SAMUEL ALI WIRANTARA 02

GAIRAH PANAS, PACAR POSESIF-!!

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Pagi harinya.

Samuel sudah terbangun dan tengah menatap tubuh kekasih nya yang masih tertidur pulas. Kemudian dengan gemasnya ia dekap kembali. Ia sangat senang, sangat, sangat senang. Bukannya menyesal telah melakukan hal itu pada kekasih tersayang nya, Samuel malah senang.

Karena itu berarti Adara sudah menjadi miliknya, ia sudah terikat dengan Adara.

"Hanya tinggal menunggu waktu Adara mengandung anakku, maka kami akan menikah dan hidup bersama."

Ucap Samuel dengan senyum yang mengembang.

Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 7 lebih setengah, namun Adara masih belum bangun. Samuel berfikir mungkin ia juga harus tidur lagi bersama kekasihnya. Mereka bisa bolos hari, tidak akan ada masalah juga. Toh sekolahan milik Samuel/keluarga Wirantara.

-_-_-_-_-_-

09 : 21

Pukul sembilan lebih dua puluh satu Adara terbangun. Perlahan-lahan mata Adara terbuka, dan melihat ke sekeliling ruangan itu.

Hikss..

Hikss..

Hikss..

Beberapa saat kemudian terdengar suara isak tangis dari wanita itu, ie menangis sembari memeluk lututnya. Tubuhnya saat ini terasa sangat sakit, ia sudah mengingat semuanya. Mengingat kejadian semalam.

Perasaan takut menyelimuti Adara, bagaimana jika masa depannya hancur?

Atau tidak bagaimana jika nanti ia hamil dan Samuel meninggalkan nya. Mengingat Samuel semalam yang terdengar sangat marah.

Dan pagi ini pun Adara tak melihat Samuel, fikiran nya menduga jika Samuel pergi setelah melakukan hal itu pada nya.

"Laki-laki brengsek, Hiks! Aaaargggghhh!"

Teriak frustasi Adara di ruangan itu. Tubuhnya memang sakit, tapi hatinya lebih sakit. Dalam benaknya bisa-bisanya ia menikmati permainan pria brengsek seperti Samuel.

Brak!

Terdengar suara pintu yang terbuka sangat kencang dari arah kamar mandi.

" Sayang ada apa, Kenapa kamu berteriak hemm? "

Samuel berucap sembari berlari menghampiri Adara, dirinya masih menggunakan handuk dan air masih membasahi rambut dan kulitnya.

Adara terdiam, dalam pikiran dan hati nya ia berucap. "Apakah dia tadi habis mandi?...,jika begitu apakah aku salah paham? " Pikir Adara merasa sedikit bersalah juga telah mencaci maki Samuel yang padahal tidak sesuai isi otaknya.

Greeb!

Samuel membenamkan tubuh Adara dalam pelukan nya, ia mengusap-usap lembut surai rambut Adara. Membuat Adara seketika nyaman dan terbuai. Adara memejamkan matanya menikmati usapan Samuel di surainya. Hatinya terasa lebih lega setelah mendapatkan pelukan dari pria yang tadi di umpat nya.

"Ada apa hem, Kenapa berteriak seperti itu? Dan juga kenapa menangis? Apakah masih sakit? Hem."

Ucap Samuel setelah beberapa saat mengusap sayang surai rambut Adara.

Adara hanya diam, ia tidak tahu harus di mulai darimananya pembicaraan mereka saat ini. Ingin marah karena Samuel telah memperk*sa nya, namun semalam ia juga menikmati nya. Jadi ia bingung.

"Sayang, apakah masih sakit? " Ucap Samuel lembut, selembut gergaji besi.

Adara menggeleng, ia masih belum mau berbicara. Yang sebenarnya sih bukan marah, melainkan malu. Malu dengan sikapnya semalam yang agresif. Ia masih tidak menyangka ia melakukan hal seperti itu, sangat di luar naral pikirannya.

Cukup lama Adara terdiam di pelukan Samuel, dan sudah cukup lama juga Samuel memeluk Adara dan memanjakan nya dengan usapan tangan yang biasanya tangan itu selalu Samuel pakai untuk memukul, tapi jika dengan Adara tangan itu ia ubah menjadi tangan yang lembut dan penuh perhatian.

"Aku takut.."

Ucap Adara lirih yang akhirnya mau membuka suaranya.

Samuel yang tengah memejamkan matanya pun membuka matanya, lalu dengan lembut dan penuh sayang pun menjawab.

" Kenapa heum?"

Adara menatap takut-takut Samuel, ia sedikit takut jika salah bicara.

"Gak apa-apa sayang, bicara aja, ada apa? jangan takut-takut gitu, oke?"

Ucap Samuel meyakinkan Adara, menyadari rasa takutnya Adara.

"A, aku... Aku takut hamil.."

Ucap Adara dengan lirih, bulir bening air matanya mulai turun kembali membasahi wajah cantik imut rupawan itu.

"Hey sayang, Baby~

Jangan nangis dong, jangan nangis sayang. " ucap Samuel panik, ia sangat tidak suka melihat gadis kesayangan nya ini menangis.

"Aku takut hikss.. Aku takut hamil..

Kita sudah melakukan nya, jika nanti hamil bagaimana 😭

Mama dan Papa pasti akan sangat marah kepadaku, hikss.." tangis Adara di penuhi rasa takut.

Samuel sempat terdiam sebentar, mendengar kata-kata jika Adara tidak ingin hamil. Dalam pikiran Samuel Adara tidak ingin hamil sama dengan tidak ingin mengandung anaknya. Dan hal itu membuat Samuel kecewa.

"Aku belum nikah, dan Mama sama Papa juga gak tau kalo aku udah punya pacar. Terus nanti kalo tiba-tiba mereka tau aku hamil gimana, hikss... Mereka pasti bakalan kecewa sama saku hikss..

Dan juga pasti banyak orang yang ngomongin." Sambung Adara, yang sudah berfikir jauh akan jika dirinya hamil.

"Hei.. Hei, tenang baby! Tenang!" Ucap Samuel mendekap tubuh Adara menenangkan.

"Ada aku, kamu gak usah takut. Aku akan tanggung jawab dan nikahin kamu." Ucap Samuel penuh kesungguhan dan penuh rasa berharap di hatinya jika Adara menerimanya.

"Gak! Gak! Kamu bohong!! Hikss.. Kamu bohong!!"

Adara tidak percaya pada Samuel, fikiran nya berfikir. Samuel itu orang yang sangat kaya, berasal dari keluarga berpengaruh. Sedangkan dia, meskipun tidak miskin. Tapi jelas sangat berbeda.

Dan Adara juga sempat mendengar ucapan dari beberapa anak sekolah jika Samuel pasti hanya bermain-main dengan nya. "Samuel itu kaya, ganteng, tinggi, atletis, perfect! Masa mau sama perempuan kampung kaya Adara. Pasti Samuel cuma? main-main sama Adara, setelah bosen pasti Adara di buang kaya cewek-cewek yang lain." Ucapan para siswi itu masih terekam jelas di otak Adara.

Samuel ingin bertanggungjawab dan akan menikahinya, apakah itu benar? Bagaimana jika Samuel bohong dengan ucapan nya.

"Hikss! Kamu bohong! Kamu past--"

ucapan Adara yang terpotong karena Samuel mensumpal mulut Adara dengan ciumannya. Samuel menghis*p dalam bibir itu, menyerap mulut Adara dengan mulut nya.

"Uhmpp--!"

Adara tak bisa nafas, selain itu mulutnya di sedot habis oleh Samuel. Wajah nya yang ingin menjauh pun tak bisa karena Samuel menahan nya dengan tangan nya yang besar, sehingga Adara tak bisa menggerakkan wajahnya sama sekali.

Ia tak bisa berkutik dari ciuman Samuel yang ganas.

"Sayang, tolong yakinlah padaku! Aku benar-benar mencintaimu!"

-_-_-_- Beberapa menit kemudian -_-_-_-

Adara menepuk keras bahu Samuel, karena merasa tidak bisa bernafas lagi. Samuel kemudian melepaskan pungutan bibir nya, nafas keduanya sama-sama memburu. Kemudian Samuel menyatukan keningnya dengan Adara sembari menatap lekat mata Adara.

"Percayalah padaku sayang, aku benar-benar serius. Aku mencintai kamu, sangat mencintai hingga aku tak rela jika orang lain melihatmu." ucap Samuel bersungguh-sungguh, matanya memancarkan kejujuran dan ketulusan.

Adara membalas tatapan mata itu, jantung nya berdetak cepat untuk kedua kalinya. Mata Samuel yang memancarkan kejujuran dan ketulusan membuat Adara terpesona.

"Kamu percaya kan sayang?" tanya Samuel dan tanpa sadar Adara mengangguk, membuat senyum di bibir Samuel mengembang.

Apakah cukup sampai disini? Tidak! Karena ini merupakan perjalanan Samuel si Bad boy sekolah memulai cinta nya dengan Adara si gadis pujaan nya itu.

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

* Hari senin, tolong berbaik hatinya untuk memberikan author vote ya guys 🤧🙏💓

Like, komentar, Pavorit dan Gif nya juga 🙂 *

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

baru mampir

2023-06-30

0

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

lanjut semangat thor

2023-05-27

1

Mas Halu

Mas Halu

Komentar nya

2023-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!