...Wajah Alex memerah, hati lega ternyata Mama Nisa memberi ke bebasan untuk nya, " Terima kasih Ma " lirih Alex setelah mendengar wejangan dari Sang Mama....
^^^Di Rumah Rafina, gadis belia itu baru saja sampai di depan pintu Rumah " Eh..Fin cepat masuk bersihin gih Nenek kamu jorok banget bau lagi, Ibu mau keluar " ucap Ningsih lalu pergi meninggal kan Rafina.^^^
^^^Rafina hanya mampu menghela nafas berat, tidak ada kata yang terucap, untuk sekedar bicara saja Rafina begitu takut pada perempuan yang sudah melahir kan nya, "kapan Ibu akan menganggap Aku Bu " lirih lirih Rafina dalam hati kemudian masuk ke kamar untuk meletakan tas sekolah nya.^^^
...Rafina keluar dari kamar setelah mengganti segam sekolah, sekarang Nenek Yati lah yang jadi penyemangat nya, Rafina mengusap tetes air mata yang mengalir di pipi nya....
^^^" Nek..." sapa Rafina setelah masuk kedalam kamar Nenek Yati, perempuan renta itu membuang muka tidak menjawab sapaan cucu tersayang nya, bukan marah melain kan malu karena keadaan nya yang selalu harus menyusah kan Rafina.^^^
...Rafina cukup hafal tingkah Nenek Yati, " Nenek kenapa buang air ya? " tanya Rafina niat nya ingin ajak Nenek sedikit bercanda, tapi perempuan renta itu marah menepis kuat tangan Rafina yang ingin menyentuh nya....
^^^" Kenapa Nek, Nenek marah sama Fina! maafin Fina ya Nek!? " ucap Rafina kemudian membersih kan Nenek Yati.^^^
^^^Rafina membersih kan kotoran Nek Yati tampa jijik dengan telaten Rafina mengganti pempers sang Nenek, " Nek cepat sembuh ya? " ucap Rafina di tengah kesibukan nya mengurus Sang Nenek setelah mengganti pempers Nenek Yati.^^^
..." Doa kan saja Nenek mu ini cepat mati biar gak nyusahin Kamu dan lain nya " ucap Nenek Yati yang mulai bosan dengan penyakit nya....
^^^Rafina terkejut mendengar ungkapan pasrah Nek Yati " Jangan bilang begitu Nek, pokok nya Nenek harus sembuh " Ucap Rafina merapikan kain penutup kaki Nek Yati.^^^
..." Nenek gak berharap sembuh, biar lah Nenek mati dari pada nyusahin kamu terus " ketus Nek Yati, Rafina menatap dengan tatapan sedih di elus nya pipi renta yang hanya tulang terbungkus kulit Rafina tau Nek Yati sudah sangat lelah....
^^^" Nek...hik... hik..., jangan ngomong kayak gitu Nek, Rafina sama siapa kalau gak ada Nenek " tangis Rafina pecah membungkuk memeluk erat Nek Yati.^^^
...Kepala Rafina bersandar di dada kurus Nek Yati, Nek Yati membelai rambut cucu satu satu nya, Nek Yati juga ikut menangis benar apa kata Rafina kalau diri nya sudah tiada tentu Ningsih akan membuang Rafina. Nenek Yati juga tau kalau Ningsih terpaksa bertahan berada di rumah karena takut di cap anak durhaka oleh orang orang. dari sejak Rafina lahir, Ningsih sudah membenci Rafina bahkan sempat menggulung Rafina bayi dengan kain berharap Rafina mati, tapi untung nya cepat di ketahui Nenek Yati hingga Rafina bisa selamat sampe sekarang....
^^^" Sudah jangan menangis sayang Nenek tidak akan meninggal kan Mu, Nenek cuma lelah dengan penyakit ini! Nenek juga kasian sama Kamu yang harus membersih kan kotoran Nenek setiap hari" ucap Nenek Yati agar Rafina mengerti akan sikap nya.^^^
..." Rafina gak apa apa Nek, biar tiap hari bersihin kotoran Nenek, Rafina gak capek Kok malah senang asal Nenek jangan pergi ninggalin Rafina " jawab Rafina masih sesengukan....
^^^" Sudah sudah kamu sudah makan? " tanya Nenek Rafina halus, " Belum Nek Fina baru pulang sekolah " jawab Rafina mengangkat wajah nya dari dada tua sang Nenek.^^^
..." Ibu Mu kemana? " tanya Nenek Yati lagi, " Pas Fina sampe pintu tadi udah di tunggu Ibuk, sekarang Fina gak tau Ibuk kemana karena tadi Ibuk langsung pergi begitu Fina masuk " jawab Rafina panjang lebar....
^^^Nenek Yati menatap manik mata Rafina " kasihan sekali kamu nak, Ya Tuhan ampun kan hamba berilah jalan terang untuk cucu Ku di kala Engkau menjemput Ku kelak " batin Nenek Yati sambil menangis.^^^
..." Sudah Kamu pergi makan dulu, nanti selesai makan kamu balik lagi bantu Nenek Ya? " perintah Nenek Yati, Rafina mengangguk karena perut nya memang cukup lapar....
^^^Sepeninggal Rafina Nenek Yati meraba sesuatu di bawah kasur nya, " Ini akan Aku beri kan pada cucu ku " Lirih Nenek Yati menangis sambil menatap selembar foto di tangan nya.^^^
..." Nenek kenapa Ya? , Kok kayak nya kali ini beda apa ya yang mau Nenek suruh Aku kerjakan " sambil makan Rafina terus kepikiran dengan sikap Nenek Yati yang menurut nya sedikit berubah hari ini ada rasa takut di dalan hati nya....
^^^Rafina menyelesaikan makan nya dengan cepat, permintaan sang Nenek agar Ia kembali ke kamar Nenek cukup membuat nya penasaran.^^^
..." Loh udah selesai makan nya? " tanya Nek Yati ketika Rafina menyibak kain penutup Pintu, " Iya udah Nek Fina penasaran apa yang mau Nenek kasih ke Fina hingga Nenek suruh Fina balik lagi " jawab Fina polos....
^^^"Duduk lah " Nenek Yati menepuk kasur tipis di samping nya, Fina menuruti kemauan Nenek Yati.^^^
..." Nanti kalau Nenek gak ada kamu mau kemana?" tanya Nenek Yati....
Deg...
^^^Jantung Rafina berdetak kencang dengar pertanyaan sang Nenek, bongkahan batu besar seakan sedang menghimpit jantung nya, susah payah Rafina meraup oksigen untuk mengurangi sesak, di tatap nya wajah kurus sang Nenek dengan linangan air mata, Rafina tidak tau harus menjawab apa hati nya benar benar cemas dan takut kehilangan Nenek Yati.^^^
...Nenek Yati juga ikut menangis, tau apa yang kini sedang di fikir kan cucu nya, " Sudah jangan menangis Nenek belum mati sekarang kok" ucap Nek Yati mencoba berkelakar agar Rafina tidak larut dalam sedih....
^^^" Ah Nenek sukak nakutin Fina, biar bagaimana pun Fina gak mau Nenek ninggalin Fina " jawab Fina menghapus air mata menggunakan ujung baju nya.^^^
..." Sini " Nenek Yati merentang kan kedua tangan nya agar Rafina masuk kedalam pelukan nya, Rafina berhampur kepelukan Nenek Yati, dada kurus Nek Yati selalu jadi tempat ternyaman untuk Rafina....
^^^" Dengar ya Nak sewaktu waktu Nenek pasti akan pergi ninggalin Kamu, Memang bukan sekarang tapi itu pasti, jadi Nenek minta sama Kamu hidup lah dengan bahagian setelah Nenek tiada " Ucap Nenek Yati sambil mengusap rambut Rafina, Nenek Yati sengaja memberi pengertian pada Rafina.^^^
..." Iya tapi Fina tetap ingin Nenek jangan pergi sampe Fina sukses biar bisa ngobatin Nenek" jawab Rafina menyembunyikan air mata di dada sang Nenek....
^^^" Sudah tolong kamu ambil kan tas Nenek yang di atas lemari itu " Pinta Nenek Yati, Rafina bangkit untuk menuruti perintah Nenek Yati.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments