Episode 04 : Menyelidiki markas musuh.

Setelah kemenangan pertama, semangat juang pasukan Li Tian semakin berkobar. Mereka merasa percaya diri dan yakin bahwa mereka bisa mempertahankan desa ini dari serangan musuh.

Li Tian mengumpulkan seluruh pasukannya di pusat desa untuk merencanakan langkah selanjutnya. Dia menyadari bahwa musuh pasti tidak akan diam begitu saja setelah serangan pertama mereka gagal. Mereka pasti akan kembali dengan kekuatan yang lebih besar.

Li Tian memutuskan untuk memperkuat pertahanan desa dengan membangun tembok pertahanan yang lebih kokoh lagi. Ia memerintahkan pasukannya untuk bekerja keras membangun tembok, sementara penduduk desa turut membantu dengan memberikan bahan-bahan dan tenaga mereka.

Selain memperkuat tembok pertahanan, Li Tian juga membentuk pasukan penjaga malam yang terdiri dari pejuang pilihan. Tugas mereka adalah menjaga desa dari serangan musuh pada malam hari, saat pasukan lain sedang beristirahat.

Selama beberapa minggu, desa tak bernama ini sibuk dengan persiapan pertahanan. Pasukan Li Tian melatih kekuatan pertahanan mereka, mengasah kemampuan bertempur dan meningkatkan kedisiplinan.

Akhirnya, hari pasukan musuh kembali menyerang telah tiba. Namun, di antara prajurit musuh ada manusia raksasa yang memimpin mereka.

Li Tian merasa tertantang dengan keberanian dan kekuatan manusia raksasa tersebut. Ia kemudian memerintahkan prajuritnya untuk menahan serangan musuh, sementara ia mencoba untuk melawan manusia raksasa itu sendiri.

Pertarungan antara Li Tian dan manusia raksasa itu berlangsung sengit. Kekuatan Li Tian memang terbilang cukup kuat, namun manusia raksasa itu lebih besar, lebih kuat dan lebih ganas. Li Tian terpaksa menggunakan jurus-jurus andalannya untuk menghindari serangan berbahaya dari manusia raksasa itu.

Namun, setelah beberapa saat bertarung, Li Tian mulai kehilangan tenaga dan stamina. Bahkan, ia hampir kewalahan oleh serangan balik dari manusia raksasa tersebut.

Li Tian menghadapi manusia raksasa itu sendiri untuk sekadar menguji hasil latihannya selama ini. Akan tetapi, Li Tian mulai tersudutkan dan akhirnya memutuskan untuk menggunakan sesuatu yang diberikan Sang Naga untuk berjaga-jaga dalam situasi seperti ini.

Li Tian mengeluarkan topeng perak yang diberikan Sang Naga dan segera mengenakannya. Topeng tersebut memberinya kekuatan dan keberanian yang luar biasa. Dalam sekejap, Li Tian berubah menjadi seseorang yang berbeda, bahkan mungkin lebih kuat dari manusia raksasa itu.

Dengan penuh percaya diri, Li Tian melompat ke udara dan membenturkan tinjunya dengan kekuatan penuh ke arah manusia raksasa itu. Setelah beberapa pukulan, manusia raksasa itu akhirnya jatuh tersungkur.

Li Tian merasa senang dan bangga dengan kemenangannya. Dia kemudian melepaskan topeng peraknya dan kembali menjadi dirinya yang biasa.

Lalu, pasukan musuh yang masih tersisa langsung menarik diri untuk mundur dan melarikan diri. Sepertinya manusia raksasa ini adalah yang terkuat di kelompok mereka. Setelah yang terkuat kalah, anggota yang lain langsung runtuh nyalinya dan memilih untuk kabur.

“Jangan biarkan mereka kabur!" teriak seorang pemuda desa bernama Zhang Zhen Wei.

“Tidak, biarkan saja mereka pergi. Kita sudah mendapatkan beberapa orang di sini," ujar Li Tian.

Li Tian berhasil menangkap beberapa orang dari pihak musuh dan berniat mengintrogasi mereka untuk memperoleh informasi. Sisanya, Li Tian meminta agar pasukannya berbenah, memeriksa yang terluka, dan hal lainnya.

Setelah memerintahkan pasukannya untuk merawat rekan-rekannya yang terluka, Li Tian mulai menginterogasi para bandit yang berhasil ditangkapnya. Ia menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan informasi yang akurat, namun tak semuanya bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan. Li Tian kemudian melakukan tindakan tegas kepada mereka yang tidak bersedia memberikan informasi. Beberapa di antaranya Li Tian ancam akan diberikan siksaan menyakitkan sampai mereka mungkin akan memohon untuk diakhiri saja hidupnya.

Tak berapa lama kemudian, Li Tian memperoleh informasi lokasi markas markas pasukan pemberontak yang menyamar jadi bandit bersama sekutunya itu.

“Baiklah, sepertinya kita harus memeriksa apakah informasi ini benar atau tidak," kata Li Tian pada orang-orangnya.

Dengan gigih, Li Tian dan kelompok prajuritnya menyusuri hutan menuju markas pasukan pemberontak yang tersembunyi. Mereka harus berhati-hati agar tidak terdeteksi oleh mereka yang berjaga-jaga di sekitar markas.

Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di sebuah kamp yang terbuat dari tenda-tenda terlentang dan perlengkapan militer yang rusak. Li Tian dan kelompoknya dengan hati-hati mengamati situasi sekitar, mencari tahu bagaimana cara masuk ke dalam markas tanpa terdeteksi.

Setelah melakukan observasi, mereka menemukan beberapa lubang kecil pada pagar kayu yang mengelilingi markas. Perasaannya mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan ada kemungkinan pemimpin pasukan pemberontak sudah mengetahui rencana mereka.

Tiba-tiba, suasana menjadi tegang ketika mereka mendengar langkah kaki mendekat dari belakang. Mereka berbalik dengan sigap dan melihat seorang pria berambut panjang dan mengenakan pakaian serba hitam. Pria itu tersenyum sinis, sementara anak buah pasukan pemberontak lainnya mulai mengelilingi Li Tian dan kelompoknya.

"Jadi kau yang mencoba menyusup ke markas kami,” kata pria itu dengan suara rendah namun penuh kekuatan.

Li Tian menatap pria itu dengan tajam, tidak terpengaruh oleh keadaan yang tegang di sekelilingnya. "Kami hanya ingin kebenaran dan keadilan,” jawabnya dengan tenang.

Pria dengan pakaian serba hitam itu segera memerintah anak buahnya untuk menghabisi Li Tian dan kelompoknya.

Anak buahnya yang berjumlah lima orang, segera melangkah maju masing-masing bersenjatakan pisau. Mereka berdiri di depan Li Tian dan kelompoknya dengan tatapan penuh kebencian dan niat membunuh.

Li Tian menatap pria berpakaian hitam dengan pandangan tajam. Meskipun terkepung dia tidak terlihat gugup atau ketakutan. Dia bergegas mengumpulkan energi dalam tubuhnya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan yang akan datang.

Tanpa memberikan jeda apapun, pria berpakaian hitam langsung memberikan isyarat kepada anak buahnya. Dengan gerakan yang lincah mereka meluncur mendekati Li Tian dan kelompoknya dengan kecepatan yang mengejutkan.

Namun, Li Tian tidak terintimidasi. Dalam sekejap, tangannya terulur dan menyambar pisau yang digunakan oleh salah satu anak buah pria berpakaian hitam. Dengan kekuatan yang besar, dia memutar tubuhnya dan melempar anak buah itu ke arah teman-temannya yang lain.

Kejadian ini membuat anak buah pria berpakaian hitam terkejut. Mereka tidak menyadari betapa kuatnya Li Tian. Namun, mereka tahu mereka tidak bisa terlalu lama terjebak dalam keadaan ini. Dengan gerakan yang cepat mereka kembali menyerang Li Tian.

Namun, Li Tian memiliki keunggulan dalam kekuatan dan kecepatan. Dengan setiap serangan yang dibuat oleh anak buah pria berpakaian hitam, Li Tian dengan lihai menghindar dan memberikan serangan balik yang mematikan. Dia menggunakan teknik bela diri yang handal, menghancurkan pertahanan dan mematahkan tulang-tulang musuh dengan satu pukulan.

Perkelahian sengit berlangsung dengan Li Tian dan kelompoknya secara perlahan mendapatkan keunggulan. Tidak ada yang bisa menghentikan kekuatan dan ketangguhan Li Tian. Setiap gerakan dan serangan yang dia buat penuh dengan kelebihan yang mematikan.

Setelah beberapa menit, hanya tersisa dua anak buah dari pria berpakaian hitam yang masih bertahan. Melihat kekalahan teman-teman mereka, mereka semakin mengamuk dan menyerang Li Tian dengan lebih ganas. Namun, Li Tian tidak terpengaruh. Dia dengan tenang menghindari setiap serangan dan menunggu kesempatan untuk melawan.

Akhirnya dengan satu serangan telak yang dilakukan oleh Li Tian, dua anak buah pria berpakaian hitam itu terjatuh tak berdaya ke tanah. Perkelahian berakhir.

Li Tian menghela napas lega saat perkelahian berakhir. Dia melihat sekelilingnya penuh dengan pria-pria yang terkapar di tanah. Wajahnya masih tenang meskipun terlihat lelah setelah pertarungan yang intens.

Pria berpakaian serba hitam itu terkejut melihat kehebatan Li Tian. Dia merasakan kekuatan dan kecerdasan di balik setiap gerakan Li Tian. Namun, dia adalah seorang pemimpin yang berani dan tak kenal takut. Dalam sekejap, dia menarik pedangnya dan meluncur maju untuk bertarung langsung dengan Li Tian.

Tarian pedang mereka terjadi dengan cepat, dengan tiap gerakan yang berbahaya dan presisi. Keduanya adalah ahli pedang yang hebat, mereka saling menyerang dan bertahan satu sama lain dengan kemampuan yang luar biasa. Percikan api dan percikan api terlihat di sekitar mereka saat pedang mereka bertabrakan dalam bentrokan yang mendebarkan.

Namun, meskipun pria serba hitam itu memperlihatkan kemampuan yang mengesankan, Li Tian masih memiliki kendali atas pertempuran itu. Dia mampu mengantisipasi setiap gerakan pria itu dan dengan cepat menemukan celah dalam pertahanannya.

Akhirnya dengan gerakan yang tajam dan cepat, Li Tian melayangkan pedangnya dengan kekuatan penuh mengarahkan tepat ke tenggorokan pria serba hitam itu. Pria itu berhasil menghindari serangan itu dengan sejengkal, tetapi itu memberi Li Tian kesempatan untuk menyerang lagi.

Dengan cepat, Li Tian menyerbu maju dan dengan sempurna mendaratkan serangan terakhirnya, menyelesaikan pertempuran itu dengan kemenangan yang memukau. Pria serba hitam itu terjatuh ke lantai dengan darah memancar dari lukanya.

Li Tian berjalan maju dan berlutut di samping tubuh pria itu menatapnya dengan tajam. "Sekarang beritahu kami kebenaran yang sebenarnya,” katanya dengan suara yang dingin namun penuh keadilan.

Pria serba hitam itu menghela napas terakhirnya mengetahui bahwa akhirnya dia telah dikalahkan. Dengan sedikit kekuatan yang tersisa ia berkata "Kamu harus belajar sendiri bahwa dunia ini penuh dengan kebohongan dan ketidakadilan."

Akhirnya, Li Tian tidak mendapat informasi lain selain harus menuju markas musuh yang berikutnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Life is just an illusion🥲

Life is just an illusion🥲

masak sih

2023-08-18

0

Life is just an illusion🥲

Life is just an illusion🥲

namanya sambung 3🤔

2023-08-18

0

Life is just an illusion🥲

Life is just an illusion🥲

wkkwkw

2023-08-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!