Bruk
Tubuh gadis kecil itu ambruk dengan kasar di hadapan ruangan ICU. Matanya yang sembab menunjukkan seberapa menyedihkan dirinya saat ini.
"Lihat!!" bentak sang mama dengan menunjuk ruang ICU
Arliza menarik dagu Alisha dengan kasar dan menatapnya dengan tajam. "Itu akibat ulah kamu!!" Tangan cantik itu membuang kasar wajah yang ada di telapak tangannya hingga membuat leher Alisha sedikit terkilir.
"Ma—" Isakan tangis menyertai panggilan pelan itu.
"Icha minta maaf. Tapi yang semua orang tuduhkan itu salah" ucap Alisha membela dirinya
"Bukti udah jelas dan kamu masih mau mengelak!! Pisau itu ada ditanganmu bodoh!!" bentak Arliza
"Ma Icha mohon percaya sama Icha kali ini aja. Tadi Nata mau balikin pisau itu ke Icha tapi setelah itu dia sendiri yang nusukin diri ke pisau yang Icha bawa" ucap Alisha
"Peduli apa saya soal kamu!! Apapun yang terjadi ke anak saya nanti kamulah orang yang harus bertanggung jawab" ucap Arliza tak mau tau
"Ma—"
"Kenapa mama berubah?" lirih Alisha
"Dulu mama sangat sayang sama aku kenapa sekarang engga?!!" tanya Alisha penuh emosional
"Dulu aku yang selalu dimanja kenapa sekarang selalu dibentak" ungkap sang gadis
"Ada apa sama mama lima tahun belakangan ini" ucap Alisha pelan meminta jawaban dari sang mama
"Karena mama benci kamu!!" bentak Arliza keras hingga beberapa orang menatap ke arah keduanya.
"Saya benci kamu karena kamu harus hadir di keluarga saya" ucap Arliza
"Karena aku anak mama—"
"Mulai sekarang kamu bukan lagi anak mama. Kamulah penyebab kematian suami saya" bentak Arliza
"Semua yang mama liat waktu itu salah!!!" sentak Alisha
"Sudah berani kamu sama mama" Tatapan tajam dan menghunus itu kini terpusat pada gadis di hadapannya.
"Maaf ma"
"PULANG KAMU SEKARANG!!"
"Aku mau nemenin ma—"
"Saya ga butuh kamu temenin. Yang ada kamu akan nambah masalah kalau disini" ucap Arliza
Alisha berjalan dengan lesu keluar dari rumah sakit megah milik keluarganya itu.
Alisha Zevanya Armeltha Putri Amergan diduga telah melakukan penusukan kepada saudarinya sendiri Arenata Verlha Amergan di SMA ATMA JAYA dan hingga kini kondisi korban masih kritis
Mata biru gadis yang namanya disebutkan dalam berita acara TV yang ia dengar pun menoleh. Mengalihkan atensinya ke arah layar datar yang menampilkan kasus dirinya.
"Liat aja sebentar lagi" gumam Alisha pilu
Gadis itu melangkah perlahan keluar dari area rumah sakit. Suara riuh terdengar bersahutan dari luar lobby rumah sakit.
"Benar kan dugaanku"
"Itu nona Alisha" teriak salah satu reporter dengan keras
Namun karena ditahan oleh pengawal - pengawal Arliza reporter itu tidak dapat menginjakkan kakinya di area Rumah Sakit Amergan.
"Kenapa anda tega menusuk saudari anda sendiri?"
"Bagaimana awal mulai kejadian itu?"
"Apa pemicunya hingga terjadi penusukan itu"
Puluhan pertanyaan kini tertuju pada dirinya. Alisha melangkah dengan menunduk untuk keluar dari tengah kerumunan itu. Para pengawal yang berjaga pun sedikit kualahan untuk menenangkan para reporter yang berebut ingin mendapatkan informasi.
Setelah memastikan Alisha masuk ke dalam mobil dengan aman, para pengawal itu kembali melakukan tugasnya.
Alisha termenung menatap kosong jalanan. Hatinya kini tengah kacau. Renata kembali membuat ulah yang akan membuat dirinya berada di situasi yang sangat tidak ia sukai.
"Aku rindu mama yang dulu" Setetes air mata itu jatuh dari manik indah milik Alisha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments