba di tempat ini tadi malam, Dia sedikit pemalu, dan penakut. namun, Dia masih perawan dan belum pernah disentuh pria manapun. anda pasti akan merasa sangat puas menggagahi gadis itu," ucapnya panjang lebar.
"Jadi, anda ingin ingin menyewa gadis itu atau membelinya." sambung wanita itu.
"Aku akan membelinya, Joseph, berikan dia kertas cek nya." perintahnya pada bawahannya, Joseph memberikan secarik kertas pada wanita itu. "Tulis saja berapapun nominalnya," ujar Arsenio.
"Malam ini tuan Arsen begitu baik, apa karena anda terlalu menginginkan gadis itu?" tanya Alice.
"Kau tidak perlu tahu," ucapnya dingin.
Setelah menuliskan nominalnya, Alice mempersilahkan dua pria itu untuk masuk ke dalam kamarnya Daviena, gadis itu merasa panik saat kedua pria itu mendekatinya "MENJAUH DARIKU, JANGAN MENDEKAT!!!" teriak gadis itu.
"Joseph, bawa gadis itu kehadapanku." ucap Arsenio, Joseph segera menjalankan perintah dari atasannya. Dia mendekati Daviena yang berada di bawah tempat tidur. "Nona, mohon kerjasama nya, tuan Arsen memintaku untuk membawamu ke hadapannya," Joseph berbicara lembut untuk membujuk gadis itu.
Daviena menggeleng kuat, Dia tidak mau ikut bersama dua pria asing itu. Joseph memegang tangan kanannya dengan lembut. namun, gadis itu segera menepis nya dengan kasar "Jangan menyentuhku, hiks... jangan dekati aku," ucapnya yang mulai terisak.
"Tuan, gadis ini menangis, Dia tidak mau ikut bersama kita. perlukah kita membawanya secara paksa."
"Ya, lakukan saja," Arsenio berjalan keluar dari kamar itu, Dia akan menunggu Joseph di dalam mobil, Joseph menarik paksa tangan gadis itu keluar dari bawah tempat tidur tersebut. Daviena berontak, Dia bahkan tak ragu menggigit tangan kiri Joseph agar pria itu mau melepaskannya.
"Ternyata kau gadis yang liar," Dia memukul kuat tenguk Daviena hingga membuat gadis itu jatuh pingsan. segera, Joseph membawanya keluar dari tempat yang penuh dosa itu. Dia memasukkan gadis itu ke dalam mobil "Dia begitu liar tuan, pasti akan sulit untuk menjinakkannya," ucapnya.
"Joseph, apa kau lupa kalau aku adalah seorang Casanova yang bisa menjinakkan wanita manapun, gadis liar sepertinya akan menjadi tantangan yang menarik untukku. namun, tetap saja aku pasti bisa menjinakkannya." ucapnya bangga penuh percaya diri. pria itu menatap lekat gadis manis yang berada di sampingnya, Daviena masih tak sadarkan diri. Arsenio menyentuh wajah manis gadis itu, "Kulitnya halus dan lembut seperti kulit bayi." batinnya.
Tatapan mafia itu perlahan turun ke bawah, melihat tubuh mulus tanpa cacat. tubuh gadis itu benar-benar menggodanya, lekuk tubuhnya benar-benar terlihat sangat jelas di balik gaun malamnya. belum pernah Arsenio merasa begitu bergairah melihat tubuh seorang wanita, padahal sudah banyak tubuh wanita yang pernah Dia lihat. namun, Dia tidak pernah merasa begitu bernafsu seperti sekarang.
Setibanya di mansion, pria itu segera menggendong Daviena keluar dari mobil itu "Joseph, kau bisa pulang sekarang, tugasmu hari ini sudah selesai," ucapnya.
"Baik, tuan Arsen." Joseph pergi setelah atasannya masuk ke dalam mansion-nya.
Sang Casanova membawa gadis mungilnya ke dalam sebuah kamar bernuansa hitam dan putih yang diyakini sebagai kamar Casanova itu. Dia membaringkan tubuh mungil gadis itu di atas tempat tidurnya, "Walaupun kau sedang pingsan, aku tetap akan menggagahimu," dia melepaskan busana yang Dikenakannya dan gadis itu, kini tubuh mereka tampak begitu polos, Arsenio begitu bernafsu melihat dua gundukan kembar itu. Dia lantas segera melahap nya dan menghisap nya kuat, pria itu tak peduli gadis itu tengah pingsan.
Yang terpenting bagiannya sekarang adalah menikmati tubuh gadis perawan itu. sesekali tubuh Daviena sedikit merespon saat Arsenio menyentuhnya. "Aku benar-benar beruntung dapat menikmati gadis perawan secantik dirimu," ucapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Jamayah Tambi
gila
2024-03-29
1
sasip
haish, nasib cewe² di novel mavia selalu begini ya sepertinya.. aga kasihan seh sebenarnya, cuma memang menarik mata untuk terus dibaca.. semoga tidak beneran terjadi di dunia nyata.. ✌🏻
2023-12-30
2
Cinta
dah mulai panas Thor🤭 smngat 💪
2023-12-08
0