Pernawaran yang Gila

Pagi-pagi sekali Rumi sudah berangkat ke tempatnya bekerja, terpaksa menitipkan neneknya yang belum sadar kepada suster dirumah sakit. Hal tersebut dilakukan agar dapat fokus bekerja dan mencari pinjaman untung biaya operasi neneknya.

Rumi mengerjakan pekerjaannya lebih awal agar memiliki waktu untuk pergi ke bagian keuangan. Rumi akan mengajukan pinjaman dan berharap pengajuan nya akan disetujui. Akhirnya pekerjaannya membersihkan dan mengepel bagia lobby depan sudah diselesaikan. Tak lama diam melihat mobil atasannya yang tak lan adalah Galaksi melintas di depan, teringat akan tugas barunya Rumi bergegas menuju Pantry.

Dengan langkah tegap Galaksi berjalan memasuki perusahaan. Sudah beberapa hari ini Galaksi datang lebih awal apalagi penyebabnya jika bukan sang ayah yang terus saja menanyakan perihal sang calon istri.

Begitu memasuki ruangan aroma kopi langsung menguar masuk ke indra penciumannya. Seolah menghipnotis Galaksi untuk segera duduk di kursi kebesarannya dan menikmati secangkir kopi yang telah tersaji di atas meja kerjanya.

Galaksi memegang cangkir kopinya masih terasa hangat berarti kopu ini baru saja di buat tak lama setelah dia datang. Menikmati secangkir kopi dengan rasa yang pas dan enak membuat pikiran Galaksi menjadi nyaman seolah melupakan sejenak beban pikirannya.

"Sungguh gadis yang cekatan, tanpa di suruh sudah berinisiatif untuk membuat kopi ini. Ahhhhh... Ini benar-benar nikmat," ucap Galaksi sambil menyimpan gelas kopinya.

Melihat tumpukan berkas yang ada di atas mejanya membuatnya malas melakukan pekerjaan. Biasanya begitu sampai di kantornya hal yang pertama Galaksi lakukan adalan membuka berkas dan memeriksanya.

Tapi pagi ini Galaksi ingin melakukan hal yang lain, melihat secangkir kopi didepannya membuatnya ingin melihat sang pembuat nya. Galaksi lantas menyalakan laptop kerjanya dan membuka aplikasi CCTV. Galaksi memang memiliki akses untuk melihat rekaman seluruh CCTV yang ada di perusahaan.

Galaksi mulai mencari keberadaan gadis tersebut melalui CCTV tersebut dan melihat aktivitas apa yang sedang dilakukan. Ternyata Rumi sedang berada di lantai 2 membereskan sampah kertas di dekat mesin fotocopy. Dengan seksama Galaksi memperhatikan setiap gerak gerik yang dilakukan oleh Rumi. Hingga tanpa sadar kedatangan Eddy tidak membuatnya kehilangan fokus.

"Woooiiii pagi-pagi udah liat video Syur ya," tuduh Eddy kepada Galaksi yang belum beranjak masih melihat CCTV dari laptopnya.

"Lo berisik banget sih, laporan udah lo beresin?" tanya Galaksi tanpa melepaskan tatapannya dari layar laptop

"Ini baru mau gue serahin sama lo. Segera Lo periksa jangan sampai lupa, siang ini akan di bahas dalam meeting bulanan," ucap Eddy mengingatkan

"Ya..ya..ya.. gue tau. Lo bisa keluar dari ruangan gue," ucap Galaksi

"Nonton apa sih lo serius amat, kepo nih gue." Tangan Eddy terulur hendak membalikkan laptop tersebut namun segera di tutup oleh Galaksi

"Kalo gue bilang keluar ya keluar. Apa lo ga paham perintah gue!!?" Ucap Galaksi dengan tegas membuat Eddy tersentak kaget.

Mau tidak mau Eddy keluar dari ruangan atasannya itu sebelum dia mengeluarkan taringnya padahal Eddy sangat penasaran dengan apa yang sedang dilihat oleh Galaksi.

Karena kegiatan nya di ganggu oleh Eddy membuat Galaksi kembai badmood dan langsung menghabiskan kopi di cangkir. Kemudian melakukan pekerjaannya dengan segera mungkin, dia tidak ingin menunda -nunda laporan yang menunggu tanda tangannya.

*

*

Setelah membereskan pekerjaannya lebih awal, Rumi memiliki waktu untuk menuju ke bagian keuangan. Sangat besar harapannya untuk mendapatkan pinjaman di tempatnya bekerja saat ini.

"Maaf Rumi, bukannya gue ga mau memberikan Lo pinjaman. Tapi jumlah pinjaman yang lo ajukan itu sangat besar. Bahkan staff saja hanya di berikan pinjaman sebesar dua puluh juta. Maaf sekali lagi bukan gue bermaksud untuk merendahkan pekerjaan lo. Tapi dengan posisi lo yang saat ini seorang Office girl lo maksimal hanya mendapatkan lima juta Rum. Tapi gue akan bantu diangka pinjaman sepuluh juta, itu udah mentok dan bila di setujui gaji lo akan di potony sebesar lima ratus ribu setiap bulan selama dua tahun," ucap Amel yang merupakan staff keuangan.

Amel adalah kakak tingkat Rumi di tempatnya kuliah saat ini. Amel dan Rumi sama -sama pengurus BEM saat itu sehingga mereka bisa saling kenal.

Mendengar penjelasan dari Amel membuat Rumi menunduk kepalanya. Bukannya tidak bersyukur dengan pinjaman sepuluh juta tapi kemana lagi dia harus menjadi uang sisanya yang masih sangat banyak.

"Oh iya Rum, kalo mau lo bisa ajukan pinjaman melalui Direktur. Mudah-mudahan saja beliau mau bantu. Nanti gue bantu ngomong dahulu tapi tetep ya lo harus menghadap dia untuk berbicara langsung," lanjut Amel

Mendengar hal tersebut Rumi lantas mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk. Senyum tipis terbit di bibirnya yang mungil.

"Terima kasih banyak ya kak, maaf kalo Rumi mengganggu waktu kerja kakak," ucap Rumi

"Sama-sama Rum, maaf gabisa bantu langsung. Semoga nenek lo cepet sembuh ya," balas Amel dengan tulus.

Tanpa membuang waktu Rumi langsung menuju ke ruangan kerja Galaksi. Rumi menemui Sarah sekertaris nya Galaksi untuk meminta izin bertemu dengannya.

"Maaf pak Galaksi sedang sibuk dan tak bisa di ganggu. Kembali saja lain waktu, karyawan rendahan seperti mu tidak pantas bertemu Pak Galaksi Direktur perusahaan ini," ucap Sarah sambil memandang rendah Rumi yang mengenakan seragam khas karyawan bagian kebersihan.

Pupus sudah harapan Rumi untuk mendapatkan pinjaman biaya operasi neneknya. Rumi perlahan berjalan menjauh dari depan ruangan Presiden direktur.

Kring

Kring

Telepon dimeja Eddy berdering, segera dia mengangkatnya.

"Wooiii kamu tunggu dulu. Kamu di suruh masuk ke ruangan Pak Galaksi," ucap Eddy sambil teriak. Ternyata yang menelepon adalah Galaksi, dia mengetahui jika Rumi ingin bertemu dengannya dari CCTV dan sebelumnya sudah ada Amel yang menelepon langsung dirinya memberitahu maksud dan tujuan Rumi.

Rumi segera membalikkan badannya dan bergegas masuk kedalam ruangan sedangkan Sarah memberikan wajah cemberutnya, Eddy puas tertawa.

Rumi hanya bisa menundukkan kepalanya lidahnya mendadak kelu saat berhadapan dengan Galaksi. Padahal kemarin dengan lantang dia sanggup beradu mulut dengannya.

Sedangkan Galaksi masih menunggu Rumi membuka mulutnya mengatakan maksud tujuannya walaupun sebenarnya Galaksi sudah mengetahuinya sejak awal.

"Jika hanya ingin membuang waktu lebih baik keluar dari ruangan saya," ucap Galaksi dengan tegas

Rumi tersentak mendengar ucapan Galaksi, dia berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara dengan Galaksi

"Maaf Tu-tuan saya mengganggu waktu anda yang berharga. Maksud saya menemui Tu-tuan ingin mengajukan pinjaman untuk biaya pengobatan dan operasi nenek saya. Sekiranya Tu-tuan bisa berbaik hati memberikan persetujuan atas pinjaman tersebut. Saya akan bekerja dengan baik hingga pinjaman tersebut lunas. Saya mohon Tuan," ucap Rumi dengan sendu. Dia berusaha menahan air matanya teringat dengan kondisi sang nenek yang belum sadarkan diri.

Walaupun Rumi dalam keadaan menundukkan kepalanya tapi galaksi bisa melihat kesedihan dari wajahnya. Galaksi mengeluarkan selembar kertas yang sudah dia siapkan sebelum kedatangan Rumi.

"Ambillah!!?"

"Ini apa Tuan?" tanya Rumi sambil memegang selembar kertas dan mulai menghitung banyaknya angka nol yang tertulis.

"Anggap saja itu sebagai mas kawin. Jika masih kurang sebutkan saja apa yang kamu inginkan maka akan saya kabulkan," ucap Galaksi dengan sombong

Rumi yang masih sibuk menghitung jumlah nol nya belum sadar dengan perkataan Galaksi.

Matanya terbelalak, hampir saja bola matanya keluar saat menyadari jumlah uang yang tertulis di selembar kertas tersebut.

"Lima miliar rupiah," guman Rumi saat selesai menghitung jumlah angka nol nya ada sembilan.

Beberapa detik Rumi seperti orang linglung, ucapan Galaksi beberapa menit lalu terulang -ulang di ingatan nya.

"Apa Mas kawin??? Apa anda sudah gila hah!!??" Teriak Rumi tanpa sadar

"Hei apa kau lupa sedang berhadapan dengan siapa," balas Galaksi tak kalah keras.

Rumi menepuk dahinya sesuatu yang mengejutkan melupakan siapa dirinya

"Ma-maaf Tuan, apa ini tidak salah? Saya hanya ingin meminjam lima puluh juta saja tetapi kenapa Tuan malah memberikan cek sebesar lima miliar. Ini terlalu besar Tuan, saya tidak dapat mengembalikan nya bahkan jika saya harus bekerja seumur hidup. Dan apa maksudnya dengan mas kawin? Apa Tuan bermaksud mengajak saya menikah?" tanya Rumi, rasa terkejut, penasaran dan tidak percaya bercampur jadi satu.

"Tenang saja kamu tidak perlu mengembalikannya karena itu akan menjadi milikmu jika kamu mau menikah dengan ku. Bahkan akan saya tambahkan jika masih kurang," ucap Galaksi sambil berdiri di sisi mejanya.

Salah satu tangan Rumi meremas pakaiannya, dia bukan gadis polos. Mendengar ucapan Galaksi yang berkata seperti itu membuat Rumi paham arah dari pembicaraan tersebut.

"Apa Tuan ingin mengajak saya menikah dengan sebuah perjanjian kontrak. Dan akan menceraikan saya dalam kurun waktu tertentu. Tapi maaf Tuan, saya tidak bisa melakukannya. Bagaimana juga pernikahan adalah hal yang sakral dan saya hanya ingin menikah sekali seumur hidup saya dengan orang yang saya cintai," uvap Rumi dengan lantang.

Mendengar penolakan yang utarakan oleh Rumi membuat Galaksi sedikit emosi. Galaksi pun menghampiri Rumi dan mendorongnya hingga terhimpit ke sudut tembok.

Deg

Deg

Deg

Jantung Rumi berdetak kencang saat tubuhnya dalam rengkuhan Galaksi. Wangi parfum Galaksi yang maskulin membuat diri Rumi seolah terhipnotis.

"Saya Galaksi tidak suka penolakan, dan jangan pernah menganggap jika pernikahan yang Saya tawarkan adalah sebuah perjanjian kontrak. Pikirkan ini baik-baik, Dan saya harap besok kamu membawa fotocopy KTP dan kartu keluarga," ucap Galaksi kemudian meninggalkan Rumi yang masih terpaku.

"Bawa kartu ini untuk membayar biaya operasi nenek kamu. Segera pergi kerumah sakit, bukankah harus segera di bayarkan. Password nya ada di belakang kartu," ucap Galaksi sambil duduk di kursinya.

Rumi tanpa sadar mengambil kartu ATM uang ada di meja Galaksi lalu keluar dengan kondisi setengah sadar. Tiba-tiba begitu keluar dari ruangan tersebut dan menutup pintunya Rumi kembali sadar.

"Dasar bos gendeng, ngajak nikah tapi maksa. Sadar wong edyan!??" Umpat Rumi.

Terpopuler

Comments

🦋⃟🍬≛⃝🄰🅈🄸~ℂℍᗅN⃟🍡

🦋⃟🍬≛⃝🄰🅈🄸~ℂℍᗅN⃟🍡

ahh kk itu pasti jadi salting nih

2023-06-30

1

lihat semua
Episodes
1 Desakan Untuk Membawa Calon Istri
2 Digoda Sekretaris Nakal
3 Kejadian yang Menyebalkan
4 Membutuhkan Biaya Besar
5 Pernawaran yang Gila
6 Terpaksa Menerima
7 Tidak Mudah Ditindas
8 Hanya Sandiwara
9 Pertemuan Keluarga
10 Hari Pernikahan
11 Mengusir Penggoda
12 Bukan Malam Pengantin
13 Mengantarkan Rumi
14 Pengagum Rahasia
15 Lagi-lagi Penggoda
16 Berbicara 4 Mata Rumi & Galaksi
17 Kembali Bekerja
18 Gue balikin kontan dengan bunganya!!!
19 Saya Hanya Meminum Kopi Buatan Istri Saya
20 Pindah ke Apartemen
21 Tu-tuan , aku disini Tuan
22 Rum, buka matamu Rum. Ini aku!!!
23 Maaf kan aku Tuan Suami
24 Rumi istriku, kamu cantik sekali
25 Pergi Rum, aku mohon kamu pergi
26 Perihal Update
27 Malam ini aku milikku, lakukanlah
28 Bengkak banget bahkan sedikit lecet
29 Kedatangan Bunda Maulindya
30 Hanya satu macam istriku
31 Akhirnya kita bertemu kembali
32 Aku kira kamu sudah mati
33 Apa membuatmu bersedih Rum?
34 Aku sudah punya segalanya
35 Panggil aku sayang sekarang juga
36 Kamu anggap aku bersandiwara
37 Jangan menyakiti wanita ku
38 Ada Apa Dengan Rumi
39 Bertahanlah Rum
40 Rumi ini adalah istri sah saya
41 Akhirnya Terbongkar
42 Dasar titisan Vampire
43 Mengungkapkan Pelaku Kejahatan
44 Trauma Rumi
45 Ibu negara udah kayak ratu neraka
46 Cinta Pertama?
47 Lo ga kangen gue?
48 Kekecewaan Rumi
49 Rumi Menghilang
50 Cinta Pertama Galaksi yang Sebenarnya
51 Pacar Terakhir Sang Primadona Kampus
52 Imelda Berulah
53 Kabar Baik dan Kabar Buruk
54 Bukan Upik Abu
55 Imelda yang Tak Berhenti Berulah
56 Ngidam Pertama
57 Mood Ibu Hamil
58 Rumi Mulai Manja
59 Perkara Panggilan Kesayangan
60 Klarifikasi yang Mengejutkan
61 Memeriksakan Kandungan
62 Kebahagiaan di Pasar Malam
63 Imelda is Come Back
64 Kembali Membuat Ulah
65 Mengatakan Kebenaran
66 Kehancuran Imelda
67 Pertengkaran Eddy dan Galaksi
68 Di Club Malam
69 Malam Panjang Imelda dan Eddy
70 Kegalauan Eddy
71 Kedatangan Lusiana ke Kantor
72 Galaksi di Jahili Rumi
73 Pertemuan dengan Tuan Muda Kevin
74 Kevin Adhi Bathara
75 Arisan di Rumah Ibu Mertua
76 Hal yang Tidak Terduga
77 Membuat Andromeda Patuh
78 Rumi Jadi Rebutan
79 Kekecewaan yang Kedua Kalinya
80 Kevin Mendatangi Perusahaan Galaksi
81 Galaksi Merajuk???
82 Mengerjai Balik Galaksi
83 Eddy Marah-Marah
84 Rencana Empat Bulanan
85 Kebersamaan Orang Tua Galaksi
86 Duka untuk Rumi
87 Pemakaman
88 Merasa Sebatang Kara
89 Tingkah Galaksi
90 Rencana Tersembunyi
91 Jangan Gila Rum!!!
92 Rencana Menyelamatkan Rumi
93 Rumi Merindukan Galaksi
94 Rumi Jatuh Sakit
95 Berhasil Terlacak
96 Penyelamatan Rumi
97 Kecewanya Bara
98 Kevin Tertekan
99 Pemeriksaan USG
100 Perkara Pakaian
101 Menggoda Galaksi
102 Imelda, kau kah itu??
103 Pertemuan Kembali
104 Rumi Shopping di Mall
105 Gara-gara Kodok
106 Rencana Eddy
107 Saat Rumi Emosi
108 Sentuhan Nakal
109 Galaksi adalah Pria Normal
110 Detik -detik Menjelang Kelahiran Baby Twins
111 Welcome our world, Baby Ra and Baby Zee
112 Lima Tahun Kemudian ( End Part)
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Desakan Untuk Membawa Calon Istri
2
Digoda Sekretaris Nakal
3
Kejadian yang Menyebalkan
4
Membutuhkan Biaya Besar
5
Pernawaran yang Gila
6
Terpaksa Menerima
7
Tidak Mudah Ditindas
8
Hanya Sandiwara
9
Pertemuan Keluarga
10
Hari Pernikahan
11
Mengusir Penggoda
12
Bukan Malam Pengantin
13
Mengantarkan Rumi
14
Pengagum Rahasia
15
Lagi-lagi Penggoda
16
Berbicara 4 Mata Rumi & Galaksi
17
Kembali Bekerja
18
Gue balikin kontan dengan bunganya!!!
19
Saya Hanya Meminum Kopi Buatan Istri Saya
20
Pindah ke Apartemen
21
Tu-tuan , aku disini Tuan
22
Rum, buka matamu Rum. Ini aku!!!
23
Maaf kan aku Tuan Suami
24
Rumi istriku, kamu cantik sekali
25
Pergi Rum, aku mohon kamu pergi
26
Perihal Update
27
Malam ini aku milikku, lakukanlah
28
Bengkak banget bahkan sedikit lecet
29
Kedatangan Bunda Maulindya
30
Hanya satu macam istriku
31
Akhirnya kita bertemu kembali
32
Aku kira kamu sudah mati
33
Apa membuatmu bersedih Rum?
34
Aku sudah punya segalanya
35
Panggil aku sayang sekarang juga
36
Kamu anggap aku bersandiwara
37
Jangan menyakiti wanita ku
38
Ada Apa Dengan Rumi
39
Bertahanlah Rum
40
Rumi ini adalah istri sah saya
41
Akhirnya Terbongkar
42
Dasar titisan Vampire
43
Mengungkapkan Pelaku Kejahatan
44
Trauma Rumi
45
Ibu negara udah kayak ratu neraka
46
Cinta Pertama?
47
Lo ga kangen gue?
48
Kekecewaan Rumi
49
Rumi Menghilang
50
Cinta Pertama Galaksi yang Sebenarnya
51
Pacar Terakhir Sang Primadona Kampus
52
Imelda Berulah
53
Kabar Baik dan Kabar Buruk
54
Bukan Upik Abu
55
Imelda yang Tak Berhenti Berulah
56
Ngidam Pertama
57
Mood Ibu Hamil
58
Rumi Mulai Manja
59
Perkara Panggilan Kesayangan
60
Klarifikasi yang Mengejutkan
61
Memeriksakan Kandungan
62
Kebahagiaan di Pasar Malam
63
Imelda is Come Back
64
Kembali Membuat Ulah
65
Mengatakan Kebenaran
66
Kehancuran Imelda
67
Pertengkaran Eddy dan Galaksi
68
Di Club Malam
69
Malam Panjang Imelda dan Eddy
70
Kegalauan Eddy
71
Kedatangan Lusiana ke Kantor
72
Galaksi di Jahili Rumi
73
Pertemuan dengan Tuan Muda Kevin
74
Kevin Adhi Bathara
75
Arisan di Rumah Ibu Mertua
76
Hal yang Tidak Terduga
77
Membuat Andromeda Patuh
78
Rumi Jadi Rebutan
79
Kekecewaan yang Kedua Kalinya
80
Kevin Mendatangi Perusahaan Galaksi
81
Galaksi Merajuk???
82
Mengerjai Balik Galaksi
83
Eddy Marah-Marah
84
Rencana Empat Bulanan
85
Kebersamaan Orang Tua Galaksi
86
Duka untuk Rumi
87
Pemakaman
88
Merasa Sebatang Kara
89
Tingkah Galaksi
90
Rencana Tersembunyi
91
Jangan Gila Rum!!!
92
Rencana Menyelamatkan Rumi
93
Rumi Merindukan Galaksi
94
Rumi Jatuh Sakit
95
Berhasil Terlacak
96
Penyelamatan Rumi
97
Kecewanya Bara
98
Kevin Tertekan
99
Pemeriksaan USG
100
Perkara Pakaian
101
Menggoda Galaksi
102
Imelda, kau kah itu??
103
Pertemuan Kembali
104
Rumi Shopping di Mall
105
Gara-gara Kodok
106
Rencana Eddy
107
Saat Rumi Emosi
108
Sentuhan Nakal
109
Galaksi adalah Pria Normal
110
Detik -detik Menjelang Kelahiran Baby Twins
111
Welcome our world, Baby Ra and Baby Zee
112
Lima Tahun Kemudian ( End Part)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!