Perasaan nya kini begitu campur aduk..dia merasa begitu bingung dan juga marah atas apa yang telah dilakukan Evelyn kepada nya..dia juga merasa sakit hati dan kecewa atas pengkhianatan Evelyn.
Mengapa Evelyn tega sekali malah
melakukan ini kepada nya..apa sebenar nya tujuan Evelyn hingga membuat nya hancur seperti ini..selain itu,pikiran nya terkadang juga tertuju pada pria semalam yang menghabiskan malam panjang bersama nya.
Siapa sebenar nya pria itu,dan kenapa pria itu juga mengetahui nama nya..apa lagi pria itu juga seperti nya mengenal dii8 kok,tetapi mengapa dia malah sama sekali tidak mengingat pria itu..pemikiran-pemikiran ini justru malah membuat kepala nya terasa semakin pening.
Untuk sementara ini dia hanya akan menuntut sebuah penjelasan lebih
dahulu pada Evelyn..kaki nya terus melangkah dengan cepat menuju rumah dimana dia dulu pernah tinggal..rumah Evelyn pun sudah mulai terlihat..rumah itu tetap terlihat mewah sama seperti sebelum nya.
Rumah yang dulu nya pernah menjadi tempat nya untuk bernaung, namun tempat itu sudah bukan
miliknya lagi.
Dulu,rumah itu adalah istana nya di mana dia adalah putri nya dan ibu nya adalah satu-satu nya ratu di iatana nya..sampai suatu hari tepat dimana perceraian ibu dan ayahnya lah yang membuat mereka harus pergi dari tempat itu.
Pagar nya berwarna hitam yang dililit dengan ukiran-ukiran berwarna emas yang semakin menambah
kemewahan nya..di balik pagar itu juga terdapat mobil-mobil mewah yang berjejeran dan juga sebuah taman yang tampak begitu indah.
Sekarang rumah ini telah ditinggali oleh ayah nya dan juga keluarga baru nya..dia harus mengalah bersama ibu nya dan memilih pergi dari rumah mewah ini.
Sementara itu,dia dan ibu nya juga harus mengalah dan tinggal di sebuah rumah kecil juga kumuh sambil terus berusaha untuk memutar otak nya dan mencari cara untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Di tambah lagi kini sekarang ini ibu nya sedang berada di rumah sakit sakit karena koma..biaya yang di butuhkan tentu tidak sedikit dan membuat Rosse harus banting tulang untuk mencari uang.
Rosse pun mulai melangkahkan kaki nya menuju ke rumah masa kecil nya..melihat wajah yang sangat
di kenal nya,satpam sekaligus penjaga gerbang rumah itu pun segera membukakan pintu pagar untuk Rosse dan mempersilahkan Rosse untuk masuk.
Sudah puluhan tahun penjaga gerbang itu bekerja di rumah itu
sehingga dia sangat mengenal Rosse bahkan sejak Rosse yang masih kecil.
"Wah nona Rosse,aduh kok tumben sekali datang ke rumah..mau cari siapa nona?" tanya seorang penjaga gerbang pada Rosse.
Wajah nya yang sudah tua dan penuh keriput itu tersenyum saat melihat Rosse, Rosse pun membalas senyuman penjaga gerbang itu.
"Rosse mau bertemu Evelyn pak" balas Rosse ramah namun tidak sempat untuk sekedar berbasa-basi dengan penjaga gerbang di rumah itu yaitu pak Harry.
Saat ini pikiran nya benar-benar sedang kalut sehingga dia langsung menuju ke arah pintu rumah,namun belum sempat dia sampai di depan pintu rumah tiba-tiba seorang wanita paruh baya dengan tersebut datang menghampiri nya dan mencegat nya.
"Non,jangan masuk dulu sebaik nya besok saja nona kembali lagi ke sini..nyonya sedang marah besar" kata nya berusaha melarang Rosse agar Rosse tidak masuk kedalam dulu karena keadaan sangat tidak memungkinkan.
Wanita itu adalah asisten rumah tangga di sana yang sejak kecil ikut merawat Rosse sehingga dia jiga menyayangi Rosse seperti putrinya sendiri.
"Memang kenapa bi?" tanya Rosse dengan raut wajah kebingungan karena dia benar-benar tidak mengerti dengan situasi nya.
"Nyonya..dia___" belum sempat bi Marry menjelaskan apa yang sedang terjadi di rumah itu,Metta tiba-tiba saja muncul dan langsung menghampiri Rosse.
Tanpa basa-basi dan tanpa ba-bi-bu, tangan kiri nya langsung saja menjambak rambut panjang Rosse
yang terurai sedikit berantakan.. sementara tangan kanan nya juga
menampar pipi Rosse berkali-kali dengan amat keras hingga sudut bibir nya mengeluarkan darah.
"Dasar jallang murahan" teriak nya
sambil terus menarik rambut Rosse dengan keras untuk meluapkan emosi nya.
Rosse benar-benar merasa kebingungan saat ini..dia baru saja tiba di rumah itu tetapi Metta malah tiba-tiba saja menyerang nya tanpa menjelaskan apa yang tengah terjadi.
Rosse masih berusaha untuk melawan Metta sekuat tenaga nya..dia memukul,mencakar dan melakukan segala cara agar Metta melepaskan jambakan dhi rambut nya..tenaga nya benar-benar sudah habis setelah apa yang terjadi di hotel tadi pagi sebelum dia keluar kamar itu.
"Arkhhh sakit bi..lepaskan,apa salah saya?" jerit Rosse sambil berusaha melepaskan tangan Metta di rambut nya.
Kepala nya terasa sangat perih karena rambut nya ditarik dengan sangat keras mungkin sekuat tenaga,sementara itu pipinya juga
terasa panas karena tamparan Metta begitu kencang di pipi nya.
Bekas luka goresan yang di tinggal kan oleh kuku Metta sangat terlihat jelas di pipi nya yang putih mulus..sementara itu Harry dan Marry juga sangat terkejut melihat hal ini terjadi di depan mereka.
Semua ini terjadi begitu mendadak
hingga mereka pun tidak sempat untuk bereaksi..setelah tersadar dari keterkejutan nya,mereka bergegas menghampiri Rosse dengan niat untuk menolong Rosse..namun Metta menatap mereka berdua dengan tajam lalu berteriak.
"Apa kalian mau saya pecat hah?" teriak Metta masih sambil menjambak rambut panjang Rosse.
Wajah Metta yang biasa nya terlihat anggun kini berubah menjadi lebih
menyeram kan saat dia memelototi kedua orang tersebut,sementara mata nya jadi memerah karena terbawa amarah.
Harry dan Marry kini benar-benar merasa dilema..mereka benar-benar ingin membantu Rosse,tapi mereka juga tidak ingin kehilangan pekerjaan mereka..di mana lagi mereka harus mencari pekerjaan baru dengan usia mereka yang sudah tua seperti itu.
Ancaman Metta benar-benar telah membuat mereka berdua berhenti,
tetapi kegelisahan dan kecemasan tidak pernah luntur dari kedua wajah tua mereka..mereka saling bertukar pandang dan berpikir,apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu Rosse.
"Dasar perempuan jallang..berani nya kamu malah menggoda tunangan Evelyn hah..dasar perempuan tidak tau malu..kurang
ajar" kata nya sambil terus menarik rambut Rosse dan memukuli nya dengan begitu beringas.
Tunggu..tunangan..apa maksud nya sebenar nya,dia benar-benar tidak mengerti dengan semua ini.
"Saya tidak pernah menggoda tunangan Evelyn bi..saya bahkan tidak tahu apa maksud bi Metta" tangis Rosse kian menjadi bercampur dengan rasa sakit di sekujur tubuh nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments