Tak lama kemudian Elmira keluar dari kamar mandi, sudah berganti baju dan kerudung pashmina nya. Lalu ia salat magrib, setelah itu ia membereskan alat sholat ia simpan di atas tempat tidur.
Ia melirik yang lain, ada yang sedang membaca. Belajar bahasa, ada yang sedang beres-beres. Ada juga yang main handphone aja.
Ada juga yang sedang masih salat. Ia melirik teh Cucu, dia sedang tiduran sambil membaca buku. Mira mendekatinya, dan duduk di atas tempat tidur Cucu.
"Teh Cucu lagi apa?" tanya Mira sembari tersenyum manis.
"Ini membaca buku panduan memasak hi ... hi ... hi ..." sahut teh Cucu sambil bangun dari tidurannya. Dan duduk di samping Mira.
"Oh, teh Cucu sudah lama di sini?" Mira mengalihkan pandangannya ke setiap tempat di situ.
"Em. Ada, lah kira-kira dua mingguan," jawab teh Cucu.
"Emang teh Cucu, tujuannya kemana?" tanya Mira.
"Maunya sih Singapore Mir, tapi gak tahu juga." Kata Cucu menoleh ke sembarang tempat.
"Och, Teh bukannya Singapore dan Malaysia itu berdekatan?" Mira menatap ke arah Cucu.
"Iya katanya sih, aku juga baru mau kesitu hi ... hi ... hi ..." sahut Cucu tertawa.
"Emang sebelumnya teh Cucu kerja di mana? Mira penasaran.
Cucu berpikir sejenak, lalu ia menjawab pertanyaan dari Mira. "Sebelumnya, aku kerja di Jakarta. Sempat di perumahan jadi asisten, tapi cuma beberapa bulan aja. Aku ingin mendapat uang yang lebih banyak, aku mempunyai anak perempuan yang usianya baru dua tahun." Ujar Cucu menghela napas dalam-dalam dan menghembuskan dengan panjang.
Mira yang mendengarkan cerita Cucu begitu serius dan antusias. "Suami teh Cucu kerja apa emangnya?" tanya Mira lagi, tambah penasaran dengan kisah teman barunya itu.
"Ia, tukang ojek, tapi sekarang cuma sebagai mantan! dia selingkuh di saat aku bekerja di Jakarta." Cucu menunduk.
Mira mendekati dan mengusap bahu Cucu. "Yang sabar ya teh, terus putri teteh tinggal sama siapa sekarang ini?" tambah Mira.
"Shila. Sama neneknya, Ibu aku." jawab Cucu mengusap air matanya.
"Em ... yang sabar ya teh! semoga kedepannya, teteh temukan kebahagian yang lebih dari sebelumnya," ujar Mira menguatkan Cucu, yang lain pun yang mendengarkan ikut terharu.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 07.30 wib. Mereka mengerjakan salat isha, lalu mereka mencari makan, di sekitar gedung itu.
Setelah selesai makan, karena merasa capek, ngantuk pun sudah menyerang. Akhirnya Mira membaringkan tubuhnya di atas kasur, membuka lipatan selimut dan memakainya. Mira pun tak butuh waktu lama untuk tertidur lelap.
...----------------...
Selang dua hari, bu haji datang lagi. Kini Mira tengah bersih-bersih bersama yang lainnya. Dan bu haji menghampiri mereka.
"Assalamu'alaikum!" sapa Bu haji mengulurkan tangan pada semua bergantian.
"Wa'alaikum salam ... Madam." jawab semua berbarengan. Semuanya duduk di lantai begitupun dengan bu haji.
"Kalian masing-masing, hari ini akan di proses sesuai peraturan, dan berkas-berkas kalian sudah di pihak yang berwenang. Jadi ... kalian ikuti saja prosedurnya, apa kalian mengerti?" tutur bu haji menatap semuanya.
"Mengerti madam," semuanya menganggukkan kepala pertanda mengerti.
"Saya akan datang lagi secepatnya, apalagi kalau ada perkembangan yang baik buat kalian."
"Iya madam."
"Oya, sebelum saya pergi, apa ada yang mau di sampaikan?" Bu haji menatap satu persatu.
Mira ingin sekali bicara, namun ia ragu dan malu. Sehingga ia hanya menatap.
"Mungkin kalian. Ada butuh sesuatu, atau memerlukan uang saku?" tambah bu haji.
Yang lain menggelengkan kepalanya, bu haji menatap ke arah Elmira.
"Mira, apa ada yang ingin kamu sampai kan?"
"Eh ... iya Madam." Mira menunduk dalam.
"Ada apa? Oya jika kalian membutuhkan uang saku bicara saja. Gak perlu sungkan, karena itu juga bukan cuma-cuma melainkan pinjaman." Bu haji menjelaskan.
"Maaf Bu, Mira butuh uang saku, Mira gak ada uang tuk bekal di sini." Keluh Elmira sambil meremas jari tangannya, sedikit gugup.
"Oh, baik lah, butuh berapa?" tegas bu haji pada Elmira.
"Eh ... Rp 500 aja dulu Bu!" kata Elmira merasa senang. Akhirnya dapat pinjaman juga.
Bu haji mengambil tasnya, mengambil sejumlah uang yang di butuhkan Elmira.
Ia memberikan uang itu ke Elmira, lalu Elmira mengambilnya.
"Terima kasih Madam?" Elmira sangat berterima kasih.
"Ya sudah, kalau kalian gak ada keluhan lagi." Bu haji berdiri dari duduknya, merapikan pakaiannya yang kusut.
"Assalamu'alaikum ..." bu haji melangkah pergi meninggalkan tempat itu.
"Wa'alaikum salam ..." jawab Elmira dan yang lainnya berbarengan. Elmira menatap kepergian Bu haji, sampai hilang dari tatapannya.
"Bu haji baik ya." gumam Elmira pelan.
"Ya, baik lah. Orang ... uang yang di kasihkan itu, kan pinjaman, yang tentu nya harus kita bayar." ketus sala satu teman Elmira.
"Tapi setidaknya kita, kan merasa tertolong, Mbak?" kata Elmira tersenyum.
"Iya sih, bener Elmira, setidaknya ketika kita butuh pertolongan ada yang nolong." sahut Cucu membenarkan kata-kata Elmira.
Kemudian mereka berdiri melanjutkan aktivitasnya masing-masing.
"Mir, aku lapar nih makan yuk?" ajak Cucu.
Mira yang tengah duduk melipat mukenanya karena habis salat Dhuha. "Iya teh. Mira juga sudah lapar nih." Mira mengiyakan, ajakan Cucu yang mengajaknya makan.
Mereka berdua keluar mencari makan, dan yang lain hanya menitip saja.
"Kamu mau makan apa Mir?" tanya Cucu menatap Elmira.
"Em ... aku pengen bakso teh, jadi Mira pesan bakso aja, sama air mineralnya yang 1 liter." Jawab Elmira memandang ke gerobak bakso di sana.
Hanya sekitar 40 menit Mira dan Cucu sudah kembali dari membeli makanan, Mereka makan bersama, sambil mengobrol. Saling berbagi cerita masing-masing.
"Kamu kenapa pengen kerja keluar Negeri segala?" tanya Cucu pada Mira.
Mira menoleh ke Cucu sambil mengunyah. "Mira ingin membantu keuangan orang tua Mira teh! kasian mereka--" kata-kata Mira terputus sambil terdiam, seakan sedang memikirkan sesuatu.
"Adik-adik Mira banyak, membutuhkan biaya banyak. Sedangkan bapak hanya sebagai tukang becak, dan umi seorang buruh cuci, itupun kalau ada yang nyuruh." tutur Mira menarik napasnya dalam-dalam.
"Emang, berapa adik kamu?" tanya Cucu lagi.
"Adik Mira ada enam orang. Mira suka sedih kalau adik-adik ngamuk meminta jajan. Sedangkan tidak ada uang." matanya berkaca-kaca merasa sedih.
"Sabar ya Mir?" kata seorang teman bernama Yuli, dan mengusap bahu Mira.
"Mira bertekad harus bisa membantu umi dan bapak, membiayai adik-adik sekolah. Mereka harus sukses jangan seperti Mira," tambah Mira sembari memperbaiki kerudungnya di dagu.
Semua merasa haru, dan simpati pada sosok Elmira.
"Ya, semoga kamu berhasil ya Mir," ucap Cucu.
"Makasih teh! moga kalian semua juga berhasil, lancar setiap urusannya. Aamiin." ujar Mira menatap teman-temannya.
Makan pun selesai, karena sudah masuk duhur. Mira bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, bergantian dengan yang lain. Kemudian melaksanakan salat duhur bersama.
Sekitar pukul dua siang, Mira dan Cucu di panggil oleh pihak PT. untuk mengikuti prosedur yang ada. Mereka pun masuk ke sala satu ruangan di PT. tersebut ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Aidah Djafar
kasian Emira mau bekerja demi mmbantu Beaya hidup, adikny aja 6 ,🤔 banyk jg adiknya 🤦 ortuny ngk pke program KB 🤦😁😂
2024-01-17
2
Ummi Alfa
Perjalanan seorang gadis desa yang ingin membantu perekonomian keluarga apalagi mengingat adiknya yang banyak sepertinya menarik apalagi melihat judulnya....
2023-11-26
0
✨-Queenara` 🌠🔥
Hadir 👋
2023-07-21
1