Episode 3

*Keesokan Harinya,

Dikediaman thomas sendiri, orang tua thomas sedang sibuk mempersiapkan pernikahan thomas yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini.

Sebelumnya, thomas sudah diberitahukan dulu oleh mama dina bahwa dirinya akan dinikahkan dengan ibel. Dan thomas pun menyetujui hal tersebut.

Namun, pria tersebut tak mau perduli dan ikut serta mempersiapkan acara pernikahannya tersebut. Thomas lebih memilih untuk hang out bersama teman temannya..

Hubungannya dengan ibel hanya manis didalam ucapannya saja, selama ini ibel tidak mengetahui banyaknya wanita yang mengelilingi thomas selain dirinya.

“Thomas, mama dan tante Ine akan pergi membeli mahar untuk pernikahanmu dengan ibel. Apakah kamu mau ikut?!” Tanya mama Dina kepada thomas yang tengah mengancingkan jaketnya dikamarnya.

“Gak ah mah, biarkan itu menjadi urusan mama dan yang lain. Thomas malas ikut campur hal tersebut, lagipula Thomas sudah ada janji mau ke cafe sama temen temen..” Tolak thomas saat itu juga.

“Kamu itu asal bicara saja! Jelas ini menjadi urusanmu juga seharusnya, karena ini pernikahanmu.!” Omel Mama dina dengan raut wajah kesalnya.

“Sorry ya mah, tapi thomas lebih memilih untuk have fun dengan teman teman thomas saat ini. Hehe.. Bye mama cantik!” Sergah thomas yang melangkahkan kakinya meninggalkan mama dina yang masih berdiri diambang pintu kamarnya.

“Astagaaa tuhannn! Bagaimana bisa anak itu mau membangun rumah tangga jika kelakuannya masih sama seperti itu..” Lirih mama dina dengan mengerjapkan matanya.

Mama dinapun melangkahkan kakinya dan menghampiri adiknya, tante Ine. Yang sudah menunggunya disofa ruang tamunya.

“Loh itu tadi thomas mau kemana mba? Gak ikut sama kita dia..” Tanya tante Ine pada mama dina dihadapannya.

“Enggak, dia sepertinya punya urusan sendiri ne. Sudahlah biarkan saja, yuk kita pergi sekarang aja keburu larut malam.” Sahut mama dina dengan menggelengkan kepalanya.

“Hmm, kebiasaan anak itu. Yaudah ayo mba.” Sergah tante Ine saat itu juga.

Keduanya pun kini melangkahkan kakinya beriringan menuju mobilnya yang sudah terparkir didepan lobi rumahnya, sopirnya pun telah menunggunya disana.

“Oiya kita kemana dulu ini buk?!” Tanya sang sopir dengan sopannya seraya membukakan pintu mobil tersebut.

“Kita ke toko perhiasan langganan saya dulu aja ya mang ujang..” Perintah mama dina pada sang sopir.

“Oh baiklah buk..” Sergah sang sopir yang saat itu berlarian memasuki mobil tersebut dan langsung menyalakan mobil tersebut.

Bvrooommmm\~\~

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedangnya menuju lokasi tujuan.

“Mba, ini serius thomas bakalan nikah?!” Tanya tante Ine didalam perjalanan.

“Ya mau gimana lagi ne, anak orang sudah hamil dibuatnya.. gak mungkin kan kalo kita gak tanggung jawab, nanti malah pihak perempuannya gak terima terus nge viral in masalah ini. Yang ada malah reputasi ayahnya thomas hancur seketika.” Sahut mama Dina dengan menghembuskan nafasnya kasar.

“Masalahnya adalah thomasnya sendiri kelakuannya masih seperti kanak kanak meskipun umurnya sudah mencukupi waktunya untuk menikah. Aku hanya takut istri dan anaknya nanti akan terbengkalai oleh thomas..” Ungkap tante Ine dengan raut wajah cemasnya.

“Bukan hanya terbengkalai ne, aku sendiri juga takut karena sifat thomas yang sangat temperamental itu malah membahayakan untuk keluarganya nanti. Tapi ya sebagai orang tua kita cukup mendoakan saja yang terbaik, semoga saja setelah menikah thomas bisa berubah menjadi yang lebih baik lagi.” Sahut Mama Dina dengan raut wajah pasrahnya.

“Aamiin mba, kasian yang jadi istrinya kalo difikir fikir..” lirih tante Ine dengan pandangan keluar kaca mobil tersebut.

“Sudahlah ne, lagipula ibel seharusnya sudah faham sifat thomas seperti apa. Dan nyatanya dia malah awet berpacaran sampe sekarang. Biasanya mantan mantan yang pacaran sama thomas itu paling lama sebulan nee, cuma ibel yang bertahan sampe hampir setengah tahun seperti ini..” Ungkap mama Dina seraya melirik kearah tante Ine.

“Ya mungkin karena seringnya hubungan bebas yang mereka lakukan itu mba, jadinya bisa bertahan sampe sekarang..” Sahut tante Ine menohok.

“Lagian sih, anak jaman sekarang baru pacaran berbulan bulan aja udah pada berani main diranjang. Mending pake pengaman, inimah main ditembak gitu aja udah kaya suami istri sah. Huhh” Gerutu tante Ine kembali saat itu juga.

“Yaa namanya anak jaman sekarang ne, beda sama kita jaman dulu..” Sergah Mama Dina dengan raut wajah piasnya.

*Setelah beberapa kilometer perjalanan, sang sopir pun memberhentikan kendaraannya tepat diarea parkir toko perhiasan langganan majikannya tersebut.

“Sudah sampai ya bu..” Ujar sang sopir yang membuat kedua majikannya itu terhenti obrolannya.

“Oh iya-iya, kalo gitu saya turun dulu sebentar ya mang. Mang ujang kalo pengen ngopi, ngopi aja dulu gapapa.” Sahut mama Dina yang saat itu dianggukkan oleh sang sopir.

“Baik,buk.” Singkat sang sopir dengan menganggukkan kepalanya.

Mama Dina dan juga tante Ine pun melangkahkan kakinya beriringan memasuki toko perhiasan tersebut,

“Ibuu dina, boleh saya bantu buk cari perhiasan yang mana? Disini kebetulan lagi ada emas keluaran terbaru loh bu..” Sergah sang pelayan toko emas tersebut yang sudah sangat mengenali mama dina.

“Saya mau cari satu set kalung anting dan gelang yang harganya standart aja masing masing lima gram, ada?!” Sahut Mama Dina dengan memutarkan bola matanya.

“Oalah, jelas ada dong bu Dina. Mari saya akan tunjukkan perhiasan yang ibu cari tadi..” Ujar sang pelayan yang saat itu bergegas menunjukkan beberapa koleksi ditoko tersebut.

“Ini cocok untuk bu Dina..” Sergah sang pelayan.

“Bukan untuk saya mba. Jangan yang modelnya tua seperti ini, e-mungkin agak yang lebih muda an lagi modelnya gitu..” Usul mama dina yang masih memilah perhiasan perhiasan didepannya.

“Oh baik bu, saya carikan koleksi yang model anak muda ya bu. Um, sorry. Tapi bukannya anak ibu dina itu lakilaki yaa? Yang sering mengantar ibu kesini itu..” Ucap sang pelayan dengan mengerutkan dahinya.

“Iyah anak saya memang lakilaki.” Sahut mama dina dengan wajah datarnya.

“Hehe.. yaa kirain ibu mau beliin anak ibu perhiasan perhiasan ini.” Ringis sang pelayan.

“Hadeh mba, mba. Kami ini kesini mau beli emas bukan mau diwawancarai seperti ini. Lagipula saya beli perhiasan ini untuk adik saya ini,Ya kan ne?!” Sahut mama dina yang mulai jenuh atas kecurigaan sang pelayan yang cerewet itu.

“E-iya bener. Saya yang mau beli perhiasan perhiasan ini mba. Yaudah jangan banyak bicara, lekas keluarkan seluruh koleksi terbaik ditoko ini. Kami gak ada waktu lagi!” Cela tante Ine dengan menatap sang pelayan toko emas itu dengan tatapan menyeringai.

“Eh iya-iya buu..” Sahut sang pelayan tersebut yang langsung bergegas mengeluarkan perhiasan yang yang diminta mama dina itu.

“Nah ini cocok..” Seru mama dina yang melihat perhiasan bermodelkan anak muda.

“Iyah mba, bagus bagus tuh.” Timpal tante Ine dengan menganggukkan kepalanya.

“Bagus yang ini atau yang itu neee?!” Tanya mama dina yang saat itu menunjuk kearah perhiasan yang ia sukai.

“Yang ini lebih terlihat elegan tapi mewah mba.. cocok sih ini buat i—“ ucapan tante inepun terhenti ketika ia baru menyadari maksud ucapannya tersebut.

“Um, maksudnya cocok buat ibu ibu arisan macam aku hehe..” Ringis tante Ine saat itu juga.

“Okey deh, yang ini aja mba tolong bungkusin yang bener ya.” Tunjuk mama dina yang saat itu dianggukkan oleh sang pelayan toko emas tersebut.

“Baik, ibu.” Angguk sang pelayan dengan sopannya.

“Um, pembayarannya mau cash atau debit bu dina?!” Imbuhnya kembali

“Debit aja ya mba, saya gak bawa uang cash sebanyak itu..” Sahut mama dina dengan mengerjapkan matanya

“Baik ibu, saya proses dulu untuk pembayarannya yah.” Ujar sang Pelayan yang dianggukkan oleh ama dina saat itu.

*Berjalannya waktu, merekapun telah membelanjakan beberapa mahar yang akan dibawa thomas untuk menikahi ibel..

Mama dina lah yang berkemauan untuk mengatur segala halnya dipernikahan kecil anaknya nanti.

“Abis ini kita ke mall ya pak, saya ingin membeli beberapa barang branded untuk dijadikan mahar pernikahan thomas besok.” Ujar mama dina kepada sang sopir yang saat itu tengah fokus menyetir.

“Siap laksanakan nyonya!” Sahut sang sopir seraya memberikan salam hormatnya kepada mama dina.

***

Terpopuler

Comments

Nona Bucin 18294

Nona Bucin 18294

wahhh, si Thomas tidak ada akhlak

2023-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117 ( SELESAI )
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117 ( SELESAI )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!