MY DREAM WEDDING
Jam dinding pun sudah menunjukkan waktu pukul 10 malam,tetapi jalanan kota masih terlihat ramai di lalui oleh pengendara yang melintas.lampu-lampu kendaraan yang lalu-lalang pun kini mulai memenuhi jalanan dan membuat jalan terlihat indah juga membuat langit malam menjadi tampak lebih berkilauan.
Zavyan saat ini sedang duduk di dekat jendela kamar presidential suite-nya yang dia pesan karena dia ada acara tadi,dia sedang mengamati hiruk pikuk kota yang malah berkebalikan dengan suasana kamar nya yang begitu sunyi.
Sesekali juga tangan nya terangkat untuk menyisir rambut cepak nya
yang tampak masih basah karena dia habis mandi setelah melakukan pertemuan dengan klien nya.
Matanya hanya tertuju pada pemandangan jalanan kota yang menurut nya begitu indah jika di malam hari,namun sayang nya keindahan itu malah membuat matanya menjadi terasa perih dan dengan perlahan pandangan nya pun menjadi kabur.
Dia pun memejamkan matanya dan seketika ingatan nya kembali lagi ke hari itu,satu tahun yang lalu yang begitu mengerikan yang pernah dia alami.
Hari itu hari di mana takdir tidak hanya merenggut paksa penglihatan nya,tetapi juga telah membuat kedua kakinya menjadi lumpuh.hari itu takdir telah mengubah seluruh hidup mereka menjadi mengerikan dan penuh perjuangan.
Namun apalah artinya sebuah takdir Zavyan bahkan tidak percaya dengan apa itu takdir,karena bukan takdir lah yang menentukan jalan hidupnya melainkan dirinya sendiri. dia membuat sesuatu yang awal nya mustahil menjadi mungkin ya meskipun takdir menentang nya tapi dia tidak menyerah dan tetap maju.
Tepat delapan bulan setelah kecelakaan itu terjadi, Zavyan pun bisa kembali berjalan dengan baik.
Karena kegigihan nya dalam menjalankan fisioterapis dengan intensif selama berbulan-bulan lama nya telah membuat kakinya kembali bangkit dan bisa kembali melangkah lagi dengan baik.Penglihatan nya pun secara perlahan juga mulai pulih
meskipun terkadang cahaya terang masih saja suka mengganggu mata nya dan bisa membuat pandangan nya menjadi buram meski sebentar tapi itu mengganggu nya dan dia berusaha untuk bersabar agar penglihatan nya kembali sempurna.
Tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa dia kini sudah bisa melihat lagi dan dia pun tidak berniat untuk mengungkapkan nya mungkin hingga matanya benar-benar kembali pulih seperti semula.
Dia sedang tenggelam dalam kenangan masa lalu nya ketika tiba-tiba ada sebuah suara yang
membangunkan nya dari lamunan nya itu.pintu kamar nya denga perlahan terbuka dan tampak lah dua orang pelayan yang mulai memasuki ruangan nya sambil
memapah tubuh seorang wanita yang tampak tak berdaya.
Wanita itu tampak sangat mabuk di penglihatan nya bahkan dia sama sekali tidak sadar saat kedua pelayan itu mulai menuntun nya ke atas tempat tidur milik Zavyan.
salah satu dari pelayan itu pun mengangkat jari telunjuk nya ke arah mulut nya,seakan sedang memberi
isyarat pada rekannya itu agar tidak
mengeluarkan suara sedikitpun karena meski pemilik kamar itu buta dan lumpuh tapi pendengaran nya masih berfungsi.
Zavyan pun tersenyum kecil saat melihat gerak gerik kedua pelayan yang mengira dirinya buta dan tidak bisa melihat apa yang mereka telah lakukan.bukan senyum ramah yang tersungging di bibir nya melainkan sebuah senyum yang sangat mengerikan.
"Siapa itu?" tanya Zavyan dengan menggeram pelan.
Geraman yang Zavyan keluarkan seakan membuat kedua pelayan itu tersentak seketika.mereka berdua tentu saja sangat ketakutan dan segera melarikan diri dari kamar itu
tanpa berpikir dua kali dan meninggalkan wanita yang mereka bawa tadi tergeletak di atas ranjang Zavyan.
Zavyan pun kini sangat merasa marah.rahang nya pun kini mulai terlihat menegang saat ia bangkit berdiri dari kursinya dan berjalan menghampiri wanita yang tadi telah ditinggalkan di dalam kamar nya itu.
Siapa yang sudah berani-berani nya memasuki kamar nya tanpa ijin.dia benar-benar marah dan ingin memberikan pelajaran pada dua pelayan tadi.
Di bawah cahaya kamar nya yang remang-remang, Zavyan bisa melihat wajah wanita itu yang kini mulai terlihat merona bahkan bau anggur yang begitu kuat langsung tercium dari sekujur tubuh nya.
Wanita itu masih terus menggeliat di atas tempat tidur nya,sementara bibir nya sedikit terbuka dan terdengar mengeluarkan rintihan meski pelan.
Zavyan pun mengerutkan keningnya setelah melihat hal ini,dia berbalik dan hendak memanggil asisten nya untuk segera menyingkirkan orang asing yang masuk ke kamar nya itu namun saat ia akan pergi,tiba-tiba saja wanita itu bangun dan meraih tangan nya lalu berkata dengan lirih.
"Tolong aku ssshhh" rintih wanita itu pelan seakan sedang menahan sesuatu.
Baru pada saat itulah Zavyan bisa melihat denan jelas wajah wanita tersebut dengan begitu jelas.mata nya tampak sedikit terbelalak ketika menyadari siapa sebenar nya wanita yang berada di kamar nya itu.
Dia pun segera duduk di pinggir tempat tidur nya dan tangan nya pun terulur untuk mengelus dan menyibak rambut yang ada di wajah wanita itu dengan lembut.Berkebalik kan dengan gestur nya yang sangat lembut,justru pertanyaan yang keluar dari bibir nya malah sangat dingin hingga bisa membuat orang lain bergidik tapi tidak dengan wanita itu yang seakan sudah kehilangan akal.
"Rosse,siapa yang telah melakukan ini padamu?" tanya Zavyan dengan dingin sambil menatap lembut wajah kacau Rosse.
Sayang nya Rosse sama sekali tidak sadar saat ini dia mengabaikan pertanyaan Zavyan dan dia sama sekali tidak bisa mendengar apa yang ditanyakan oleh Zavyan.
Jantung nya kini berdegup dengan sangat kencang dan sekujur tubuh nya seolah sedang terbakar oleh sesuatu yang semakin menyiksa nya.
Rosse pun hanya bisa merasakan tangan dingin yang menyentuh wajah nya namun mampu membuat nya sedikit merasa nyaman.seolah dia sedang haus akan rasa nyaman itu, Rosse pun degan nekat mengulurkan tangan nya dan dengan berani nya dia memeluk tubuh Zavyan.
Dia kini menempelkan seluruh tubuh nya pada pria tersebut.gejolak panas dan kehausan yang dia rasakan semakin bertambah.
Kepala nya kini terkulai lemah di bahu nyaman Zavyan,sementara hembusan napas nya yang panas seolah sedang membelai leher Zavyan dan membuat sekujur tubuh pria itu menegang dengan sempurna.
Seseorang telah dengan berani nya memberikan obat pada wanita ini dan mengirimkan wanita ini kepada nya dan dia tau pasti untuk suatu tujuan tertentu yang hanya si pemilik rencana yang tau.siapa sebenar nya yang sudah melakukan nya dan apa tujuan nya,Rosse bahkan sudah tidak kuat lagi untuk menahan efek obat yang ia rasakan pada tubuh nya.
Dia merasa sudah semakin kesulitan hanya untuk sekedar bernapas dan nafas nya kini sudah terengah-engah, Zavyan pun mulai memegang dagu Rosse dengan begutu lembut dan dia juga sedikit mengangkat kepala wanita itu.
Zavyan memaksa Rosse untuk membalas tatapan nya.rambut panjang nan hitam nya pun terurai begitu berantakan,tetapi tidak sampai mengurangi kecantikan nya.justru semakin menambah kecantikan nya di mata Zavyan.
Mata mereka berdua kini tampak saling beradu pandang seolah sedang terjerat satu sama lain dan mereka seakan tidak bisa lagi untuk memalingkan pandangan mereka lagi.
Rosse yang sudah tidak tahan dengan efek nya pun mulai berani mengambil inisiatif,dia menautkan jari-jarinya di leher Zavyan dan mulai mencium bibir nya.
Zavyan pun hanya bisa terkejut dan terdiam,dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa lagi.sungguh aroma tubuh Rosse semakin memenuhi indera penciuman nya. aroma yang begitu lembut dan harum tetapi tidak berlebihan semakin membuat Zavyan tidak bisa menahan dirinya lagi.
Tangan nya kini sudah merengkuh belakang kepala Rosse,sementara bibir nya yang sebelum nya hanya bisa terdiam kini mulai mellumat bibir Rosse dengan begitu lembut.
Bibir Zavyan yang terasa dingin seperti permen peppermint bagi Rosse yang sudah hilang kesadaran nya,membuat nya tidak bisa lagi menolak llumatan bibir itu.dia memiringkan kepala nya untuk mencari posisi yang lebih nyaman saat kedua bibir mereka masih saling beradu.
Melihat sambutan hangat dari wanita yang kini terkulai lemah di pelukan nya,bibir Zavyan pun mulai bergerak dengan semakin ganas,dia mellumat bibir Rosse dengan semakin dalam dan perlahan dia pun mulai mendorong tubuh Rosse hingga punggung Rosse pun mulai menyentuh kasur yang empuk itu.
Napas mereka terdengar seirama, saling berpadu satu sama lain.sungguh ciuman yang sangat menggairahkann.
Rosse pun mulai merasa tubuh nya yang semakin panas.dia hanya bisa menggeliat berusaha meraih resleting gaun nya dan ingin segera melepaskan nya namun tangan Zavyan sudah bergerak lebih cepat.
Dia memegang pergelangan tangan Rosse dan menahan nya di atas kepala wanita itu karena dia ingin beraksi dengan aksi nya.
Sementara itu tangan nya yang lain segera menarik resleting gaun Rosse dan mulai melucuti pakaian wanita itu secara perlahan tak terburu-buru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments