"Dasar pembunuh!!" Cacian yang sama ia dengar ketika berjalan menuju kelasnya.
"Zeva" Panggilan lembut itu terdengar merdu masuk ke pendengaran Alisha.
"Alisha Zevanya" ulangnya menyebut nama yang sama
Alisha membalikkan tubuhnya. "Kay" Tanpa aba-aba tubuh kecil itu menabrak tubuh Kaysar Alvaka dan memeluknya erat.
"Heyy!! Coba cerita sini ada apa?" tanya Kaysar lembut dan membalas pelukan Alisha.
Hanya gelengan yang di dapati Kaysar sebagai jawaban. "Dunia jahat ya"
"Bukan dunia yang jahat. Tapi sang lakon yang memperagakan setiap cerita dengan karakternya. Namun kamu bertemu dengan seorang pemeran yang tidak setara dengan karaktermu" Tangan kekar itu tergerak mengusap puncak kepala Alisha.
"Terus aku harus apa?!"
"Perankan ceritamu sesuai dengan karaktermu. Dunia ini masih luas. Banyak orang yang masih dapat kamu temui di cerita-ceritamu selanjutnya"
"Sekarang masuk kelas dulu biar aku yang anter. Siapapun yang ngusik kamu akan berurusan sama aku" ucap Kaysar dan tersenyum hangat.
Pria itu menggandeng tangan Alisha erat dan membawanya menuju kelas sang gadis. "Dah belajar sana yang baik. Jangn pikirin omongan orang" Salah satu tangannya tergerak menyisir rambut panjang Alisha yang bergelombang indah.
"Thanks"
"Udah masuk sana" ucap Kaysar
Perlahan langkah kaki gadis itu berjalan masuk ke dalam kelasnya. "Love you Alisha Zevanya" lirih Kaysar
"Whatt?!! Ngomong apa tadi" Mata Kaysar terbelalak terkejut kala sang gadis mengetahui apa yang ia ucapkan tadi.
"Gak gapapa udah sana masuk"
"Ngomong sekali lagi" Kaysar menggeleng dengan wajah kikuk.
"Ucapin lagi"
"No!! Udah sana masuk"
"Sekali aja" paksa Alisha
"Love you Alisha Zevanya"
"I Love you more" Kaysar mengacak gemas rambut Alisha hingga membuat surai indah itu sedikit berantakan.
"Jangan pernah tinggalin aku okey" pinta Alisha
"Aku akan selalu ada buat kamu"
"Thank you Kaysar Alvaka"
Perlahan keduanya terpisah oleh keadaan yang sudah menunjukkan waktu masuk pelajaran.
Alisha menatap Fara yang tertunduk saat bertatap muka dengan dirinya. Kakinya melangkah tertuju pada bangku Fara yang selisih dua meja dengan dirinya.
Brak
"Maksud lo apa!!" gertak Alisha kesal
"Lo pembunuh Sha"
"GUE BUKAN PEMBUNUH!!" bentak Alisha yang sudah muak dengan kata kata yang sama.
"Lo PEMBUNUH Alisha!!" Fara menatap nyalang netra Alisha.
"Lo udah nusuk saudari lo sendiri. Gue liat dengan mata kepala gue sendiri kalau lo yang nusuk Renata pake pisau itu" ucap Fara
"Gue ga nusuk Renata—"
"Udah cukupp!!! Gausah banyak drama kali Sha. Kalau emang lo yang niat bunuh Renata akuin aja" celetuk salah satu temannya.
"Kalau lo gatau apa-apa gausah ikut campur" bentak Alisha
Bruk
"Ashh" Tetesan darah mulai menetes dari pelipis Alisha.
"Deon" lirih Alisha
"Gue benci lo yang ternyata punya hati busuk" ucap Deon dan pergi begitu saja.
"De—"
"Ada apa ini ribut-ribut" ucap sang guru yang baru saja masuk ke dalam kelas tersebut.
"Ouhh kamu. Luka? Gausah ngeluh. Bukannya udah terbiasa ya" ucap sang guru saat melihat tetesan darah itu mengucur dari tubuh Alisha.
"Saya izin ke UKS" ucap Alisha menghiraukan kata-kata sang guru.
"Butuh ke UKS? Sedangkan kamu kemarin buat Renata koma fine-fine aja tuh" ucap sang guru dengan bersedekap.
"Kalau ibu gatau apa-apa sebaiknya gausah ikut campur" ucap Alisha tanpa rasa takut.
"Nantang kamu?"
"Iya!! Saya nantang ibu. Beri saya waktu tiga hari tiga malam— saya pastikan saya akan menyumpal mulut busuk anda dengan sebuah kebenaran" ucap Alisha dan keluar dari kelas.
"Salah ya akuin aja salah. Pake elak segala" Senyum sinis itu tertuju pada lawan bicaranya yang sudah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments