Sepulang sekolah, Caca mengantar Raya ke rumahnya yang sederhana. Dia akan meminta izin kepada Ibunya Raya agar Raya diperbolehkan untuk menginap dirumahnya selama beberapa hari hingga Papa dan Mama nya pulang dari dinas diluar kota.
''Ya sudah. Ibu izinkan, asalkan kalian jangan kelayapan saat malam malam, ya. Dan jaga diri kalian baik-baik,'' pesan Bu Asih, ibunya Raya.
''Iya, Bu. Kami akan menjaga diri kami baik baik,'' sahut Raya. Dan Caca ikut menimpali.
''Iya, Bu. Ibu tenang saja, aku akan menjaga Raya,''
Setelah itu mereka pamit.
Bu Asih masuk ke kamar, dia menatap dua anak laki-laki nya yang tengah tidur siang setelah pulang sekolah. Iya, Raya memiliki dua orang adik laki-laki yang masih duduk di sekolah dasar.
Bu Asih pun ikut membaringkan tubuhnya di samping sang anak, karena dia merasa kondisi tubuhnya yang kembali tidak baik-baik saja.
Bu Asih menderita penyakit gula, yang semakin hari semakin menggerogoti tubuhnya hingga membuat tubuh nya kurus kering tinggal tulang, dan karena hal itulah Ayah nya Raya tega meninggalkan Asih demi wanita lain, wanita yang tubuhnya lebih berisi dan mampu melayani hasrat kelelakian nya dengan baik.
Setelah sang ayah pergi, Raya lah yang harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, hingga membuat dia terjebak kedalam hubungan gelap dengan Papa sahabatnya sendiri.
* * *
''Aku mandi duluan, ya. Kamu berisitirahat lah dulu,'' kata Caca kepada Raya. Kini mereka berada di dalam kamar Caca.
''Iya, Ca,'' Raya mengangguk sembari tersenyum simpul.
Saat Caca sudah masuk ke kamar mandi, Raya mengambil bingkai foto yang terdapat di atas laci, lalu dia menatap lekat orang orang yang terdapat di foto tersebut. Tapi, yang lebih intens Raya tatap adalah Leon, Papa nya Caca.
''Aku kangen,'' batin Raya dengan jari telunjuk mengelus foto Leon.
''Om sangat tampan,'' lanjutnya tersenyum getir.
Raya tahu, dia sudah terlalu dalam mencintai pria beristri, tapi apa boleh buat, semua sudah terlanjur terjadi.
Sudah berulangkali dia mencoba untuk melupakan Leon, tetapi dia tidak bisa. Selain menganggap Leon sebagai kekasih, dia juga sudah menganggap Leon sebagai pria dewasa pengganti Ayah nya. Bersama Leon dia merasa nyaman.
Saat Raya tengah merindukan Leon, tiba-tiba ponselnya yang ada di saku bergetar. Dengan cepat dia mengambil ponselnya.
''Om merindukan kamu, Sayang,'' repleks Raya tersenyum membaca pesan yang dikirim oleh Leon.
''Aku juga merindukan Om. Om jangan hubungi aku dulu, ya. Soalnya sekarang aku lagi di rumah Om, Caca berulangkali meminta agar aku menemaninya. Aku menginap di rumah Om.''
''Baiklah Sayang. Saat Om pulang, Om akan langsung menemui kamu dan menghabiskan waktu berdua bersama kamu,''
''Tante mana?''
''Tante lagi mandi. Om mencuri kesempatan untuk menghubungi kamu,''
''Kalau begitu sama dong. Caca juga lagi mandi.''
''Kok bisa ya, anak dan mama nya kompak begitu. Dan kita juga, kita juga kompak karena sama-sama saling merindu,''
''Iih Om bisa saja. Om semakin membuat aku merindu,''
''I love you dan I miss you Sayang. Tunggu Om.''
''Iya kekasih ku Sayang,'' balas Raya. Lalu dia menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jeans yang ia pakai. Kini perasaan nya sedikit lega karena sang kekasih sudah memberi kabar.
Terkadang, cinta bisa membuat orang lupa diri. Dan inilah yang terjadi kepada Raya. Dia tahu dia telah salah dalam meletakkan hatinya, tapi dia tidak bisa berpaling ke lain hati.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Ajusani Dei Yanti
semangat thorrrr kuh lanjut
2023-05-22
0