2. Ambisi, dan Tujuan

"Cinta adalah awal dari segalanya. Namun, cinta juga adalah awal dari penyesalan."

Begitu indah para sastrawan mengumandangkan cinta dalam setiap bait karya yang ditulisnya. Memang lah benar rasanya seindah itu. Sangat indah hingga bisa menghancurkan benteng yang membelenggunya.

"Kita tidak bisa hidup tanpa cinta?"

Benarkah ada cinta yang nyata didunia ini? Untuk seseorang yang kita selalu duduk ditaman sendirian. Bagaimana Dia melakukannya sendirian selama ini? Apakah Untuk seseorang yang Dia cintai? Atau adakah satu hal didunia ini yang membuatnya merasa dicintai.

Dunia ini selalu menghakimi manusia lain dengan berbagai ekspresi.

Mereka yang selalu diam akan selalu tidak dianggap dan diwaspadai. Seakan mereka adalah malam yang tidak diinginkan bagi seseorang yang kesepian. Padahal Ia hanyalah malam yang menjadi tempat ternyaman setelah lelah bergulat dengan dunia yang penuh fatamorgana.

Lalu, bagaimana denga mereka yang suaranya mampu memenuhi kekosongan di siang hari? Membuat dunia ini terasa lebih hangat atas kehadirannya. Nyatanya merekalah yang selalu disalahkan oleh gema balik dari suara itu sendiri.

Lalu dengan cinta dan ambisi. Dua hal berbeda dan sangat serasi seperti oksigen dengan kobaran api.

Tuhan memang maha hebat, dengan drama dunia fantastis yang diciptakan-Nya. Ia tidak pernah lupa untuk memberikan manusia hati dan sebilah kekuatan untuk menghadapi dunia ini seorang diri.

Dengan ambisi dan tujuan, itulah dua hal yang selalu diiringi oleh cinta.

Cinta bukan hanya tentang sepasang kekasih dengan mawar ataupun coklat.

Dimana hatimu merasa berkobar dan berambisi untuk melindungi, menggapai, ataupun menjaganya tetap abadi. Bukankah itu yang dinamakan cinta sejati?

Lalu, apakah jika cinta itu musnah maka kita akan kehilangan ambisi pada dunia ini? Apakah ini yang mendasari puluhan nyawa diterkam oleh gelapnya malam dibalik riuknya dunia?

Jika boleh bertanya, Kita yang masih tetap berjalan walaupun tanpa tujuan sekarang ini? Apakah ambisi kalian? Adakah cinta yang dibilang itu dalam jiwa kalian? Apa yang membuat mu tetap setia tanpa berkhianat kepada dunia?

"Aku hidup untuk memberikan cintaku kepada orang lain."

Amaline Dwi Cahya Putri.

Gadis berusia 17 tahun itu benar-benar merasa hidup penuh dengan cinta. Dan baginya hidup adalah anugerah terindah yang ia punya saat ini.

Bagaimana Dia selalu tersenyum bahkan dengan siapapun tanpa masalah yang memacunya. Bagaimana bisa masalah mendekatinya. Pada akhirnya orang-orang yang membencinya tidak akan ada cela untuk menikam ataupun memusuhinya. Karena yang Ia punya hanyalah senyuman. Tidak ada hal berharga yang dapat direnggut oleh siapapun dan membuatnya menangis.

"Keluargaku adalah alasanku hidup. Temanku adalah alasanku untuk tetap tersenyum. Dan diriku sendiri adalah alasan untukku bertahan. Hanya untuk anugerah terbaik dari Tuhan untuk dapat dipertahankan."

Terkadang jiwa kita akan bersemangat hanya dengan melihat ataupun mendengarkan cerita orang lain. Mengenal banyak manusia juga adalah hadiah dan pengalaman berharga. Semua skenario Tuhan tidak pernah gagal dalam setiap aspek yang menghidupinya. Bahkan, air yang jatuh ke tanah pun tidaklah tanpa perintah dan sebab.

"Kamu akan baik-baik saja!" Seringlah mendengar kata-kata tersebut?

Benar, orang yang mengatakan tersebut adalah orang yang sama membutuhkannya dan berulang kali mengingatkan kepada dirinya sendiri untuk tetap yakin padanya sendiri.

Mereka melakukan hal tersebut bukan karena hal lain melainkan mereka tahu mereka bisa berdiri dengan kedua kakinya sendiri karena memiliki kekuatan. Dan sisa kekuatan itu, mereka merasa memiliki kekuatan untuk membantu orang-orang yang tidak beruntung mendapatkan sebanyak Dia.

Gadis yang berusaha melihat semua orang dari sisi terbaiknya. Yang tidak akan peduli dengan sudut pandang orang lain sebelum Dia datang sendiri untuk menilai dan melihatnya. Bahkan setelah itu pun. Dia tetap akan memilih untuk melihat lebih dalam hal-hal tersembunyi yang menurut nya pantas untuk hormati.

Dengan usahanya Dia selalu menyebarkan energi positif kepada setiap orang yang dilaluinya. Masih dalam batasan perilaku dan norma. Begitulah didikan yang ditanamkan setiap orang tua kepada anaknya.

"Bebas dan berekspresi, namun tetap terkendali dengan batasan yang ada"

Jika hendak menyerah, masa lalunya selalu mengingatkan akan pahitnya dunia yang akan datang. Akan dirinya dahulu yang mampu mempertahankan posisinya hingga sekarang. Untuk terus memercayai dirinya sendiri berulang kali dan tidak menghianatinya. Dengan mimpi-mimpi kecil, yang tidak tahu apa Dia akan mencapainya.

Melihat cerita manis dikebanyakan orang. Tentu hal-hal itu membuatnya tersenyum setiap hari.

Saat Amaline berjalan sendiri ke minimarket. Selalu ditemui keluarga kecil dengan kebahagiaan mereka yang terus berjalan tanpa menua.

Sepasang kekasih dengan gejolak cinta yang membara. Dengan komitmen dan keyakinan bahkan tanpa bersuara mereka akan terhubung satu sama lain.

Mereka yang selalu sendiri dan termenung dalam dunianya. Begitu kuat tetap berdiri Sekokoh itu hingga hari ini.

Bahkan mereka yang sedang tenggelam dalam fatamorgana dunia. Setidaknya, mereka tahu hal apa yang membuatnya bahagia tanpa harus mengemis.

Namun, dengan dirinya sendiri yang seperti ini. Entah mengapa terkadang terbesit dalam hatinya sebuah keinginan yang tidak pernah tersampaikan. Hati kecil yang berwarna itu, siapa sangka jika didalamnya terdapat sisi kosong yang hampa tanpa penerang. Bahwa wajah bahagianya hanyalah ilusi dan pembohongan atas pikiran yang diciptakan oleh logikanya tanpa didasari suara hatinya sendiri.

Bahwa gadis ini butuh pelukan lebih. Lebih dalam dan ingin bercerita, bagaimana hebat dan beruntungnya Dia hidup dan terus bahagia. Bahwa Dia kesepian dan tidak bisa mengatakannya kepada siapapun.

Setiap malam dengan buku yang penuh dengan angka dan aksara. Dia selalu acuh kepada dirinya sendiri untuk jujur pada setiap carik kertas kosong beserta goresan tintanya.

"Saat ini Aku hanya ingin melakukan apa yang harus Aku lakukan dahulu." Itulah kebodohan yang terus dikatakannya. Mungkin bukan kebodohan, namun rasa was-was dan hati-hati atas tindakan yang mengingatkan akan kecerobohan dimasa lalu. Apakah gadis ini membuang ego dan ambisinya pada dunianya sendiri?

Trauma, dan hilang rasa percaya. Kenyataannya gadis yang penuh kepercayaan diri dimata semua orang tersebut. Hanyalah seorang manusia yang sudah kehilangan fondasi kepercayaan tersebut. Hanya tersisa dirinya sendiri yang dapat Ia percaya saat ini. Dan takdir Tuhan, menurutnya begitu indah untuk dinantikan.

"Keajaiban tidak akan datang dengan sendirinya. Berusaha walaupun tanpa tujuan yang jelas. Aku yakin, Tuhan sendiri akan meyakinkan ku jikalau hatiku sendiri mampu ikhlas melakukan tugasku. Diriku tidak bersalah, hanya keadaan yang bentrok dengan logikaku membuatku egois pada diriku sendiri."

"Aku sedang mencari sisi diriku yang hilang. Jika Aku tidak dapat menemukannya sendiri. Aku yakin suatu hari nanti akan ada seseorang yang menuntunku kejalan yang benar dan membantuku menemukannya. Dan untuk itu, Aku hanya perlu mengelilingi diriku sendiri dengan orang-orang yang baik. Karena jika ayah bilang, jika ada yang berkata dunia ini penuh orang jahat itu adalah kesalahan besar. Karena, dunia tidak akan pernah kekurangan orang baik."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!