kasih sayang ibu

Setelah selesai dengan semua urusannya, akhirnya Desty telah sampai di panti tempat tinggalnya. Hanya

membutuhkan waktu sekitar lima belas menit saja,ia berhasil menempuh jarak dari warung seblak ke rumah panti dengan sepeda motor.

Rara tidak ikut pulang bersama Desty ke panti.Ia memilih tinggal di rumah mba Ulfah bersama anaknya yang baru berusia delapan tahun. Mba Ulfah mempunyai

rumah kecil dan sederhana peninggalan kedua orang tuanya. Ia sangat bersyukur, di tengah kehidupannya yang keras ini ia memiliki rumah sendiri yang layak untuk di tempati.

Mba Ulfah tidak perlu mengontrak rumah untuk tempat tinggal. Yang mungkin bisa saja menguras uang sakunya lebih banyak lagi.

Sebenarnya dulu Rara juga ingin tinggal sendiri. Keluar dari panti dan mencari tempat tinggal. Ia sempat pergi keluar dari panti,pergi keluar mengadu nasib. Desty yang selalu menjadi pelindung bgmagi Rara.

Karena Desty tahu Rara hanya seorang gadis remaja yang masih labil pemikirannya. Desty takut Rara mengambil jalan yang salah untuk jalan hidupnya.

Di tengah kehidupan mereka yang terasa begitu keras ini.

Desty berhasil mencegah niat nya. dengan pertimbangan mereka semua, Desty memilih untuk menempatkan Rara di rumah mba Ulfah. Sambil menemani mba Ulfah dan anaknya. dan Rara yang tidak ingin tinggal di panti.

Desty tidak ikut tinggal di rumah mba Ulfah. Karena tempat yang tidak memadai untuk di huni oleh banyak orang.

Dan ibu panti yang sangat menyayangi Desty pun,ia meminta untuk tetap berada di sisinya. Desty juga sangat menyayangi anak-anak yang ada di sana. Mengayomi mereka dengan baik menjadikan mereka sebagai adik-adik kecil untuk Desty.

" Assalamualaikum Bu,'' ucap Desty saat ia telah sampai di sana.Desty mengulur kan tangannya,hendak berjabat kepada ibu.

Ibu Yeti , selaku ibu panti yang menemani Desty dari dulu mendengar ucapan salamnya langsung tersenyum dan berkata "waalaikumsalam nak!''

ibu panti menerima uluran tangan Desty, dan Desty mencium punggung tangan nya. Tangan itu yang selalu membelai lembut kepala Desty, saat ia ingin di manja olehnya.

" Sudah pulang nak, pasti kamu lelah sekali?" tanya ibu dan Desty hanya menganggukkan kepala dan tersenyum ke arah ibu.

Desti mengedarkan pandangan nya , tak ada satu pun anak di sana. Sepertinya mereka sudah terlelap tidur.Malam juga sudah semakin larut.

" Sudah pada tidur ya Bu?" tanya Desty seraya masuk beriringan bersama ibu.

Ibu panti menjawab iya pertanyaan Desty. Lalu ibu menyuruh Desty segera membersihkan diri. Tidak lupa juga mengingatkan untuk makan malam.

Ibu sudah menyiapkan makan malam tadi untuk anak-anak. Dan untungnya masih ada sisa untuk Desty.

Desty pun pergi membersihkan diri terlebih dahulu. Ia mengganti pakaiannya dengan baju tidur sederhana nya.

Sebelum keluar dari kamar yang kecil dan sederhana itu, Desty mengambil sebuah amplop yang berisikan uang. Tidak banyak ,tapi lumayan untuk menambah pemasukan panti. Setiap sebulan sekali ia memberikan sebagian uangnya kepada ibu. Setelah pembagian rata antara Rara dan mba Ulfah.

Di sini Desty yang paling banyak mengambil keuntungan. Karena ia yang mempunyai usaha ini. Dan semua beban usaha, seperti mengontrak tempat menjadi tanggung jawabnya.

" Ya ampun nak, kenapa repot-repot? kamu bisa menyimpan semua ini untuk masa depanmu," ucap ibu saat ia melihat amplop berisikan uang itu. Kata-kata itu yang selalu Desty dengar dari mulut ibu. Ketika ia memberikan sedikit uangnya.

" Tidak apa-apa Bu,ini juga tidak banyak kok.Tapi lumayan untuk mencukupi kebutuhan adik-adik di sini," jawab Desty kalau ibu selalu berkata seperti itu.

Ibu lantas menerima uang itu dan berterimakasih mengucap syukur. Sambil memberikan sebuah doa' pula. Semoga saja dari kerja keras Desty selama ini membuahkan hasil yang besar dan berkah.

" Aamiin bu. Terimakasih doa nya. Ibu tahu, selama ini hanya doa' ibu yang mampu membuat hidup Desty menjadi lebih baik," ucapnya seraya memeluk ibu. Desty sudah menganggap ibu panti sebagai ibunya sendiri. Ia bisa merasakan kalau ibu panti itu sangat menyayangi dirinya. Begitupun juga dengan adik-adiknya.

Ibu dulu pernah menikah.Tapi ia tidak di karunia seorang anak dalam pernikahan nya. Menjadikan sang suami tega pergi meninggalkan nya. Dan ketika ibu menjumpai anak-anak yang terlantar , ibu terangkat hatinya untuk merawat mereka. Ibu yang sangat mengharapkan kehadiran seorang anak, tidak habis pikir kepada mereka para orang tua yang tega menelantarkan anak-anaknya yang tidak berdosa.

Itulah sebabnya,mengapa ibu sangat menyayangi mereka yang ada di panti sana. Walau terkadang hidup mereka pas-pasan,tapi ibu selalu menasehati dan membesarkan hati mereka. Jika hidup itu ,tidak selalu tentang bahagia dan mudah. Adakalanya mereka harus punya kesabaran yang berlimpah. Dan harus tetap berusaha untuk menjadikan hidup yang lebih baik.

" Iya nak.Ibu hanya mampu mendoakan kalian. ibu tidak mampu memberikan kebahagian bagi kalian anak-anak ibu," ucap ibu dengan isak tangisnya,saat mendengar isakan dari bibir Desty. Tidak tahu kenapa,saat bersama ibu, apalagi dalam pelukannya. Desty menjadi seseorang yang begitu lemah dan manja. Rasanya ia ingin menumpahkan semua keganjalan, kesedihannya selama ini.

Walau ia terlihat kuat di luar,dan ia mengerti apa yang selalu ibu nasihatkan kepadanya. Desty masih selalu merasa hampa karena tidak ada keluarga yang lengkap dalam hidupnya.

Tapi ia tidak larut dalam kesedihan itu. Ia bersyukur karena ada ibu , seseorang yang mau menerima kehadirannya di dunia ini. Dan sebisa mungkin ia akan bersikap baik-baik saja di hadapan ibu. Ia tidak ingin membuat ibu sedih karenanya. Tapi tetap saja , saat seperti ini ia tidak bisa menyembunyikan perasaannya.

" Sudah,makan dulu yah! kamu perlu tenaga untuk menghadapi semua kenyataan ini," ucap ibu melerai pelukannya Desty. Ibu mengusap wajah cantik Desty itu. Dari dulu ibu sudah jatuh cinta dengan kecantikan yang ia miliki.

Desty tersenyum mendengarnya.Sambil menyeka air matanya sampai habis.Ia pergi mengambil makan malamnya, dan tentunya di temani ibu.

...**...

Setelah makan malamnya selesai,seperti tak ada kata lelah.Desty mengumpulkan semua pakaian kotor, termasuk pakaian anak-anak juga. Ia terbiasa melakukan semua itu. Memanfaatkan waktu untuk di isi sepenuhnya. Supaya pagi hari besok ia tidak terlalu sibuk membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah.

Desty selalu senantiasa membantu ibu dalam segala hal di panti. Kalau ia ada waktu dan keadaannya baik-baik saja.

"Kamu istirahat saja nak, seharian ini pasti capek kan kerja di luar!" titah ibu panti yang tidak tega melihat wajah lelah Desty. Tapi tetap saja Desty tidak menuruti perintah ibu dan terus membereskan semua nya.

"Tidak apa Bu, biar besok pagi pekerjaan tidak terlalu menumpuk."

Mendengar jawaban Desty,ibu tidak lagi melarangnya. Karena ibu tahu, Desty selalu tetap pada pendiriannya.

Setelah beberapa menit berlalu, seorang anak perempuan kecil menghampiri Desty sambil menangis lirih.

" Tiara, kamu kenapa sayang?" tanya Desty lembut sambil mensejajarkan tubuh nya dengan gadis kecil itu.

Gadis kecil yang bernama Tiara itu pun,mendapat pertanyaan dari Desty malah nangis sesenggukan. Ia menenggelamkan tubuhnya di pelukan Desty. Desti memeluk nya sayang sambil mengusap punggung Tiara.

" Tiara mimpi buruk kak, Tiara takut. Tiara ingin tidur sama kakak!"ucap gadis kecil itu mengungkapkan keinginannya.

" Ya udah kita tidur yah, kakak juga sudah mengantuk!"

Desty berjalan sambil menggandeng tangan kecil itu. Ia meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai. Dia pikir,sebagian sudah di kerjakan dan besok pagi ia bisa menyelesaikan yang lainnya lagi. Desty tidak mau membuat

Tiara menunggu nya.

Malam sudah sangat larut.Desty takut terjadi sesuatu pada anak kecil itu.

Episodes
1 pengenalan
2 awal pertemuan
3 meminta ganti rugi
4 membicarakan
5 kasih sayang ibu
6 menjatuhkan
7 mengunjungi
8 mengunjungi part 2
9 seratus juta
10 Fariz
11 hari pertama
12 memandikan 01
13 memandikan 02
14 di taman
15 berkenalan
16 bertemu dokter
17 seperti ada sesuatu
18 memberi tahu
19 tidak boleh pulang
20 perkara baju
21 satu kamar
22 suara tengah malam
23 penampakan indah
24 kesiangan
25 part 25
26 sore di taman
27 cerita di taman
28 Pemeriksaan
29 bertemu
30 Segera menikah
31 serius
32 cerita Anggun
33 Serabi lempit
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 Pernikahan
42 tidak mau rugi
43 Rara & Andre
44 petir di malam pertama
45 berhak untuk ini
46 siap menjanda?
47 Nyonya Muluk?
48 mencoba seblak
49 cafe part 01
50 cafe part 02
51 cafe part 03
52 cafe part 04(cerita bumil)
53 cafe part 05 (daster?)
54 cafe part 06 (dua obat)
55 cafe part 07(gaun indah)
56 cafe part 08(belum pada menikah)
57 Persiapan
58 pesta part 01(Risa)?
59 pesta part 02(Dia istriku)!
60 pesta part 03(Sayang)?
61 Pesta part 04(jatuh?)
62 Pesta part 05(tuan kejam)
63 Menginginkan
64 Rayuan?
65 Tahu sesuatu
66 pesta selesai
67 Kado?
68 Isi kado
69 Sarapan bersama
70 Tidak mudah?
71 Kedatangan Risa
72 Tak Tahu diri
73 Tumpah?
74 Mimpi itu!
75 Asupan pagi hari
76 Akan segera beraksi
77 Rencana bulan madu
78 Restoran
79 Belum saatnya
80 Sean
81 Bertemu
82 Persamaan
83 Persiapan
84 Berhasil (malam pertama)
85 Rumah sakit
86 Kambuh lagi
87 kisah orangtua (part 1)
88 Kisah orangtua (part 2)
89 akhir kisah
90 Ke panti
91 buat Dede bayi
92 membuatnya di panti
93 bermain dan pertemuan di taman
94 mirip
95 bibit premium
96 Membuat bayi
97 Bertemu pria paruh baya
98 bau durian
99 Seperti ada yang hilang
100 kembali bekerja
101 Saatnya tahu
102 Adik kecilku?
Episodes

Updated 102 Episodes

1
pengenalan
2
awal pertemuan
3
meminta ganti rugi
4
membicarakan
5
kasih sayang ibu
6
menjatuhkan
7
mengunjungi
8
mengunjungi part 2
9
seratus juta
10
Fariz
11
hari pertama
12
memandikan 01
13
memandikan 02
14
di taman
15
berkenalan
16
bertemu dokter
17
seperti ada sesuatu
18
memberi tahu
19
tidak boleh pulang
20
perkara baju
21
satu kamar
22
suara tengah malam
23
penampakan indah
24
kesiangan
25
part 25
26
sore di taman
27
cerita di taman
28
Pemeriksaan
29
bertemu
30
Segera menikah
31
serius
32
cerita Anggun
33
Serabi lempit
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
Pernikahan
42
tidak mau rugi
43
Rara & Andre
44
petir di malam pertama
45
berhak untuk ini
46
siap menjanda?
47
Nyonya Muluk?
48
mencoba seblak
49
cafe part 01
50
cafe part 02
51
cafe part 03
52
cafe part 04(cerita bumil)
53
cafe part 05 (daster?)
54
cafe part 06 (dua obat)
55
cafe part 07(gaun indah)
56
cafe part 08(belum pada menikah)
57
Persiapan
58
pesta part 01(Risa)?
59
pesta part 02(Dia istriku)!
60
pesta part 03(Sayang)?
61
Pesta part 04(jatuh?)
62
Pesta part 05(tuan kejam)
63
Menginginkan
64
Rayuan?
65
Tahu sesuatu
66
pesta selesai
67
Kado?
68
Isi kado
69
Sarapan bersama
70
Tidak mudah?
71
Kedatangan Risa
72
Tak Tahu diri
73
Tumpah?
74
Mimpi itu!
75
Asupan pagi hari
76
Akan segera beraksi
77
Rencana bulan madu
78
Restoran
79
Belum saatnya
80
Sean
81
Bertemu
82
Persamaan
83
Persiapan
84
Berhasil (malam pertama)
85
Rumah sakit
86
Kambuh lagi
87
kisah orangtua (part 1)
88
Kisah orangtua (part 2)
89
akhir kisah
90
Ke panti
91
buat Dede bayi
92
membuatnya di panti
93
bermain dan pertemuan di taman
94
mirip
95
bibit premium
96
Membuat bayi
97
Bertemu pria paruh baya
98
bau durian
99
Seperti ada yang hilang
100
kembali bekerja
101
Saatnya tahu
102
Adik kecilku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!