5

Hari sudah mulai cerah, Calvin sedang berbaring di tempat tidur dengan pakaian biasa, dan kehidupan pernikahan mereka yang baru resmi dimulai. Di hari itu, Tiffany dan Calvin akan tinggal di rumah Jason untuk sementara waktu. Begitu mereka sampai di rumah Jason, keduanya saling bergandengan tangan agar terlihat harmonis dan tidak ada yang mencurigai pernikahan “kontrak” mereka. Tiffany hanya bisa tersenyum melihat kelakuan suaminya. Di saat mereka ingin masuk rumah tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki memanggil Tiffany.

"Tiffany." panggil pria tersebut.

Tiffany yang mendengar namanya dipanggil, langsung menoleh ke arah suara itu berasal. Ternyata pria tersebut adalah kakak tirinya, Arthur, Tiffany yang melihat keberadaan Arthur pun langsung berlari menghampirinya dan memeluk.

Calvin yang melihat istrinya memeluk seorang pria pun langsung merasa cemburu. Hati Calvin penuh dengan keraguan dan ketidakpuasan.

mengapa dia memeluk lekaki itu? batin Calvin.

Namun, tidak lama setelah itu, Tiffany memperkenalkan Arthur kepada Calvin. Arthur merupakan kakak tiri Tiffany yang diadopsi Jason namun semenjak kecil Arthur tinggal di luar negeri. Mendengar hal tersebut Calvin langsung merasa lega karena ternyata laki-laki yang dipeluk istrinya itu adalah kakaknya.

"Calvin, kenalin ini Arthur kakak ku." kata Tiffany.

Arthur dan Calvin pun berjabatan tangan saling mengenalkan diri. Namun Calvin menjabat tangan Arthur dengan sangat keras akibat cemburu. Tidak lama kemudian, mereka bertiga disuruh untuk makan siang bersama di meja makan. Arthur dan Calvin duduk di samping Tiffany, tetapi Tiffany asyik mengobrol dengan Arthur yang baru saja kembali ke Indonesia. Setelah asyik mengobrol, Ibu tiri Tiffany tercetus menyuruh Calvin dan Tiffany untuk memiliki anak.

"Tiffany… sekarang sepertinya ini saat yang bagus untuk kalian berdua memiliki anak." ucap ibu tirinya.

"Kami memang ingin memiliki anak." jawab Tiffany sambil senyum ke arah Calvin.

Arthur melihat interaksi dekat antara Calvin dan Tiffany, dan tidak bisa menahan perasaan kesal. Dua pria yang baru bertemu beberapa jam diam-diam bersaing. Ketika Tiffany dan Calvin sedang berbincang mengenai rencananya di taman, Arthur tiba-tiba datang dan meminta waktu berbicara berdua dengan Tiffany kepada Calvin.

Calvin mengiyakan, tapi dia malah bersembunyi untuk menguping obrolan Tiffany dan Arthur. Hal tersebut membuat Calvin berubah menjadi seseorang yang mudah cemburu, dan dengan cepat ia menyalakan alat penyemprot air, yang menyebabkan Tiffany dan Arthur basah. Calvin juga mengambil kesempatan untuk muncul dan membawakan handuk untuk Tiffany serta ingin menarik Tiffany ke dalam pelukannya.

Saat malam tiba, Tiffany menyalakan lilin aromaterapi dan menyemprotkan parfum. Untuk merayu Calvin ke tempat tidur, Tiffany berlatih untuk menemukan kalimat yang dapat menarik suaminya itu. Tapi Calvin bersikeras untuk tidak meladeni omongan istrinya, memegang bantal dan alas tidur di lantai, tidak peduli bagaimana Tiffany memikat hatinya, Calvin tetap mengabaikannya.

"Suamikuu..." ucap Tiffany sambil menepuk-nepuk tempat tidur.

Karena buku "Cara Memikat Hati Suami Sebagai Pengantin Baru", Tiffany berguling ke lantai ketika dia berbalik. Tapi entah bagaimana untuk bergerak maju, Calvin dengan cepat membungkus Tiffany dengan selimut yang membuat Tiffany tidak bisa bergerak.

Setelah menghadapi tingkah Tiffany, Calvin memutuskan untuk mengambil air minum di dapur. Ia berjalan keluar kamar, namun Calvin bertemu dengan Arthur, dan kedua pria itu berbincang dengan nada sinis. Arthur membicarakan tentang kesannya terhadap Tiffany sejak kecil. Tiffany, yang terlihat kuat tetapi sangat lunak.

"Tiffany adalah seorang wanita yang terlihat kuat tetapi memiliki hati yang sangat lembut." ucap Arthur.

"Aku mengetahuinya." balas Calvin.

"Aku tidak tahu persis hubungan tersembunyi seperti apa yang ada di antara kalian. Namun aku harap kamu tidak menyakiti Tiffany." ucap Arthur.

Mendengarkan ucapan Arthur dengan nada tegas, Calvin juga tidak kalah tegas mengatakan bahwa dia tidak akan pernah menjadi orang yang menyakiti Tiffany.

"Kamu tenang saja, tidak perlu khawatir. Aku tidak akan membiarkannya disakiti oleh siapapun itu, termasuk diriku sendiri." jawab Calvin dengan sangat tegas.

Arthur hanya bisa terdiam sambil melihat Calvin.

Kata-kata keras dan lantang Calvin membuat Arthur mengepalkan tangannya dan berjalan ke kamar dengan susu hangat. Mengingat Arthur menyebutkan cerita yang tidak diketahui Calvin, Calvin menatap Tiffany yang sedang tertidur, dan diam mengamati untuk waktu yang lama.

"Selamat malam, mimpi yang indah." ucap Calvin kepada Tiffany yang sudah tertidur lelap.

Sedangkan Grace sedang tertekan di depan komputer. Ternyata Grace, yang diberi izin eksklusif oleh Tiffany untuk memasuki lokasi pernikahan, secara tidak sengaja merekam obrolan Tiffany dan Calvin tentang pernikahan kontrak mereka. Dia tidak percaya dengan kenyataan dan menuliskan kebohongan, tapi di sisi lain, dia harus menghadapi tekanan dari bos. Grace ingin melepas kepalanya.

Keesokan harinya, Tiffany sangat kesal dengan dirinya karena rencana menggoda Calvin lagi dan lagi gagal. Namun Tiffany tidak akan menyerah, dia memiliki ide untuk membuka ritsleting bajunya dan meminta bantuan Calvin untuk menutup ritsleting bajunya.

"Calvin, bolehkah aku minta tolong?" tanya Tiffany.

"***-" jawab Calvin yang terputus karena bunyi ponsel.

"Maaf aku angkat panggilan dulu." ucap Calvin dengan sopan.

Tetapi siapa yang tahu kalau Calvin mendapatkan panggilan dari rumah sakit. Pihak rumah sakit mengatakan kalau dia harus bekerja lembur selama seminggu dan tidak dapat kembali tidur di malam hari.

"Sorry, kayaknya aku harus harus segara ke rumah sakit, mungkin ga akan pulang selama seminggu juga. Oiya tadi kamu mau minta tolong apa?" tanya Calvin.

"Satu minggu?! Kenapa lama sekali? Masih banyak yang belum kita lakukan" jawab Tiffany.

"Hah?" ucap Calvin.

"Tidak apa-apa, kamu pergi saja." jawab Tiffany.

Karena sudah keburu kesal, Tiffany tidak jadi melanjutkan rencananya itu. Rencana Tiffany untuk memiliki anak terkendala. Ketika Arthur dan Tiffany datang ke perusahaan untuk bekerja, Grace mengejar Tiffany, dan hendak memanfaatkan kerumunan untuk melewatinya. Namun Grace tidak sengaja mencengkeram kerah Arthur, keduanya jatuh ke lantai, Grace bahkan tidak sengaja mencium daun telinga Arthur. Karena malu, Grace bergegas pergi, tetapi tanpa sengaja ia menjatuhkan rekamannya. Grace akan kesulitan untuk masuk ke perusahaan besar ini lagi. Arthur dan Tiffany berdiri di lift.

“Apakah kamu terluka?” tanya Tiffany kepada Arthur.

“Tidak apa-apa.” Jawab Arthur

Arthur mengambil alat perekam di tangannya dan menekan tombol putar.

Mendengar suaranya sendiri muncul, Tiffany merebut perekam itu dari tangan Arthur, ia beralasan kalau dia akan bertemu dengan Grace dan berencana mengembalikan benda itu.

“Eh…! Kakak, aku mengenal pemilik rekaman ini, biar aku kembalikan.” Ucap Tiffany sambil merebut rekaman itu dari tangan Arthur.

Namun nyatanya, Tiffany dengan cepat menelepon Grace, mereka merencanakan janji temu untuk membahas masalah ini. Mereka berdua akhirnya bertemu di sebuah cafe untuk bernegosiasi. Tiffany berkata bahwa dia telah menghancurkan semua file rekaman, tetapi malah menjadi masalah bagi Grace.

“Rekaman yang ada disini sudah aku hapus.” Ucap Tiffany.

Berita eksklusifku... batin Grcae.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!