Bayu pun memutuskan untuk bekerja keras supaya dia bisa menjadi orang yang sukses dan juga orang yang bisa di andalkan oleh adiknya.
"Mas janji Mas akan sukses dan Mas akan membayar semuanya berikut bunganya."ucap Bayu sembari menatap lurus kearah foto yang ada di hadapannya...
Bayu pun melihat kearah nenek yang sedang duduk di sofa ruang tamu rumah mereka dan dia langsung tersenyum. Bayu kini bertekad kjika kedua orang tuanya tak mau mengakuinya maka dia akan sukses dengan caranya sendiri..
...****************...
Di tempat yang berbeda...
Kirana bangun pagi pagi sekali dia langsung pergi menuju dapur membuatkan sarapan untuk keluarga suaminya. Kirana menatap kearah tempat tidur besar itu dan melihat Arsya masih terlelap dalam mimpi indahnya hal itu membuat Kirana tak berani untuk membangunkannya...
Setelah sholat subuh kini Kirana pun langsung menyiapkan sarapan. Awalnya dia merasa canggung namun Kinara tahu sebagai seorang istri dia juga harus patuh dan harus bisa menjadi pedoman untuk belajar menjadi seorang istri yang baik walaupun tak ada cinta di antara keduanya..
"Walaupun gak ada cinta dan gak ada ikatan apapun tapi setidaknya aku juga harus menjadi sosok yang baik untuk Mas Arsya biar bagaimanapun dia telah berjasa mau membiayai semua pengobatan nenek dan sekarang nenek juga sudah baik baik saja.."Kirana pun berbicara dalam hatinya sendiri....
Kirana pun langsung pergi menuju kedapur untuk membuatkan sarapan.
Pagi ini Kirana membuahkan beberapa makanan yang dia bisa,Kirana membuatkan roti panggang dan juga menu lainnya seperti nasi goreng dan juga beberapa makanan lainnya..
Ketika Kirana sedang asik membuatkan makanan tiba tiba saja Ibu Lisna juga masuk ke dapur dan melihat Kirana sedang sibuk di dapur.
"Selamat pagi Kirana sayang.."ucap Ibu Lisna dengan lembut.
Semenjak Kirana masuk kedalam keluarga Prayoga,mereka sangat menyayangi Kirana seperti mereka menyayangi putri kandung mereka sendiri hal itu juga yang membuat Kirana merasa senang bisa berada di tengah tengah keluarga yang begitu menyanyanginya walupun dia hanyalah dari kalangan keluarga yang sederhana...
"Selamat pagi Bunda,Bunda mau di buatin sarapan apa?"tanya Kirana sembari tersenyum menatap wajah sang Ibu mertua.
Ibu Lisna hanya tersenyum kemudian dia menggenggam tangan Kirana dengan lembut.
"Gak usah sayang apapun yang kamu buat Bunda suka. Apa ada yang bisa Bunda bantu?"tanya Ibu Lisna dengan penuh kelembutan.
Kirana pun tersenyum dan dia juga menggelengkan kepalanya..
"Gak usah Bunda,Kirana juga sudah selesai.."jawab Kirana lirih...
...****************...
Setalah selesai menyiapkan sarapan Kirana pun langsung bergegas untuk masuk kedalam kamarnya untuk membangunkan sang suami karena Arsya berpesan untuk di bangunkan pada pukul 6.30 wib.
Setelah sampai di dalam kamar Kirana melihat Arsya masih terlelap dalam mimpi indahnya hal itu langsung membuat Kirana takut untuk membangunkan suaminya itu.
Awalnya Kirana memegang tangan Arsya untuk membangunkannya..
"Mas bangun ini udah siang.."ucap Kirana dengan lembut.
Arsya pun sangat marah karena Kirana mengganggu tidurnya namun belum sempat dia marah marah Arsya langsung teringat bahwa hari ini dia ada rapat penting dengan seorang klien dari luar negri.
"Kenapa kamu baru bangunkan aku sekarang? dasar kamu itu ya gak bisa di andalkan."Arsya pun memaki Kirana namun Kirana hanya bisa diam saja.
Kirana pun menyiapkan pakaian kerja untuk Arsya dan setelah itu Kirana pun langsung keluar lagi untuk memanggil Ayah dan Ibu mertuanya untuk sarapan...
Setelah mereka semua kumpul di meja makan Pak Prayoga pun memuji masakan Kirana karena rasanya sama persis dengan makanan restoran hal itu membuat Arsya sedikit terkejut..
Arsya selalu berfikir bahwa Kirana itu hanyalah wanita yang tak bisa melakukan apa apa...
Setelah Arsya mencicipi masakan istrinya dia pun terkejut karena benar saja rasanya sangat nikmat...
"Masakan kamu sangat enak sayang dan aku sangat menyukainya.."ucapaan Arsya seketika membuat Kirana terbang melayang namun kesadaran Kirana kembali dan dia tahu bahwa suaminya hanya berpura pura memuji di depan kedua orang tuanya.
Ilham yang ikut menikmati makanan yang di buat oleh Kirana pun turut memujinya membuat Arsya sedikit kesal..
"Benar sekali masakan Mbak Kirana sangat enak aku boleh gak bawa makanan ini ke kantor?"ucap Ilham membuat suasana seketika canggung..
Ibu Lisna yang melihat itu langsung meluruskan kesalahpahaman di antara mereka.
"Kakak iparmu memang sangat pandai dalam memasak jika kamu mau kamu boleh bawa dan Arsya apa kamu juga mau bawa makanan yang di masak oleh istrimu?"tanya sang Bunda lirih.
Arsya pun menggelengkan kepalanya hal itu sudah cukup membuktikan bahwa benar apapun yang akan di lakukan oleh Kirana tak akan bisa membuat Arsya tersentuh..
Sikap Arsya yang semakin dingin membuat Kirana selalu sadar bahwa pernikahannya hanya ada di atas kertas...
Kirana pun tersenyum untuk menutupi kekecewaan di dalam hatinya...
"Kalau kamu mau bawa silahkan,nanti biar Mbak siapkan ya untuk kamu."ucap Kirana pada Ilham hal itu membuat Arsya sedikit kesal..
Setelah selesai sarapan mereka pun pergi bekerja sementara Kirana menghabiskan waktu di rumah menemani sang Ibu mertua yang sedang kurang sehat itu.
Kirana dan Ibu Lisna banyak bercerita tentang masa kecil Arsya dan Ilham keduanya memang tak terlihat akur namun Ibu Lisna tahu bahwa keduanya saling menyayangi..
Ibu Lisna pun menatap kearah Kirana yang nampak diam saja,Ibu Lisna pun bertanya dengan sangat lembut.
Kirana pun menatap wajah sang Ibu mertua dan kemudian bercerita tentang masa lalunya bahwa Kirana hanyalah anak yang terlahir dari keluarga yang broken home dan dia hanya tinggal bersama Mas Bayu dan sang nenek yang sudah tua dan juga sudah mulai sakit sakitan hal itu membuat Ibu Lisna merasa empati pada Kirana.
"Lantas sekarang Ayah dan Bunda kalian di mana?"tanya sang Ibu mertua dengan lembut.
Kirana terdiam sesaat dan kemudian tersenyum.
"Mereka sudah memiliki kehidupan masing masing Bund, Ayah telah menikah lagi begitupun dengan Bunda dan semenjak itu kami sudah tak pernah tahu kabarnya lagi.."ucapan Kirana membuat hati Ibu Lisna merasa sedih dia tahu bagaimana rasanya menjadi Kirana yang di paksa harus mendiri oleh kenyataan padahal usia Kirana masih 21 tahun berbeda 6 tahun dari Arsya.
Ibu Lisna pun mengatakan bahwa sekarang Kirana adalah putrinya dan selamanya akan tetap begitu apalagi Kirana adalah wanita yang memiliki budi pekerti yang baik sehingga membuat Ibu Lisna dan Pak Prayoga bisa menerima Kirana dengan baik...
Di tempat yang berbeda...
Arsya yang baru saja sampai ke kantor pun langsung pergi menuju ruangannya,di sana sudah ada Widia yang sedang menunggunya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments