Nining dan Umma Zahra sama-sama mengalih pandangannya ke sumber suara. "Waalaikumsalam" jawab Nining, ternyata yang datang calon imamnya toh. Ustadz Alzam tersenyum lembut pada gadis itu yang sedang melayani beberapa tetamu. Nining juga membalas tersenyum pada Ustadz Alzam yang melangkah ke sebuah meja.
Saat ada beberapa pria tampan yang datang ke Cafe Umma Zahra, Zahra langsung menyuruh Nining untuk istirahat saja, dia yang akan melayani pelanggannya. Ah Umma Zahra mah, karyawannya banyak, tapi dianya suka repot-repot sendiri.
Sebelum Nining melangkah untuk duduk di kursi, tiba-tiba mereka kedatangan seorang pengunjung lagi (seorang anak muda) lagi dan lagi Zahra melarang menantunya untuk melayani pelanggannya.
Nining menggaruk kepalanya yang tak gatal, perlahan melangkah ke arah tempat Ustadz Alzam yang duduk di salah satu kursi sambil menahan tawanya melihat Umma Zahra yang sangat posesif pada calon menantunya.
Ia duduk di bangku yang beda di seberang meja Ustadz Alzam, dengan wajah yang masih berpikir keras. "Kak Ustadz," panggil Nining.
"Hm" jawab Ustadz Alzam hanya berdehem dan melihat ke arah gadis cantik di depannya.
"Kok, Umma aneh ya Kak? Tadi kayaknya dia baik-baik saja deh Kak," kata Nining dengan wajah beonya.
Gadis ini benar-benar tidak sadar dengan tingkah Umma Zahra yang sangat posesif padanya. Batin Alzam.
"Tidak, Umma biasa-biasa saja, tidak ada yang aneh" jawab Ustadz Alzam, mana mungkin ia memberitahukan jika Ummanya tak ingin jika ia berbicara dengan laki-laki lain.
"Masak sih," mambuat Nining bertambah bingung. Alzam hanya diam sedikit menggeleng tak habis pikir bagaimana bisa ada gadis seperti calon istrinya itu.
Umma Zahra melangkah mendekati Ustadz Alzam dan Nining. "Umma, ada yang ingin Nining bantu lagi nggak?" Tanya Nining pada Umma Zahra.
"Tidak Nining, kau duduk saja. Kau dari mana Alzam?" Tanya Umma Zahra pada putranya, dan menyambut tangan Alzam yang menyalaminya.
"Alzam dari pondok kakek Umma,"
Umma Zahra mengangguk. "Apa Abimu sudah pulang dari kampus?"
"Sudah Umma, tadi Abi juga ke pondok Umma"
"Oya, malam ini, Umma ada jemputan kahwin ke salah satu sahabat Umma, tapi kayaknya Umma tidak bisa datang deh Alzam" ujar Umma Zahra.
"Ya sudah, nanti Alzam saja yang menggantikan Umma, untuk hadir ke acara perkahwinan sahabat Umma itu," jawab Alzam.
"Serius?" Tanya Umma Zahra antusias.
"Iya Umma, "
"Kalua begitu, kau pergi bersama Nining saja," saran Umma Zahra dengan wajah yang berbinar-binar.
Sepertinya Umma Ratu sedang menjebakku. Batin Ustadz Alzam melirik pada Nining yang hanya diam dan menyimak.
"Tidak usah Umma, Alzam pergi sendiri saja," tolak Alzam halus pada Ummanya.
"Nggak, kau pergi bersama Nining saja" Kekeh Zahra. "Bagaimana Nining, kau maukan pergi kondangan bersama calon suamimu inikan?" Zahra bertanya pada gadis polos itu.
Mengangkat pandangan, dan melihat Ustadz Alzam, setelah itu ia melihat ke arah Umma Zahra. "Kalo di izinin ibu, nggak apa-apa kok, bisa juga," jawab Nining tersenyum.
Kenapa anak ini tidak menolak saja kemahuan Umma Ratu, Umma ratu juga, ada-ada saja sarannya. Batin Ustadz Alzam.
"Nah, kalian bisa pergi berdua dong"
Nining hanya tersenyum menanggapi Umma Zahra, melihat ada pengunjung yang datang, ia berdiri dan menghampiri ibu-ibu pengunjung tersebut.
"Umma, Umma ratu kenapa memberi saran yang tidak sehat Umma, aku dengan gadis itu belum halal Umma ... Masak ia aku keluar hanya berduaan dengan gadis itu ..." Ujar Ustadz Alzam pada Ummanya, saat Nining tak berada di dekat mereka berdua lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Topemaliya
super polos nya si nining masak iya sepolos itu sih bunda kn d sekolah jg bnyak temen2 msk iya g' bergaul setidaknya jgn dibikin terlalu polos bunda biar ada greget nya kyk umma zahra😁😁😁
2023-05-22
2
Zulkifli Razali
maunya jangan ada cerita poligami ya thor.... nanti kalau nining paksa kak ustaZ nikah lagi buat aja nining hamil ya thor....
2023-05-22
1
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼👊🏼
2023-05-22
1