SAMUEL ALI WIRANTARA 04

GAIRAH PANAS, PACAR POSESIF-!!

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Dan sekarang, bak seorang ibu yang tengah menyuapi anaknya makan. Samuel dengan sendok menuntut nya terus menyuapi Adara makan.

"Cepet kunyah nya sayang~

Makan yang bener!" Suara dan senyum penekanan Samuel menatap Adara yang sedaritadi sangat lama mengunyah makanan.

"Huh! Ini juga udah cepet! Emang ngunyah nya aku aja yang lama!" ucap Adara tak terima dengan ucapan Samuel.

" Lagian ngapain juga kamu suapin aku makan, aku bisa makan sendiri!" balas Adara lagi dengan nada malas.

" Iya.. Iya.. Iya.. Maaf deh.. Tapi lucu banget sih istriku ini, gembul." gemas Samuel, tangannya mencubit pipi Adara yang sedikit gembul karena sedang mengunyah makanan.

"Bukan istri ya."

"Tapi bentar lagi kan kita jadi suami istri." ucap Samuel santai, matanya menatap menggoda ke Adara.

Sementara Adara yang mendengar pun me-melototkan matanya. "What? Maksudnya apa nih?! " ucap Adara tak terima.

" Sayang~ kamu gak lupa kan semalam kita ngapain~ Pagi tadi juga." Ucap Samuel mengingat kan, membuat Adara travelling lagi dengan muka memerah.

"K, kita.. Semalam.. P, pagi tadi.." Adara tergagap.

" Kkk~ benar, aku sudah bilang kan aku akan bertanggung jawab. Aku akan menikahi mu." Ucap Samuel terkekek, bersungguh-sungguh dan menatap tulus Adara.

" K, kamu tanggung jawab, terus nanti kita apa?? Nikah?"

Ayolah, dengan umurnya yang masih 17 tahun dan ia menikah. Mau jadi apa? Terlebih Samuel pun masih sekolah, mau kerja apa nanti. Pikir Adara membayangkan masa depan nya yang akan terjadi.

"Iya Baby~

Kita nikah, kalo gak nikah, nanti kalo baby nya keburu jadi gimana." bisik mesra Samuel tepat di telinga Adara.

Adara terkejut, maksud dari 'nanti kalo baby nya keburu jadi gimana' apakah maksud itu anak?

Membayangkan ia hamil di usia dini membuat Adara takut, bukannya tidak ingin bertanggung jawab kepada anaknya nanti. Tapi Adara takut orang tuanya kecewa. Dan lagi akan ada banyak hinaan dan cacian dari orang-orang.

Oke, sepertinya Adara memang tidak mengetahui siapa kekasihnya ini.

"Sam, please. Aku gak mau hamil, aku gak mau hamil di luar nikah." Ucap Adara memohon dengan air mata yang sudah banjir keluar.

"Iya, makanya kita nikah ya~

Biar nanti kalo kamu hamil gak jadi di luar nikah." balas Samuel dengan mengusap lembut wajah Adara yang menangis.

" Hiks! Tapi gak mau nikah..

Aku belum siap nikah." Ucap Adara semakin ngejer menangis.

Samuel tersenyum gemas, ntah kenapa melihat Adara menangis bukannya hatinya merasa sakit tapi ia merasa sangat puas dan gemas sekali melihat Adara yang merengek-rengek kepadanya.

"Huwaa.. Sam, Adara gak mau nikah." Mewek Adara semakin menjadi.

Samuel mengangkat tubuh Adara dan mendudukkan Adara di pangkuan nya, posisi mereka berhadapan. Lalu dengan nada yang sudah di aturnya menjadi sangat lembut berkata.

"Kenapa gak mau nikah hem." Samuel menatap dalam mata sembab gadisnya.

"A, aku belum siap, kan aku masih sekolah." Jawab Adara dengan tatapan kasihan nya.

Samuel mengulum senyum nya. "Emang kenapa kalo masih sekolah? Kamu keberatan hem?" tanya Samuel.

Adara mengangguk sebagai tanda jika dirinya meng-iyakan ucapan Samuel.

"Coba kamu bilang, kamu keberatan dimana nya hem~ " Samuel menatap semakin dalam gadisnya itu, ia ingin mengetahui penyebab Adara menolaknya menikah. Bukan hanya takut karena masih sekolah tapi pasti ada yang lainnya.

" Kan Sam belum kerja, nanti kalo kita nikah, terus berkeluarga. Nanti gimana makannya? Kan Sam belum kerja." Adara berbicara dengan raut muka yang memelas.

Sementara Samuel yang mendengar pun hanya mengembangkan senyum nya dengan gelengan kepala. Ia tak habis pikir, apakah Adara benar-benar tidak tahu siapa dirinya.

Bisa-bisanya Adara tidak mau menikah dengan nya hanya karena masalah itu. Padahal uang Samuel mah banyak, cuman masih milik papa nya.

"Adara sayang, dengerin ya...," Samuel menangkup wajah Adara dengan kedua tangannya, matanya menatap mata Adara yang juga menatap nya.

"Jangan pikiran soal uang, aku punya banyak uang." ucap Samuel meyakinkan Adara.

"Tapikan kamu belum kerja Sam? Gimana dapet uang nya?" tanya Adara, kan mereka hanya anak SMA, bagaimana bisa punya uang untuk menikah?

"Atau kamu mau minta uang sama orang tua kamu?" sambung Adara lagi.

"Nggak sayang,

nanti aku gak akan minta sama orang tua aku kok, aku punya kerjaan kok."Jawab Samuel meyakinkan Adara yang sangat keras kepala untuk di ajak nikah, em.. Maksud nya kawin. Karena malam pertama nya sudah 🤣.

Sebenarnya Tidak salah juga Samuel menggunakan uang orang tuanya. Namun Samuel benar-benar jujur, ia memiliki pekerjaan nya sendiri. Ia sudah bisa menghasilkan uang yang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan jika di bandingkan penghasilan Samuel bisa hampir sama dengan penghasilan Papa nya selama satu bulan.

Papa Samuel yang notabene nya adalah bos dari banyak perusahaan-perusahaan, bisa Samuel kejar. Kira-kira apa pekerjaan Samuel itu? 🤔

"Tapi kan kak-- "

"Udah ya, pokoknya kita nikah!" ucap Samuel tegas tanpa mau ada bantahan.

"Hari ini kakak ikut kamu pulang, sekalian kita bicarain."

Adara hanya manyun di buatnya, bukannya tidak mau. Tapi bukan nya mau juga, karena bagaimana pun Samuel sudah merenggut kesucian nya. Jadi mau bagaimana lagi, jika menolak menikah dengan Samuel Ia takut jika Ia tidak akan bisa mendapatkan jodoh karena sudah tak ting-ting dana bagaimana pula jika dia hamil. Jadi menerima adalah pilihan terbaiknya saat ini.

Namun yang buat Ia menolak menikah adalah, bagaimana jika orang tuanya marah besar. Terlebih ayahnya, ayahnya sangat keras dan terkenal galak dan kejam. Bagaimana jika ia dan Samuel sampai di bunuh papa nya.

-_-_-_-

Di dalam mobil.

Setelah makan pun Samuel langsung membawa Adara untuk pulang. Ia menaiki mobil sport keluaran terbaru berwarna hitam.

Adara hanya pasrah, mau mencari alasan apa lagi ia menolak. Semuanya selalu Samuel jawab dan itu Semua terdengar begitu mudah bagi Samuel.

"Jangan gugup sayang, ada aku bersamamu." ucap Samuel sembari mengecup punggung tangan Adara.

Adara hanya mengangguk lesu.

"Habislah, bagaimana jika aku dan Samuel langsung Ayah bunuh. Huhuhu."

-_-_-_-

Sekitar 40 menit kemudian mereka sampai di rumah Adara. Samuel langsung bergegas turun dengan menarik Adara yang ragu-ragu dan takut-takut.

"Ayo sayang jangan takut, ada aku. Aku yang akan bicara oke!"

Akhirnya dengan berjalan di belakang Samuel Adara pun berjalan takut-takut menuju depan pintu gerbang rumahnya. Dan setiba di gerbang pintu itu Samuel menekan bel pintu.

Ting Tong...

Ting Tong...

Ting Tong...

Seorang pembantu datang dengan berlari-lari. Lalu membukakan gerbang untuk Adara dan Samuel.

"Non Adara!" pekik Bi Ntin, asisten rumah tangga di keluarga Adara.

"H, halo Bi..., Papa sama Mama nya ada? " tanya Adara, melihat dari raut ekspresi terkejut pembantu nya ini pasti telah terjadi sesuatu.

"I, itu.. Nyonya gak ada kerumah sakit jenguk den Zayan. Kalo tuan ada di dalam." Ucap bi Ntin menjelaskan.

"Oke.."

Adara terus berjalan masuk ke dalam rumahnya, ia berjalan di belakang Samuel dengan takut-takut mestinya.

Rumah Adara cukup besar dan termasuk rumah kawasan elit, ada satu pembantu dan satu sopir untuk membantu di rumah nya.

"Tuan, non Adara sudah pulang tuan." ucap bi Ntin, karena sebenarnya Ayah Adara ada di ruang tamu sedang ngopi di temani koran nya.

Mendengar itu, netra mata pria tua itu melihat ke arah seorang laki-laki bertubuh jangkung. Tatapan tajam pria tua itu kemudian melihat ke arah seorang gadis yang bersembunyi di balik tubuhnya.

"Pergilah ke kamar mu Adara!" ucap pria yang sudah sangat dewasa itu. Ia adalah ayah Adara, Brama Maheswari.

"A, ayah.." Adara nampak ragu, ia menyembulkan kepalanya dari belakang tubuh Samuel.

"Pergilah ke kamar mu, ayah akan bicara dengan pacar mu." Ucap Brama dengan suara lembut dan senyum kecilnya menatap putri kesayangan nya.

Adara melihat ke arah Samuel, ia ragu dan takut. Bagaimana jika Ayahnya membunuh Samuel.

"Pergilah.." Suara kecil Samuel dengan nada lembut.

Adara pun melangkah kan kakinya ke arah Ayahnya. "Ayah.. "

"aistirahat lah.. Tenang saja " Ucap Bram meyakinkan.

Adara pun mengangguk dan berjalan menuju lantai atas kamarnya. Setidaknya ayahnya sudah berjanji untuk tidak membunuh pacarnya Samuel.

Dan setelah Adara tidak ada.

SWUSHH!

JLEEEEBB!

-_-_-_-_-

** Tolong terus like dan berikan dukungan nya guy's 🙏

Walaupun kalian sudah membeca episode nya, tapi tolong Like dan komentar nya 🙏💓

Tolong berikan Hadiah dan vote nya, Pavorit sama komentar dan Like. 🙏💓 **

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

adara polos banget

2023-06-30

0

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

adara lucu banget sih gamau nikah cuma gara gara takut samuel ga ada uang.gemesin..lanjuuttt

2023-05-27

2

Mas Halu

Mas Halu

P

2023-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!