Sebuah Rasa

Pikiranku dibuatnya kacau, perempuan di hadapanku meminta untuk menemaninya malam ini, dan apa maksudnya?. Sejenak aku memejamkan mata menenangkan pikiran mengatur nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

Aku tidak salah dengar, jika Jenny meminta untuk ditemani, bukan berarti untuk melakukan hal negatif, ia hanya sedang mencari pelarian dari kejadian yang menimpa dirinya kemarin dan hari ini yang disebabkan oleh pacarnya yang baru ku ketahui jika mereka baru saja putus.

“Maaf, tapi aku harus pulang ada hal lain yang akan ku kerjakan malam ini”. Ujarku beralasan tanpa berbohong karena memang ada pekerjaan lain yang sedang aku kerjakan dan sudah bertahun-tahun aku mengerjakannya tanpa sepengetahuan orang lain.

“Kalau begitu aku akan ikut ke rumahmu” Jenny berharap aku mengiyakan permintaanya, aku rasa akan percuma saja menolak permintaanya aku sadar jika Jenny pastilah keras kepala.

Ia terlihat senang, wajahnya sumringah ketika aku setuju untuk mengajak pulang ke rumahku, meski begitu aku hanyalah lelaki normal pada umumnya, rumah sepi dan tidak ada siapapun selain diriku dan Miu kucing jalanan peliharaan yang aku rescue.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di rumahku, ia mengernyitkan pandangannya melihat rumah bobrok yang lebih terlihat seperti rumah hantu menyeramkan dengan dinding kusam dan beberapa sudut pada temboknya sudah rusak karena lama tidak ada perawatan.

Rumah ini adalah warisan dari orang tuaku. setelah mereka wafat pada saat aku baru menginjak kelas 2 SMA, aku harus hidup sendiri di rumah tua ini tanpa sanak saudara yang membantu, mereka semua menghindari agar tidak tertimpa beban mengurus anak yatim piatu dan sejak saat itulah aku tinggal mandiri bermodalkan sisa-sisa peninggalan orang tua.

“Buka saja heels nya, sepertinya kakimu keseleo”. Tanpa membantah ia pun membuka heels yang ia kenakan dan tangannya bertumpu pada bahuku.

“Ayo masuk”. Aku memapah masuk dan membaringkan tubuhnya di kursi sofa ruang tamu.

“Tunggu sebentar disini jangan bangun dulu, lukamu cukup parah”.

“Terimakasih Shean sudah mau menolongku, suatu saat nanti aku akan membalas semua kebaikanmu”. Ucapnya pelan

“Sudahlah, aku tidak mengharapkan imbalan apapun darimu”.

Sisi lain diriku merasakan bahagia karena ada wanita secantik Jenny mau berbicara denganku, namun itu hanya terjadi karena dua kejadian yang secara kebetulan saja harus terlibat pada hidupnya. Jika ini semua tidak terjadi, apakah mungkin dia mau berbicara dan berteman denganku? Belum tentu, dan aku tidak ingin berharap lebih dari semua ini yang berujung harus sakit hati untuk keduakalinya.

Terdengar dari dapur, Jenny sedang berbincang di ponselnya entah dengan siapa, aku tak berani menguping pembicaraannya. Mungkin saja orang tuanya yang khawatir akan keadaan anaknya, atau mungkin saja temannya.

Aku mengambil beberapa buah es batu berukuran kecil yang dimasukan ke kantong plastik untuk mengompres luka lebam di kaki Jenny, semoga saja lukanya cepat membaik dan besok ia bisa pulang sendiri.

“Apa saudara-saudaramu tidak ada yang berkunjung kemari?” tanyanya keheranan karena melihat penampakan rumah yang tidak terurus juga sedikit pengap belum sempat untuk membersihkan seisi ruangan.

Setiap hari pulang larut malam dan juga pagi hari harus berangkat menuju kantor, hampir tak ada waktu senggang, hanya di akhir pekan aku memiliki waktu untuk bersih-bersih mengerjakan pekerjaan rumah.

“Kenapa diam saja”

“Sebentar.. Biar aku obati dulu kakimu” aku mulai memijat dari mata kaki sampai ke telapak dengan sedikit losion, terdengar Jenny meringis kesakitan dan tak aku pedulikan.

“Sakit tau, pelan-pelan dong”. Ia menggerutu karena jariku menyentuh pada titik luka bagian dalam di pergelangan kakinya.

“Tahan sedikit.. Selesai ini aku kompres dengan es batu”.

Setelah cukup tenang. Aku meletakan es batu yang sudah dibalut plastik transparan ke pergelangan kakinya.

Harusnya luka seperti ini diperiksa oleh dokter, karena Jenny menolak akhirnya hanya bisa diobati dengan cara tradisional. Bukan tidak mungkin baginya untuk diperiksa oleh dokter di rumah sakit besar yang mahal, namun apa yang ia pikirkan sampai harus meminta ikut pulang ke rumahku.

Wanita tidak bisa ditebak arah pikirannya.

“Hei.. Kamu belum menjawab pertanyaanku tadi”.

“Tidak ada yang berkunjung kemari, lagi pula saudaraku jauh dan tidak mungkin menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke tempat bobrok seperti ini” jawabku sedikit kesal karena hal-hal seperti ini bukanlah pembicaraan yang menyenangkan.

Malam semakin larut tanpa terasa, namun ia masih terus bercerita tentang hubungannya dengan Damian yang selama ini tidak baik-baik saja dan cenderung mendominasi atas segala hal dan puncaknya terjadi malam ini ketika Jenny meminta putus dengannya berakhir dengan dirinya yang terluka bukan hanya terluka perasaaan tetapi fisiknya pun terluka dan untuk berdiri pun ia sangat kesulitan. Masih tak habis pikir ada lelaki kasar seperti itu dan aku menaruh simpati besar kepada Jenny harus melalui hari-hari buruk bersama Damian.

Jika harus disimpulkan, Damian adalah anak dari teman dekat Ayahnya dan berencana menikahkan mereka berdua agar suatu saat perusahaan besar Ayah Jenny bisa ada yang melanjutkan.

Aku bertanya-tanya dalam hati akan seperti apa kelanjutan hubunganku dengan Jenny. Rasanya masih sedikit aneh harus menolong perempuan cantik sepertinya. Aku tegaskan dalam hati jika aku hanya sebatas office-boy yang kebetulan menolong perempuan cantik, aku tak mengharapkan apapun dari semua ini, bahkan berpikir untuk berteman apalagi dalam konteks percintaan.

setidaknya aku masih tau diri.

Meski kelihatanya Jenny akan baik-baik saja dengan hubungan ini, namun aku cukup tahu diri dengan keadaan diriku saat ini yang tidak bisa mengimbangi gaya hidupnya yang terbiasa glamor.

Atau mungkin saja setelah ini Jenny tidak akan mempedulikan keberadaan diriku? sepertinya itu lebih baik, jadi kita akan kembali pada kehidupan masing-masing seolah tidak ada yang pernah terjadi diantara kita berdua dan semua berakhir bahagia tanpa ada yang perlu merasa terluka, karena semakin lama sebuah hubungan semakin terasa sakit saat berakhir.

“Shean.. Hei! Malah melamun..” Tanyanya sedikit kesal.

“Ayo kita istirahat, aku capek sekali”. Jawabku sekenanya.

Aku memapahnya menuju kamarku agar ia bisa lebih nyaman beristirahat, rasanya tak mungkin membiarkan ia tidur di kursi lapuk satu-satunya sofa yang ada di rumah ini. Sesaat memasuki ruang kamar, ia terkejut dengan beberapa barang-barang yang ada di kamar.

“Itu peta apa? Seperti peta kuno” tanyanya dengan tak hentinya ia terkagum-kagum dengan penampakan barang-barang koleksi kakek ku, terlebih lagi ia melihat peta yang aku bentangkan pada white board besar di samping meja kerja.

“Sudah.. Sudah, sebaiknya kamu istirahat, besok akan aku ceritakan semuanya”. ucapku, agar ia tidak lanjut bertanya.

“Benar ya.. Aku tunggu besok pagi”. Lucu sekali tingkahnya seperti anak kecil yang sedang penasaran dengan mainan barunya.

“Iya” ucapku pelan.

Setelah mematikan lampu kamar aku berbaring di kursi sofa dan mencoba untuk membenamkan diriku sedalam mungkin menuju ruang mimpi tanpa batas.

“Lelah sekali malam ini ya tuhan” keluhku, meski begitu, besok hari libur dan aku bisa tertidur selama-selamanya setelah selesai dengan semua ini.

Menolong seseorang berarti beban yang ia pikul akan membebani si penolong, dan itu yang terjadi kepadaku, meski ikhlas dengan semua ini, tetap saja ada rasa lelah yang lebih dari biasanya, harus ke klinik dan juga lanjut mengantarkan kerumahnya.

Besok pun akan menjadi hari-hari yang sibuk bagiku, dan malam ini aku hanya ingin tertidur pulas seperti bayi dan menikmati waktu istirahat sebisa mungkin untuk mengisi ulang daya pada tubuhku.

...****************...

Terpopuler

Comments

😺 Aning 😾

😺 Aning 😾

Ceritanya... bgus thor. up ya,nanti aku bca borongan 👍

2023-06-02

0

Angelika

Angelika

halo aku mampir semangat ya🤩

2023-06-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!