Rosse pun mulai merasa tubuh nya yang semakin panas.dia hanya bisa menggeliat berusaha meraih resleting gaun nya dan ingin segera melepaskan nya namun tangan Zavyan sudah bergerak lebih cepat.
Dia memegang pergelangan tangan Rosse dan menahan nya di atas kepala wanita itu karena dia ingin beraksi dengan aksi nya.
Sementara itu tangan nya yang lain segera menarik resleting gaun Rosse dan mulai melucuti pakaian wanita itu secara perlahan tak terburu-buru.
Zavyan kini mulai mencium bahu Rosse yang tampak menggugah selera nya dan dengan perlahan ciuman itu pun mulai menuju ke area leher wanita tersebut.ciuman itu begitu ringan dan lembut bahkan sudah seperti belaian kelopak bunga pada kulit Rossettini dan malah membuat sebuah dessahan tanpa
sadar keluar dari mulut nya.
Desaahan itu semakin membuat Zavyan kini menjadi semakin bergairah dan mulai mencumbuii seluruh tubuh Rosse dan juga mengeksplor tubuh nya yang tampak begitu indah di mata nya.
Wanita itu sudah bagaikan candu bagi nya bahkan suhu di ruangan itu semakin bertambah panas saat
mereka makin tenggelam dalam gelombang penuh gaairah itu.
Selama satu malam penuh hanya
geraman rendah atau suara dessahan yang sangat menggairah kan yang terdengar di kamar yang sunyi nan panas itu.
#
Malam pun telah berlalu kink sinar matahari sudab mulai mengintip dari celah tirai jendela yang tampak sudah sedikit terbuka.Rosse pun tampak mulai membuka mata nya dengan perlahan dan dia baru
menyadari bahwa dia berada di dalam kamar yang tak dikenal nya sama sekali.
Rosse pun langsung terbangun
dan berusaha untuk bangkit berdiri dari tempat tidur nya dengan wajah yang begitu ketakutan.
"Ashhhh" Rosse meringis kesakitan saat hendak bangun dari tempat tidur.
Bahkan seluruh tubuhnya kini terasa sakit seperti habis bergulat di ring tinju.oh tuhan pa yang sebenar nya terjadi dan mengapa dia bisa tiba-tiba berada di dalam kamar yang yang tidak dia kenal sama sekali.
"Kau sudah bangun?" terdengar sebuah suara pria yang begitu dalam terdengar di telinga nya.
Seolah suara itu menarik nya
seperti magnet,Rosse pun langsung berbalik untuk menghadap ke arah pemilik suara tersebut.matanya kini terbelalak lebar saat melihat pria tersebut.
Air masih tampak menetes dari tubuh atletis nya yang basah yang
hanya terbalut dengan handuk mandi yang membalut pinggang nya saja sementara otot perutnya yang
six pack itu malah terpampang jelas di hadapan Rosse.
Wajah nya kini pun langsung tampak memerah dan mulut nya pun kini
sedikit menganga,namun tidak ada satu patah kata pun yang bisa terlontar dari bibir nya.
Sungguh pemandangan itu terlalu menggoda untuk Rosse lewatkan.
senyum tersungging di wajah Zavyan saat dia melihat reaksi Rosse bahkan satu alisnya sedikit
terangkat saat ia bertanya sambil tertawa kecil pada Rosse.
"Apa kau menyukai yang sedang kau
lihat manis?" tanya Zavyan dengan satu alis nya yang terangkat ke atas.
Rosse pun mendongak dan menatap wajah si pemilik suara itu.tidak kalah indah nya dengan tubuh nya sungguh wajah blasteran pria itu begitu tampan dan tampak sempurna.alisnya seolah sudah terukir dengan rapi di wajah nya dan membingkai bola mata nya yang
tampak sedikit kecoklatan di bawah sinar matahari.
Astaga bodoh,ini bukan waktu nya untuk mengagumi orang asing di hadapan nya Rosse seakan baru tersadar dari pikiran nya yang sedikit melenceng itu,Rosse pun langsung bertanya pada pria di hadapan nya itu meski dengan
sedikit tergagap.
"Si..siapa kamu,kenapa kamu ada di dalam kamar ku?" tanya Rosse sedikit tergagap dan membuat
senyum di wajah Zavyan langsung
menghilang dalam sekejap.
Bahkan kini matanya yang tadi nya
ramah langsung berubah menjadi dingin dan tajam.bagaimana bisa wanita ini tidak mengenal nya sungguh di luar dugaan nya.
"Kau kira ini kamar mu?" tanya Zavyan dengan dingin.
Suaranya begitu terdengar dingin dam membuat Rosse yang
mendengar nya tampak merasa begitu bergidik.Rosse tampak terlalu panik dengan situasi nya saat
ini sehingga dia tidak menyadari bahwa ruangan itu begitu terlihat sangat mewah.
Seketika itu juga wajah nya langsung memucat.dia tidak mungkin bisa menyewa kamar hotel semewah ini bukan,tapi mengapa dia tiba-tiba bisa berada di dalam kamar hotel yang mewah seperti ini.
Dia pun mengangkat selimut yang dipegang nya tadi,dia tersentak saat melihat seluruh tubuh nya kini sudah
dipenuhi dengan hasil bercinta mereka semalam.
"Ap..apa kau..kita hiks__" air mata mulai Rosse kini sudah tampak
menggenang di mata nya.
Bahkan rasa enggan,marah,dan kesedihan juga terkejut seolah
bercampur jadi satu hingga kini membuat nya tak bisa berkata apa-apa lagi.
Zavyan melihat Rosse yang kehilangan kata-kata di hadapan nya seakan baru menyadari bahwa kemarin malam adalah pengalaman pertama bagi wanita itu..dia terlalu berggairah semalam hingga seperti hilang akal dan tak menyadari bahwa dia telah merenggut kesucian Rosse.
Kaki Rosse kini terasa begutu sangat lemas,dia terduduk di atas karpet ruangan itu sementara kepala nya terkulai lemah di pinggiran tempat tidur dengan tidak berdaya nya.
Kini ingatan demi ingatan malam kemarin pun mulai kembali ke dalam benak nya..dia lah yang sudah memohon pada pria itu untuk
menolong nya dan dia juga lah yang sudah mencium bibir pria itu terlebih dahulu.
Rosse menggunakan kedua tangan nya untuk menutupi wajah nya yang sudah sangat memerah dia merasa sangat malu sekaligus kesal karena bagaimana bisa dia begitu mabuk dan malah salah masuk ke kamar
orang lain,dia kini merasa sangat begutu bodoh.
"Siapa yang sudah melakukan ini kepada mu?" tanya Zavyan masih dengan suara nya yang dingin.
Rosse pun kembali mendongak dan kini dia menatap Zavyan dengan tatapan bingung..melakukan ini
maksud nya bagaimana,melihat tatapan Rosse yang kebingungan, Zavyan hanya bisa menghela napas nya panjang dan menggelengkan kepala nya seakan sudah tau apa yang telah terjadi.
Wanita ini begitu lugu,dia sampai tidak tahu apa yang terjadi kepada nya..dia juga tidak tahu bahwa ada
seseorang yang dengan sengaja mau menjebak nya..bagaimana jika malam kemarin bukan dia sasaran nya tapi pria lain astaga dia tidak bisa membayangkan apa yang bisa dia lakukan.
"Dengan siapa kau pergi semalam,apa kau tidak tahu bahwa ada yang sengaja memberi mu obat?" tanya Zavyan lagi dan semakin membuat tatapan Rosse kebingungan.
Apa,obat..ada seseorang yang dengan sengaja memberi nya obat..
pantas saja dia tidak sadarkan diri kemarin malam dan seperti orang yang kepanasan.
Rosse kini merasa kepala nya sedikit pusing dan telinga nya semakin berdengung saat mencoba
mengingat kejadian kemarin malam. dia lupa adik tirinya,ya Evelyn kemarin mengajak nya untuk bertemu dan menawarkan bantuan untuk membiayai pengobatan ibunya.
Tapi pada saat bertemu dengan nya, Evelyn bahkan sama sekali tidak menunjuk kan gelagat aneh.bahkan
Evelyn memberi nya minuman saat ia datang dengan sedikit ngos-ngosan.
Evelyn..ya Evelyn yang telah melakukan nya.
"Seperti nya kau sudah tahu siapa pelaku nya" kata Zavyan bertanya lagi setelah melihat ekspresi wajah Rosse.
Ya, Rosse kini sudah tahu siapa pelaku nya.tapi kenapa Evelyn tega melakukan ini kepada nya,meski mereka bukan lah saudara kandung tapi Rosse sama sekali tidak pernah berbuat jahat kepada nya.
Bahkan dia memperlakukan Evelyn seperti saudara kandung nya sendiri, Zavyan kini menatap Rosse yang seakan sudah tenggelam dalam pikiran nya sendiri lalu bertanya.
"Rosselia Halington,apa kau benar-benar tidak mengenali ku?" tanya Zavyan yang membuat Rosse langsung tersentak saat mendengar pertanyaan yang Zavyan lontarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments