Bab 4

"Kamu juga gak boleh pergi tanpa saya. Meskipun ke Kampung kamu. Kamu sudah jadi tanggung jawab saya, saya takut nanti kamu gak kembali, yang akan membuat saya repot. Yang otomatis saya harus membayar ganti rugi, pada calon majikan kamu."

Tatapan madam tertuju pada Elmira.

"Walau di sini banyak calon TKW tapi ... semua sudah ada tujuannya masing-masing," tutur Madam menjelaskan dengan sangat panjang lebar.

Elmira tidak menjawab selain terdiam dan bergeming dengan pemikiran yang entah kemana.

"Saya harap, kamu dapat mengerti?" tambah madam lagi.

"Iya Bu, Mira mengerti." Ia menunduk dalam sambil memeluk map.

"Ya sudah, saya pergi dulu. Besok saya balik lagi siang. Siap-siap ya?" kata madam, sambil tangan kanannya mengusap bahu Mira.

Elmira hanya mengangguk pelan. Bu haji melangkah pergi meninggalkan Mira yang sedari tadi berdiri. Namun baru saja berapa langkah, bu haji membalikan badannya menghadap ke arah Mira.

"Oya Mira, kamu telepon aja orang tuamu, kabari mereka. Bahwa kamu besok sore berangkat." Ujar Bu haji menatap Mira tajam.

"Baik Bu," Mira mengangguk lagi. Lalu mereka sama-sama pergi meninggalkan tempat itu.

Setiba di kamar, Mira di sambut kedua temannya. Meraka mendekati dengan ekspresi wajah penasaran.

Mira malah berjalan ke arah tempat tidurnya, dan ia duduk menyimpan map ke dalam tas miliknya. Teman-temannya semakin penasaran, mereka pun ikutan duduk di dekat Mira.

"Ada apa Mir? map apa yang kau bawa? kamu dapat kabar baik kan? atau kabar buruk?" rentetan pertanyaan yang bergantian Mira dengar, dari mulut kedua temannya itu.

Mira Hanya diam dan berpura-pura merapikan kerudung panjangnya yang tampak sedikit kusut.

Cucu dan Yuli, semakin penasaran di buatnya. "Mir, jawab dong. Jangan buat kita tambah penasaran dong," kata Cucu menatap wajah Mira yang dia lihat ekspresinya biasa-biasa aja.

Setelah merasa kerudungnya rapi, Mira melirik ke arah Cucu dan Yuli bergantian. Sembari tersenyum manis.

"Yeyy! Mira lulus, aku besok sore berangkat." Mira sumringah merasa sangat bahagia, tangannya di satukan di bawah dagu.

"Yang bener, Mir?" tanya Cucu seakan tak percaya, dan ingin memeluk Mira.

Mira mengangguk seraya berkata, "Bener."

"Ya Allah! selamat ya Mir, " Yuli merasa haru. Terus mereka saling berpelukan satu sama lain.

Mereka bertiga berpelukan sangat erat, seolah gak akan bertemu lagi. Beberapa saat kemudian Yuli melepas pelukannya, ekspresi wajahnya berubah menjadi raut yang sedih banget.

Mira yang melihat raut wajah Yuli berubah. Mira pun melepas pelukannya pada Yuli dan Cucu.

"Mbak Yuli kenapa ?" Mira menatap penuh tanya,

"Kalian besok berbarengan berangkat, sedangkan aku gak tau kapan? padahal aku yang lebih lama di sini." Yuli sangat murung.

Mira berbalik memeluk Yuli seraya berkata. "Mbak jangan sedih, Mbak harus yakin, setelah kita. Pasti Mbak berangkat juga." Mira menenangkan Yuli yang tengah merasa sedih.

"Betul Yul, kamu pasti berangkat juga sabar ya?" tambah Cucu jadi ikutan memeluk Yuli.

"Sabar ya mbak?" kata Mira. mengusap bahu Yuli. Lalu melepaskan pelukannya.

"Mira lupa kalau Mira belum telpon keluarga tuk kasih kabar, bahwa Mira akan pergi besok," ujar Mira sembari menjauhi teman-temannya yang masih berpelukan. Cucu dan Yuli menoleh pada Mira.

"Emang kamu gak bisa pulang walau sebentar?" tanya Cucu menatap Mira.

"Gak bisa teh, madam melarang Mira pulang, beliau sedang sibuk jadi gak bisa mengantar pulang. Sendiri pun gak di perbolehkan, dengan banyak alasan teh!" ujar Mira menjelaskan.

"Ooh, tapi, kan harusnya pulang dulu tuk pamitan." Kata Yuli menoleh wajah Mira.

"Aku rasa, Madam punya alasan yang lebih tepat, kenapa melarang Mira tuk pulang!" jelas Cucu melirik Yuli.

"Iya, kan tadi sudah Mira bilang gitu, beliau punya alasan sendiri yang jika di jelaskan pun, kita belum tentu dapat mengerti," Mira tersenyum, tangannya merogoh tas untuk mengambil handphone miliknya.

Tangannya sudah berapa kali di masukan ke tas tapi ... barang yang ingin ia ambil itu tidak ada. Mira pun cemas ia keluarkan isi tas semuanya, tanpa tersisa satu pun. Namun tetap handphone nokia jadulnya raib entah kemana.

"Kenapa Mir?" Cucu melihat Mira begitu gusar. Di wajahnya sangat jelas terlihat kebingungan. Mira menoleh Cucu,

"Handphone aku hilang teh." Sahut Mira sambil mencoba cari-cari di bawah bantal, kasur, seprei pun tak luput dari pencariannya.

"Kamu lupa naro kali Mir ? iya bener bekas kamu pake lupa naro! coba deh ingat-ingat lagi Mir? " kata Cucu dan Yuli bergantian, dan ikut mencari benda itu ke tempat lain.

"Nggak. Mira ingat betul kalau barang itu aku simpan di tas punyaku," Mira merasa sangat yakin.

"Selama ini kalian pernah gak lihat hp aku di simpan di atas kasur misalnya?" tanya Mira menatap kedua temannya.

"Gak pernah lihat, benda itu selalu kamu simpan di tas." Jawab Cucu sambil tertegun mengingat-ingat lagi.

"Nggak kan? kecuali di ces." tambah Mira.

"Iya bener " timpalnya Yuli membenarkan.

"Terus dimana dong? oya aku telpon aja no kamu ya Mir? biar tahu di mana." Seru Cucu mengambil handphone miliknya. Setelah beberapa kali di telpon hasilnya sama, tidak tersambung.

"Nomor yang anda tuju di luar jangkauan terus Mir." Kata Cucu, ikutan bingung.

"Coba lagi Cu?" pinta Yuli pada Cucu.

"Sudah Yul, nih tetap aja no yang anda tuju berada dalam jangkauan," sahut Cucu memperlihat kan panggilannya.

"Apa baterai nya abis Mir?" Yuli duduk dekat Mira yang tengah kebingungan.

"Baterai nya pull Mbak, mira yakin kok" jawab Mira merasa yakin.

"Terus?" tanya Yuli.

"Apa ada yang ambil Mir?" tanya Cucu menatap Mira.

"Gak tahu teh," Mira termenung memeluk lututnya.

"Handphone hilang" gumam Mira dalam hati.

"Tapi ... siapa? gak mungkin, kan ada yang ma--" Yuli tak melanjutkan ucapannya karena terpotong Mira.

"Gak mungkin ada yang mau, secara hp aku, kan jadul bukan hp baru." Kata Mira.

Sejenak mereka terdiam. Dengan wajah gusar berjamaah tentunya. Tak mengerti kemana tuh handphone milik Mira hilangnya.

"Ya sudah biar saja, tapi ... yang Mira sayangkan no keluarga Mira disitu. Hik-hik-hik, hik," ucap Mira dengan wajah sedihnya.

"Ya udah, kami telpon keluarga mu pake handphone punyaku saja." Tawar Cucu memberikan handphone milik nya. Mira hanya menatapi benda itu.

"Atau pake handphone punya aku saja Mir nih?" Yuli pun menawarkan diri.

Sejenak Mura terdiam dan tidak habis pikir, siapa yang iseng dan tidak akan ada yang mau handphone jadul kaya gitu. Mana mau di pakai menghubungi keluarga di kampung lagi ....

...🌼---🌼...

Jangan lupa like komen dang dukungan lainnya ya. Makasih

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

kek ny c madam terselubung nih 🤔

2024-01-17

2

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Kalu iya madam yang ambil HP jadul.Mira tapi untuk apa? makin penasaran juga alasannya terus kenapa juga Mira Ndak boleh pulang dulu.
Tapi kalau bukan madam yang ambil kira2 siapa ya....

2023-11-26

1

Muhamad Fikri Fikri

Muhamad Fikri Fikri

pasti kerjaan si madam nih

2023-06-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Ban 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 bab 49
50 Kehilangan
51 Bidadari
52 Tante galak
53 Milik orang
54 Menikmati
55 Hilang
56 Menyalahkan
57 Kebohongan
58 Sikap dingin
59 Menyalahkan
60 POV Hana
61 Dendam
62 Kecurigaan
63 Siapa my love
64 Bukti baru.
65 Meluluhkan hati
66 Jangan-jangan
67 Bagai monster
68 Tidak bersyukur
69 Hati nurani
70 Khilaf
71 Caper
72 Keberatan
73 Rebutan
74 Kembali
75 Tidak ada bukti.
76 Semangat
77 Bercanda
78 Keras kepala
79 Terbang
80 Tiba
81 Berkumpul
82 Tangkap belut
83 Mengganggu
84 Sama-sama
85 Makasih
86 Pindah
87 Gosip
88 Syarat
89 Obsesi
90 Dimana ini
91 Ada
92 Tidak ada
93 Pertemuan
94 Berkumpul
95 Honeymoon
96 Nama perempuan lain
97 Yang hancur
98 Secinta-cintanya
99 Malah happy
100 Sudah besar
101 Belum siap pacaran
102 Malas
103 Penggoda
104 Berkenalan
105 Perjodohan
106 Kepergian
107 Memaafkan
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Ban 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
bab 49
50
Kehilangan
51
Bidadari
52
Tante galak
53
Milik orang
54
Menikmati
55
Hilang
56
Menyalahkan
57
Kebohongan
58
Sikap dingin
59
Menyalahkan
60
POV Hana
61
Dendam
62
Kecurigaan
63
Siapa my love
64
Bukti baru.
65
Meluluhkan hati
66
Jangan-jangan
67
Bagai monster
68
Tidak bersyukur
69
Hati nurani
70
Khilaf
71
Caper
72
Keberatan
73
Rebutan
74
Kembali
75
Tidak ada bukti.
76
Semangat
77
Bercanda
78
Keras kepala
79
Terbang
80
Tiba
81
Berkumpul
82
Tangkap belut
83
Mengganggu
84
Sama-sama
85
Makasih
86
Pindah
87
Gosip
88
Syarat
89
Obsesi
90
Dimana ini
91
Ada
92
Tidak ada
93
Pertemuan
94
Berkumpul
95
Honeymoon
96
Nama perempuan lain
97
Yang hancur
98
Secinta-cintanya
99
Malah happy
100
Sudah besar
101
Belum siap pacaran
102
Malas
103
Penggoda
104
Berkenalan
105
Perjodohan
106
Kepergian
107
Memaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!