Suasana di kantor PT Bima angkasa masih cukup sepi, belum terlalu banyak karyawan yang datang ke kantor karena memang masih sangat pagi yaitu pukul 07.00 sedangkan jam masuk kantor adalah pukul 08.00. Hanya ada beberapa office boy dan office girl yang datang lebih awal untuk membersihkan kantor.
Tidak biasanya Galaksi datang lebih awal ke kantor hal tersebut membuat Junaedi atau yang sering di panggil Eddy cukup kelimpungan. Apalagi semalam Eddy begadang menyebabkan dia bangun kesiangan.
Beberapa karyawan yang sudah datang menyapa dan tersenyum kepada Galaksi sang CEO sekaligus presiden direktur diperusahaan nya. Di kantor Galaksi dikenal sebagai sosok atasan yang galak dan tegas, tak segan-segan Galaksi memberikan SP kepada karyawan yang melakukan kesalahan bahkan tak jarang berakhir dengan pemecatan.
Dengan langkah yang terburu-buru Eddy berjalan menuju ke ruangan atasannya karena Galaksi sudah menunggunya dari tadi.
Hosh
Hosh
Hosh
Eddy menarik napas nya perlahan untuk mengaturnya setelah ngos-ngosan akibat berjalan cepat. Eddy langsung disuguhi dengan raut wajah Galaksi yang suram.
"Kenapa lagi lo? Kesambet apaan sih tumben -tumbenan jam segini udah ada di kantor. Itu muka kenapa lagu madesu begitu bikin suasana kantor jadi suram," ucap Eddy sambil duduk di kursi depan meja Galaksi
"Jaga sopan santun nya ya, jangan seenaknya!!" Ucap Galaksi dengan tegas.
"Ya elahh Galaksi, masih jam tujuh lebih sepuluh menit, belum masuk jam kerja. Santai dikit kenapa. Lama-lama wajah lo keriputan marah-marah mulu. Bakalan susah dapetin istri yang baik hati kalo lo masih galak-galak kayak gitu," ucap Eddy dengan santai.
Suasana hati Galaksi yang tidak baik semakin menjadi buruk setelah mendengarkan perkataan assisten sekaligus sahabat nya itu. Diluar kantor mereka akrab layaknya sahabat tetapi jika di kantor mereka bekerja secara profesional.
"Junaediii!!!!" seru Galaksi.
Bila Galaksi sudah menyebutkan nama lengkap Eddy pasti dia sedang kesal. Bagaimana tidak, baru saja turun dari kamar nya dan ingin menikmati secangkir kopi hitam malah di todong pertanyaan kapan menikah dan membawa calon istrinya kerumah. Sudah pasti mood Galaksi di pagi itu langsung ambyar, kesal pastinya. Sang ayah memang lain dari pada yang lain, tak pernah bosan bertanya tentang hal yang Galaksi sendiri tidak tau kapan ada jawabannya.
"Yes, Boss!" jawab Eddy.
Galaksi menghela napas panjang, tubuhnya disandarkan ke kursi kebesarannya.
"Apa Sarah sudah datang?" tanya Galaksi
"Sepertinya sebentar lagi datang, memangnya ada apa bos?"
"Nanti jika Sarah sudah datang, suruh dia masuk keruangan saya dan bacakan agenda untuk hari ini. Dan kamu Eddy, silahkan kembali ke meja kerja kamu dan jangan lupa saya tunggu laporan tentang proyek pembangunan di Blok A segera," ucap Galaksi memberikan perintah
"Siap boss," ucap Eddy kemudian meninggalkan ruangan atasannya.
Tok
Tok
Tok
Tak lama setelah Eddy meninggalkan ruangan tersebut, seseorang mengetuk pintu dari luar
"Masuk!!" ucap Galaksi
Ternyata Sarah yang baru saja di tanyakan oleh Galaksi kepada Eddy sudah datang. Dia masuk kedalam ruangan tersebut dengan langkah yang melenggak lenggok sambil membawa buku agenda. Pakaian Sarah hari ini cukup terbuka dan memperlihatkan lekuk tubuhnya terutama bagian dadanya yang sebesar buah jeruk bali.
"Selamat pagi Pak Galaksi, sekarang saya akan bacakan agenda untuk hari ini. Jam 9 ada pertemuan dengan kontraktor di Resto West art, kemudian dilanjut jam 1 siang meeting dengan departemen pemasaran dan jam 3 ada janji bertemu dengan perwakilan PT Edison Tbk untuk membahas kerjasama. Seluruh agenda sudah saya bacakan, apakah akan ada perubahan Pak?" ucap Sarah dengan suara yany sengaja di buat supaya terdengar seksi.
"Tidak ada dan terima kasih. Kamu bisa kembali ketempat kerjamu," ucap Galaksi tanpa melihatnya wajah Sarah sedikit.
"Apa bapak mau saya sediakan kopi seperti biasa?" Sarah masih mencob mencari perhatian Galaksi.
"Boleh seperti biasa gulanya satu sendok saja, jangan terlalu panas," jawab Galaksi
"Baik pak akan saya buatkan segera," ucap Sarah sambil meninggalkan ruangan atasannya. Tentu saja dengan langkah yang melenggak lenggok kan pantatnya.
Galaksi memijat ruang diantara alisnya, bosan rasanya melihat tingkah laku Sarah yang selaku kegenitan dan berusaha menggodanya setiap kali ada kesempatan. Ingin rasanya Galaksi mengganti sekretaris nya tapi jika hal itu terjadi berarti Sarah adalah sekretaris ke 26 yang di pecat dalam kurun waktu 2 tahun kebelakang. Galaksi sebenarnya ingin mencari sekretaris laki-laki namun tidak ada yang gerak dan kerjanya selincah perempuan.
Setelah menunggu kurang lebih 10 menit akhirnya Sarah kembali sambil membawa segelas kopi untuk Galaksi.
"Ini Pak silahkan di minum kopinya selagi panas," ucap Sarah dengans sedikit mendesah, tentu saja sambil mencondongkan tubuhnya agar bagian dadanya terlihat.
"Silahkan kamu boleh keluar," ucap Galaksi dengan dingin.
Sarah terpaksa mengikuti perintah dari atasannya karena tidak ingin kena marah akibat suasana hati Galaksi yang sedang buruk. Begitu keluar dari ruang atasannya dan menutup pintu, Sarah langsung melampiaskan rasa kesalnya dengan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. Tentu saja itu dapat dilihat secara langsung oleh Eddy yang mejanya tepat berada di depan ruangan Galaksi.
"Napa lagi lo, keluar ruangan malah mesem gitu, kena omel pak Galaksi?" tanya Eddy
"Pak Galaksi jangan-jangan belok ya, body gue yang bohay gini masa dia ga tertarik sih?" keluh Sarah
"Hahahaha, kalo mau menggoda pak Gala dengan pakaian lo yang seperti itu salah sasaran lo, yang aja pak Gala jijik sama lo," balas Eddy sambil menahan tawanya
"Ehhh ini pakaian mahal lo jangan salah kira ya, ini khusus dibelikan oleh mantan boss gue yang dulu. Kayanya gue terlihat sangat seksi kalo pakai pakaian seperti ini," ucap Sarah dengan percaya diri sambil memperlihatkan bentuk tubuhnya yang bohay
"Mantan bos lo yang tua bangka itu, yang punya istri 3 terus kepalanya botak di belakang?? Hahahaha itu sih karena sifatnya mata keranjang, bisa-bisanya lo kena perangkap bos mesum, hahahaha." Ucap Eddy di iringi gelak tawa hingga perutnya terasa sakit akibat menahan tawa.
Sarah dengan hati yang dongkol kembi ke meja kerjanya. Dia memikirkan cara lain untuk menjerat Pak Galaksi agar jatuh kedalam pesonanya.
Kring
Kring
Terdengar bunyi telepon dari meja Eddy dan segera dia mengangkat nya.
"Hall-"
"Segera siapkan file dan dokumen untuk pertemuan kontraktor. Jangan sampai ada yang ketinggalan. Dan sampaikan ke Sarah jika ingin ikut dalam pertemuan segera ganti pakaiannya dengan yang lebih layak. Saya tidak ingin melihat dia kembali menggunakan baju yang kekecilan seperti itu kecuali dia sudah bosan dan ingin bekerja di tempat lain." Ternyata Galaksi yang menelepon Eddy
"Ba-"
Tuutt ...
Tuutt...
Lagi-lagi Galaksi selalu main sambar dan tutup teleponnya pada Eddy belum selesai berbicara. Pandangan Eddy langsung terarah ke Sarah yang sedang sibuk merias bibirnya dengan pewarna merah cabe. Teringat pesan Galaksi yang membuatnya semakin tertawa.
"Sarah lo di minta ganti baju jika ingin ikut ke pertemuan nanti dengan kontraktor. Terus pak Galaksi juga berpesan jika masih ingin bekerja disini jangan menggunakan pakaian model itu lagi," ucap Eddy
"Lo bohong ya??"
"Kalo ga percaya silahkan tanya Boss Gala, paling setelah ini lo segeda di damprat keluar perusahaan, jadi gembel deh lo,hahahahha" Eddy tertawa melihat wajah Sarah yang merah padam.
"Terus nasib gue gimana ini gue ga ada baju lain, kalo pulang juga percuma baju-baju kerja gue semuanya kayak gini," keluh Sarah, kepalanya mendadak pening dengan permintaan atasannya yang satu itu.
"Itu sih derita lo," celetuk Eddy, membuat Sarah semakin kesal.
"Dasar Junaedi sialan banget sih lo!! Awas ya nanti, gue akan balas," ucap Sarah dengan emosi
"Balas aja kalo lo bisa wleee," ucap Eddy sambil menjulurkan lidahnya meledek Sarah.
Eddy segera mempersiapkan semua keperluan, jangan sampai ada yang tertinggal terutama dokumen kontrak kerja sama dengan kontraktor.
.
.
Galaksi dan Eddy berjalan menuju lift, hanya berdua meninggalkan Sarah karena tidak menemukan baju pengganti. Saat baru beberapa langkah berjalan keluar dari lift tidak sengaja kaki Galaksi menendang sebuah ember yang berisi air. Sehingga sepatu basah terkena cipratan air yang tumpah.
Galaksi melihat sekeliling lobby untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab untuk kekacauan yang baru saja terjadi. Galaksi terpaksa menunda pertemuan nya dengan kontraktor dikarenakan sepatunya basah.
"Siapa yang sudah meletakkan ember disini??!!!" Teriak Galaksi terdengar hingga ke seluruh sudut lobby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
🦋⃟🍬≛⃝🄰🅈🄸~ℂℍᗅN⃟🍡
kk sekretaris nya bagus tuh kalo lagi ngomong
2023-06-30
2
Sery
dengerin teman lu Gala.. cepat tua lu
2023-06-10
0