Tom membaringkan tubuh Alula di kursi belakang mobilnya dan segera melajukan mobil meninggalkan club. Dia terpaksa membawa Alula pulang ke apartemennya karena wanita itu mabuk dan tidak sadar.
"His, menyusahkan saja." Tom mengendarai mobilnya sambil mengumpat Alula.
Jika saja wanita itu tidak mabuk dan masih sadar, sudah pasti Tom akan membawanya ke gudang dan memerintahkan orang untuk menjaganya.
Saat Tom mengangkat Alula menuju ke unit apartemennya, wanita itu tersadar.
"Astaga. Apa aku sedang terbang ?" racau Alula ketika dia melihat lampu-lampu koridor terus bergerak di atasnya.
Dia tidak sadar jika saat ini seseorang sedang menggendongnya. Tom tidak menanggapi ocehan Alula karena dia tahu wanita itu sedang mabuk. Tom membaringkan Alula di sebuah kamar yang ada di apartemennya.
"Aku ada di mana ?" Alula melihat ke sekeliling kamar kosong dengan dinding berwarna putih bersih. Tak ada perabot apa pun di kamar itu selain ranjang.
"Apa saat ini aku berada di surga ?" racau Alula lagi. Seketika tangisnya pecah.
"Huuaaaaaa. Jika aku ada di surga itu artinya aku sudah mati. Tidak !" Alula berteriak sambil menangis.
"Cih, wanita jahat seperti mu tidak akan masuk surga. Kau jangan bermimpi." kata Tom sinis.
Awalnya dia tidak mau menanggapi ocehan Alula. Tapi mendengar perkataan narsis wanita itu membuatnya kesal.
Alula mengalihkan pandangannya ketika mendengar ada suara lain.
"Apa kau seorang malaikat ? tampan sekali." Karena pengaruh minuman alkohol, Alula tidak bisa mengenali wajah Tom. Padahal dia sudah sering bertemu dengan asisten dari pria yang ia cintai itu.
Tak ingin meladeni ocehan orang mabuk, Tom ingin segera keluar dari kamar itu. Tapi dengan cepat Alula menarik tangan Tom dengan kuat. Tom yang tidak siap dengan posisinya pun terjatuh di atas tempat tidur menindih tubuh Alula.
Tom merasa merinding dengan posisi intim seperti ini. Dia ingin segera bangkit dari atas tubuh Alula. Tapi wanita itu lagi-lagi menahannya dan memeluk tubuh Tom dengan erat.
"Jangan pergi. Aku mohon jadilah pacar ku." hiks hiks hiks.
Tom terkejut mendengar perkataan Alula. Namun ia tidak mau menanggapinya. Tapi seketika Tom membelalakkan matanya saat merasakan sesuatu yang kenyal dan dingin menempel di bibirnya. Alula tiba-tiba menciumnya dan membuat tubuh Tom seperti tersengat listrik.
Ingin menolak tapi ia penasaran. Jika di biarkan ia merasa seperti pria breng**k yang mengambil kesempatan memanfaatkan wanita yang sedang mabuk.
Tak ingin jadi pria breng**k, Tom ingin menolak dan menarik dirinya. Tapi Alula semakin rakus menciumnya. Tom merupakan seorang pria normal. Tidak mampu untuk menahan hasratnya yang terpancing akibat perbuatan Alula itu.
"Sebenarnya aku tidak ingin, tapi kau yang memaksa ku."
Akhirnya Tom ikut membalas ciuman Alula. Bahkan naluri laki-lakinya menuntun Tom untuk melakukan lebih. Tom baru tersadar dengan apa yang dia lakukan saat mendengar suara rintihan Alula yang kesakitan.
"Astaga, dia masih perawan." Tom kembali menarik dirinya. Tidak ingin merusak masa depan seorang wanita.
Sebenarnya Tom sendiri juga tidak menyangka wanita tidak tahu malu seperti Alula masih perawan. Tapi, mengapa berani-beraninya wanita itu ingin menjebak tuannya. Seharusnya Alula masih percaya diri untuk mendapatkan pria tampan dan kaya lainnya dengan mahkota yang dia punya.
"Jangan berhenti. Aku mohon." Alula memeluk tubuh Tom dari belakang saat pria itu ingin pergi.
Saat ini Alula benar-benar merasa tersiksa dengan panas di tubuhnya. Dia tidak tahu mengapa, tapi malam ini dia begitu ingin melakukannya dengan seseorang pria.
Tom memejamkan matanya saat dada Alula yang menonjol menyentuh kulit belakang tubuhnya. Tangan lembut Alula juga mengusap-usap otot tubuhnya yang begitu liat. Dengan setengah waras, Tom menahan tangan Alula.
"Lepaskan. Kau pasti akan menyesal nanti." ucap Tom yang berusaha mati-matian menahan dirinya.
"Tidak. Aku mohon. Lakukanlah." kata Alula yang merasakan intinya semakin berkedut.
Selain karena pengaruh alkohol, rupanya Alula juga sedang di bawah pengaruh obat perangsang. Alula tidak tahu jika Reva telah mencampurkan minumannya tadi dengan obat terkutuk itu.
"Tidak akan. Menyingkirlah." Tom kembali ingin melepaskan belitan tangan Alula dari tubuhnya. Tapi Alula juga semakin kuat menarik tubuh Tom dan membuat pria itu terbaring.
Tom begitu terkejut melihat tubuh polos Alula kini berada di atasnya. Sekarang pertahanannya benar-benar runtuh. Tom tidak mampu lagi untuk menolak godaan Alula. Dengan gerakan cepat Tom membalikkan posisi. Sekarang dia lah yang berada di atas tubuh Alula memegang kendali.
"Kau harus bertanggung jawab setelah ini." Tom menggeram, berusaha menekan kuat untuk menerobos masuk kedalam tubuh Alula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
vln
patutnya masuk tu lembut tp bertenaga.bkn dgn keras.🤪🤪🤪
2024-07-25
0
Ann 🥰
wkwkwk..ga kebalik pak 🤣🤣
2024-05-11
0
Fenty Dhani
tom merasa d rugikan...karena keperjakaannya d ambil oleh alula...makanya minta pertanggung jawaban🤭padahal satu sama dn sama² merasakan enak🤭😉😂
2024-02-03
0