Kirana pun tak bisa lagi menyembunyikan kesedihan di dalam hatinya..
Kirana pun langsung menghapus airmatanya dan kemudian dia ingin pergi namun Kirana justru bertemu dengan Ilham adik iparnya.
Ilham yang umurnya sama dengan Kirana pun tahu tentang apa yang sedang di alami oleh kakak iparnya saat ini karena Ilham melihat semuanya melihat bagaimana sang kakak memperlakukannya dan bagaimana sang kakak menyakiti hati kakak iparnya itu...
"Mbak maaf jika aku melihat semuanya. Jika Mbak ingin menangis maka menangislah aku tak akan mengatakannya pada siapapun. Selama ini Mbak telah begitu baik padaku sehingga aku bisa mendapatkan sosok kakak ipar yang sangat baik,tapi Mas Arsya tak seperti itu dia hanya baik ketika ada di depan Ayah dan Bunda aku tahu semuanya Mbak."Ilham pun mengatakan segalanya yang dia tahu selama ini..
Kirana pun hanya tersenyum sembari menatap wajah sang adik ipar yang wajahnya tak kalah tampan dari suaminya...
"Mbak gak apa apa kok Ham,kamu gak perlu khawatir i'm oke.."ucap Kirana mencoba meyakinkan Ilham.
Ham,, Mbak boleh minta sesuatu gak dari kamu?"ucap Kirana kemudian..
Ilham pun menatap kearah sang kakak ipar dan kemudian tersenyum...
"Mbak mau minta apa katakan saja Mbak jika aku bisa pasti aku akan mengabulkan keinginan Mbak.."Ilham pun kini mencoba meyakinkan sang kakak bahwa semuanya akan biak baik saja...
Kirana pun menatap kearah Ilham dan kemudian dia meminta Ilham untuk merahasiakan semuanya dari kedua orang tuanya.
"Mbak minta kamu jangan kasih tahu sama Ayah dan Bunda karena pasti semuanya akan kacau dan nantinya semuanya akan menjadi kesalahpahaman yang tak akan ada ujungnya."ucap Kirana mencoba untuk meminta Ilham untuk bisa jaga rahasia itu..
Ilham pun mengangguk dan dia juga setuju dengan apa yang di katakan oleh sang kakak bahkan Ilham berjanji akan membantu Kirana semampunya..
"Baiklah Mbak gak perlu khawatir aku akan merahasiakan ini dari Ayah dan juga Bunda sebaiknya sekarang kita pulang hari sudah menjelang sore.."Ilham pun mengajak Kirana untuk pulang bersama...
Kirana pun mengikuti Ilham dia mengangguk dan menyatakan setuju untuk pulang bersamanya. Dalam hati Kirana merasa sangat resah dan juga perasaannya hancur.
Satu tahun membina rumah tangga namun sikap Arsya tak pernah berubah.
"Mau sampai kapan sikap kamu seperti ini Mas bahkan saat ini kamu telah membuka mataku untuk tak pernah berharap padamu lagi dan aku berjanji setelah kontrak pernikahan kita selesai aku juga akan segera pergi meninggalkan kamu Mas."ucap Kirana dalam hati...
Ilham yang melihat bahwa Kirana sepetinya terluka dia pun tak berani berkomentar apapun dia tahu bahwa mungkin Kirana sangat mencintai Arsya namun tak dengan Arsya...
"Mbak sudah jangan sedih terus dong nanti aku juga ikut sedih ne."canda Ilham hal itu berhasil membuat Kirana tertawa...
Kirana pun tersenyum menatap wajah adik iparnya itu dan kemudian menggelengkan kepalanya..
"Kamu ini bisa saja Ham,bagaimana bisa jika kamu ikut sedih dalam kesedihanku kamu ini bisa saja."Kirana pun kembali menatap lurus kearah Ilham...
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama kini keduanya pun sampai di kediaman Prayoga di sana sudah ada Arsya yang telah kembali semenjak lama.
Arsya hanya menatap istri dan adiknya yang nampak pulang bersama, hal itu membuat Arsya menjadi marah dan kemudian menatap tajam kearah istri dan adiknya itu.
"Darimana kalian?"tanya Arsya sembari menatap kearah sang istri dengan tatapan yang tak biasa...
Kirana pun menarik nafas panjang dan membuangnya secara belahan..
"Kami hanya tak sengaja bertemu Mas dan Mas Ilham mengajak untuk pulang bersama apa itu salah?"ucap Kirana dengan suara yang lembut...
Arsya hanya menatapnya saja dan kemudian dia pun lebih memilih untuk pergi ke kamarnya dan di ikuti oleh Kirana.
Dalam hati Arsya ada rasa sedikit kecemburuan di dalam hatinya..
Walaupun mereka menikah tanpa di sadari rasa cinta namun seiring berjalannya waktu rasa itu pun mulai tumbuh dan semakin besar hanya saja egonya yang terlalu tinggi...
Kirana dan Arsya pun saling diam mereka tak mengatakan apapun keduanya pun sama sama menjadi seperti dua orang asing yang tak saling mengenal.
Arsya pun menatap wajah Kirana sekilas tak ada rasa amarah sedikitpun di matanya hal itu membuat Arsya semakin marah pada wanita yang kini ada di hadapannya saat ini..
"Darimana saja kamu sama Ilham? jadi sekarang kamu juga mau menjebak Ilham setelah kamu lepas dariku suatu saat nanti."ucapan Arsya sangat menyakiti hati Kirana.
Kirana pun menatap kearah sang suami yang telah menganggapnya begitu rendah di matanya..
"Jika itu benar apa itu salah Mas?"tanya Kirana mencoba mengungkapkan perasaannya pada Arsya...
Arsya pun telihat kesal setelah mendengar apa yang di katakan oleh sang istri hal itu benar benar membuatnya sangat kesal..
"Jangan kamu bermimpi terlalu tinggi Nona.."ucap Arsya sembari menatap wajah Kirana.
Airmata Kirana pun jatuh dia sudah tak dapat menyembunyikan perasaannya lagi, hatinya benar benar sakit dan Kirana pun sampai lepas kendali..
"Mas aku adalah istrimu bukan? Lalu kenapa kamu memperlakukan aku seperti ini kamu hanya menganggap aku apa selama ini?"tanya Kirana yang hanya bisa menatap sayu wajah tampan yang ada di hadapannya..
Arsya hanya menatap wajah wanita yang ada di hadapannya saat ini.
"Sudahlah Kirana aku gak mau berdebat lagi sama kamu,kamu kan tahu kita menikah hanya untuk kesepakatan bukan? Aku membutuhkan istri dan kamu membutuhkan uang jadi stop kamu protes ini dan itu. Dan satu lagi kamu kan tahu sendiri kalau aku hanya mencintai Widia dan kamu harus menerima itu.."Arsya pun langsung membanting gagang pintu dan keluar dengan penuh amarah..
Setelah Arsya keluar dari dalam kamarnya Kirana pun langsung ambruk dia tak pernah menyangka bahwa Arsya akan berfikir seperti itu dan kini Kirana harus mampu bertahan untuk satu tahun lagi supaya dia bisa segera menyelesaikan perjanjian kontrak itu..
"Kamu gak adil sama aku Mas,kamu membuatku selalu mengemis perasaan padamu dan kenapa aku harus memiliki rasa ini rasa sayang yang semakin hari tumbuh semakin besar kenapa? Kenapa ya Allah engkau menyatukan aku dan Mas Arsya jika anda akhirnya aku yang harus tersakiti.."Kirana pun tak kuasa lagi menahan kesedihan di dalam hatinya saat ini...
Sementara itu Arsya pun keluar dengan sangat marah dia tak pernah menyangka jika Kirana akan menodongkan pertanyaan yang membuatnya kesal dimana dia di tanya akan perasaanya pada istrinya.
"Kenapa semuanya harus seperti ini? kenapa aku harus hidup dalam dua hati kenapa?"Arsya pun tak bisa lagi mengendalikan perasaannya saat ini...
Tiba tiba saja Ilham datang menemuinya dan dia tahu semuanya..
"Mas mau sampai kapan kamu terus menyakiti hati istrimu? Jika kamu tak pernah mencintai Mbak Kirana kamu lepaskan dia karena Mbak Kirana pun pantas untuk bahagia dan jika Mas tak bisa memberikan kebahagiaan biar aku saja aku juga tak akan menolak untuk bersama wanita yang baik seperti Mbak Kirana.."Ilham pun kini terang terangan mengatakan hal yang sangat di benci oleh sang kakak..
Ilham tahu apa yang di lakukannya itu akan menimbulkan kesalahpahaman di antara keduanya namun Ilham hanya ingin supaya kakaknya tak lagi membohongi perasaanya sendiri...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments