Alan Arkin

Seorang lelaki tampan tengah duduk menatap kosong ke luar jendela ruangan nya yang transparan, sehingga menampilkan seluk beluk kepadatan kota Jakarta. Tatapan lelaki itu tampak dingin dan siap menghunus indra penglihatan.

"Sampai kapan kau akan terus begini?" tanya wanita paruh baya menatap putranya sambil menghela nafas panjang.

"Aku sudah katakan dari awal bahwa aku menolak pernikahan ini," sahut nya tanpa melihat sang ibu.

"Alan, tolonglah. Jangan terlalu mementingkan ego mu, pikirkan juga Ibu," desah wanita tersebut sembari memohon agar anaknya mengerti.

"Aku tidak bisa karena aku tidak mencintainya," sahut sang lelaki tampan.

"Kenapa tidak di coba dulu? Ibu yakin pelan-pelan hatimu akan terbuka untuk Anne," jelas sang ibu masih memohon agar anaknya berubah. Sebab sifat dingin lelaki ini seperti tak bisa di cairkan.

"Aku sudah mencoba nya, tapi aku gagal. Dia pun seperti nya tak berusaha membuatku mencintainya. Lantas, apa yang harus aku perjuangkan?" tutur lelaki itu.

Sang ibu menghela nafas panjang. Sebagai seorang ibu, tentu dia ingin anak nya bahagia. Apalagi pria ini adalah putra satu-satunya. Dia ingin memiliki cucu dari putra tunggal nya itu.

"Kalian bisa komunikasikan bersama," paksa sang ibu.

"Hampir sepuluh tahun kami menikah. Sampai kini perasaan ku tak bisa tumbuh untuk nya. Apa aku harus memaksa? Aku sudah mencoba, tetap saja tak bisa. Hatiku tidak bisa memiliki nya. Kami saling menyakiti, aku menyakiti nya karena sifat ku, aku tersakiti karena tak bisa mencintainya. Jika bukan karena Ibu dan Ayah, aku tak mungkin bertahan sampai saat ini," jelas lelaki itu panjang lebar. Hubungan pernikahan yang sudah berjalan selama kurang lebih sepuluh tahun, tetap jalan di tempat. Tak ada pergerakan untuk maju ke depan.

Sang ibu terdiam. Kasihan anaknya yang tak bisa jatuh cinta pada istrinya sendiri. Dia yang sudah menjodohkan putra nya tersebut dengan wanita pilihannya.

"Tapi tidak bisakah kau mencoba sekali lagi untuk mencintai Anne. Kalian tak mungkin berpisah, kau tahu sendiri didalam surat perjanjian itu?" imbuh sang ibu.

"Aku takkan menceraikan nya," jawab sang anak.

"Ya sudah kalau begitu, Ibu pamit dulu. Jangan lupa makan siang dan jaga kesehatan." Wanita paruh baya itu mengecup ujung kepala putra satu-satunya. Usia putranya sudah tak muda lagi, namun belum juga memiliki seorang anak.

Lelaki itu hanya mengangguk tanpa menajwab dengan ucapan atau bahasa yang keluar dari mulutnya. Wajah nya dingin dan datar. Tak ada yang bisa menebak apa yang ada dipikiran lelaki tampan itu.

Akibat perjanjian diatas kertas, atas hutang budi antar kedua keluarga. Dia terpaksa harus terikat pernikahan dengan seorang wanita yang sama sekali tidak dia cintai. Pernikahan yang sudah berlangsung hampir sepuluh tahun tersebut, masih jalan ditempat seperti awal pernikahan. Dirinya yang terlalu keras dan tak bisa membuka hati sulit sekali untuk diluluhkan.

Alan Arkin, lelaki tampan berusia 40 tahun harus terjebak pernikahan gila karena hutang budi kedua orang tua nya. Dia sama sekali tak mencintai wanita yang sudah menjadi istrinya itu hingga kini. Kekerasan hati yang dimiliki Alan tak bisa di lembutkan dengan cara apapun.

Alan sudah mencoba membuka hati dengan memberi perhatian seperti yang dia mau. Namun, tetap saja hatinya itu seperti terbuat dari bongkahan batu karang. Sekalipun di terjang ombang yang menghadang. Tetap tak bisa runtuh dan bertahan ditepian pantai. Tidak ada trauma masa lalu. Tidak wanita yang dia cintai baik di masa lalu maupun masa depan. Hanya saja hatinya memang sekeras itu, hingga tak tembus oleh apapun.

"Hem, bagaimana kabar wanita itu?" gumamnya.

Lelaki itu justru memikirkan wanita lain yang jelas bukan istrinya. Masih terngiang-ngiang dikepalanya permainan panas mereka diatas ranjang. Wanita yang berada di bawahnya seperti memiliki energi listrik yang menyentrum seluruh tubuhnya.

Alan tak bisa menolak, apalagi pesona dan senyuman wanita itu hingga kini, masih melekat dikepalanya. Apalagi wanita itu masih perawan yang artinya belum pernah di jamah oleh pria lain selain dirinya. Pikirnya, semua wanita yang mabuk di kamar hotel adalah wanita bayaran yang sengaja di booking oleh pria hidung belang. Nyatanya wanita yang dia temui kemarin tidak seperti itu.

"Little Girl, aku akan menemukan mu," ucapnya tersenyum licik.

Alan berdiri dari duduknya. Dia mengambil jas yang sengaja di gantung di kursi kebesaran nya. Lalu melenggang keluar.

"Yoas, makan siang," ajak nya.

"Baik Tuan," sahut sang asisten.

Keduanya berjalan memasuki lift. Wajah Alan selalu dingin seperti tak bisa disentuh oleh benda apapun. Tak ada yang sepenuhnya bisa mendekati lelaki tersebut.

Pria itu masuk kedalam mobil. Dia tampak melamun menikmati perjalanan menuju restourant.

"Apa kau sudah menemukan wanita itu, Yoas?" tanya nya.

"Sudah, Tuan. Namanya Nona Aerin, dia bekerja disalah satu perusahaan Furniture milik Tuan Agam, sebagai salah satu staf manager keuangan," jelas Yoas.

"Bagaimana kehidupan nya?" tanya Alan lagi.

"Kedua orang tua nya bercerai, dia tinggal bersama ayah dan ibu serta saudara tirinya, Tuan," sambung Yoas menjelaskan dengan detail.

Kening Alan berkerut, "Apa kehidupan nya baik-baik saja?" tanya Alan. Menurut sinteron atau novel yang dia baca, tidak ada yang selalu baik-baik saja kalau serumah dengan ibu tiri. Apalagi kekejaman ibu diri melebihi kolonial Jepang di medan perang saat menjajah Indonesia.

"Saat masih menyelidiki itu, Tuan. Seperti nya kehidupan Nona tertekan," tutur Yoas.

"Lalu, apa yang terjadi? Kenapa dia bisa ada dihotel malam itu? Apa aku yang salah kamar atau bagaimana?" cecar Alan.

"Ini masih dalam proses penyelidikan, Tuan. Saya menduga bahwa Nona di jebak oleh seseorang. Ya Tuan, Anda salah masuk kamar. Harusnya kamar Anda nomor 9, bukan nomor 6," jelas Yoas lagi.

Alan memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sakit. Malam ini angka 9 seperti angka 6 di matanya. Apa karena pengaruh obat atau entahlah, saat itu kepalanya benar-benar pusing akibat alkohol yang dia minum.

"Atur pertemuan ku dengan wanita itu. Bagaimanapun aku harus bertanggungjawab karena sudah mengambil sesuatu yang penting dari hidupnya," pinta Alan. Kepalanya benar-benar pusing dan terasa pecah, rumah tangga nya berantakan ditambah lagi dengan masalah dia yang meniduri wanita perawan

Kening Yoas berkerut, dia belum paham apa maksud Alan yang mengatakan akan bertanggung jawab.

"Tuan, apakah maksud Anda ingin menikahi, Nona Aerin?" tebak Yoas.

Alan terdiam, dia pun tak paham pada ucapannya. Apa mungkin dia menikahi wanita tak di kenal itu sebagai bentuk pertanggungjawaban darinya? Dia sudah mengambil mahkota wanita tersebut, apa dia akan pergi begitu saja setelah merasakan sensasi yang berbeda? Bagaimana kalau hukum karma itu berlaku, saat dia menghancurkan kehidupan orang lain. Maka, berikutnya dia yang akan di hancurkan oleh kehidupan nya sendiri.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Dian Isnu

Dian Isnu

10 THN g bahagia kenapa diterus kan pasti ada org lain yang di cinta bukan. kenapa harus memaksa

2023-07-27

0

Puspa Trimulyani

Puspa Trimulyani

bagus Alan, bertanggung jawab lah ..

2023-05-26

0

Puspa Trimulyani

Puspa Trimulyani

ibu bego yg begini nih ... menjodohkan anak,dan tahu selama 10 tahun anak nya tidak bahagia, tapi masih memaksakan kehendaknya 😡😡 sementara umur terus bertambah,banyak waktu dan tenaga yg terbuang karena hubungan suami istri yang tidak sehat ini

2023-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Jebakkan
2 Awal kehancuran
3 Hancur
4 Alan Arkin
5 Hubungan yang sudah rusak
6 Menutupi Kedok
7 Pertemuan
8 Ada apa dengan Aerin?
9 Kekasih Agam
10 Pertengkaran
11 Ayah yang kejam
12 Hamil
13 Kita harus menikah
14 Lelaki yang jatuh cinta
15 Pengusiran
16 Keputusan
17 Meminta restu
18 Salah sasaran
19 Tak bisa diperbaiki
20 Pernikahan tersembunyi
21 Penggantin baru
22 Kehidupan Baru
23 Kecurigaan Anne
24 Kehilangan
25 Rindu
26 Panik
27 Sangkar ular
28 Menunggu
29 Curiga
30 Pulang
31 Pesona Ibu hamil
32 Mangga muda.
33 Menyesal
34 Peringatan
35 Menemukan
36 Kenyataan
37 Kebenaran
38 Harus memilih
39 Perpisahan
40 Terkuak
41 Tak bisa hidup
42 Perasaan aneh
43 Tak yakin
44 Tak menemukan
45 Kehidupan baru
46 4 Ar
47 Membunuh perasaan
48 Ingin bertemu
49 Setelah sekian lama
50 Ingin bertemu Daddy
51 Dimana Daddy?
52 Rencana mencari Daddy.
53 Tak memiliki tujuan hidup
54 Penyesalan
55 Pulang ke Indonesia
56 Tikus kantor
57 Pertemuan nenek dan cucu
58 Menemukan
59 Bertemu Daddy
60 Melepaskan kerinduan
61 Penjelasan Yoas
62 Gelisah
63 Menanti dalam rindu
64 Tamu tak diundang
65 Lepaskan Mommy!!
66 Marah
67 Jangan pergi Mommy!
68 Ancaman
69 Fakta
70 Hukuman
71 Tertembak
72 Grandfa
73 Maaf
74 Koma
75 Daddy
76 Jangan tinggalkan aku lagi
77 Terbangun
78 Keinginan
79 Tertangkap
80 Bunda
81 Cinta lama
82 Karma
83 Masa lalu
84 Mencoba ikhlas.
85 Kembali ke Indonesia
86 Bertemu Ayah
87 Happy Ending A & A
88 Pengumuman
89 Ekstra part 01.
90 Ekstra part 02.
91 Ekstra part 03.
92 Ekstra part 04.
93 Ekstra part 05.
94 Season 2. Part 01.
95 Season 2. Part 02.
96 Season 2. Part 03.
97 Season 2. Part 04.
98 Season 2. Part 05.
99 Season 2. Part 06.
100 Season 2. Part 07.
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Jebakkan
2
Awal kehancuran
3
Hancur
4
Alan Arkin
5
Hubungan yang sudah rusak
6
Menutupi Kedok
7
Pertemuan
8
Ada apa dengan Aerin?
9
Kekasih Agam
10
Pertengkaran
11
Ayah yang kejam
12
Hamil
13
Kita harus menikah
14
Lelaki yang jatuh cinta
15
Pengusiran
16
Keputusan
17
Meminta restu
18
Salah sasaran
19
Tak bisa diperbaiki
20
Pernikahan tersembunyi
21
Penggantin baru
22
Kehidupan Baru
23
Kecurigaan Anne
24
Kehilangan
25
Rindu
26
Panik
27
Sangkar ular
28
Menunggu
29
Curiga
30
Pulang
31
Pesona Ibu hamil
32
Mangga muda.
33
Menyesal
34
Peringatan
35
Menemukan
36
Kenyataan
37
Kebenaran
38
Harus memilih
39
Perpisahan
40
Terkuak
41
Tak bisa hidup
42
Perasaan aneh
43
Tak yakin
44
Tak menemukan
45
Kehidupan baru
46
4 Ar
47
Membunuh perasaan
48
Ingin bertemu
49
Setelah sekian lama
50
Ingin bertemu Daddy
51
Dimana Daddy?
52
Rencana mencari Daddy.
53
Tak memiliki tujuan hidup
54
Penyesalan
55
Pulang ke Indonesia
56
Tikus kantor
57
Pertemuan nenek dan cucu
58
Menemukan
59
Bertemu Daddy
60
Melepaskan kerinduan
61
Penjelasan Yoas
62
Gelisah
63
Menanti dalam rindu
64
Tamu tak diundang
65
Lepaskan Mommy!!
66
Marah
67
Jangan pergi Mommy!
68
Ancaman
69
Fakta
70
Hukuman
71
Tertembak
72
Grandfa
73
Maaf
74
Koma
75
Daddy
76
Jangan tinggalkan aku lagi
77
Terbangun
78
Keinginan
79
Tertangkap
80
Bunda
81
Cinta lama
82
Karma
83
Masa lalu
84
Mencoba ikhlas.
85
Kembali ke Indonesia
86
Bertemu Ayah
87
Happy Ending A & A
88
Pengumuman
89
Ekstra part 01.
90
Ekstra part 02.
91
Ekstra part 03.
92
Ekstra part 04.
93
Ekstra part 05.
94
Season 2. Part 01.
95
Season 2. Part 02.
96
Season 2. Part 03.
97
Season 2. Part 04.
98
Season 2. Part 05.
99
Season 2. Part 06.
100
Season 2. Part 07.
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!