Setelah pemeriksaan Calvin dan Tiffany ada di dalam mobil untuk mendiskusikan makan malam besok, tetapi setelah mengetahui karakter utama yang akan datang besok, yaitu ayahnya Tiffany, Calvin merasa gugup. Tetapi Tiffany menenangkan Calvin, ia menyuruh Calvin tidak terlalu khawatir karena anggota keluarganya bukanlah tandingannya.
Keesokan harinya, kedua keluarga bertemu di rumah Jason. Jason memulai berbicara karena kondisinya sangat canggung, dan kedua anggota keluarga itu berbincang dengan sopan. Jason mengusulkan untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang Calvin.
"Ayo semuanya makan, silahkan silahkan." ucap Jason.
"Hmm... Pak Jason, menurut saya pernikahan mereka terlalu terburu-buru namun saya yakin kalau mereka bisa hidup bersama dengan baik." sahut ibu Calvin.
"Saya juga berpikir kalau mereka bisa hidup dengan tenang dan bahagia." jawab Jason.
Calvin dan Tiffany hanya bisa tersenyum mendengar pembicaraan orang tuanya.
"Calvin, bisakah kamu memperkenalkan dirimu? Aku sering mendengar cerita tentang dirimu, tetapi ingin mendengar langsung dari orangnya." ucap Jason
"Ha ha ha, saya adalah seorang dok-" jawab Calvin
Pada saat itu juga, Tiffany memotong pembicaraan.
"Ayah, aku sudah sering memperkenalkan dia, pekerjaan, usia, dan seluruh keluarganya, apa lagi yang ingin ayah ketahui?" kata Tiffany
Tapi ibu tiri Tiffany menanyakan tentang gaji Calvin.
"Kamu seorang dokter bedah kardiotoraks? Berapa gaji mu sebulan?" tanya ibu tiri Tiffany dengan nada mengejek.
"Gaji saya sebulan sebesar 30 juta rupiah." jawab Calvin dengan ramah.
"Hahaha. Sedikit sekali." sambung ibu tiri Tiffany.
Mendengar hal itu bibi dan adik Calvin tidak terima. Namun mereka membalasnya dengan sangat baik. Jason langsung memberhentikan topik itu.
"Sudah, sudah. Mari makan, makanannya sudah dingin." ucap Jason.
Setelah acara makan bersama itu selesai, keluarga Calvin berniat untuk pulang. Pada saat sampai di depan rumah Jason, mereka semua bertemu dengan Alexa. Di saat itu Alexa mengungkapkan bahwa Calvin memiliki hutang kepada Tiffany.
"Tiffany, kamu jahat sekali. Bisa-bisanya kamu mengancam Calvin untuk menikah denganmu hanya karena utang." bentak Alexa.
Mendengar perkataan Alexa, Tiffany langsung segera memeluk Calvin di depan banyaknya anggota keluarga, dan mencium Calvin, hal itu mematahkan semua keraguan sekaligus. Calvin yang melihat perlakuan Tiffany pun hanya bisa terdiam.
Setelah acara makan bersama, Calvin dan Tiffany datang ke perusahaan untuk menandatangani kontrak pernikahan keduanya. Tiffany menjelaskan segala peraturan yang telah dia siapkan dengan sangat baik. Calvin membacanya dengan teliti dan menemukan poin dari kontrak yang tidak dia setujui.
"Pertama, kedua belah telah bernegosiasi secara damai, dan menikah atas kemauan sendiri. Tentu saja, selama perjanjian ini berlangsung, kita tidak boleh mengganggu kebebasan pihak lain. Jika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, kita bisa membicarakan perceraian. Kedua, kamu harus memenuhi semua kewajibanmu sebagai suami. Tentu saja, jika kamu merasa dirugikan, kamu boleh menambahkan syarat. Kamu me juga bisa meminta bantuan aku dengan status sebagai istri, untuk melaksanakan semua pertunjukanmu. Ketiga, aku akan menjaga informasi pribadimu, dan fotomu di media sosial mana pun." ucap Tiffany.
Calvin hanya bisa mendengarkan Tiffany yang tidak berhenti menjelaskan terkait kontrak pernikahan mereka.
"Dan yang paling penting, tentang pembagian harta setelah menikah. Jika dalam suatu hari nanti, dalam pernikahan kita ada sebuah hasil bersama, Pihak B harus menyerah tanpa syarat." lanjut Tiffany
Calvin yang mendengar itu pun langsung bingung. Karena masih belum mengerti, ia meminta Tiffany untuk menjelaskan poin tersebut.
"Apa yang kamu maksud?" tanya Calvin.
"Maksudnya adalah milikmu adalah milikmu, milikku adalah milikku. Namun jika ada yang terlihat seperti milik kita, maka itu adalah milikku. Tanda tanganilah." jawab Tiffany dengan wajah senyum.
"Ini harus dicoret. Jika ada perkataan ambigu pada kontrak, apa gunanya ditulis?" balas Calvin.
Mendengar hal tersebut, Tiffany langsung menarik kontrak tersebut agar tidak dicoret. Namun Calvin tetap memegang kontrak tersebut dengan kuat, sehingga pada akhirnya point tersebut dicoret.
“Aku juga ingin menambahkan beberapa peraturan.” Ucap Calvin.
“Tambahkan saja.” Jawab Tiffany.
“Aku ingin kamu menghargai aku sebagai suami “kontrak”. Kamu tidak boleh bersikap seenaknya.” Ucap Calvin
“Bukan hal yang sulit, aku adalah seorang Tiffany, tidak mungkin aku melakukan hal yang tidak baik.” Jawab Tiffany.
Keesokan harinya, pada saat Calvin sedang bekerja, Jason datang ke rumah sakit tempat Calvin bekerja, karena ingin mengenal lebih dalam tentang Calvin. Jason masih sedikit khawatir tentang pernikahan yang akan dijalani putrinya. Maka dari itu, Calvin kembali meyakinkan Jason kalau keputusan yang diambil oleh putrinya adalah keputusan yang tepat.
“Apakah kamu sungguh akan menikahi anak saya Tiffany?” tanya Jason dengan serius.
“Saya sungguh akan menikahi Tiffany, saya akan membuat dia bahagia.” Jawab calvin dengan percaya diri.
Tiffany dan Calvin telah menyelesaikan salah satu syarat agar mereka menjadi suami istri, yaitu menjalankan upacara pernikahan. Karena itu rencana proyek “Universe” yang dipimpin Tiffany telah secara resmi dimulai. Jason menepati omongannya itu, dia memberikan suara untuk brand yang akan dijalankan oleh Tiffany. Karena kehadiran Jason, para direktur yang lainnya juga memberikan suara untuk brand yang akan dijalankan oleh Tiffany.
Segalanya tampak berjalan dengan baik, Jason mengambil kesempatan untuk mengirimkan undangan pernikahan kepada semua direktur yang hadir, bersiap untuk mengadakan pernikahan akhir pekan ini. Frustrasi dengan keinginan ayahnya, Tiffany siap menggunakan pernikahannya untuk mempromosikan proyek tersebut.
Di lokasi pernikahan, Tiffany mengenakan pakaian pengantin sambil mendengarkan asistennya Christ melaporkan rencana promosi proyek di pernikahan tersebut. Calon ibu mertua dan sekelompok orang datang untuk memberikan hadiah pernikahan mereka. Alexa datang ingin tampil, mengenakan dress berwarna merah muda. Namun saat ini, seorang reporter bernama Grace yang sedang berjalan, menangkap Alexa dan mencegah terjadinya keributan. Karena hal itu, Tiffany membiarkan Grace hadir dalam pernikahannya. Grace adalah satu-satunya reporter yang diundang oleh Tiffany untuk hadir dipernikahannya.
“Terima kasih, apakah kamu seorang reporter?” ucap Tiffany.
“Iya sama-sama, betul saya seorang repoter.” Jawab Grace.
“Christ, berikan dia kartu undangan.” Perintah Tiffany kepada Christ.
“Wahh… Terima kasih.” Ucap Grace
Acara pernikahan dimulai, Jason mengantarkan Tiffany ke Calvin. Jason menyerahkan tangan putrinya. Melihat Tiffany, yang cantik di depannya, Calvin tidak bisa menahan perasaan gugup, dan akhirnya, Tiffany dan Calvin membuat janji seumur hidup yang disaksikan semua orang.
Pada malam hari, setelah acara pernikahan mereka selesai, mereka beristirahat di hotel. Namun, meski di hari bahagianya, Tiffany masih berurusan dengan ponselnya dalam promosi brand yang akan dia luncurkan. Saat Tiffany sedang bekerja, ia merasa pergelangan kakinya sakit.
"Aw.. Sakit sekali." ucap Tiffany.
Calvin yang mendengar ucapan Tiffany pun langsung buru-buru menghampiri Tiffany.
"Ada apa? Bagian mana yang sakit?" tanya Calvin dengan lembut.
Ia menatap Tiffany dengan cemas dan mengangkatnya.
Di saat yang bersamaan, Tiffany juga memanfaatkan keadaan. Ia berpura-pura kakinya tidak bisa digerakkan, sehingga membuat Calvin terpaksa menggendong Tiffany ke sofa. Kemudian Calvin mengambil tindakan untuk kaki Tiffany.
Melihat Calvin mengambil kompres es dan merawat dirinya dengan lembut, Tiffany tersenyum puas. Tiffany memperhatikan Calvin memijat pergelangan kakinya dengan serius. Ketika kaki Tiffany merasa membaik, Tiffany mulai mengikuti cara memikat hati laki-laki dari buku berjudul "Cara Memikat Hati Suami Sebagai Pengantin Baru" yang diberikan oleh Camille, dan memutuskan untuk memulai dengan meminum alkohol.
Saat dia mengeluarkan gelas anggur, Calvin tidak masuk ke dalam jebakan Tiffany. Namun Tiffany terus-menerus meminum alkohol milik Calvin, yqng membuat Calvin jadi mengambil gelasnya Tiffany. Setelah tiga putaran minum, Calvin mab*k dan tidak sadarkan diri, selama mab*k ia terus-menerus mengucapkan istilah medis.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments