The Handsome Doctor Is My Husband!

The Handsome Doctor Is My Husband!

1

Di dalam gedung pernikahan, para pelayan bergosip tentang pengantin wanita hari ini. Tiffany Smith, sebagai kepala manager SS Group, putri seorang CEO SS GROUP, Jason Smith. Tiffany yang kuat dan tegas membuat orang tertarik untuk menggosipinya. Terlebih dia menikah dengan Calvin Young, yang merupakan seorang dokter spesialis kardiotoraks.

(Kardiotoraks adalah dokter medis yang mengkhususkan diri dalam prosedur bedah jantung, paru-paru, kerongkongan, dan organ lain di dada).

“Pasangan pengantin yang begitu sempurna!” ucap salah satu pelayan.

Berjalan di atas karpet merah yang telah digelar, Tiffany mengenakan gaun pengantin putih dan dengan anggun berjalan menuju sosok laki-laki yang sudah berdiri jauh di altar pernikahan. Jason Smith, menyerahkan tangan putrinya kepada Calvin yang akan menjadi mendampingi hidupnya. Kini Calvin dan Tiffany berdiri berdampingan, Tiffany benar-benar berbeda dari biasa dan menarik.

Satu bulan sebelumnya, Tiffany seperti biasa datang ke perusahaan untuk mengecek, mengatur pekerjaan dengan tertib, dan mendisiplinkan dengan ketat terkait penyalahgunaan uang. Setelah itu Tiffany ingin melanjutkan pekerjaan di ruang kerjanya, namun tidak disangka sang adik yang bernama Theo sudah menunggu kakaknya untuk meminjam uang.

“Pinjamkan aku uang 1 miliar.”

“1 miliar?! untuk apalagi kali ini?” Tiffany protes.

“Ayolah, kak. Aku ingin mengembangkan bisnis bersama temanku. Kita kurang 1 miliar lagi. Kak, jika bisnis ini berhasil, kakak akan mendapat keuntungan 5 kali lipat!”

“’Kalau berhasil’. Bagaimana kalau tidak?”

“Pasti berhasil. Kakak akan menjadi investor pertama di bisnisku.”

“Terakhir kali aku meminjamkanmu. Awas kamu, ya.”

“Iya!”

“Chris, transfer 1 miliar ke Theo,” Tiffany memberi titah pada asistennya.

Di lain waktu ayahnya juga tetap mendesak putrinya untuk pergi kencan buta. Mengabaikan saran ayahnya, Tiffany malah datang ke rapat dewan direksi.

Para dewan direksi tidak puas dengan otoritas Tiffany, tetapi pada saat yang sama Tiffany tidak dapat memahami orang-orang tua yang keras kepala itu, namun proyek "Universe" sangat membutuhkan persetujuan dari para dewan direksi. Untuk mengumpulkan suara, Tiffany membawa asistennya Christian untuk mengunjungi salah satu direktur yang baru saja melahirkan seorang anak, direktur Laura.

“Aku tidak akan menyetujui ini,” ucap Laura.

Tiffany mulai membujuk.

"Tujuan proyek Universe adalah skincare yang dapat digunakan oleh kalangan anak muda.”

“Namun sejauh yang aku tahu, kehidupanmu hanya tentang pekerjaan." ucap Laura.

Tiffany tidak setuju dengan perkataan Laura.

"Apakah harus mempunyai anak dulu baru bisa mengetahui apa itu kehidupan?" sahut Tiffany.

"Mari kita lihat apakah kamu bisa merasakan kesempatan ini dalam waktu dekat." kata Laura.

Lalu Tiffany mengangkat jari kelingkingnya untuk berjanji, namun tidak disangka anak Laura menggenggam tangan Tiffany dan tidak ingin melepaskannya. Melihat hal ini, Laura langsung menitipkan anaknya ke Tiffany, dengan alasan dia ingin menghirup udara segar sebentar.

Saat Tiffany melepaskan genggaman, bayi mungil itu pun menangis.

"Ehh... Bagaimana ini?" ucap Tiff dengan nada bingung dan terkejut.

"Aku tidak memarahimu, kenapa kamu menangis?" Tiffany yang semakin bingung.

Tiffany sangat bingung sehingga seorang dokter yang sedang melewati, melihat kejadian itu masuk dan perlahan menggendong bayi itu, dengan lembut mengusap, dan menenangkan, bayi itu akhirnya berhenti menangis. Dia tersenyum setelah melihat wajah dokter itu. Mata Tiffany turun ke dada dokter tersebut yang mengalungkan name tag dengan nama "Calvin Young". Untuk membujuk anak itu, keduanya mengawasi anak itu dengan cermat, dan pada saat itu Tiffany menjadi tertarik dengan Calvin.

Melihat ibu si anak telah datang, Tiffany mengikuti Calvin. Tiffany berjalan ke kantor Calvin dan melihat tempat ganti pakaian Calvin. Calvin yang sedang berganti pakaian pun langsung melotot karena Tiffany yang tiba-tiba datang ke ruangannya. Dia berencana untuk menanyai alasan Tiffany berada diruangannya, tetapi siapa yang tahu seorang rekannya datang ke kantor Calvin dengan membawa dokumen. Terburu-buru, Calvin dan Tiffany bersembunyi di balik tirai. Temannya itu pun iseng membuka tirai tersebut. Melihat Calvin yang acak-acakan dengan baju yang belum terkancing bersama seorang wanita yang cantik, rekannya melarikan diri dengan tergesa-gesa. Calvin sangat malu, tetapi Tiffany dengan murah hati mengungkapkan kepada Calvin kalau dia ingin berkenalan dengannya, dan secara atraktif meminta nomor teleponnya.

"Maaf sekali, hari ini aku lupa membawa kartu nama. Lain kali kita akan berkenalan dengan resmi." ucap Tiffany.

Calvin dengan serius tidak meladeni omongan wanita itu, ia justru menasihati Tiffany untuk berhati-hati lain kali dan mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk.

"Kalau kamu bertemu orang lain, kamu mungkin akan lebih mengalami masa sulit." kata Calvin.

Setelah meninggalkan rumah sakit, Tiffany pergi menemui ayahnya. Hubungan dengan ayahnya semakin menjauh. Tiffany bertengkar dengan ayahnya tentang saran mengenai pernikahan itu. Ayahnya memerintahkan Tiffany untuk memberhentikan proyek Universe dalam waktu satu tahun. Ia harus menikah dan punya anak baru bisa melanjutkan proyek itu. Tiffany tidak ingin tinggal di rumah ayahnya yang sempurna. Dia pergi dari rumah ayahnya.

Cahaya lampu yang redup menyoroti kesepian Tiffany. Dia membuka kulkas yang hanya berisikan air putih, duduk merosot di sofa menggerogoti keripik kentang, dan memikirkan kembali kata-kata ayahnya.

"Dalam setahun kamu harus menikah, dan punya anak. Kalau kamu tidak melakukannya, meskipun semua direktur perusahaan memberikan persetujuan bulat, papa beritahu padamu kalau papa punya suara untuk menolak Universe." kata Jason.

Tiffany sedikit tidak senang. Lalu, asistennya, Christian menelepon dan memberi tahu kalau ayahnya benar-benar menghentikan usahanya, dan Tiffany benar-benar jatuh di sofa. Merek skincare yang ingin ia ciptakan tidak bisa jatuh begitu saja. Tiffany mengertakkan gigi, mengambil ponselnya, dan dengan marah menelepon ayahnya. Meskipun dia menerima permintaan ayahnya, dia tetap tidak akan memilih untuk tunduk pada takdir.

Karena Tiffany setuju untuk mengikuti permintaannya, Jason segera membuat daftar kandidat yang bisa dikencani Tiffany. Lalu menyerahkannya ke asisten Tiffany, yaitu Christian.

Saat berolahraga dengan giat, sambil menyaring daftar kencan butanya, Tiffany yang perfeksionis menolak secara mentah-mentah setiap kandidat yang dipilih ayanya.

Alexa sebagai seorang selebgram datang ke lapangan latihan taekwondo. Untuk menunjukkan secara langsung kepada para penggemar dengan melakukan siaran langsung saat latihannya, tetapi dia tidak berdaya karena ketidakhadiran pelatih. Alexa terpaksa berlatih bersama Tiffany. Melihat wanita super di depannya, Alexa tidak dapat berkutik dalam sedetik.

"Tiffany, tolong kasih aku menang. Aku sedang mengadakan siaran langsung, jangan permalukan aku." ucap Alexa dengan nada memohon.

Namun Tiffany tidak mendengar Alexa, dan lagi-lagi Alexa jatuh untuk kedua kalinya, berteriak sedetik, memohon Tiffany untuk mengirim dirinya ke rumah sakit.

"AKHH! Tiffany, bawa aku ke rumah sakit sekarang! Lenganku sangat sakit!" teriak Alexa dengan nada kesakitan.

Tiffany mengabaikan Alexa dan justru membalikan badannya dan berjalan. Baru 2 langkah berjalan, Tiffany langsung mau mengantarkan Alexa karena ia teringat ada Calvin di rumah sakit.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!